Image default
Advertorial

KH. Said Aqil Siroj: Membangun Tatanan yang Harmonis

Apapun kalau tulus pasti ringan. Tulus sebuah amal budaya yang sudah menyatu dengan agama, oleh karena itu, ada baiknya mengadakan tulus akan menjadi makhluk yang harmonis tapi tidak mengedepankan kepentingan. Oleh karena itu, saya jamin, selama kita masih pegang budaya nusantara, insya Alloh islam indonesia akan menjadi islam yang ramah, islam yang moderat, toleran dan islam yang betul-betul memberikan rahmat kepada alam semesta

 

Kontroversi.or.id: Halal Bihalal adalah tradisi silaturahmi, saling mengunjungi dan saling meminta maaf antar sesama saat lebaran yang banyak dilakukan di Indonesia.

Di Indonesia tradisi Halal bihalal banyak dikemas dengan acara seremonial setelah sholat Idul Fitri, tradisi ini banyak dilakukan selama bulan syawal.

Halal Bihalal adalah istilah khas umat Islam di Nusantara, bahkan istilah ini adalah istilah yang banyak tersebar di Indonesia.

KH. Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa istilah insan bukanlah istilah yang berasal dari bahasa arab,

Insaniyah hendaklah diterjemahkan dengan membangun tatanan yang harmonis.

“Insaniyah hendaklah diterjemahkan dengan membangun tatanan yang harmonis”, ungkap KH. Said Aqil Siroj. (Rabo, 17/05/2023)

KH. Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa istilah membangun tatanan yang tidak dipunyai oleh negara manapun.

“Cari budaya baru yang baik. Budayakan”,  ungkap KH. Said Aqil Siroj.

Lebih jauh KH. Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa istilah budaya baik adalah istilah yang dikenalkan oleh ulama Nahdlatul Ulama (NU).

“Pulang bawalah ilmu. Pulang bawa teknologi”, sebutnya.

Istilah hubbul mukmin kemudian menjadi ajang silaturahmi dengan berbagai tujuan diantaranya adalah membangun hubungan dan memperkuat hubungan persaudaraan.

Sehingga kalau ada kesalahan yang pernah dilakukan baik besar maupun kecil harus dikembalikan pada konsep Islam yang menyelamatkan.

KH. Said Aqil Siroj menambahkan Islam harus dimaknai sebagai upaya untuk budaya menyelamatkan.

“Tidak ada paling dzolim kecuali mengatasnamakan Islam”, tutur KH. Said Aqil Siroj.

Transformasi sendiri merupakan inti dari keselamatan yang sangat bernilai, yang sangat mulia dan menjadi ciri khas dari umat Islam nusantara.

Adanya damai yang saling menyelamatkan di Indonesia sendiri merupakan bentuk penyatuan tradisi dan agama yang sudah melebur menjadi tradisi yang banyak dijalankan di Indonesia.

“Apapun kalau tulus pasti ringan. Tulus sebuah amal budaya yang sudah menyatu dengan agama, oleh karena itu, ada baiknya mengadakan tulus akan menjadi makhluk yang harmonis tapi tidak mengedepankan kepentingan. Oleh karena itu, saya jamin, selama kita masih pegang budaya nusantara, insya Alloh islam indonesia akan menjadi islam yang ramah, islam yang moderat, toleran dan islam yang betul-betul memberikan rahmat kepada alam semesta”, tutup KH. Said Aqil Siroj.

 

Sekilas penyelenggara acara ini

Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A. (lahir 3 Juli 1953 di Cirebon, Jawa Barat) adalah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama (PBNU) dua periode masa khidmat 2010-2021 yang saat ini menjabat sebagai Mustasyar (penasehat) Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama masa khidmat 2022-2026. Ia juga menjabat sebagai Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan. Selain itu, ia kini juga menjabat sebagai komisaris utama PT. Kereta Api Indonesia.

 

Biodata

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
Masa jabatan
2022–2027
Instagram @saidaqilsiroj53
Nama Arab سَعِيْدْ عَقِيْلْ سِرَاجْ
Orang tua Aqiel Siroj & Afifah Harun
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
Masa jabatan
2010–2021
Pendahulu KH. A. Hasyim Muzadi
Pengganti DR. KH. Yahya Cholil Staquf
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon
Masa jabatan
2011 – Sampai sekarang
Informasi pribadi
Lahir 3 Juli 1953 (umur 69)
Cirebon, Jawa Barat
Kebangsaan Indonesia
Suami/istri Ny. Hj. Nur Hayati Abdul Qodir
Anak
  • Muhammad Said Aqil
  • Nisrin Said Aqil
  • Rihab Said Aqil
  • Aqil Said Aqil
Almamater Institut Agama Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta (S1)
Universitas King Abdul Aziz Jeddah (S1)
Universitas Ummul Qura’ Makkah (S2-S3)
Profesi Ulama, Rektor, Kiai

Silsilah

Jalur Ayah

Said Aqil Siroj bin Aqil Siroj bin Siroj bin Muhammad Said bin Murtasim bin Nuruddin bin Ali bin Tubagus Ibrahim bin Abul Mufaqir bin Sultan Maulana Mansur bin Sultan Maulana Yusuf bin Sultan Maulana Hasanuddin bin Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

Jalur Ibu

Said Aqil Siradj bin Afifah binti Harun bin Madrawi binti Pangeran Hasanudin bin Sultan Anom Kaharuddin I bin Sultan Anom Abu Sholeh Imamuddin bin Sultan Anom Khaeruddin bin Sultan Anom ‘Alimuddin bin Sultan Anom Raja Mandura bin Sultan Anom Muhammad Badruddin bin Panembahan Girilaya bin Pangeran Dipati Anom bin Panembahan Ratu bin Pangeran Dipati Carbon bin Pangeran Pasarean bin Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

 

Selanjutnya, dari Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), nasab KH. Said Aqil Siroj baik dari jalur ayah maupun ibunya tersambung secara runtut hingga Sayyidah Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Muhammad SAW.

Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal
Jenjang Perguruan Tinggi Kelulusan
S1 Universitas King Abdul Aziz, Jeddah (Fakultas Ushuluddin) 1982
S2 Universitas Ummul Qura, Makkah (Jurusan Perbandingan Agama) 1987
S3 Universitas Ummul Qura, Makkah (Jurusan Aqidah & Filsafat Islam) 1994
Pendidikan Non-Formal
Pesantren Tempat Asuhan
Ponpes KHAS, Kempek Cirebon, Jawa Barat KH. Aqil Siroj
Ponpes Lirboyo Kediri, Jawa Timur KH. Mahrus Ali
Ponpes Al Munawwir Bantul, Yogyakarta KH. Ali Maksum

Riwayat Organisasi

  1. Sekretaris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Krapyak, Yogyakarta masa khidmat 1972-1974
  2. Ketua Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Makkah masa khidmat 1983-1987
  3. Wakil Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 1994-1998
  4. Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 1998-1999
  5. Penasehat Gerakan Anti Diskriminasi Indonesia (GANDI) tahun 1998
  6. Ketua Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB) sejak 1998-sekarang
  7. Penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia sejak 1998-sekarang
  8. Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Kerusuhan Mei 1998
  9. Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Pembantaian Banyuwangi 1998
  10. Wakil Ketua Tim Penyusun Rancangan AD/ART Partai Kebangkitan Bangsa tahun 1998
  11. Penasehat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) sejak 1999-sekarang
  12. Ketua Panitia Muktamar Nahdlatul Ulama ke-30 di Kediri tahun 1999
  13. Anggota Kehormatan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) 1999-2002
  14. Anggota MPR Fraksi Mewakili Nahdlatul Ulama tahun 1999-2004
  15. Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 1999-2004
  16. Penasehat Masyarakat Pariwisata Indonesia periode 2001-sekarang
  17. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2004-2010
  18. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2010-2021
  19. Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) sejak 2011-sekarang
  20. Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia tahun 2012-2014
  21. Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) sejak 2020-sekarang
  22. Wakil Presiden Organisasai Agama Sedunia sejak 2019-sekarang
  23. Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027
  24. Ketua Dewan Pembina Said Aqil Siroj Istitute (SAS Institute) sejak 2018-sekarang
  25. Ketua Dewan Pembina Islam Nusantara Foundation

Karya Ilmiah

  1. Allah dan Alam Semesta dalam Perspektif Tasawuf Falsafi, buku ini adalah terjemahan dari Disertasi KH. Said Aqil Siroj saat menyelesaikan studi S3 nya di Universitas Ummul Qura’, Makkah, dan diterbitkan oleh Yayasan Said Aqil Siroj pada tahun 2021.
  2. Islam Kalap dan Islam Karib, diterbitkan oleh Daulat Press pada tahun 2014.
  3. Islam Sumber Inspirasi Budaya Nusantara, dicetak oleh LTNNU (Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama) pada tahun 2014.
  4. Tasawwuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi, diterbitkan oleh PT. Mizan Pustaka bersama Yayasan KHAS (Kiai Haji Aqil Siroj) pada tahun 2006.
  5. Berkah Islam Indonesia: Jalan Dakwah Rahmatan Lil ‘Alamin, diterbitkan oleh Quanta pada tahun 2005.
  6. Islam Kebangsaan: Fiqih Demokratik Kaum Santri, diterbitkan oleh Pustaka Ciganjur pada tahun 1999.
  7. Kiai Menggugat: Mengadili Pemikiran Kang Said, diterbitkan oleh Pustaka Ciganjur pada tahun 1999.
  8. Ahlussunnah wal Jamaah Dalam Lintas Sejarah, diterbitkan oleh LKPSM (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia) pada tahun 1998.

 

Kontroversi Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Sebuah upaya menggelorakan semangat menuju cita-cita Indonesia yang lebih baik.

Banyak yang Indonesia punya, banyak pula yang Indonesia perbuat. Semua harus disampaikan dan perlu disebarkan. Agar kita tahu dan mau berbuat lebih banyak untuk Indonesia. Menjadi lebih baik, terpandang di mata dunia
Untuk link aplikasi Kontroversi bisa klik link berikut ini https://bit.ly/2UXs6Cf

Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

 

Jika berhasil tidak dipuji,
Jika gagal dicaci maki.
Jika hilang tak akan dicari,
Jika mati tak ada yang mengakui

 

Ingin Berkontribusi?

Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.

 Kontroversi

Kanal Data dan Berita Kontroversi Mencerahkan

Sebuah media kontroversi yang mempromosikan penyajian dan pembahasan topik-topik terkini  yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya pembahasan topik-topik yang kaku dan konservatif

Kontroversi tidak memberikan saran atau panduan untuk melakukan menyimpang atau melakukan tindakan ilegal lainnya. Kontroversi dirancang untuk memberikan informasi dan solusi yang berguna dan etis. Kontroversi mendukung praktik yang sesuai dengan hukum dan etika dalam pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan data.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang penyimpangan atau pelanggaran hukum lainnya yang tersuguh dalam pemberian informasi kontroversi, Anda harus berkonsultasi dengan ahli hukum atau lembaga bantuan hukum hukum yang berwenang untuk mendapatkan saran yang tepat dan sesuai dengan hukum dan etika.

Independensi adalah Ruh Kontroversi. Sejak berdiri pada 4 November 2002, kami menjunjung tinggi jurnalisme yang tidak berpihak pada kepentingan politik mana pun.Dalam setiap pemberitaan (cetak maupun online), redaksi Kontroversi selalu berikhtiar mencari kebenaran meski di tempat-tempat yang tak disukai.Karena itu, kami konsisten memilih pendekatan jurnalisme investigasi.

Hanya dengan metode penyelidikan yang gigih dan sistematis, kami berharap bisa melayani publik dengan informasi yang benar mengenai skandal maupun pelanggaran terstruktur yang merugikan khalayak ramai.

Tentu kami tak akan bisa menjalani misi ini tanpa Anda. Dukungan Anda sebagai pelanggan Kontroversi akan membuat kami lebih independen dan lebih mampu membiayai berbagai liputan investigasi mengenai berbagai topik yang relevan untuk Anda.

Kami yakin, dengan bekal informasi yang berkualitas mengenai isu-isu penting di sekitar kita,Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih baik, untuk pribadi, lingkungan maupun bisnis Anda.

Para Researcher Indonesia Bebas Masalah yang tergabung dalam Judicial Research Society tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini dan telah mengungkapkan bahwa dirinya tidak memiliki afiliasi diluar afiliasi akademis maupun diluar tempat bekerja yang telah disebut di atas.


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Bamsoet Dorong Pemerintahan Desa Dilibatkan Dalam Pemutakhiran Data Kemiskinan

admin

HR. Hendry, “Mendengar Saran dan Tanggapan dari Masyarakat yang terdampak lingkungan”

admin

Kenapa Harus Ada Inovasi Keuangan Digital ?

admin

Leave a Comment