Image default
Berita Utama Nasional

Metode Cuci Otak

Cuci otak adalah sebuah upaya pembentukan ulang tata berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu menjadi sebuah tata nilai baru, praktik ini biasanya merupakan hasil dari tindakan indoktrinasi, dalam psikopolitik diperkenalkan dengan bantuan penggunaan obat-obatan, hipnosis/bius dan sebagainya. Dan biasanya dipakai orang tdk bertanggung jawab

 

Oleh Imam Ahmad Bashori Al-Muhajir
Koordinator Investigasi/Ketua Indonesia Bebas Masalah

Sebutan “Brain Washing” akhir-akhir ini menjadi pembicaraan yang menarik selain di kalangan masyarakat umum tetapi juga di kalangan medis atau spesialis kedokteran.

Dalam bidang medis yang dimaksud “Brain Washing” adalah hampir sama dengan istilah DSA (Digital Substraction Angiography) otak. Jadi penamaan “Brain Washing” sebetulnya kurang begitu tepat untuk istilah kedokteran. Secara umum kita tahu istilah “Brain Washing” atau cuci otak hanya dipakai dalam dunia spionase maksudnya agar sandera dapat menerima dokrin yang ingin di-“jejal”-kan ke dalam pikirannya.

Pada tulisan ini kami akan menjelaskan apa itu DSA (Digital Substraction Angiography) otak dan juga manfaat DSA otak. Pemeriksaan ini dikerjakan dengan menggunakan pesawat angiografi radiologi, sehingga harus dikerjakan oleh spesialis radiologi yang memang sudah mengerti betul tentang proteksi radiasi untuk keamanan pasien. Pesawat angiografi menggunakan sinar-x secara “real time atau continue” untuk memantau pembuluh darah yang diperiksa setelah disuntikkan kontras, sehingga pembuluh darah akan terlihat dari fase arteri, fase jaringan sampai fase vena.

Tujuan DSA otak adalah untuk melihat kelainan pembuluh darah di otak seperti aneurisma (pelebaran pembuluh darah), AVM (Artery Venous Malformation), stenosis (penyempitan), AVF (Artery Venous Fistule) dan tumor yang banyak mengandung pembuluh darah (meningioma). Selain menentukan kelainan pembuluh darah, pemeriksaan DSA otak dapat dilanjutkan dengan pengobatan kelainan-kelainan tersebut. Pengobatan aneurisma dengan “coiling”, AVM dengan embolisasi mengunakan “glue”, stenosis akan dilebarkan dengan “balloon”, serta embolisasi AVF dan meningioma.

Pemeriksaan awal yang diperlukan untuk DSA (Digital Substraction Angiography) otak adalah MRI, MRA (Magnetic Resonance Angiography) dan MRV (Magnetic Resonance Venography). Dari pemeriksaan ini kita dapat mengetahui kelainan pembuluh darah. Apabila ditemukan kelainan yang mencurigakan maka akan dilanjutkan dengan DSA otak.

Idiopathic Intracranial Hypertension (IIH) adalah keadaan hipertensi (kenaikan tensi darah) yang disebabkan penyempitan pembuluh darah  vena di otak. Pengobatan dengan memperlebar penyempitan tersebut dinyatakan berhasil mengatasi IIH, seperti yang dilaporkan pada American Journal Neuroradiology, September 2011.

 

Versi lainnya

Digital Substraction Angiographyatau DSA merupakan teknik neurointervensi atau pemeriksaan penunjang pada bagian saraf yang digunakan untuk melihat gambaran pembuluh darah pada otak. DSA dapat digunakan sebagai alat diagnostik, yaitu untuk melihat adanya kelainan pembuluh darah, atau juga bisa digunakan sebagai alat terapi, dengan memberikan obat, alat, atau implan pada pembuluh darah yang dituju, atau sebagai terapi pelengkap saat menjalani operasi.

Pada dasarnya teknik neurointervensi ini jarang digunakan sebagai terapi utama stroke, karena sifatnya yang invasif dan lebih mahal dari pilihan tindakan lainnya. Pada pasien stroke non pendarahan atau stroke iskemik, terdapat syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan tindakan ini, yaitu usia yang harus kurang dari 86 tahun, tidak ada riwayat pendarahan sebelumnya, tekanan darah normal, dan masih dalam periode emas atau kurang dari 8 jam setelah munculnya serangan, karena apabila sudah melewati periode emas kemungkina sel yang dilalui oleh pembuluh darah tersebut sudah mati dan aliran darah yang dilancarkan tidak berguna lagi.

“Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf yang merawat Anda untuk mendiskusikan kekurangan dan kelebihan dari teknik ini, dan apa pilihan alternatif lain yang bisa Anda lakukan”, tutur dr. Talitha Najmillah Sabtiari dalam konsultasinya dalam alodokter. (5/3)

Mengenal metode cuci otak ala terawan

Metode cuci otak adalah modifikasi metode DSA yang biasa digunakan untuk mendeteksi penyakit dengan memasukkan heparin yang berfungsi untuk mengencerkan darah.

Mengutip laman Stanford Health Care, metode DSA sejatinya hal yang lumrah di dunia kedokteran. Teknik ini digunakan untuk memberikan gambaran pembuluh darah di otak untuk mendeteksi penyakit stroke.

Motodenya dilakukan dengan memasukkan kateter melalui arteri di kaki dan mengalirkannya ke pembuluh darah di otak. Petugas kemudian menyuntikkan cairan kontras yang mampu memberikan gambaran utuh mengenai pembuluh darah di organ dalam tubuh.

Tidak hanya menyuntikkan cairan kontras, metode ‘cuci otak’ Terawan juga memasukkan heparin ke dalam pembuluh darah. Ini merupakan obat khusus yang berfungsi mengencerkan darah.

Terawan mengerjakan penelitian ini sebagai disertasi program doktoral untuk melihat dampak heparin terhadap pasien stroke iskemik. Menurut hipotesis Terawan, memasukkan heparin ke dalam pembuluh di otak bisa meningkatkan aliran darah hingga 20% dalam jangka waktu 73 hari.

Metode DSA ala Terawan membuatnya dihujat oleh banyak koleganya di dunia kedokteran. DSA sebelumnya memang hanya digunakan untuk mendeteksi penyakit, bukan mengobati seperti yang dilakukan Terawan.

 

Digital Subtraction Angiography (DSA)?

Digital Subtraction Angiography adalah pemeriksaan yang memberikan gambar lumen (permukaan bagian dalam) pembuluh darah, termasuk arteri, vena dan serambi jantung. Gambar ini diperoleh dengan menggunakan mesin Sinar-X bantuan komputer yang rumit. Media kontras khusus, atau ‘dye’ (cairan bening dengan kepadatan tinggi) biasanya disuntikkan agar persediaan darah ke kaki, jantung atau organ tubuh lainnya mudah dilihat.

 

Mengapa Anda memerlukan Digital Subtraction Angiography (DSA)?

Teknik pemeriksaan ini pada umumnya digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit pembuluh darah. Anda mungkin harus menjalani Digital Subtraction Angiography untuk mendiagnosis penyakit vaskuler obstruktif yang disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan dalam lumen arteri dan vena. Dokter Anda mungkin juga meminta Digital Subtraction Angiography untuk mendiagnosis Aneurisme Otak (khususnya Aneurisme Intrakranial), pendarahan pada pembuluh darah, Arterio-Venous malformations (hubungan abnormal antara arteri dan vena), serta memeriksa vaskularitas tumor kanker. Angiography juga memberikan panduan visual untuk prosedur intervensional yang dibutuhkan untuk menguraikan atau membuka kembali arteri yang tersumbat, seperti Prosedur Angioplasti, Arterial Stent, Nephrostomi dan Biliari.

 

Sampel pengobatan ini tersedia

Di salah satu rumah sakit. Sebut saja,  Gleneagles Hospital yang sudah berkomitmen untuk mengutamakan kebutuhan Anda pada semua yang kami lakukan. Ambil langkah pertama Anda menuju kesehatan yang lebih baik hari ini, dan dapatkan perawatan kesehatan terbaik yang disesuaikan, yang telah menjadi warisan kami selama lebih dari 50 tahun.

 

Menjadi pro kontra

Metode cuci otak atau brainwash memang sudah diterapkan oleh dokter Terawan terutama pada pasiennya di RSPAD Gatot Subroto. Namun ada banyak rekan satu profesi yang menganggap bahwa tindakan dokter Terawan tidak benar. Sebab menurut mereka, DSA bukan merupakan metode penyembuhan, tetapi tindakan untuk mendiagnosis penyakit. Bahkan dokter Terawan sempat dikeluarkan sementara dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) karena dianggap melanggar kode etik dengan melanggar 2 pasal.

Ketika pemberitaan mengenai hukuman yang diberikan kepada dokter Terawan santer diberitakan, tidak sedikit pula orang-orang yang memberikan dukungan. Terutama para pasien yang merasa disembuhkan dengan metode brainwash dari dokter Terawan, seperti mantan ketua DPR RI Agus Hermanto, Tri Sutrisno, dan SBY. Bahkan pada sosial media twitter kala itu muncul tagar khusus yang merupakan dukungan untuk membela dokter yang dianggap telah menyelamatkan banyak pasien stroke.

Memang di balik dari pro dan kontra mengenai dokter Terawan, penanganan stroke memang tidak boleh diabaikan. Sebab jika tidak ditangani, stroke dapat membuat pasien mati rasa pada wajah, kelemahan pada satu tangan, hingga kesulitan berbicara. Untuk itu, penting sekali bagi Anda untuk menjaga kesehatan pembuluh dan aliran darah.

 

Menurut dr. Alvin Saputra  Memiliki Dua Tujuan Diagnostik Dan Terapeutik 
Memiliki Dua Tujuan Diagnostik Dan Terapeutik, DSA Adalah

DSA atau Digital Subtraction Angiography atau DSA adalah pemeriksaan yang memberikan gambar permukaan bagian dalam pembuluh darah, termasuk arteri, vena, dan serambi jantung. Gambar yang dihasilkan oleh DSA diperoleh dengan menggunakan mesin sinar-X bantuan komputer yang rumit. DSA memvisualisasikan pembuluh darah, dengan struktur radiopak seperti tulang dihilangkan atau dikurangi, secara digital dari gambar. Hal ini menyebabkan kemungkinan penggambaran pembuluh darah yang akurat.  DSA adalah teknik yang digunakan dengan tujuan, sebagai berikut :

  1. Diagnostik, dimana DSA bertujuan untuk mendeteksi kelainan pembuluh darah, vaskularisasi tumor, dan lainnya. Sebelum melakukan DSA dengan tujuan diagnostik, pasien perlu melakukan persiapan yaitu puasa selama 4 jam, pengecekan Hb dan leukosit, fungsi hati dan ginjal. Untuk pasien diabetes mellitus, sebaiknya menghentikan pemakaian obat sehari sebelum tindakan DSA.

  2. Terapeutik, DSA disini bertujuan untuk tindakan pengobatan abnormalitas pada pembuluh darah, dengan cara memasukkan obat, alat atau implan pada pembuluh darah yang dituju. DSA juga bertujuan sebagai terapi pelengkap sebelum menjalani operasi.

Saat menjalani pemeriksaan DSA, tidak menutup kemungkinan pasien yang bertujuan untuk diagnostik harus langsung juga menjalani tindakan terapeutik. Tindakan DSA pada sistem saraf manusia disebut sebagai neurointervensi. Teknik ini lebih banyak digunakan pada kasus aneurisma dan stroke, dikarenakan penggunaan obat menjadi lebih tepat sasaran. Sebelum menjalani DSA, terdapat beberapa evaluasi pra prosedural yang mana pasien harus cakupi, namun tidak terbatas. Beberapa evaluasi pra prosedural DSA adalah sebagai berikut :

  • Diabetes

  • Status fungsi ginjal

  • Adanya penyakit aterosklerotik

  • Obat-obatan

  • Alergi

  • Prosedur bedah sebelumnya

Untuk perawatan pasca prosedur DSA adalah tergantung dengan sifat prosedur dan apakah dilakukan pada pasien rawat jalan atau pasien rawat inap. Pasien tetap harus dimobilisasi selama kurang lebih 4 sampai 6 jam, dengan posisi tetap terlentang. Untuk efek samping dari DSA adalah adanya pergeseran pembuluh dengan kateter, atau robeknya pembuluh darah. Efek samping ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan prosedur, yang harus ditempuh sebelum teknologi ini berkembang. Dimana pasien harus menjalani operasi vital seperti pembukaan tengkorak, yang dapat berakibat terjadinya infeksi.

DSA adalah prosedur endovascular yang menjadi standar untuk semua tindakan pembuluh darah di otak. Biasanya DSA dilakukan sebagai kelanjutan dari data pencitraan lain seperti CT-Scan atau MRI. Teknik DSA dilakukan di ruangan khusus yang disebut cath lab, dengan prosedur menggunakan selang halus yang dimasukkan melalui pembuluh darah pada lipatan paha. Selama proses dilakukannya DSA, pasien hanya diberikan pembiusan lokal sehingga pasien sadar selama menjalani prosedur ini. DSA adalah tindakan yang hanya membutuhkan waktu kurang lebih 40 menit.

DSA dapat dilakukan untuk menangani pasien dengan kasus stroke. Stroke merupakan kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah akibat adanya penyempitan pembuluh darah yang menuju otak. DSA pun bermanfaat untuk kasus perdarahan otak atau disebut stroke hemoragik, dimana perdarahan otak terjadi secara spontan yang mana biasanya dipicu oleh darah tinggi yang tidak terkontrol, atau ada bagian pembuluh darah yang rapuh. Perdarahan otak ini juga bisa terjadi tanpa adanya benturan pada kepala.

Untuk pengaturan ruangan atau posisi pemeriksaan DSA adalah harus dilengkapi dengan peralatan pemantauan. Oksigen serta denyut jantung pasien harus selalu dipantau, dan tekanan darah yang diukur secara teratur dan bertahap. Seluruh prosedur ini harus dilakukan dengan kondisi aseptik yang ketat, termasuk teknik, persiapan, dan pakaian. Sedangkan untuk posisi pasien sendiri, bisa dengan posisi kepala di kedua ujung tempat tidur. Hal ini dilakukan untuk memudahkan akses vaskular, serta manuver untuk ahli radiologi intervensi.

DSA adalah pemeriksaan yang menggunakan pesawat angiografi radiologi, sehingga harus dikerjakan oleh spesialis radiologi yang sudah mengerti dan paham betul, bagaimana proteksi radiasi untuk keamanan pasien. Pesawat angiografi menggunakan sinar-x, secara real time atau continue, untuk memantau pembuluh darah yang diperiksa setelah disuntikkan kontras. Sehingga pembuluh darah terlihat dari arteri, jaringan, sampai fase vena.

 

Pemecatan sementara

Sebelum menjadi Menteri Kesehatan, Terawan memang pernah punya hubungan buruk dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Majelis Kehormatan organisasi bahkan pernah memberhentikan sementara keanggotan Terawan, meskipun belakangan IDI menunda keputusan tersebut.

Kala itu, Terawan dituding melanggar kode etik karena mempromosikan metode digital subtraction angiography (DSA) atau yang lebih dikenal dengan terapi ‘cuci otak’.

 

Resmi dipecat dari IDI

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) resmi memecat mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Prof Dr dr Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI. Perseteruan keduanya, diawali dari terapi “cuci otak” (Brainwash) yang dilakukan Terawan.

Terapi cuci otak merupakan inovasi metode medis Terawan yang kala itu menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto serta Dokter Kepresidenan Republik Indonesia. Terawan mulai memperkenalkan inovasi itu sejak 2004 dan mulai banyak peminat tahun 2010.

Cuci otak adalah istilah lain flushing atau Digital Substraction Angiography (DSA) yang dilakukan Terawan untuk melancarkan peredaran darah di kepala. Cara ini diklaim berhasil menangani berbagai pasien yang mengalami stroke. Terawan mengklaim 40 ribu pasien telah mencoba pengobatannya. IDI kemudian mempersoalkan metode terapi cuci otak yang menggunakan alat DSA Terawan belum teruji secara ilmiah. Selain itu, Terawan juga melakukan publikasi dan promosi masif dengan klaim kesembuhan di media. Meski IDI menganggap metode cuci otak itu belum teruji, namun sejumlah pejabat di Tanah Air sudah mencoba sentuhan tangan dokter Terawan. Para pejabat tersebuh bahkan mengakui khasiat dari metode cuci otak tersebut.

Berikut sejumlah tokoh di Indonesia yang pernah menjadi pasien cuci otak hasil temuan dokter Terawan:

 

1. Prabowo Subianto Menteri Pertahanan (Menhan)

Prabowo Subianto merupakan salah satu pasien dari Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto dokter Terawan Agus Putranto. Mengidap vertigo, Terawan menyarankan Prabowo untuk membersihkan penyakit tersebut dari tubuhnya. Usai menjalani metode cuci otak, Prabowo merasakan lebih sehat. Dia mengatakan Indonesia harusnya bangga memiliki dokter Terawan yang punya terobosan.

“Saya sendiri contohnya. Sudah tiga kali mau keempat kali diterapi dr Terawan. Biasa lah, namanya orang umur 60 tahun, biasa lah sakit,” tutur Prabowo usai ditemui di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis 5 April 2018.

 

2. Mahfud MD Menko Polhukam

Mahfud MD juga mengaku pernah menjalani terapi cuci otak d Terawan. Berdasarkan pengalamannya mengikuti terapi dokter Terawan, ia menilai sangat bagus. “Saya tidak tahu ya harus menanggapi apa. Tapi saya pernah menjadi pasiennya. Itu bagus menurut saya sih. Tiga jam selesai, langsung pulang. Kalau pengalaman saya bagus,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu 4 April 2018.

 

3. Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan (KSP)

Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengungkapkan pernah menjalani terapi ‘cuci otak’ dokter Terawan. Pada April 2018 lalu, mantan Panglima TNI ini sudah 2 kali menjalani terapi tersebut.

Dia menuturkan sempat mengalami masalah dengan keseimbangannya. Moeldoko menilai tidak ada yang salah dari metode dr Terawan dan semuanya dilakukan secara ilmiah. “Dilihat dulu indikatornya. Ada alatnya yang melihat indikator keseimbangan tubuh kita kurang. Di mana keseimbangan, (itu) dilihat lagi. Terapinya, jadi sesuatu yang bukan ngawur, bukan asal-asalan,” ujar dia di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (7/4/2018).

 

4. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden ke-6 RI

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mengungkap kesaksiannya terhadap metode cuci otak yang dijalankan Terawan. Menurut SBY, sudah ada ribuan orang yang merasa tertolong dengan pengobatan yang dilakukan dokter Terawan, salah satunya seorang perdana menteri. “Banyak yang merasa ditolong. Saya punya sahabat, seorang pemimpin dunia, saya tidak perlu sebut namanya. Dia memiliki keluhan di bagian kepala. Berobat ke dua negara tetangga kita yang dianggap maju di bidang kedokteran tidak sembuh,” cerita SBY. “Akhirnya datang ke Jakarta. Karena dia seorang PM, dokter Terawan sempat menyampaikan kepada saya, saya sampaikan silakan sesuai dengan yang berlaku selama ini. Singkat kata, sahabat saya itu sembuh,” ungkap SBY dalam rekaman video.

 

5. Hendropriyono Mantan Kepala Badan Intelijen

Negara (BIN), Hendropriyono juga pernah menjadi pasien dokter Terawan. Dia mengakui pernah merasakan metode cuci otak yang ditemukan oleh Terawan. “Saya sendiri pernah di-‘cuci otak’ oleh beliau. Bukan cuci otak karena radikalisme, tetapi dicuci otak secara fisik dalam arti sebenarnya,” kata Hendropriyono. Minggu 8 April 2018. Hendro lalu bercerita bagaimana dokter Terawan menyelamatkan dirinya dari ancaman stroke. “Sekarang saya bisa lari, angkat besi, saya masih joging sama cucu. Kalau enggak saya udah tepar,” dia menuturkan.

 

6. Dahlan Iskan Mantan Menteri BUMN

Dahlan Iskan juga pernah merasakan metode ‘cuci otak’ dokter Terawan. Ia menceritakan pengalamannya itu melalui tulisan berjudul ‘Membersihkan Gorong-gorong Buntu di Otak’. Dalam tulisannya, Dahlan mengaku tidak dalam keadaan sakit dan tidak punya keluhan apapun saat melakukan terapi. Ia hanya ingin mencoba karena sepengetahuannya cuci otak merupakan metode baru untuk membersihkan saluran-saluran darah di otak. Hasilnya, Dahlan merasakan pikirannya menjadi jernih dan segar. Selama menjalani terapi pun, ia langsung merasakan sensasi tersendiri di kepala yakni saat dr Terawan membersihkan sumbatan di otak kirinya. “Benar. Di otak dan mulut saya terasa “pyar” yang lembut disertai rasa mentos yang ringan.Itulah rasa yang ditimbulkan oleh cairan pembasuh yang disemprotkan ke saluran darah di otak. Rasa itu muncul karena sensasi saja,” tuturnya.

 

7. Aburizal Bakrie Mentan Menko Perekonomian

Aburizal Bakrie adalah salah satu dari banyak orang yang pernah merasakan manfaat terapi yang dilakukan dokter Terawan. Melalui akun Instagramnya, ia berbicara sekaligus membela dokter Terawan ketika metode cuci otaknya dipertanyakan. Baca juga: Daftar Panjang Perseteruan IDI dengan Dokter Terawan yang Berujung Pemecatan “Metode ‘cuci otak’nya dipermasalahkan, padahal dengan itu dia telah menolong baik mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang penderita stroke,” tulisnya.

 

Untuk link aplikasi Kontroversi bisa klik link berikut ini https://bit.ly/2UXs6Cf
Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

 

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 38,03% dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19%. Hal ini menunjukkan masyarakat Indonesia secara umum belum memahami dengan baik karakteristik berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan formal, padahal literasi keuangan merupakan keterampilan yang penting dalam rangka pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan individu, perlindungan konsumen, dan peningkatan inklusi keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki komitmen tinggi dalam mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional. Hal ini tercermin pada Pilar 2 Kerangka Struktural Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021 – 2025 yaitu Pengembangan Ekosistem Jasa Keuangan terdapat program ‘Memperluas Akses Keuangan dan Meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat’. Pilar 2 tersebut selanjutnya menjadi salah satu acuan penyusunan arah strategis peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan yang dituangkan dalam Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021 – 2025.

Arah strategis dalam SNLKI 2021 – 2025 disusun dengan mempertimbangkan keberlanjutan beberapa program strategis SNLKI 2013 dan SNLKI (Revisit 2017), hasil SNLIK tahun 2019, analisis SWOT dan evaluasi strategi untuk meningkatkan literasi keuangan, rekomendasi dari berbagai pihak serta implementasi kebijakan literasi keuangan di negara lain.

Untuk kesinambungan, arah strategi dalam SNLKI 2021 – 2025 disusun berdasarkan 3 pilar program strategis SNLKI (Revisit 2017) yaitu Cakap Keuangan, Sikap dan Perilaku Keuangan yang Bijak, serta Akses Keuangan. Ketiga program strategis yang menjadi dasar dari SNLKI ini disusun atas beberapa hal. Pertama, konsep dasar literasi keuangan bukan hanya didasarkan pada tiga aspek literasi keuangan yaitu pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan, melainkan meliputi pula aspek sikap dan perilaku. Kedua, dalam kenyataannya, literasi keuangan sangat berkaitan erat dengan inklusi keuangan sehingga perlu adanya keselarasan dan kesinambungan antara kegiatan literasi keuangan dan inklusi keuangan. Ketiga, pencapaian strategi literasi dan inklusi keuangan lebih efisien dilakukan secara bersama-sama sehingga tujuan pencapaian keuangan untuk memperluas akses masyarakat ke sektor jasa keuangan dapat dilakukan dengan lebih optimal.

Untuk link aplikasi Kontroversi bisa klik link berikut ini https://bit.ly/2UXs6Cf

 

Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

 

Jika berhasil tidak dipuji,
Jika gagal dicaci maki.
Jika hilang tak akan dicari,
Jika mati tak ada yang mengakui

 

Ingin Berkontribusi?

Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.

Independensi adalah Ruh Kontroversi. Sejak berdiri pada 4 November 2002, kami menjunjung tinggi jurnalisme yang tidak berpihak pada kepentingan politik mana pun. Dalam setiap pemberitaan, redaksi Kontroversi selalu berikhtiar mencari kebenaran meski di tempat-tempat yang tak disukai.

Karena itu, kami konsisten memilih pendekatan jurnalisme investigasi. Hanya dengan metode penyelidikan yang gigih dan sistematis, kami berharap bisa melayani publik dengan informasi yang benar mengenai skandal maupun pelanggaran terstruktur yang merugikan khalayak ramai.

Tentu kami tak akan bisa menjalani misi ini tanpa Anda. Dukungan Anda sebagai pelanggan Kontroversi akan membuat kami lebih independen dan lebih mampu membiayai berbagai liputan investigasi mengenai berbagai topik yang relevan untuk Anda.

Kami yakin, dengan bekal informasi yang berkualitas mengenai isu-isu penting di sekitar kita, Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih baik, untuk pribadi, lingkungan maupun bisnis Anda.

Anda bosan baca berita biasa?
Kami persembahkan untuk Anda produk jurnalisme kontroversi terbaik. Kami memberi Anda artikel premium yang komprehensif dari sisi praktis maupun akademis, dan diriset secara mendalam.

7. Formulir Penetapan WP Non Efektif.xls 52 KB
8. Formulir Pengaktifan Kembali WP Non Efektif.xlsx

 

 

Produk  Hukum NU

AMALIYAH NU

BUKU DAN KITAB

SEJARAH

  1. Ilmu Sejarah
  2. Pengantar Ilmu Sejarah
  3. Liputan Khusus Majalah Tempo : Republik  Di Mata Indonesianis
  4. Mansia dan Sejarah
  5. Tatanan orde baru
    1. Bung Karno Pejambung Lidah Rakjat Indonesia
    2. Pesan Dakwah M.Natsir
    3. Kata Mutiara Bung Karno
    4. Riwayat Perjuangan K.H. Abdul Halim (Majalengka)
    5. Jalan Juang Ulama Muda : K.H. Wahid Hasyim
    6. Jalan Kehidupan M. Natsir
    7. Peran Besar Bung Kecil : Biografi Sutan Syahrir
    8. Kisah Hidup Dipa Nusantara Aidit (D.N. Aidit)
    9. Misteri Letkol Untung : Yang Terbaik Lalu Terbalik
    10. Meluruskan Sejarah Kartosoewirjo Bersama Irfan S Awwas (Audio)
    11. M.Natsir Di Panggung Sejarah Republik – Lukman Hakim (Editor)
    12. Riwayat Soeharto di Majalah Tempo
    13. [HOT] Edisi Khusus Majalah Tempo 14 Oktober 2013 : RAHASIA-RAHASIA ALI MOERTOPO
    14. Babad Tanah Jawi
    15. Sejarah Kerajaan Tatar Sunda (Kumpulan Tulisan Pangeran Wangsakerta)
    16. Sejarah Kerajaan Banten
    17. Kebangkitan Pemuda
    18. Hikayat Tanah Hindia
    19. Jaman Bergerak di Hindia Belanda : Mozaik Bacaan Kaum Pergerakan Tempo Doeloe
    20. ETOS POSTMODERN
    21. Catatan Sejarah
    22. Transformasi Sosial dan Gerakan Islam di Indonesia
    23. Mendajung Antara Dua Karang, Drs. Mohammad Hatta, Sidang BPKNP 2 September 1948
    24. Sejarah Perkembangan Pemurnian Islam di Indonesia oleh HAMKA (1958)
    25. Negara Islam Indonesia : Fakta Sejarah dan Perkembangannya
    26. Sejarah Perjuangan Umat Islam
    27. Daur Ulang Militan di Indonesia
    28. Tipologi Gerakan Sempalan di Indonesia
    29. Peran Tarekat Dalam Islamisasi Indonesia
    30. Sejarah Pasca Kemerdekaan (.ppt)
    31. Lajur Kanan Sebuah Jalan Dinamika Pemikiran dan Aksi Bintang Bulan (Studi Kasus Gerakan Darul Islam 1940 – 1962)
    32. Bencana Ummat Islam Indonesia tahun 1980-2000
    33. Catatan Hitam Lima Presiden
    34. A Short History of Indonesia : The Unlikely Nation (Bahasa Inggris)
    35. Sejarah, Ideologi Dan Karakter Gerakan Islam Politik Di Indonesia
    36. Daftar Isi Intel oh Intel
    37. Pengantar Intel oh Intel
    38. Intel oh Intel Jilid Satu
    39. Intel oh Intel Jilid Dua
    40. Evolusi Intelijen Indonesia

     

     

Isu-isu Masyarakat Digital Kontemporer

Strategi Kewirausahaan Digital

Wawasan Islam

  1. Proses Revolusi Islam ; Sayyid Abul A’la Al-Maududi
  2. Agama Islam dan Politik
  3. Gerakan Sempalan di Indonesia
  4. Orang Nusantara Naik Haji
  5. Komunisme Musuh Islam Sepanjang Sejarah
  6. Asas-asas Islam
  7. Beberapa Studi Tentang Islam
  8. Cara Hidup Islam
  9. Dasar-dasar Islam
  10. Beberapa Pelajaran Dalam Amal Islami
  11. Empat Istilah Dalam Al-Qur’an
  12. Menuju Madinatul Munawwarah
  13. Hand Book Imarah Islam Indonesia
  14. Perang Salib Vs Perang Sabil : Abdul Qadir Djaelani
  15. Intelijen Nabi
  16. Sirah Nabawiyah – Said Ramadhan Al-Buti
  17. Karen Amstrong – Sejarah Tuhan
  18. Ibn Katsir – Tafsir Ibn Katsir juz 1 [35.4 MB |download], juz 2 [19.6 MB |download], juz 3 [13.4 MB |download], juz 4 [15.6 MB |download], juz 5 [16.7 MB |download], juz 6 [23.3 MB |download], juz 7 [18.5 MB |download], juz 8 [15.7 MB |download], juz 9 [17.9 MB |download]
  19. Halumma Ila Mardhatillah, Ibnu Bahasan, Maramedia Publishing, 2010
  20. Terjemah Ta’alim Muta’allim Karya Syaikh Az-Zarnuji
Militer/Polisi
  1. Hukum peradilan militer
  2. Hukum acara peradilan
  3. Minimum Essential. Force (MEF)
  4. Sistem Peradilan Pidana Terpadu

 

Kejawen

  1. Kejawen
  2. Sangkan paraning dumadi
  3. Babad tanah jawi

 

Kampus Bitcoin (bisa diklik)

 

Zionisme dan Konspirasi
  1. Global Conspiracy
  2. Kabbalah dan Ksatria Templar
  3. Doktrin Zionisme
  4. Freemansory Mistis Files
  5. Strategi Kaum Pagan Menuju The New World Order
  6. Zionisme Gerakan Menaklukan Dunia
  7. Serba Singkat Tentang Rotary Club
  8. Jaringan Gelap Freemasonry
  9. Jejak Freemason dan Zionis di Indonesia, Herry Nurdi
  10. Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764 – 1962 (Full Versi)
  11. Talmud Kitab Hitam Yahudi
  12. The Diary Of Dajjal
  13. Freemasonry in Indonesia from Radermacher to Soekanto 1762-1961
  14. Knights Templar, Knights of Christ
  15. Kebangkitan Freemason di Indonesia; di Balik Kerusakan Agama-agama

 

TAREKAT MASON BEBAS
  1. Bagian kesatu (12,2 Mb)
  2. Bagian kedua (13,8 Mb)
  3. Bagian ketiga (6,73 Mb)
  4. Bagian ke-empat (27,2 Mb)
  5. Bagian kelima (30,6 Mb)
  6. Bagian ke-enam (7,98 Mb)
Komunisme di Indonesia
  1. Menguak Tabir Peristiwa 1 Oktober 1965 Bagian Pertama
  2. Menguak Tabir Peristiwa 1 Oktober 1965 Bagian Kedua
  3. Menguak Tabir Peristiwa 1 Oktober 1965 Bagian  Ketiga
  4. Menguak Tabir Peristiwa 1 Oktober 1965 Bagian Keempat
  5. Misteri Supersemar “Detak Files”
  6. Kitab Merah : Kumpulan Kisah Tokoh G30SPKI
  7. Kesaksianku Tentang G30S Dr. H. Soebandrio
  8. BUKU | THESIS oleh : Tan Malaka
  9. Sarekat Islam Dan Gerakan Kiri Di Semarang
  10. Amir Syarifudin Antara Negara dan Revolusi
  11. Soe Hok Gie : Catatan Seorang Demonstran

Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.

 

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Kontroversi.or.id. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

 

Independensi adalah Ruh Kontroversi. Sejak berdiri pada 4 November 2002, kami menjunjung tinggi jurnalisme yang tidak berpihak pada kepentingan politik mana pun. Dalam setiap pemberitaan, redaksi Kontroversi selalu berikhtiar mencari kebenaran meski di tempat-tempat yang tak disukai.

Karena itu, kami konsisten memilih pendekatan jurnalisme investigasi. Hanya dengan metode penyelidikan yang gigih dan sistematis, kami berharap bisa melayani publik dengan informasi yang benar mengenai skandal maupun pelanggaran terstruktur yang merugikan khalayak ramai.

Tentu kami tak akan bisa menjalani misi ini tanpa Anda. Dukungan Anda sebagai pelanggan Kontroversi akan membuat kami lebih independen dan lebih mampu membiayai berbagai liputan investigasi mengenai berbagai topik yang relevan untuk Anda.

Kami yakin, dengan bekal informasi yang berkualitas mengenai isu-isu penting di sekitar kita, Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih baik, untuk pribadi, lingkungan maupun bisnis Anda.

 

Ruang ASN
Baca juga :

Baca juga :

Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

 

Jika berhasil tidak dipuji,
Jika gagal dicaci maki.
Jika hilang tak akan dicari,
Jika mati tak ada yang mengakui

 

Baca juga (bisa di-klik) :

Seluruh gambar dibawah ini bisa diklik untuk mendapatkan peluang dan  manfaat

SILAHKAN KLIK GAMBAR-GAMBAR DIBAWAH INI UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI/MANFAAT LAINNYA



Ganti lewat pengaturan, kecamatan, cek data dasar Jumlah KK & Anggota Keluarga di Desa Anda. Sudahkah sesuai jumlahnya atau desa anda ada/tidak ada dalam daftar Kementerian Dalam Negeri, Dirjen bina pemerintahan desa ?

Baca juga:

Bursa kerja :

Unduh Pedoman Pembelajaran pada Semester Genap TA 2020/2021 di sini.

Unduh FAQ Panduan Pembelajaran Semester Genap 2020-2021 di sini.

Unduh Salinan SKB PTM di sini.

MODUL PEMBELAJARAN SMA TAHUN 2020/2021

Kemdikbud melalui Direktorat SMA telah menyusun Modul Pembelajaran SMA tahun 2020 semua mata pelajaran untuk siswa SMA Kelas X, XI dan XII yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan belajar dari rumah. Silakan Anda unduh pada link di bawah ini:
Modul Pembelajaran SMA Lengkap
PPKN Unduh disini
Bhs Indonesia Unduh disini
Matematika Unduh disini
Sejarah Indonesia Unduh disini
Bhs Inggris Unduh disini
Seni Budaya Unduh disini
Penjasorkes Unduh disini
PKWU Unduh disini
Biologi Unduh disini
Fisika Unduh disini
Kimia Unduh disini
Sejarah Peminatan Unduh disini
Sosiologi Unduh disini
Geografi Unduh disini
Ekonomi Unduh disini

Pelayanan dan penjelasan informasi pelaksanaan Seleksi CPNS 2021 melalui:

a. Menu Helpdesk pada https://sscasn.bkn.go.id;
b. Panitia seleksi pada :
– https://cpns.kemenkumham.go.id
– https://rekrutmen.kejaksaan.go.id
– https://ropeg.menlhk.go.id
– https://cpns.pertanian.go.id
– https://cpns.kemendikbud.go.id
– Sub Direktorat Liaison Direktorat Kerja Sama Internasional, dan Deputi Bidang Intelijen Luar Negeri.

Situs Terkait




Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi COVID-19

Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi COVID-19
Kontroversi.or.id – Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan R.I memberikan paparan terkait “Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi COVID-19”.Pedoman ini terdiri dari :• BAB 1 PENDAHULUAN
• BAB 2 EPIDEMIOLOGI CORONA VIRUS (COVID-19)
• BAB 3 PERSIAPAN PELAKSANAAN PELAYANAN
IMUNISASI COVID-19
• BAB 4 PELAKSANAAN PELAYANAN IMUNISASI COVID19
• BAB 5 SURVEILANS KIPI
• BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan Operasional Vaksinasi Covid-19

  •  Survei : Readiness dan Acceptence Study (sedang berlangsung)
  •  Persiapan dan Koordinasi
  •  Penetapan Permenkes Vaksinasi Covid-19
  •  Penyusunan Pedoman teknis
  •  Advokasi Sosialisasi Mobilisasi
  •  Peningkatan Kapasitas SDM, Sarana (logistic)
  •  Peningkatan Jejaring Pelayanan
  •  Sistim Informasi Manajemen
  •  Penyusunan Mikroplanning
  •  PelaksanaanVaksinasi
  •  Supervisi, Bimbingan teknis, monitoring
  •  Evaluasi Rapid ConvinienceAssesment/Survey cakupan, Post introduction Evaluation, Review Pelaksanaan

Pelaksanaan pemberian vaksinasi

1. Dosis administrasi : diberikan 2 (dua) dosis/orang dengan jarak minimal 14 hari, sehingga dapat membentuk kekebalan

2. Pemberi layanan imunisasi COVID-19 adalah dokter, perawat dan bidan di fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah, swasta maupun akademi/institusi Pendidikan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), TNI dan Polri dalam jejaring Public Private Mix (PPM)

3. Teknis dan tempat pelaksanaan pemberian imunisasi, berdasarkan kajian ITAGI:

a. Kelompok usia produktif berusia 18 – 59 tahun, dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah baik puskesmas, posbindu maupun RSUD/RSUP, kerjasama dengan klinik, klinik kantor/perusahaan, rumah sakit swasta, bidan praktek swasta dan lain – lain, termasuk pos – pos pelayanan imunisasi di tempat – tempat strategis

b. Kelompok penduduk dengan kormorbid berusia 18 – 59 tahun yang masih aktif/produktif sebaiknya dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah (puskesmas dan Rumah Sakit), klinik dan rumah sakit swasta.

Teknis pelaksanaan vaksinasi COVID-19

Memerlukan waktu 15 menit/orang

  1. Pendaftaran
  2. Pengukuran (tekanan darah, rapid test kolestrol, gula darah, dll)
  3. Edukasi tentang Imunisasi COVID-19
  4. Anamnesa (siapkan list daftar pertanyaan)
  5. Penyuntikan
  6. Informasi jadwal imunisasi selanjutnya

Catatan :

  • Pelayanan posbindu 5 jam/hari
  • Waktu pelayanan 15 menit
  • 15 menit x 20 orang sehingga diperlukan 300 menit atau 5 jam.

Teknis pelaksanaan vaksinasi COVID-19

PELAYANAN IMUNISASI COVID-19 DI POS IMUNISASI (Posyandu, Posbindu, Sekolah dan Pos pos yang ditentukan)

  1. Ruang/tenda/tempat yang cukup besar, sirkulasi udara yang baik. Bila ada kipas angin, letakkan di belakang petugas kesehatan agar arah aliran udara kipas angin mengalir dari tenaga kesehatan ke sasaran imunisasi;
  2. Bersihkan ruang/tempat pelayanan imunisasi sebelum dan sesudah pelayanan dengan cairan disinfektan;
  3. Fasilitas mencuci tangan pakaisabun dan air mengalir atau hand sanitizer;
  4. Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak aman 1 – 2 meter.
  5. Ruang/tempat pelayanan imunisasi hanya untuk melayani orang sehat;
  6. Jika memungkinkan sediakan jalan masuk dan keluar yang terpisah. Sasaran dan pengantar keluar dan masuk bergantian;
  7. Tempat/ruang tunggu sebelum dan sesudah imunisasi terpisah. Tempat duduk dengan jarak aman antar tempat duduk 1 – 2 meter. Sesudah imunisasi sasaran menunggu selama 30 menit.
” alt=”” />

Contoh Pengaturan Ruang/ Tempat Pelayanan Imunisasi

Dalam pedomen teknis ini dipaparkan pula TIMELINE PENGADAAN, DISTRIBUSI DAN PELAYANAN IMUNISASI COVID-19, serta hasil survei yang dilakukan Kemenkes.

  1. Diperlukan pelaksanaan survei persepsi masyarakat untuk vaksin COVID-19 (mempertimbangkan vaccine hesistancy di Indonesia)
  2. Country readiness assesment dalam rangka menilai kesiapan pelaksanaan pemberian imunisasi COVID-19 yang ditinjau dari berbagai aspek mulai dari tahap mikroplanning, pelaksanaan dan
    monev
  3. Pembentukan kelompok kerja tingkat nasional, provinsi/kab/kota dalam rangka koordinasi, harmonisasi pelaksanaan imunisasi COVID-19
  4. Pelaksanaan Cost Effectivess Analysis (CEA) imunisasi COVID-19, apabila imunisasi COVID-19 akan masuk sebagai Program Imunisasi Nasional
  5. Antispasi Komunikasi Risiko pelaksanaan baik isu halal-haram, kelompok antivaksin
  6. Penguatan SDM melalui pelatihan dengan BPSDM dan Sistim Informasi kolaborasi dengan Pusdatin

Kesimpulan

  •  Grand Design Operasional Imunisasi disusun berdasarkan ketersediaan vaksin yang faktanya sampai saat ini cukup dinamis.
  •  Logistik coldchain diperkirakan memadai melihat ketersediaan vaksin yang bertahap, demikian pula jumlah dan rasioVaksinator
  •  Pelaksanaan tetap mempertimbangkan pelaksanaan imunisasi rutin yang saat ini cakupannya masih rendah.
  •  Penetapan Permenkes tentang PelaksanaanVaksinasi COVID-19, jabaran teknis dari Perpres.
  •  Perlu beberapa skema : imunisasi sebagai program, imunisasi pilihan skema sektor swasta, maupun sebagai bagian dari asuransi kesehatan
  •  Pencanangan imunisasi COVID-19 oleh Kepala Negara dalam rangka
  • mobilisasi komitmen pemerintah daerah

 

  • Banner Hoax

 

Boleh share dan copy paste

Jika kau sudah membaca tulisan ini kau sudah mendapatkan pahalanya,
namun bila kau menyebarkannya dan orang lain mendapatkan manfaat juga maka akan dilipat gandakan pahalamu Insya Allah.

Redaksi mengundang daftar login menulis sendiri dalam program jurnalisme warga kontroversi.or.id pojok kanan atas untuk mendapatkan akses tayang sendiri

 

Untuk link aplikasi Kontroversi bisa klik link berikut ini https://bit.ly/2UXs6Cf sembari menunggu persetujuan google play store untuk aplikasi android


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Pemberian kredit oleh lembaga jasa keuangan melanggar beberapa aturan ?

Penulis Kontroversi

Polri Raih Predikat WTP Delapan Tahun Berturut-turut dari BPK

Penulis Kontroversi

Pelat Langka: Perpol, Kendaraan Pedot, Warna, Chip, RFID, Tol, ANPR, Parkir Elektronik

admin

Leave a Comment