Banyak yang berpikir membeli jam mahal dengan harga puluhan juta tersebut hanyalah membuang-buang uang. Tapi banyak yang tidak tahu bahwa dengan saya membeli jam Rolex, harganya nanti ketika dijual akan dua kali lipat dari harga beli. Jadi seolah-olah saya sebenarnya dibayar dengan memakai jam Rolex
Oleh Eileen Rachman, Sylvina Savitri, Timothy Ronald
Team Reportase Kontroversi Melek Duit
Bila kita tidak pernah memahami hubungan kita dengan uang dan harta, maka kita tidak pernah mengenal diri sendiri. Bila kita tidak pernah memahami hubungan kita dengan uang dan harta, maka kita tidak pernah mengenal diri sendiri.
Apa jawaban yang Anda berikan pada anak bila mereka bertanya, “Mengapa ayah atau ibu harus bekerja?”. Lazim terjadi, kita sebagai orang tua berkata: “Mencari uang!”.
Jawaban ini tentu saja memang sangat logis dan masuk akal. Di sisi lain, tidakkah kita kemudian jadi tergelitik dengan jawaban tersebut?
Betulkah prioritas dan alasan kita bekerja membanting tulang dan memeras otak semata mencari uang?.
Bukankah kegiatan mencari uang bisa terdengar sumbang bila asalnya dari jumlah jutaan, milyaran, bahkan triliunan rupiah, yang dikorupsi atau direkayasa dengan cara “insider trading” dari oknum tertentu?.
Bila uang diperoleh tetapi kualitas hidup dan karakter pribadi tidak menjadi lebih baik, serta ada pihak-pihak yang dirugikan, masihkah bermakna kerja yang kita lakukan?
Banyak orang tidak bisa membayangkan untuk apa uang milyaran atau triliunan dimiliki dan bagaimana jumlah sebanyak itu dibelanjakan.
Meski tidak selamanya makna mencari uang atau mengejar keuntungan sama dari individu yang satu ke yang lain, kita juga sering menyaksikan betapa orang di jaman sekarang tergila-gila pada uang.
Orang yang “berada”, bermobil keren, berdandan dengan barang-barang branded, diperlakukan dengan lebih direspek dan diberi ruang yang lebih terhormat.
Orang-orang merasa kekurangan uang terus, dan mengeluarkan pernyataan bahwa kebutuhan tidak ada habisnya. Seolah-olah kita mencari alasan untuk bersikap materialis.
Kadang-kadang kita bingung sendiri mengapa kita terjebak dalam kultur ketamakan kolektif begini. Seorang ahli filsafat menggambarkan situasi sekarang sebagai berikut:
"How much is enough, and why are people willing to risk so much to get more? If money is so alluring, how is it that so many people of great wealth also seem so unhappy?"
(Berapa banyak yang disebut cukup itu, dan mengapa orang bersedia mengambil risiko untuk mendapat lebih banyak? Jika uang itu begitu memikat, mengapa begitu banyak orang yang kaya juga terlihat tidak bahagia?)
Di jaman di mana anak-anak muda berusia antara 20-30 tahun dengan mudah menjadi kaya raya, tantangan untuk mencari makna uang atau kepemilikanpun seakan semakin tidak diprioritaskan.
Dengan tawaran-tawaran pinjaman tanpa agunan, janji-janji keuntungan reksadana, pinjaman KPR yang semakin dipermudah, gadget yang selalu baru, orang jadi lupa untuk mempertanyakan keberadaannya di dunia ini, apa misi dan tujuan hidupnya, apa makna hidup dan makna bekerja.
Padahal, seperti kita saksikan sendiri, uang bisa menjadi sumber malapetaka, ketimbang sumber daya untuk mengembangkan hubungan interpersonal dan memperkaya makna hidup.
Kalau pada saat berkekurangan kita mencemaskan “besok mau makan apa?”, maka pada waktu berkecukupan kecemasannya berbentuk “bagaimana bila uang saya hilang?”
Seorang profesor filsafat, Jacob Needleman mengatakan: “Being rich does not make you smart — especially about things other than money.” Bila kita tidak pernah memahami hubungan kita dengan uang dan harta, maka kita tidak pernah mengenal diri sendiri.
Sukses = banyak duit?
Istilah “jadi orang” yang sering digunakan oleh orang-orang tua kita dulu sebetulnya mengandung makna yang dalam. Di jaman dahulu, jelas “jadi orang” tidak selamanya berarti “jadi orang kaya”. Jadi guru yang hidup sederhana pun sudah “jadi orang”.
Sebetulnya konsep sukses dari dulu dan bahkan sampai sekarang pun tidak bisa kita samakan dengan banyak uang saja.
Orang bisa dikatakan sukses bila ia jelas-jelas menyadari dan menggunakan semua fungsi, semua bagian dan seluruh kapasitas dalam dirinya untuk kebaikan orang lain dan masyarakat, bukan semata untuk kepentingan dirinya pribadi. Dalam mengembangkan diri menjadi karakter yang utuh barulah seseorang bisa merasakan kenikmatan, perjuangan dan tantangan dalam bekerja.
Teman saya, seorang pengusaha dan pekerja keras yang memiliki perusahaan yang beromzet trilyunan pernah mengatakan: ”Saya tidak bisa membayangkan uang bermilyar-milyar dalam bentuk uang kertas. Hal yang saya kejar dan upayakan hanya prestasi.”
Seseorang yang mendapatkan promosi atau kenaikan gaji dengan berjuang keras dan berkompetisi dengan sesama rekan, memiliki pengalaman mengerahkan sumber daya, melatih nyali, bahkan menguji hati nurani. Kenikmatan hasil jerih payahnya ini tentu tidak semata karena akhirnya ia meraih jabatan atau uang, tetapi juga karena terjadi pematangan kepribadian.
Lain halnya bila seseorang mendapatkan jabatan ataupun uang dengan cara gampang, bahkan tanpa usaha. Ia melewatkan kesempatan untuk berdialog dengan dirinya. Spiritnya tidak berkembang.
Demam masyarakat dalam dunia yang serba instan inilah yang mempengaruhi mental dan spirit kita semua. Kita sepertinya perlu mengembangkan “antibodi” agar tidak dijangkiti demam yang mematikan ini.
Kualitas kerja sebagai daya tarik
Kita memang tidak bisa menghindari kebutuhan kita akan uang. Terlepas dari kebutuhan orang untuk memenuhi rasa amannya melalui pemilikan rumah, kendaraan yang memadai untuk mendukung aktivitas sehari harinya, kita juga perlu merancang kualitas perbaikan kualitas hidup sambil jalan.
Bila kita selama ini ingin lebih dan lebih, kita perlu memberi penekanan pada kualitasnya. Bukan sekadar berjuang demi bonus, tetapi bekerja demi merasakan kebahagiaan kerja bersama. Bukan sekadar berkompetisi dengan melihat hasil akhir tetapi justru memahami mengapa orang lain lebih bijak, lebih berkualitas kerja, dan lebih efisien.
Dalam iming-iming mengajak calon pekerja untuk bergabung, bukan gaji besar yang ditonjolkan tetapi bagaimana suasana kerja, hubungan antar karyawan dan apresiasi yang dipentingkan.
Kita rasanya tidak perlu merasa kalah bersaing secara finansial, kalau saja kita tahu betul bagaimana mengupayakan agar para pekerja diarahkan untuk melakukan kualitas kerja yang lebih baik.
Dalam hal ini pasti upah akan menjadi konsekuensi positifnya.
Uang adalah alat tukar atau transaksi yang sangat penting. Hampir semua orang sangat memerlukan uang untuk membeli berbagai kebutuhan hidup. Banyak orang bekerja keras demi memperoleh uang untuk membiayai kebutuhan pribadi dan keluarganya.
Ketika kamu mendapat uang, tentunya dirimu cenderung merasa senang. Apalagi jika uang tersebut dalam jumlah yang banyak. Namun, bagaimana jika kejadian tersebut hanya dalam mimpi? Dan apakah mimpi tersebut merupakan suatu pertanda?.
Bagi orang-orang yang percaya bahwa mimpi dapat menjadi suatu pertanda, mimpi mendapat uang adalah pengalaman yang menyenangkan. Hal itu karena, mimpi tersebut bisa menjadi pertanda baik dalam hidup.
Arti mimpi mendapat uang
Mendapatkan uang kertas
Mimpi mendapat uang kerta dapat menjadi pertanda baik. Kemungkinan kamu akan memperoleh kesuksesan di tahun yang akan datang.
Akan tetapi, mimpi ini juga bisa menjadi pertanda bahwa kamu punya persepsi yang buruk tentang dunia ini. Kamu mungkin perlu mengubahnya dan mencoba untuk lebih optimis.
Mendapatkan uang koin
Mimpi menemukan uang koin dapat menjadi pertanda bahwa kamu sedang mecari sesuatu yang bisa membuat hidupmu bahagia. Namun bukan berarti hidupmu saat ini tak bahagia. Kamu hanya merasa ada kebahagiaan yang belum lengkap.
Selain itu, mimpi ini juga bisa menandakan bahwa kamu mungkin memang belum merasa puas dengan apa yang dimiliki saat ini dan masih mencari yang lebih.
Diberi uang
Jika Bermimpi seseorang memberimu uang menandakan bahwa kamu belum mampu menyelesaikan sesuatu sendirian. Kamu mungkin menutupi masalah yang tengah dialami dan bahkan berpura-pura semuanya baik-baik saja.
Sudah saatnya bagimu untuk meminta dan mendengarkan saran dari orang-orang terdekat. Menerima saran juga penting untuk dapat menyelesaikan masalah, meskipun kamu merasa dirimu mampu menghadapinya sendiri.
Menghitung uang
Mimpi sedang menghitung uang milik sendiri dapat menjadi pertanda bahwa kamu sedang berusaha berbenah diri. Mimpi ini juga bisa menandakan bahwa kamu merasa bisa menjadi lebih baik lagi dari dirimu saat ini.
Oleh karena itu, mimpi ini menandakan bahwa kamu harus melangkah dan membuat perubahan dalam hidup. Selain itu, hendaknya juga menerapkan tujuan yang benar-benar kamu inginkan.
Mengambil uang dari bank
Jika kamu bermimpi mengambil uang di bank, dapat menandakan bahwa dirimu telah berhasil mengontrol hidupmu. Mimpi seperti ini dapat menjadi pertanda baik.
Kamu telah mampu mengurus dirimu sendiri dan tidak terlalu bergantung pada orang tua. Sebaiknya jangan hanya berhenti di situ, teruslah melangkah maju dan mengembangkan kemampuan menjadi lebih baik lagi.
Memegang uang
Jika kamu mimpi memegang uang, dapat menjadi pertanda bahwa kamu sedang mengalami keraguan terhadap suatu masalah. Harus mengambil sebuah keputusan untuk masalah tersebut dan jangan ditunda apalagi dihindari.
Jika terlalu lamu terjebak dalam keraguan dan terlalu memikirkan berbagai kemungungkinan, kamu bisa terlambat membuat keputusan. Selain itu, kamu mungkin akan kehilangan apa yang seharusnya didapatkan. Kamu sebaiknya memikirkan apa yang benar-benar diinginkan.
Mendapatkan uang dari orang meninggal
Jika bermimpi diberi sekeping uang oleh orang yang sudah meninggal, hal ini berarti kamu akan mendapat keberuntungan dan kebaikan. Kamu mungkin akan terhindar dari pengadilan yang tidak adil, orang-orang yang berniat jahat, serta hidupmu akan dipenuhi keadilan.
Namun, jika kamu menolak untuk menerima uang tersebut, itu berarti bahwa kamu harus berhati-hati karena akan menjadi korban ketidakadilan orang-orang tertentu.
Memikirkan kembali makna uang
“Jangan jadi orang kaya, nanti jadi jahat.”
“Money doesn’t grow on trees.” (Uang tidak datang dari pohon)
Afirmasi-negatif soal uang, sering kali membuat kita memandang uang adalah sesuatu yang jahat. Padahal sebenarnya uang itu bagaikan kaca pembesar.
Jika seseorang pada dasarnya memiliki sifat yang jahat, saat memiliki uang banyak ia akan menjadi lebih jahat.
Begitu juga sebaliknya, jika ia bersifat baik, ia akan melakukan hal-hal yang lebih baik lagi dengan uang. Salah jika kita menyamaratakan orang kaya itu sudah pasti jahat.
Bukan uang yang membuatnya jahat, tapi sifatnya. Justru menurut saya, orang yang mau hidup biasa-biasa saja adalah orang yang egois.
Kenapa kita tidak mencari uang yang banyak lalu kalau memang tidak membutuhkan uangnya, kita bisa memberikannya pada mereka yang membutuhkan?.
Kita bisa tetap hidup sederhana dalam keseharian tapi memiliki uang banyak untuk menabur kebaikan pada orang lain.
Hidup sederhana dalam keseharian tapi memiliki uang banyak untuk menabur kebaikan pada orang lain.
Tapi memang, uang itu sangatlah unik. Ia tidak menentukan kebahagiaan kita tapi bisa mempermudah berbagai aspek kehidupan.
Kita bisa keluar dari berbagai masalah hidup dengan uang. Keberadaannya pun dapat memberikan kebebasan dan inilah peran uang yang sangat saya sukai.
Sekarang di usia yang masih 20, saya punya kebebasan untuk memilih karena memiliki uang.
Saya tidak bisa dipaksa melakukan sesuatu yang saya tidak suka karena sudah memiliki tabungan untuk hidup selama 10-20 tahun lagi.
Contohnya, teman-teman di usia saya sekarang ini sedang kuliah. Saya memilih untuk tidak dan tidak ada yang bisa memaksa saya karena tabungan yang dapat menghidupi jangka panjang tersebut.
Kebebasan yang diberikan uang ini pun membuat saya bisa memilih untuk pergi ke luar negeri, dan bekerja dari mana saja. Memberikan pengalaman hidup yang luar biasa.
Keunikan lain yang saya lihat dari uang adalah tentang cara mendapatkannya. Entah bagaimana, semakin banyak uang yang didapatkan akan semakin mudah mendapatkannya. Semisal membeli jam Rolex.
Banyak yang berpikir membeli jam mahal dengan harga puluhan juta tersebut hanyalah membuang-buang uang. Tapi banyak yang tidak tahu bahwa dengan saya membeli jam Rolex, harganya nanti ketika dijual akan dua kali lipat dari harga beli. Jadi seolah-olah saya sebenarnya dibayar dengan memakai jam Rolex.
Bisa dikatakan, konsep Law of Attraction atau Hukum Tarik Menarik, berlaku pada uang. Ketika kita membayangkannya lalu berupaya mendapatkannya, kita akan dapat.
Sejujurnya, saya tidak pernah sengaja mempraktikan. Namun anehnya, ini sering terjadi pada saya. Banyak mimpi yang saya ucapkan dulu kejadian di hari ini. Jadi, saya percaya bahwa dunia bisa memberikan apa yang kita impikan dan kejar. Kita tidak perlu takut untuk bermimpi besar. Kalaupun nanti tidak tercapai, pasti akan ada kesempatan lagi untuk mendapatkan di kemudian hari. Kalau kita percaya bisa mendapatkannya.
Dunia bisa memberikan apa yang kita impikan dan kejar.
Oleh sebab itu, pola pikir kita tentang uang sebaiknya diubah.
Sedari kecil, orang tua saya tidak pernah mengajarkan untuk berinvestasi. Mereka hidup sederhana seperti kebanyakan orang pada umumnya.
Untungnya, saya bertemu dengan buku Warren Buffet, investor ternama asal Amerika. Mulai dari situ, saya terobsesi dengan saham dan menemukan makna uang yang dapat memberikan kebebasan. Akhirnya saya banyak belajar soal konsep uang dan bagaimana cara mengelolanya.
Sayangnya, tidak semua orang Indonesia mengerti ini.
Menurut saya, faktor terbesar yang memengaruhi masalah keuangan orang Indonesia adalah pengetahuan tentang finansial yang rendah. Faktor paling besar: tingkat pendidikan soal finansial yang rendah.
Masih ada kepercayaan bahwa memiliki kekayaan itu riba. Bahkan menabung di bank juga demikian. Tapi akhir-akhir ini, saya melihat semakin banyak tokoh agama yang mulai memperkenalkan kebaikan Bank Syariah yang menerapkan asas-asas keagamaan. Jadi, masyarakat tidak lagi perlu takut melanggar ajaran agama karena menabung di bank.
Sejauh ini, saya memperhatikan bahwa orang Indonesia memiliki tiga tipe ketika bicara soal uang dan investasi.
- Orang yang pengeluarannya lebih besar dari pemasukan.
- Orang yang bisa menabung tapi tidak mengerti investasi dan
- Orang yang bisa menabung dan berinvestasi dengan benar.
Jika mau menjadi orang yang ketiga, sudah pasti kita harus banyak menutrisi pikiran dengan konsep-konsep kebaikan dari uang.
Salah satunya adalah konsep money dial.
Misalnya seseorang suka jam tangan mewah atau mobil. Pada dasarnya, mengeluarkan uang untuk hobi semacam ini tidaklah salah. Hanya satu hal yang harus dipahami adalah memiliki pemasukan yang lebih besar dari pengeluaran. Maka, proporsi pengeluaran seimbang dengan pemasukan dan tidak mengancam kehidupan esok hari.
Cara ampuh saya dalam mengelola uang adalah dengan mencatat pengeluaran. Saya memberlakukan diri sendiri seperti sebuah bisnis. Seberapa pun uang yang masuk untuk saya dan uang yang keluar harus dicatat.
Maka, saya bisa melakukan budgeting untuk menentukan proporsi biaya-biaya pengeluaran. Jika sudah semua dicatat, kita bisa melihat segala kebutuhan dan perilaku bertransaksi sehingga bisa memikirkan strategi untuk tidak merugi. Alhasil, nantinya kita bahkan bisa melihat pertumbuhan uang yang memberikan motivasi lebih untuk terus menabung dan berinvestasi. Hidup pun bisa terasa lebih sejahtera.
- Untuk link Aplikasi Android Kontroversi bisa klik link berikut ini https://bit.ly/2UXs6Cf
Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 38,03% dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19%. Hal ini menunjukkan masyarakat Indonesia secara umum belum memahami dengan baik karakteristik berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan formal, padahal literasi keuangan merupakan keterampilan yang penting dalam rangka pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan individu, perlindungan konsumen, dan peningkatan inklusi keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki komitmen tinggi dalam mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional. Hal ini tercermin pada Pilar 2 Kerangka Struktural Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021 – 2025 yaitu Pengembangan Ekosistem Jasa Keuangan terdapat program ‘Memperluas Akses Keuangan dan Meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat’. Pilar 2 tersebut selanjutnya menjadi salah satu acuan penyusunan arah strategis peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan yang dituangkan dalam Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021 – 2025.
Arah strategis dalam SNLKI 2021 – 2025 disusun dengan mempertimbangkan keberlanjutan beberapa program strategis SNLKI 2013 dan SNLKI (Revisit 2017), hasil SNLIK tahun 2019, analisis SWOT dan evaluasi strategi untuk meningkatkan literasi keuangan, rekomendasi dari berbagai pihak serta implementasi kebijakan literasi keuangan di negara lain.
Untuk kesinambungan, arah strategi dalam SNLKI 2021 – 2025 disusun berdasarkan 3 pilar program strategis SNLKI (Revisit 2017) yaitu Cakap Keuangan, Sikap dan Perilaku Keuangan yang Bijak, serta Akses Keuangan. Ketiga program strategis yang menjadi dasar dari SNLKI ini disusun atas beberapa hal. Pertama, konsep dasar literasi keuangan bukan hanya didasarkan pada tiga aspek literasi keuangan yaitu pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan, melainkan meliputi pula aspek sikap dan perilaku. Kedua, dalam kenyataannya, literasi keuangan sangat berkaitan erat dengan inklusi keuangan sehingga perlu adanya keselarasan dan kesinambungan antara kegiatan literasi keuangan dan inklusi keuangan. Ketiga, pencapaian strategi literasi dan inklusi keuangan lebih efisien dilakukan secara bersama-sama sehingga tujuan pencapaian keuangan untuk memperluas akses masyarakat ke sektor jasa keuangan dapat dilakukan dengan lebih optimal.
- Permohonan Izin usaha dari OJK
- PERMOHONAN PENDAFTARAN. KONSULTAN AKTUARIA, AKUNTAN PUBLIK, DAN PENILAI
Untuk link aplikasi Kontroversi bisa klik link berikut ini https://bit.ly/2UXs6Cf
Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Jika berhasil tidak dipuji,
Jika gagal dicaci maki.
Jika hilang tak akan dicari,
Jika mati tak ada yang mengakui
Ingin Berkontribusi?
Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.
Independensi adalah Ruh Kontroversi. Sejak berdiri pada 4 November 2002, kami menjunjung tinggi jurnalisme yang tidak berpihak pada kepentingan politik mana pun. Dalam setiap pemberitaan, redaksi Kontroversi selalu berikhtiar mencari kebenaran meski di tempat-tempat yang tak disukai.
Karena itu, kami konsisten memilih pendekatan jurnalisme investigasi. Hanya dengan metode penyelidikan yang gigih dan sistematis, kami berharap bisa melayani publik dengan informasi yang benar mengenai skandal maupun pelanggaran terstruktur yang merugikan khalayak ramai.
Tentu kami tak akan bisa menjalani misi ini tanpa Anda. Dukungan Anda sebagai pelanggan Kontroversi akan membuat kami lebih independen dan lebih mampu membiayai berbagai liputan investigasi mengenai berbagai topik yang relevan untuk Anda.
Kami yakin, dengan bekal informasi yang berkualitas mengenai isu-isu penting di sekitar kita, Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih baik, untuk pribadi, lingkungan maupun bisnis Anda.
Anda bosan baca berita biasa?
Kami persembahkan untuk Anda produk jurnalisme kontroversi terbaik. Kami memberi Anda artikel premium yang komprehensif dari sisi praktis maupun akademis, dan diriset secara mendalam.
Disclaimer
Kotizen adalah Blog Kontroversi Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Kotizen atau Kotizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Kotizen. Kotizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
7. Formulir Penetapan WP Non Efektif.xls | 52 KB |
8. Formulir Pengaktifan Kembali WP Non Efektif.xlsx |
- Irfan Choirie SH: Melongok Ketergesaan Polisi Menetapkan Tersangka
- Undangan Mediasi BPN Mojokerto Dapatkan Apresiasi Dari LSM Ilham Nusantara
- Menguak Potongan Dana BOS SDN dan SMPN di Gresik Rp.500.000 – 700.0000 per Bulan
- Wacana Halaman Pemkab untuk Pertamini
- Jurnal the Proceedings of the National Academy of Sciences.
- Kepala Desa Baru, Muda dan Energik, Cetuskan Solusi Pemberdayaan Masyarakat Desa
- Menjadi Miliarder Tanpa Modal Versi 2022
- MCP ala KPK Vs Mendagri
- G20 : Pemulihan, Mismatch Pajak Multinasional, Hybrid
- Kelembagaan Ideal: LPNK Vs LNS
- Memperkuat Desa Melalui RPJM
- Manfaatkan Domain go.id Untuk Mafia
- Memaksakan Ombrometer/OBS
- Global Firepower: Militer RI Terkuat se-ASEAN atau Salah Index ?
- Potensi Untung Bisnis E-Wallet Pemodal Besar, BUMD, hingga Bumdes
- UU IKN: Prioritas atau Kepentingan?
- UU HPP: NIK Pengganti NPWP, Skema Pajak, Pajak UMKM Terbaru
- Keresahan Dibalik Tumbangnya Media Sosial
- Pantura Tenggelam: Diskursus dan Mitigasinya
- Data Kekayaan Rahasia Para Elit Dalam PPP Papers
- Kuatkan Pengelolaan Digital Payment, DJPb Adakan Sharing Session dengan Department of Treasury AS
- Mengurai Kebocoran Data Aplikasi e-Hac dan PeduliLindungi
- Mempersempit Ruang Inefisiensi Anggaran Lewat RUU HKPD
- Cara Murah Mencegah Stroke
- Mengurai 23 Indikator/Indikator yang Melekat Keluarga Sejahtera
- PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM MENJAMIN HAK PRIVASI
- Amandemen: Kilas Balik, Paradoks, GBHN, Membunuh Demokrasi dan Kepentingan Siapa ?
- Diskursus Inflasi: Pengendalian, Dampak, Hitungan, Faktor, Komponen, Indikator dan Cara Pemerintah Mengatasinya
- Infodemi dan Pandemi Demi Siapa?
- Menghabiskan Uang: Tanda berbenah, Tipe kepribadian ataukah Hedonisme murni ?
- Menilik Kesiapan Indonesia Siap Ber-Crypto Currency
- Bedah Rasa Ke-5 Dalam Sejarah Manusia
- Debu: Kenali, Identifikasi, Kendalkan, Waspadai Penyakitnya, Mikro Organisme Sebelum Manusia
- Gosip dan Kontrol Sosial
- Resmi Tunda Pilkades ~ Pilkades PAW Hingga Potensinya
- Perubahan Hari Libur Nasional 2021
- Kontroversi Sir Timothy John “Tim” Berners-Lee Yang Tidak Memantenkan WWW atau World Wide Web
- Ditambah Minus Rekening Bersama
- Puree: Buah Lokal untuk Pemenuhan Gizi Masyarakat
- Telemedicine dan Obat Gratis Pasien Isoman Diperluas ke Berbagai Wilayah
- Obat dan Makanan yang Harus Dihindari Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri di Rumah
- Penambang Bitcoin di China Ramai-ramai Jual GPU dengan Harga Murah
- 4 Fokus Utama Indonesia Digital
- 4 Kepentingan Orang Lain
- Izin Usaha Bisnis Online
- Gerakan Merdeka Belaja r
- Teknik Membuat Business Plan Lengkap Plus Contoh Beberapa Versi
Produk Hukum NU
- 9 Pedoman Berpolitik Warga NU
- Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ke-33 NU
- Archive Test Miftahu
- Fikih Kebencanaan Perspektif NU
- Fiqih Pemulasaaran Jenazah Pasien Covid-19
- Hasil Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur tentang Islam Nusantara
- Hasil-hasil Muktamar Ke-32 NU
- Hasil-hasil Muktamar Ke-33 NU
- Hasil-hasil Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017
- Munas-Konbes NU 2012 Kempek Cirebon
- Peraturan Organisasi 2012
AMALIYAH NU
BUKU DAN KITAB
- Piagam Nahdlatul Wathan
- Download Terjemah Sahih Bukhori (pdf):
– Jilid 1
– Jilid 2
– Jilid 3
– Jilid 4
– Jilid 5
– Jilid 6
– Jilid 7 - Qurrotul Uyun Terjemah Indonesia PDF
SEJARAH
- Ilmu Sejarah
- Pengantar Ilmu Sejarah
- Liputan Khusus Majalah Tempo : Republik Di Mata Indonesianis
- Mansia dan Sejarah
- Tatanan orde baru
-
- Bung Karno Pejambung Lidah Rakjat Indonesia
- Pesan Dakwah M.Natsir
- Kata Mutiara Bung Karno
- Riwayat Perjuangan K.H. Abdul Halim (Majalengka)
- Jalan Juang Ulama Muda : K.H. Wahid Hasyim
- Jalan Kehidupan M. Natsir
- Peran Besar Bung Kecil : Biografi Sutan Syahrir
- Kisah Hidup Dipa Nusantara Aidit (D.N. Aidit)
- Misteri Letkol Untung : Yang Terbaik Lalu Terbalik
- Meluruskan Sejarah Kartosoewirjo Bersama Irfan S Awwas (Audio)
- M.Natsir Di Panggung Sejarah Republik – Lukman Hakim (Editor)
- Riwayat Soeharto di Majalah Tempo
- [HOT] Edisi Khusus Majalah Tempo 14 Oktober 2013 : RAHASIA-RAHASIA ALI MOERTOPO
- Babad Tanah Jawi
- Sejarah Kerajaan Tatar Sunda (Kumpulan Tulisan Pangeran Wangsakerta)
- Sejarah Kerajaan Banten
- Kebangkitan Pemuda
- Hikayat Tanah Hindia
- Jaman Bergerak di Hindia Belanda : Mozaik Bacaan Kaum Pergerakan Tempo Doeloe
- ETOS POSTMODERN
- Catatan Sejarah
- Transformasi Sosial dan Gerakan Islam di Indonesia
- Mendajung Antara Dua Karang, Drs. Mohammad Hatta, Sidang BPKNP 2 September 1948
- Sejarah Perkembangan Pemurnian Islam di Indonesia oleh HAMKA (1958)
- Negara Islam Indonesia : Fakta Sejarah dan Perkembangannya
- Sejarah Perjuangan Umat Islam
- Daur Ulang Militan di Indonesia
- Tipologi Gerakan Sempalan di Indonesia
- Peran Tarekat Dalam Islamisasi Indonesia
- Sejarah Pasca Kemerdekaan (.ppt)
- Lajur Kanan Sebuah Jalan Dinamika Pemikiran dan Aksi Bintang Bulan (Studi Kasus Gerakan Darul Islam 1940 – 1962)
- Bencana Ummat Islam Indonesia tahun 1980-2000
- Catatan Hitam Lima Presiden
- A Short History of Indonesia : The Unlikely Nation (Bahasa Inggris)
- Sejarah, Ideologi Dan Karakter Gerakan Islam Politik Di Indonesia
- Daftar Isi Intel oh Intel
- Pengantar Intel oh Intel
- Intel oh Intel Jilid Satu
- Intel oh Intel Jilid Dua
- Evolusi Intelijen Indonesia
Isu-isu Masyarakat Digital Kontemporer
Strategi Kewirausahaan Digital
Wawasan Islam
- Proses Revolusi Islam ; Sayyid Abul A’la Al-Maududi
- Agama Islam dan Politik
- Gerakan Sempalan di Indonesia
- Orang Nusantara Naik Haji
- Komunisme Musuh Islam Sepanjang Sejarah
- Asas-asas Islam
- Beberapa Studi Tentang Islam
- Cara Hidup Islam
- Dasar-dasar Islam
- Beberapa Pelajaran Dalam Amal Islami
- Empat Istilah Dalam Al-Qur’an
- Menuju Madinatul Munawwarah
- Hand Book Imarah Islam Indonesia
- Perang Salib Vs Perang Sabil : Abdul Qadir Djaelani
- Intelijen Nabi
- Sirah Nabawiyah – Said Ramadhan Al-Buti
- Karen Amstrong – Sejarah Tuhan
- Ibn Katsir – Tafsir Ibn Katsir juz 1 [35.4 MB |download], juz 2 [19.6 MB |download], juz 3 [13.4 MB |download], juz 4 [15.6 MB |download], juz 5 [16.7 MB |download], juz 6 [23.3 MB |download], juz 7 [18.5 MB |download], juz 8 [15.7 MB |download], juz 9 [17.9 MB |download]
- Halumma Ila Mardhatillah, Ibnu Bahasan, Maramedia Publishing, 2010
- Terjemah Ta’alim Muta’allim Karya Syaikh Az-Zarnuji
Militer/Polisi
- Hukum peradilan militer
-
Hukum acara peradilan
- Minimum Essential. Force (MEF)
-
Sistem Peradilan Pidana Terpadu
Buku fiqih terbaru gratis
- Menjawab Hujatan Musiman Untuk Hajatan Musiman
- A-Z Ziarah Kubur Dalam Islam
- Saat Tradisi Menjadi Dalil
- Masuk Neraka Gara-gara Puasa Rajab?
Kejawen
Kampus Bitcoin (bisa diklik)
- Penerima Subsidi Gaji 2021: Calon, Tahapan, Syarat, Cara Cek Lewat WhatsApp, Siapa yang lolos?
- Fenomena gelombang Panas Indonesia
- RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) Keniscayaan Melawan Ancaman Kekerasan Seksual
- Wartawan TV Dan Media Nasional Dikorbankan, Pidana Penyiaran Dan UU Pers Terabaikan
Zionisme dan Konspirasi
- Global Conspiracy
- Kabbalah dan Ksatria Templar
- Doktrin Zionisme
- Freemansory Mistis Files
- Strategi Kaum Pagan Menuju The New World Order
- Zionisme Gerakan Menaklukan Dunia
- Serba Singkat Tentang Rotary Club
- Jaringan Gelap Freemasonry
- Jejak Freemason dan Zionis di Indonesia, Herry Nurdi
- Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764 – 1962 (Full Versi)
- Talmud Kitab Hitam Yahudi
- The Diary Of Dajjal
- Freemasonry in Indonesia from Radermacher to Soekanto 1762-1961
- Knights Templar, Knights of Christ
TAREKAT MASON BEBAS
- Bagian kesatu (12,2 Mb)
- Bagian kedua (13,8 Mb)
- Bagian ketiga (6,73 Mb)
- Bagian ke-empat (27,2 Mb)
- Bagian kelima (30,6 Mb)
- Bagian ke-enam (7,98 Mb)
Komunisme di Indonesia
- Menguak Tabir Peristiwa 1 Oktober 1965 Bagian Pertama
- Menguak Tabir Peristiwa 1 Oktober 1965 Bagian Kedua
- Menguak Tabir Peristiwa 1 Oktober 1965 Bagian Ketiga
- Menguak Tabir Peristiwa 1 Oktober 1965 Bagian Keempat
- Misteri Supersemar “Detak Files”
- Kitab Merah : Kumpulan Kisah Tokoh G30SPKI
- Kesaksianku Tentang G30S Dr. H. Soebandrio
- BUKU | THESIS oleh : Tan Malaka
- Sarekat Islam Dan Gerakan Kiri Di Semarang
- Amir Syarifudin Antara Negara dan Revolusi
- Soe Hok Gie : Catatan Seorang Demonstran
Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.
- Pengkajian Bukti Kapal Van Der Wijck Yang Karam di Brondong Lamongan Tahun 1936
- Serba-Serbi Hybrid Gairah Baru Usai Pandemi
- Peristiwa korban penganiayaan Jurnalis oleh oknum LSM LRM-GAK telah memasuki tahapan penyidikan
- Amatlah miris, salah seorang wartawan senior dikroyok salah satu oknum LSM
- Kades Kadungrembug Gelar Musyawarah Dengan Pemohon PTSL dan Pemohon Menyatakan Tidak Ada Pungli
- Moh Nalikan Resmi Dilantik Sebagai Sekda Lamongan, Berikut Penjelasannya
DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Kontroversi.or.id. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Independensi adalah Ruh Kontroversi. Sejak berdiri pada 4 November 2002, kami menjunjung tinggi jurnalisme yang tidak berpihak pada kepentingan politik mana pun. Dalam setiap pemberitaan, redaksi Kontroversi selalu berikhtiar mencari kebenaran meski di tempat-tempat yang tak disukai.
Karena itu, kami konsisten memilih pendekatan jurnalisme investigasi. Hanya dengan metode penyelidikan yang gigih dan sistematis, kami berharap bisa melayani publik dengan informasi yang benar mengenai skandal maupun pelanggaran terstruktur yang merugikan khalayak ramai.
Tentu kami tak akan bisa menjalani misi ini tanpa Anda. Dukungan Anda sebagai pelanggan Kontroversi akan membuat kami lebih independen dan lebih mampu membiayai berbagai liputan investigasi mengenai berbagai topik yang relevan untuk Anda.
Kami yakin, dengan bekal informasi yang berkualitas mengenai isu-isu penting di sekitar kita, Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih baik, untuk pribadi, lingkungan maupun bisnis Anda.
- Mengurai Persoalan Pelaksanaan Vaksinasi Di Daerah
- Gotong Royong, Kunci Suksesnya PPKM Level 4
- Manfaat Secondment, Knowledge Management dan Sinergi di Kementerian Keuangan
- Efisiensi Perencanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Melalui Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022
- 9 Aspek Keuangan Negara dalam UU Cipta Kerja Terkait Peningkatan Investasi
Attachment | Size |
---|---|
210710-Laporan Kajian Tata Kelola Alat Kesehatan Dalam Kondisi Covid-19_FINAL.pdf | 582.03 KB |
- Terkait D’Lagoon, Anggota Dewan Minta Satpol PP Tegakkan Perda
- Serapan OPD Tak Maksimal, Silpa APBD Gresik Capai Rp 177 Miliar
- Silakan LP2B diperuntukan Lain, AKD Bahas Bersama Pimpinan Dewan Gresik, Ini Penjelasannya
- “Samtaku” diharapkan dapat menjawab permasalahan sampah di Lamongan
- Bupati Lamongan Yuhronur Bakal Melantik Sekda Baru Hari Ini
- Bangkitkan Potensi Desa wisata, Desa sumberejo Sajikan Wisata Petik Buah Semangka
- Renungan muharram dalam acara detik pergantian tahun baru Hijriyah
- Lamongan Bisa Jadi Inspirasi untuk Melawan Covid-19
- SKK Migas Memulai Eksplorasi Diwilayah Beru Lamongan
- Menko PMK RI Kunjungi Gudang Farmasi Dinkes Gresik
- Lima Pejabat Resmi Daftarkan Diri sebagai Sekda Lamongan, Ini Penjelasannya
There is no ads to display, Please add some