Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro SH SIK Msi memberi siaran seperti yang dikutip awak media kontrol sosial kontroversi.or.id menyatakan, “latihan itu dilakukan untuk meningkatkan skill dan kemampuan para anggota. Terutama dalam mengatasi atau menanggulangi bencana kebakaran. Sebab, kejadian kebakaran sering terjadi di Gresik saat musim kemarau”.
Kontroversi Gresik: Kejadian kebakaran semakin sering terjadi. Baik rumah, gudang maupun alang-alang. Polres Gresik melakukan langkah sigap untuk menghadapi bencana kebakaran. Sebanyak 40 anggota Sat Sabhara dilatib cara memadamkan api.
Latihan tersebut digelar di halaman Pemkab Gresik bersama personel dari Dinas Pemadam Kebakaran (PMK). Sebelum latihan dimulai, selurub anggota maupun personel PMK mengikuti apel pelaksanaan. Sejumlah penjelasan terksit jenis alat pemadam beserta fungsinya dijelsskan oleh tim dari PMK.
Yang pertama dipraktikan, yaitu pemadaman api dengan cara tradisional. Personel dari PMK memperagakan cara menjinakkan api menggunakan karung goni. Langkah kaki harus diatur untuk menjaga jarak aman. Api yang menyala di dalam drum ditutup.
Selanjutnya, tim dari PMK menunjukkan cara pemadaman menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Setelah itu, anggota juga dilatih cara memadamkan api menggunakan semprotan air darh mobil pemadam kebakaran.
Anggota Sat Sabhara mengikuti peragaan yang dilakukan dari tahap awal sampai pelaksanaan. Termasuk pemadaman api menggunakan kendaraan taktis AWC milik Polres Gresik. Pembersihan dilakukan usai latihan dilaksanakan.
Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro SH SIK Msi memberi siaran seperti yang dikutip awak media kontrol sosial kontroversi.or.id menyatakan, “latihan itu dilakukan untuk meningkatkan skill dan kemampuan para anggota. Terutama dalam mengatasi atau menanggulangi bencana kebakaran. Sebab, kejadian kebakaran sering terjadi di Gresik saat musim kemarau”. (08/09/2018)
Alumnus Akpol 1998 itu mencontohkan sejumlah kebakaran gudang di wilayah Kecamatan Menganti. Penyebab awalnya adalah alang-alang yang terbakar. Namun, api merambat hingga membakar gudang.
“Itu sering terjadi,” lanjutnya.
Dengan adanya latihan untuk anggota Sabhara diharapkan bisa membantu personel dari PMK untuk pemadaman. Sebab, besar kecilnya api tidak bisa diprediksi. Api bisa membesar kapan saja ketika sudah menyala.
“Karena itu, harus diantisipasi,” pungkas perwira dengan dua melati di pundak itu. (Isa)
There is no ads to display, Please add some
