Cuci otak adalah sebuah upaya pembentukan ulang tata berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu menjadi sebuah tata nilai baru, praktik ini biasanya merupakan hasil dari tindakan indoktrinasi, dalam psikopolitik diperkenalkan dengan bantuan penggunaan obat-obatan, hipnosis/bius dan sebagainya. Dan biasanya dipakai orang tdk bertanggung jawab
Oleh Imam Ahmad Bashori Al-Muhajir
Koordinator Investigasi/Ketua Indonesia Bebas Masalah
Sebutan “Brain Washing” akhir-akhir ini menjadi pembicaraan yang menarik selain di kalangan masyarakat umum tetapi juga di kalangan medis atau spesialis kedokteran.
Dalam bidang medis yang dimaksud “Brain Washing” adalah hampir sama dengan istilah DSA (Digital Substraction Angiography) otak. Jadi penamaan “Brain Washing” sebetulnya kurang begitu tepat untuk istilah kedokteran. Secara umum kita tahu istilah “Brain Washing” atau cuci otak hanya dipakai dalam dunia spionase maksudnya agar sandera dapat menerima dokrin yang ingin di-“jejal”-kan ke dalam pikirannya.
Pada tulisan ini kami akan menjelaskan apa itu DSA (Digital Substraction Angiography) otak dan juga manfaat DSA otak. Pemeriksaan ini dikerjakan dengan menggunakan pesawat angiografi radiologi, sehingga harus dikerjakan oleh spesialis radiologi yang memang sudah mengerti betul tentang proteksi radiasi untuk keamanan pasien. Pesawat angiografi menggunakan sinar-x secara “real time atau continue” untuk memantau pembuluh darah yang diperiksa setelah disuntikkan kontras, sehingga pembuluh darah akan terlihat dari fase arteri, fase jaringan sampai fase vena.
Tujuan DSA otak adalah untuk melihat kelainan pembuluh darah di otak seperti aneurisma (pelebaran pembuluh darah), AVM (Artery Venous Malformation), stenosis (penyempitan), AVF (Artery Venous Fistule) dan tumor yang banyak mengandung pembuluh darah (meningioma). Selain menentukan kelainan pembuluh darah, pemeriksaan DSA otak dapat dilanjutkan dengan pengobatan kelainan-kelainan tersebut. Pengobatan aneurisma dengan “coiling”, AVM dengan embolisasi mengunakan “glue”, stenosis akan dilebarkan dengan “balloon”, serta embolisasi AVF dan meningioma.
Pemeriksaan awal yang diperlukan untuk DSA (Digital Substraction Angiography) otak adalah MRI, MRA (Magnetic Resonance Angiography) dan MRV (Magnetic Resonance Venography). Dari pemeriksaan ini kita dapat mengetahui kelainan pembuluh darah. Apabila ditemukan kelainan yang mencurigakan maka akan dilanjutkan dengan DSA otak.
Idiopathic Intracranial Hypertension (IIH) adalah keadaan hipertensi (kenaikan tensi darah) yang disebabkan penyempitan pembuluh darah vena di otak. Pengobatan dengan memperlebar penyempitan tersebut dinyatakan berhasil mengatasi IIH, seperti yang dilaporkan pada American Journal Neuroradiology, September 2011.
Versi lainnya
Digital Substraction Angiographyatau DSA merupakan teknik neurointervensi atau pemeriksaan penunjang pada bagian saraf yang digunakan untuk melihat gambaran pembuluh darah pada otak. DSA dapat digunakan sebagai alat diagnostik, yaitu untuk melihat adanya kelainan pembuluh darah, atau juga bisa digunakan sebagai alat terapi, dengan memberikan obat, alat, atau implan pada pembuluh darah yang dituju, atau sebagai terapi pelengkap saat menjalani operasi.
Pada dasarnya teknik neurointervensi ini jarang digunakan sebagai terapi utama stroke, karena sifatnya yang invasif dan lebih mahal dari pilihan tindakan lainnya. Pada pasien stroke non pendarahan atau stroke iskemik, terdapat syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan tindakan ini, yaitu usia yang harus kurang dari 86 tahun, tidak ada riwayat pendarahan sebelumnya, tekanan darah normal, dan masih dalam periode emas atau kurang dari 8 jam setelah munculnya serangan, karena apabila sudah melewati periode emas kemungkina sel yang dilalui oleh pembuluh darah tersebut sudah mati dan aliran darah yang dilancarkan tidak berguna lagi.
“Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf yang merawat Anda untuk mendiskusikan kekurangan dan kelebihan dari teknik ini, dan apa pilihan alternatif lain yang bisa Anda lakukan”, tutur dr. Talitha Najmillah Sabtiari dalam konsultasinya dalam alodokter. (5/3)
Mengenal metode cuci otak ala terawan
Metode cuci otak adalah modifikasi metode DSA yang biasa digunakan untuk mendeteksi penyakit dengan memasukkan heparin yang berfungsi untuk mengencerkan darah.
Mengutip laman Stanford Health Care, metode DSA sejatinya hal yang lumrah di dunia kedokteran. Teknik ini digunakan untuk memberikan gambaran pembuluh darah di otak untuk mendeteksi penyakit stroke.
Motodenya dilakukan dengan memasukkan kateter melalui arteri di kaki dan mengalirkannya ke pembuluh darah di otak. Petugas kemudian menyuntikkan cairan kontras yang mampu memberikan gambaran utuh mengenai pembuluh darah di organ dalam tubuh.
Tidak hanya menyuntikkan cairan kontras, metode ‘cuci otak’ Terawan juga memasukkan heparin ke dalam pembuluh darah. Ini merupakan obat khusus yang berfungsi mengencerkan darah.
Terawan mengerjakan penelitian ini sebagai disertasi program doktoral untuk melihat dampak heparin terhadap pasien stroke iskemik. Menurut hipotesis Terawan, memasukkan heparin ke dalam pembuluh di otak bisa meningkatkan aliran darah hingga 20% dalam jangka waktu 73 hari.
Metode DSA ala Terawan membuatnya dihujat oleh banyak koleganya di dunia kedokteran. DSA sebelumnya memang hanya digunakan untuk mendeteksi penyakit, bukan mengobati seperti yang dilakukan Terawan.
Digital Subtraction Angiography (DSA)?
Digital Subtraction Angiography adalah pemeriksaan yang memberikan gambar lumen (permukaan bagian dalam) pembuluh darah, termasuk arteri, vena dan serambi jantung. Gambar ini diperoleh dengan menggunakan mesin Sinar-X bantuan komputer yang rumit. Media kontras khusus, atau ‘dye’ (cairan bening dengan kepadatan tinggi) biasanya disuntikkan agar persediaan darah ke kaki, jantung atau organ tubuh lainnya mudah dilihat.
Mengapa Anda memerlukan Digital Subtraction Angiography (DSA)?
Teknik pemeriksaan ini pada umumnya digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit pembuluh darah. Anda mungkin harus menjalani Digital Subtraction Angiography untuk mendiagnosis penyakit vaskuler obstruktif yang disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan dalam lumen arteri dan vena. Dokter Anda mungkin juga meminta Digital Subtraction Angiography untuk mendiagnosis Aneurisme Otak (khususnya Aneurisme Intrakranial), pendarahan pada pembuluh darah, Arterio-Venous malformations (hubungan abnormal antara arteri dan vena), serta memeriksa vaskularitas tumor kanker. Angiography juga memberikan panduan visual untuk prosedur intervensional yang dibutuhkan untuk menguraikan atau membuka kembali arteri yang tersumbat, seperti Prosedur Angioplasti, Arterial Stent, Nephrostomi dan Biliari.
Sampel pengobatan ini tersedia
Di salah satu rumah sakit. Sebut saja, Gleneagles Hospital yang sudah berkomitmen untuk mengutamakan kebutuhan Anda pada semua yang kami lakukan. Ambil langkah pertama Anda menuju kesehatan yang lebih baik hari ini, dan dapatkan perawatan kesehatan terbaik yang disesuaikan, yang telah menjadi warisan kami selama lebih dari 50 tahun.
Menjadi pro kontra
Metode cuci otak atau brainwash memang sudah diterapkan oleh dokter Terawan terutama pada pasiennya di RSPAD Gatot Subroto. Namun ada banyak rekan satu profesi yang menganggap bahwa tindakan dokter Terawan tidak benar. Sebab menurut mereka, DSA bukan merupakan metode penyembuhan, tetapi tindakan untuk mendiagnosis penyakit. Bahkan dokter Terawan sempat dikeluarkan sementara dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) karena dianggap melanggar kode etik dengan melanggar 2 pasal.
Ketika pemberitaan mengenai hukuman yang diberikan kepada dokter Terawan santer diberitakan, tidak sedikit pula orang-orang yang memberikan dukungan. Terutama para pasien yang merasa disembuhkan dengan metode brainwash dari dokter Terawan, seperti mantan ketua DPR RI Agus Hermanto, Tri Sutrisno, dan SBY. Bahkan pada sosial media twitter kala itu muncul tagar khusus yang merupakan dukungan untuk membela dokter yang dianggap telah menyelamatkan banyak pasien stroke.
Memang di balik dari pro dan kontra mengenai dokter Terawan, penanganan stroke memang tidak boleh diabaikan. Sebab jika tidak ditangani, stroke dapat membuat pasien mati rasa pada wajah, kelemahan pada satu tangan, hingga kesulitan berbicara. Untuk itu, penting sekali bagi Anda untuk menjaga kesehatan pembuluh dan aliran darah.
Menurut dr. Alvin Saputra Memiliki Dua Tujuan Diagnostik Dan Terapeutik
DSA atau Digital Subtraction Angiography atau DSA adalah pemeriksaan yang memberikan gambar permukaan bagian dalam pembuluh darah, termasuk arteri, vena, dan serambi jantung. Gambar yang dihasilkan oleh DSA diperoleh dengan menggunakan mesin sinar-X bantuan komputer yang rumit. DSA memvisualisasikan pembuluh darah, dengan struktur radiopak seperti tulang dihilangkan atau dikurangi, secara digital dari gambar. Hal ini menyebabkan kemungkinan penggambaran pembuluh darah yang akurat. DSA adalah teknik yang digunakan dengan tujuan, sebagai berikut :
-
Diagnostik, dimana DSA bertujuan untuk mendeteksi kelainan pembuluh darah, vaskularisasi tumor, dan lainnya. Sebelum melakukan DSA dengan tujuan diagnostik, pasien perlu melakukan persiapan yaitu puasa selama 4 jam, pengecekan Hb dan leukosit, fungsi hati dan ginjal. Untuk pasien diabetes mellitus, sebaiknya menghentikan pemakaian obat sehari sebelum tindakan DSA.
-
Terapeutik, DSA disini bertujuan untuk tindakan pengobatan abnormalitas pada pembuluh darah, dengan cara memasukkan obat, alat atau implan pada pembuluh darah yang dituju. DSA juga bertujuan sebagai terapi pelengkap sebelum menjalani operasi.
Saat menjalani pemeriksaan DSA, tidak menutup kemungkinan pasien yang bertujuan untuk diagnostik harus langsung juga menjalani tindakan terapeutik. Tindakan DSA pada sistem saraf manusia disebut sebagai neurointervensi. Teknik ini lebih banyak digunakan pada kasus aneurisma dan stroke, dikarenakan penggunaan obat menjadi lebih tepat sasaran. Sebelum menjalani DSA, terdapat beberapa evaluasi pra prosedural yang mana pasien harus cakupi, namun tidak terbatas. Beberapa evaluasi pra prosedural DSA adalah sebagai berikut :
-
Diabetes
-
Status fungsi ginjal
-
Adanya penyakit aterosklerotik
-
Obat-obatan
-
Alergi
-
Prosedur bedah sebelumnya
Untuk perawatan pasca prosedur DSA adalah tergantung dengan sifat prosedur dan apakah dilakukan pada pasien rawat jalan atau pasien rawat inap. Pasien tetap harus dimobilisasi selama kurang lebih 4 sampai 6 jam, dengan posisi tetap terlentang. Untuk efek samping dari DSA adalah adanya pergeseran pembuluh dengan kateter, atau robeknya pembuluh darah. Efek samping ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan prosedur, yang harus ditempuh sebelum teknologi ini berkembang. Dimana pasien harus menjalani operasi vital seperti pembukaan tengkorak, yang dapat berakibat terjadinya infeksi.
DSA adalah prosedur endovascular yang menjadi standar untuk semua tindakan pembuluh darah di otak. Biasanya DSA dilakukan sebagai kelanjutan dari data pencitraan lain seperti CT-Scan atau MRI. Teknik DSA dilakukan di ruangan khusus yang disebut cath lab, dengan prosedur menggunakan selang halus yang dimasukkan melalui pembuluh darah pada lipatan paha. Selama proses dilakukannya DSA, pasien hanya diberikan pembiusan lokal sehingga pasien sadar selama menjalani prosedur ini. DSA adalah tindakan yang hanya membutuhkan waktu kurang lebih 40 menit.
DSA dapat dilakukan untuk menangani pasien dengan kasus stroke. Stroke merupakan kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah akibat adanya penyempitan pembuluh darah yang menuju otak. DSA pun bermanfaat untuk kasus perdarahan otak atau disebut stroke hemoragik, dimana perdarahan otak terjadi secara spontan yang mana biasanya dipicu oleh darah tinggi yang tidak terkontrol, atau ada bagian pembuluh darah yang rapuh. Perdarahan otak ini juga bisa terjadi tanpa adanya benturan pada kepala.
Untuk pengaturan ruangan atau posisi pemeriksaan DSA adalah harus dilengkapi dengan peralatan pemantauan. Oksigen serta denyut jantung pasien harus selalu dipantau, dan tekanan darah yang diukur secara teratur dan bertahap. Seluruh prosedur ini harus dilakukan dengan kondisi aseptik yang ketat, termasuk teknik, persiapan, dan pakaian. Sedangkan untuk posisi pasien sendiri, bisa dengan posisi kepala di kedua ujung tempat tidur. Hal ini dilakukan untuk memudahkan akses vaskular, serta manuver untuk ahli radiologi intervensi.
DSA adalah pemeriksaan yang menggunakan pesawat angiografi radiologi, sehingga harus dikerjakan oleh spesialis radiologi yang sudah mengerti dan paham betul, bagaimana proteksi radiasi untuk keamanan pasien. Pesawat angiografi menggunakan sinar-x, secara real time atau continue, untuk memantau pembuluh darah yang diperiksa setelah disuntikkan kontras. Sehingga pembuluh darah terlihat dari arteri, jaringan, sampai fase vena.
Pemecatan sementara
Sebelum menjadi Menteri Kesehatan, Terawan memang pernah punya hubungan buruk dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Majelis Kehormatan organisasi bahkan pernah memberhentikan sementara keanggotan Terawan, meskipun belakangan IDI menunda keputusan tersebut.
Kala itu, Terawan dituding melanggar kode etik karena mempromosikan metode digital subtraction angiography (DSA) atau yang lebih dikenal dengan terapi ‘cuci otak’.
Resmi dipecat dari IDI
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) resmi memecat mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Prof Dr dr Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI. Perseteruan keduanya, diawali dari terapi “cuci otak” (Brainwash) yang dilakukan Terawan.
Terapi cuci otak merupakan inovasi metode medis Terawan yang kala itu menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto serta Dokter Kepresidenan Republik Indonesia. Terawan mulai memperkenalkan inovasi itu sejak 2004 dan mulai banyak peminat tahun 2010.
Cuci otak adalah istilah lain flushing atau Digital Substraction Angiography (DSA) yang dilakukan Terawan untuk melancarkan peredaran darah di kepala. Cara ini diklaim berhasil menangani berbagai pasien yang mengalami stroke. Terawan mengklaim 40 ribu pasien telah mencoba pengobatannya. IDI kemudian mempersoalkan metode terapi cuci otak yang menggunakan alat DSA Terawan belum teruji secara ilmiah. Selain itu, Terawan juga melakukan publikasi dan promosi masif dengan klaim kesembuhan di media. Meski IDI menganggap metode cuci otak itu belum teruji, namun sejumlah pejabat di Tanah Air sudah mencoba sentuhan tangan dokter Terawan. Para pejabat tersebuh bahkan mengakui khasiat dari metode cuci otak tersebut.
Berikut sejumlah tokoh di Indonesia yang pernah menjadi pasien cuci otak hasil temuan dokter Terawan:
1. Prabowo Subianto Menteri Pertahanan (Menhan)
Prabowo Subianto merupakan salah satu pasien dari Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto dokter Terawan Agus Putranto. Mengidap vertigo, Terawan menyarankan Prabowo untuk membersihkan penyakit tersebut dari tubuhnya. Usai menjalani metode cuci otak, Prabowo merasakan lebih sehat. Dia mengatakan Indonesia harusnya bangga memiliki dokter Terawan yang punya terobosan.
“Saya sendiri contohnya. Sudah tiga kali mau keempat kali diterapi dr Terawan. Biasa lah, namanya orang umur 60 tahun, biasa lah sakit,” tutur Prabowo usai ditemui di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis 5 April 2018.
2. Mahfud MD Menko Polhukam
Mahfud MD juga mengaku pernah menjalani terapi cuci otak d Terawan. Berdasarkan pengalamannya mengikuti terapi dokter Terawan, ia menilai sangat bagus. “Saya tidak tahu ya harus menanggapi apa. Tapi saya pernah menjadi pasiennya. Itu bagus menurut saya sih. Tiga jam selesai, langsung pulang. Kalau pengalaman saya bagus,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu 4 April 2018.
3. Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan (KSP)
Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengungkapkan pernah menjalani terapi ‘cuci otak’ dokter Terawan. Pada April 2018 lalu, mantan Panglima TNI ini sudah 2 kali menjalani terapi tersebut.
Dia menuturkan sempat mengalami masalah dengan keseimbangannya. Moeldoko menilai tidak ada yang salah dari metode dr Terawan dan semuanya dilakukan secara ilmiah. “Dilihat dulu indikatornya. Ada alatnya yang melihat indikator keseimbangan tubuh kita kurang. Di mana keseimbangan, (itu) dilihat lagi. Terapinya, jadi sesuatu yang bukan ngawur, bukan asal-asalan,” ujar dia di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (7/4/2018).
4. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden ke-6 RI
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mengungkap kesaksiannya terhadap metode cuci otak yang dijalankan Terawan. Menurut SBY, sudah ada ribuan orang yang merasa tertolong dengan pengobatan yang dilakukan dokter Terawan, salah satunya seorang perdana menteri. “Banyak yang merasa ditolong. Saya punya sahabat, seorang pemimpin dunia, saya tidak perlu sebut namanya. Dia memiliki keluhan di bagian kepala. Berobat ke dua negara tetangga kita yang dianggap maju di bidang kedokteran tidak sembuh,” cerita SBY. “Akhirnya datang ke Jakarta. Karena dia seorang PM, dokter Terawan sempat menyampaikan kepada saya, saya sampaikan silakan sesuai dengan yang berlaku selama ini. Singkat kata, sahabat saya itu sembuh,” ungkap SBY dalam rekaman video.
5. Hendropriyono Mantan Kepala Badan Intelijen
Negara (BIN), Hendropriyono juga pernah menjadi pasien dokter Terawan. Dia mengakui pernah merasakan metode cuci otak yang ditemukan oleh Terawan. “Saya sendiri pernah di-‘cuci otak’ oleh beliau. Bukan cuci otak karena radikalisme, tetapi dicuci otak secara fisik dalam arti sebenarnya,” kata Hendropriyono. Minggu 8 April 2018. Hendro lalu bercerita bagaimana dokter Terawan menyelamatkan dirinya dari ancaman stroke. “Sekarang saya bisa lari, angkat besi, saya masih joging sama cucu. Kalau enggak saya udah tepar,” dia menuturkan.
6. Dahlan Iskan Mantan Menteri BUMN
Dahlan Iskan juga pernah merasakan metode ‘cuci otak’ dokter Terawan. Ia menceritakan pengalamannya itu melalui tulisan berjudul ‘Membersihkan Gorong-gorong Buntu di Otak’. Dalam tulisannya, Dahlan mengaku tidak dalam keadaan sakit dan tidak punya keluhan apapun saat melakukan terapi. Ia hanya ingin mencoba karena sepengetahuannya cuci otak merupakan metode baru untuk membersihkan saluran-saluran darah di otak. Hasilnya, Dahlan merasakan pikirannya menjadi jernih dan segar. Selama menjalani terapi pun, ia langsung merasakan sensasi tersendiri di kepala yakni saat dr Terawan membersihkan sumbatan di otak kirinya. “Benar. Di otak dan mulut saya terasa “pyar” yang lembut disertai rasa mentos yang ringan.Itulah rasa yang ditimbulkan oleh cairan pembasuh yang disemprotkan ke saluran darah di otak. Rasa itu muncul karena sensasi saja,” tuturnya.
7. Aburizal Bakrie Mentan Menko Perekonomian
Aburizal Bakrie adalah salah satu dari banyak orang yang pernah merasakan manfaat terapi yang dilakukan dokter Terawan. Melalui akun Instagramnya, ia berbicara sekaligus membela dokter Terawan ketika metode cuci otaknya dipertanyakan. Baca juga: Daftar Panjang Perseteruan IDI dengan Dokter Terawan yang Berujung Pemecatan “Metode ‘cuci otak’nya dipermasalahkan, padahal dengan itu dia telah menolong baik mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang penderita stroke,” tulisnya.
Untuk link aplikasi Kontroversi bisa klik link berikut ini https://bit.ly/2UXs6Cf
Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 38,03% dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19%. Hal ini menunjukkan masyarakat Indonesia secara umum belum memahami dengan baik karakteristik berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan formal, padahal literasi keuangan merupakan keterampilan yang penting dalam rangka pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan individu, perlindungan konsumen, dan peningkatan inklusi keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki komitmen tinggi dalam mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional. Hal ini tercermin pada Pilar 2 Kerangka Struktural Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021 – 2025 yaitu Pengembangan Ekosistem Jasa Keuangan terdapat program ‘Memperluas Akses Keuangan dan Meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat’. Pilar 2 tersebut selanjutnya menjadi salah satu acuan penyusunan arah strategis peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan yang dituangkan dalam Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021 – 2025.
Arah strategis dalam SNLKI 2021 – 2025 disusun dengan mempertimbangkan keberlanjutan beberapa program strategis SNLKI 2013 dan SNLKI (Revisit 2017), hasil SNLIK tahun 2019, analisis SWOT dan evaluasi strategi untuk meningkatkan literasi keuangan, rekomendasi dari berbagai pihak serta implementasi kebijakan literasi keuangan di negara lain.
Untuk kesinambungan, arah strategi dalam SNLKI 2021 – 2025 disusun berdasarkan 3 pilar program strategis SNLKI (Revisit 2017) yaitu Cakap Keuangan, Sikap dan Perilaku Keuangan yang Bijak, serta Akses Keuangan. Ketiga program strategis yang menjadi dasar dari SNLKI ini disusun atas beberapa hal. Pertama, konsep dasar literasi keuangan bukan hanya didasarkan pada tiga aspek literasi keuangan yaitu pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan, melainkan meliputi pula aspek sikap dan perilaku. Kedua, dalam kenyataannya, literasi keuangan sangat berkaitan erat dengan inklusi keuangan sehingga perlu adanya keselarasan dan kesinambungan antara kegiatan literasi keuangan dan inklusi keuangan. Ketiga, pencapaian strategi literasi dan inklusi keuangan lebih efisien dilakukan secara bersama-sama sehingga tujuan pencapaian keuangan untuk memperluas akses masyarakat ke sektor jasa keuangan dapat dilakukan dengan lebih optimal.
- Permohonan Izin usaha dari OJK
- PERMOHONAN PENDAFTARAN. KONSULTAN AKTUARIA, AKUNTAN PUBLIK, DAN PENILAI
Untuk link aplikasi Kontroversi bisa klik link berikut ini https://bit.ly/2UXs6Cf
Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Jika berhasil tidak dipuji,
Jika gagal dicaci maki.
Jika hilang tak akan dicari,
Jika mati tak ada yang mengakui
Ingin Berkontribusi?
Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.
Independensi adalah Ruh Kontroversi. Sejak berdiri pada 4 November 2002, kami menjunjung tinggi jurnalisme yang tidak berpihak pada kepentingan politik mana pun. Dalam setiap pemberitaan, redaksi Kontroversi selalu berikhtiar mencari kebenaran meski di tempat-tempat yang tak disukai.
Karena itu, kami konsisten memilih pendekatan jurnalisme investigasi. Hanya dengan metode penyelidikan yang gigih dan sistematis, kami berharap bisa melayani publik dengan informasi yang benar mengenai skandal maupun pelanggaran terstruktur yang merugikan khalayak ramai.
Tentu kami tak akan bisa menjalani misi ini tanpa Anda. Dukungan Anda sebagai pelanggan Kontroversi akan membuat kami lebih independen dan lebih mampu membiayai berbagai liputan investigasi mengenai berbagai topik yang relevan untuk Anda.
Kami yakin, dengan bekal informasi yang berkualitas mengenai isu-isu penting di sekitar kita, Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih baik, untuk pribadi, lingkungan maupun bisnis Anda.
Anda bosan baca berita biasa?
Kami persembahkan untuk Anda produk jurnalisme kontroversi terbaik. Kami memberi Anda artikel premium yang komprehensif dari sisi praktis maupun akademis, dan diriset secara mendalam.
7. Formulir Penetapan WP Non Efektif.xls | 52 KB |
8. Formulir Pengaktifan Kembali WP Non Efektif.xlsx |
- Jurnal the Proceedings of the National Academy of Sciences.
- Kepala Desa Baru, Muda dan Energik, Cetuskan Solusi Pemberdayaan Masyarakat Desa
- Menjadi Miliarder Tanpa Modal Versi 2022
- MCP ala KPK Vs Mendagri
- G20 : Pemulihan, Mismatch Pajak Multinasional, Hybrid
- Kelembagaan Ideal: LPNK Vs LNS
- Memperkuat Desa Melalui RPJM
- Manfaatkan Domain go.id Untuk Mafia
- Memaksakan Ombrometer/OBS
- Global Firepower: Militer RI Terkuat se-ASEAN atau Salah Index ?
- Potensi Untung Bisnis E-Wallet Pemodal Besar, BUMD, hingga Bumdes
- UU IKN: Prioritas atau Kepentingan?
- UU HPP: NIK Pengganti NPWP, Skema Pajak, Pajak UMKM Terbaru
- Keresahan Dibalik Tumbangnya Media Sosial
- Pantura Tenggelam: Diskursus dan Mitigasinya
- Data Kekayaan Rahasia Para Elit Dalam PPP Papers
- Kuatkan Pengelolaan Digital Payment, DJPb Adakan Sharing Session dengan Department of Treasury AS
- Mengurai Kebocoran Data Aplikasi e-Hac dan PeduliLindungi
- Mempersempit Ruang Inefisiensi Anggaran Lewat RUU HKPD
- Cara Murah Mencegah Stroke
- Mengurai 23 Indikator/Indikator yang Melekat Keluarga Sejahtera
- PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM MENJAMIN HAK PRIVASI
- Amandemen: Kilas Balik, Paradoks, GBHN, Membunuh Demokrasi dan Kepentingan Siapa ?
- Diskursus Inflasi: Pengendalian, Dampak, Hitungan, Faktor, Komponen, Indikator dan Cara Pemerintah Mengatasinya
- Infodemi dan Pandemi Demi Siapa?
- Menghabiskan Uang: Tanda berbenah, Tipe kepribadian ataukah Hedonisme murni ?
- Menilik Kesiapan Indonesia Siap Ber-Crypto Currency
- Bedah Rasa Ke-5 Dalam Sejarah Manusia
- Debu: Kenali, Identifikasi, Kendalkan, Waspadai Penyakitnya, Mikro Organisme Sebelum Manusia
- Gosip dan Kontrol Sosial
- Resmi Tunda Pilkades ~ Pilkades PAW Hingga Potensinya
- Perubahan Hari Libur Nasional 2021
- Kontroversi Sir Timothy John “Tim” Berners-Lee Yang Tidak Memantenkan WWW atau World Wide Web
- Ditambah Minus Rekening Bersama
- Puree: Buah Lokal untuk Pemenuhan Gizi Masyarakat
- Telemedicine dan Obat Gratis Pasien Isoman Diperluas ke Berbagai Wilayah
- Obat dan Makanan yang Harus Dihindari Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri di Rumah
- Penambang Bitcoin di China Ramai-ramai Jual GPU dengan Harga Murah
- 4 Fokus Utama Indonesia Digital
- 4 Kepentingan Orang Lain
- Izin Usaha Bisnis Online
- Gerakan Merdeka Belaja r
- Teknik Membuat Business Plan Lengkap Plus Contoh Beberapa Versi
Produk Hukum NU
- 9 Pedoman Berpolitik Warga NU
- Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ke-33 NU
- Archive Test Miftahu
- Fikih Kebencanaan Perspektif NU
- Fiqih Pemulasaaran Jenazah Pasien Covid-19
- Hasil Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur tentang Islam Nusantara
- Hasil-hasil Muktamar Ke-32 NU
- Hasil-hasil Muktamar Ke-33 NU
- Hasil-hasil Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017
- Munas-Konbes NU 2012 Kempek Cirebon
- Peraturan Organisasi 2012
AMALIYAH NU
BUKU DAN KITAB
- Piagam Nahdlatul Wathan
- Download Terjemah Sahih Bukhori (pdf):
– Jilid 1
– Jilid 2
– Jilid 3
– Jilid 4
– Jilid 5
– Jilid 6
– Jilid 7 - Qurrotul Uyun Terjemah Indonesia PDF
SEJARAH
- Ilmu Sejarah
- Pengantar Ilmu Sejarah
- Liputan Khusus Majalah Tempo : Republik Di Mata Indonesianis
- Mansia dan Sejarah
- Tatanan orde baru
-
- Bung Karno Pejambung Lidah Rakjat Indonesia
- Pesan Dakwah M.Natsir
- Kata Mutiara Bung Karno
- Riwayat Perjuangan K.H. Abdul Halim (Majalengka)
- Jalan Juang Ulama Muda : K.H. Wahid Hasyim
- Jalan Kehidupan M. Natsir
- Peran Besar Bung Kecil : Biografi Sutan Syahrir
- Kisah Hidup Dipa Nusantara Aidit (D.N. Aidit)
- Misteri Letkol Untung : Yang Terbaik Lalu Terbalik
- Meluruskan Sejarah Kartosoewirjo Bersama Irfan S Awwas (Audio)
- M.Natsir Di Panggung Sejarah Republik – Lukman Hakim (Editor)
- Riwayat Soeharto di Majalah Tempo
- [HOT] Edisi Khusus Majalah Tempo 14 Oktober 2013 : RAHASIA-RAHASIA ALI MOERTOPO
- Babad Tanah Jawi
- Sejarah Kerajaan Tatar Sunda (Kumpulan Tulisan Pangeran Wangsakerta)
- Sejarah Kerajaan Banten
- Kebangkitan Pemuda
- Hikayat Tanah Hindia
- Jaman Bergerak di Hindia Belanda : Mozaik Bacaan Kaum Pergerakan Tempo Doeloe
- ETOS POSTMODERN
- Catatan Sejarah
- Transformasi Sosial dan Gerakan Islam di Indonesia
- Mendajung Antara Dua Karang, Drs. Mohammad Hatta, Sidang BPKNP 2 September 1948
- Sejarah Perkembangan Pemurnian Islam di Indonesia oleh HAMKA (1958)
- Negara Islam Indonesia : Fakta Sejarah dan Perkembangannya
- Sejarah Perjuangan Umat Islam
- Daur Ulang Militan di Indonesia
- Tipologi Gerakan Sempalan di Indonesia
- Peran Tarekat Dalam Islamisasi Indonesia
- Sejarah Pasca Kemerdekaan (.ppt)
- Lajur Kanan Sebuah Jalan Dinamika Pemikiran dan Aksi Bintang Bulan (Studi Kasus Gerakan Darul Islam 1940 – 1962)
- Bencana Ummat Islam Indonesia tahun 1980-2000
- Catatan Hitam Lima Presiden
- A Short History of Indonesia : The Unlikely Nation (Bahasa Inggris)
- Sejarah, Ideologi Dan Karakter Gerakan Islam Politik Di Indonesia
- Daftar Isi Intel oh Intel
- Pengantar Intel oh Intel
- Intel oh Intel Jilid Satu
- Intel oh Intel Jilid Dua
- Evolusi Intelijen Indonesia
Isu-isu Masyarakat Digital Kontemporer
Strategi Kewirausahaan Digital
Wawasan Islam
- Proses Revolusi Islam ; Sayyid Abul A’la Al-Maududi
- Agama Islam dan Politik
- Gerakan Sempalan di Indonesia
- Orang Nusantara Naik Haji
- Komunisme Musuh Islam Sepanjang Sejarah
- Asas-asas Islam
- Beberapa Studi Tentang Islam
- Cara Hidup Islam
- Dasar-dasar Islam
- Beberapa Pelajaran Dalam Amal Islami
- Empat Istilah Dalam Al-Qur’an
- Menuju Madinatul Munawwarah
- Hand Book Imarah Islam Indonesia
- Perang Salib Vs Perang Sabil : Abdul Qadir Djaelani
- Intelijen Nabi
- Sirah Nabawiyah – Said Ramadhan Al-Buti
- Karen Amstrong – Sejarah Tuhan
- Ibn Katsir – Tafsir Ibn Katsir juz 1 [35.4 MB |download], juz 2 [19.6 MB |download], juz 3 [13.4 MB |download], juz 4 [15.6 MB |download], juz 5 [16.7 MB |download], juz 6 [23.3 MB |download], juz 7 [18.5 MB |download], juz 8 [15.7 MB |download], juz 9 [17.9 MB |download]
- Halumma Ila Mardhatillah, Ibnu Bahasan, Maramedia Publishing, 2010
- Terjemah Ta’alim Muta’allim Karya Syaikh Az-Zarnuji
Militer/Polisi
- Hukum peradilan militer
-
Hukum acara peradilan
- Minimum Essential. Force (MEF)
-
Sistem Peradilan Pidana Terpadu
Kejawen
Kampus Bitcoin (bisa diklik)
- Penerima Subsidi Gaji 2021: Calon, Tahapan, Syarat, Cara Cek Lewat WhatsApp, Siapa yang lolos?
- Fenomena gelombang Panas Indonesia
- RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) Keniscayaan Melawan Ancaman Kekerasan Seksual
- Wartawan TV Dan Media Nasional Dikorbankan, Pidana Penyiaran Dan UU Pers Terabaikan
Zionisme dan Konspirasi
- Global Conspiracy
- Kabbalah dan Ksatria Templar
- Doktrin Zionisme
- Freemansory Mistis Files
- Strategi Kaum Pagan Menuju The New World Order
- Zionisme Gerakan Menaklukan Dunia
- Serba Singkat Tentang Rotary Club
- Jaringan Gelap Freemasonry
- Jejak Freemason dan Zionis di Indonesia, Herry Nurdi
- Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764 – 1962 (Full Versi)
- Talmud Kitab Hitam Yahudi
- The Diary Of Dajjal
- Freemasonry in Indonesia from Radermacher to Soekanto 1762-1961
- Knights Templar, Knights of Christ
TAREKAT MASON BEBAS
- Bagian kesatu (12,2 Mb)
- Bagian kedua (13,8 Mb)
- Bagian ketiga (6,73 Mb)
- Bagian ke-empat (27,2 Mb)
- Bagian kelima (30,6 Mb)
- Bagian ke-enam (7,98 Mb)
Komunisme di Indonesia
- Menguak Tabir Peristiwa 1 Oktober 1965 Bagian Pertama
- Menguak Tabir Peristiwa 1 Oktober 1965 Bagian Kedua
- Menguak Tabir Peristiwa 1 Oktober 1965 Bagian Ketiga
- Menguak Tabir Peristiwa 1 Oktober 1965 Bagian Keempat
- Misteri Supersemar “Detak Files”
- Kitab Merah : Kumpulan Kisah Tokoh G30SPKI
- Kesaksianku Tentang G30S Dr. H. Soebandrio
- BUKU | THESIS oleh : Tan Malaka
- Sarekat Islam Dan Gerakan Kiri Di Semarang
- Amir Syarifudin Antara Negara dan Revolusi
- Soe Hok Gie : Catatan Seorang Demonstran
Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.
- Pengkajian Bukti Kapal Van Der Wijck Yang Karam di Brondong Lamongan Tahun 1936
- Serba-Serbi Hybrid Gairah Baru Usai Pandemi
- Peristiwa korban penganiayaan Jurnalis oleh oknum LSM LRM-GAK telah memasuki tahapan penyidikan
- Amatlah miris, salah seorang wartawan senior dikroyok salah satu oknum LSM
- Kades Kadungrembug Gelar Musyawarah Dengan Pemohon PTSL dan Pemohon Menyatakan Tidak Ada Pungli
- Moh Nalikan Resmi Dilantik Sebagai Sekda Lamongan, Berikut Penjelasannya
DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Kontroversi.or.id. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Independensi adalah Ruh Kontroversi. Sejak berdiri pada 4 November 2002, kami menjunjung tinggi jurnalisme yang tidak berpihak pada kepentingan politik mana pun. Dalam setiap pemberitaan, redaksi Kontroversi selalu berikhtiar mencari kebenaran meski di tempat-tempat yang tak disukai.
Karena itu, kami konsisten memilih pendekatan jurnalisme investigasi. Hanya dengan metode penyelidikan yang gigih dan sistematis, kami berharap bisa melayani publik dengan informasi yang benar mengenai skandal maupun pelanggaran terstruktur yang merugikan khalayak ramai.
Tentu kami tak akan bisa menjalani misi ini tanpa Anda. Dukungan Anda sebagai pelanggan Kontroversi akan membuat kami lebih independen dan lebih mampu membiayai berbagai liputan investigasi mengenai berbagai topik yang relevan untuk Anda.
Kami yakin, dengan bekal informasi yang berkualitas mengenai isu-isu penting di sekitar kita, Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih baik, untuk pribadi, lingkungan maupun bisnis Anda.
- Mengurai Persoalan Pelaksanaan Vaksinasi Di Daerah
- Gotong Royong, Kunci Suksesnya PPKM Level 4
- Manfaat Secondment, Knowledge Management dan Sinergi di Kementerian Keuangan
- Efisiensi Perencanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Melalui Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022
- 9 Aspek Keuangan Negara dalam UU Cipta Kerja Terkait Peningkatan Investasi
Attachment | Size |
---|---|
210710-Laporan Kajian Tata Kelola Alat Kesehatan Dalam Kondisi Covid-19_FINAL.pdf | 582.03 KB |
Baca juga :
- Terkait D’Lagoon, Anggota Dewan Minta Satpol PP Tegakkan Perda
- Serapan OPD Tak Maksimal, Silpa APBD Gresik Capai Rp 177 Miliar
- Silakan LP2B diperuntukan Lain, AKD Bahas Bersama Pimpinan Dewan Gresik, Ini Penjelasannya
- “Samtaku” diharapkan dapat menjawab permasalahan sampah di Lamongan
- Bupati Lamongan Yuhronur Bakal Melantik Sekda Baru Hari Ini
- Bangkitkan Potensi Desa wisata, Desa sumberejo Sajikan Wisata Petik Buah Semangka
- Renungan muharram dalam acara detik pergantian tahun baru Hijriyah
- Lamongan Bisa Jadi Inspirasi untuk Melawan Covid-19
- SKK Migas Memulai Eksplorasi Diwilayah Beru Lamongan
- Menko PMK RI Kunjungi Gudang Farmasi Dinkes Gresik
- Lima Pejabat Resmi Daftarkan Diri sebagai Sekda Lamongan, Ini Penjelasannya
There is no ads to display, Please add some