Image default
Referensi Keahlian Referensi Tenaga Kerja

Kontroversi Keahlian Tertentu Sangat Dibutuhkan Vs Tenaga Kerja Asing

Transferable skill adalah kemampuan yang telah Anda pelajari sepanjang hidup yang berguna dalam pekerjaan Anda berikutnya. Kemampuan ini relevan di semua profesi dan tempat kerja, dan dikembangkan serta dibawa (ditransfer) saat kita memulai jalur karier yang baru. Kemampuan ini dapat berupa hard ataupun soft skill

Indonesia Bebas Masalah mengakui Pemerintah Indonesia membutuhkan peran Tenaga Kerja Asing untuk dibeberapa bidang keahlian tertentu.

Dalam keterangannya Ketua umum Indonesia Bebas Masalah, Imam S Ahmad Bashori mengatakan bahwa kehadiran TKA nantinya diharapkan bisa memberikan atau mentransfer ilmu pengetahuan kepada para pekerja domestik. (Sabtu, 13/11/2020)

“Terkait dengan pekerja asing, ada semacam kebutuhan, kita memang membutuhkan TKA dengan keahlian betul-betul tertentu, kami sedang definisikan keahliannya seperti apa”, kata Imam.

Imam mengatakan bahwa yang menjadi penting daripada TKA adalah bagaimana membuat aktivitas bisnis lebih efisien.

“Dan yang penting tadi adalah bagaimana knowledge mereka bisa ditransfer kepada tenaga kerja di Indonesia”, lanjut Imam.

Kendati begitu, dia menekankan setiap penghasilan diterima oleh TKA tidak dibebaskan begitu saja, melainkan tetap dikenakan atas penghasilan yang diperoleh di Indonesia selama 4 tahun pertama. Setelah lebih dari 4 tahun dan dia masih berada di Indonesia, maka tetap dikenakan pemajakan dengan rezim normal.

Karena Indonesia menganut world wide income base, unless yang tadi hanya 4 tahun pertama semacam insentif atau menarik mereka oke datang ke Indonesia, transfer knowledge Anda, dan Anda mendapatkan, bukan privilege, semacam kemudahan hanya penghasilan yang diterima di Indonesia saja yang dikenakan pajak di Indonesia, itu prinsipnya

“Karena Indonesia menganut world wide income base, unless yang tadi hanya 4 tahun pertama semacam insentif atau menarik mereka oke datang ke Indonesia, transfer knowledge Anda, dan Anda mendapatkan, bukan privilege, semacam kemudahan hanya penghasilan yang diterima di Indonesia saja yang dikenakan pajak di Indonesia, itu prinsipnya”, tegas Imam.

Dikutip dari media, di dalam Undang-Undang Cipta Kerja pasal 42 ayat 1 tentang Ketenagakerjaan mengatur bahwa setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing, wajib memiliki rencana penggunaan tenaga kerja asing yang disahkan oleh pemerintah pusat.

“Kemudian pemberi kerja orang perseorangan dilarang mempekerjakan tenaga kerja asing,” bunyi ayat 2 Pasal 42 tersebut.

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak berlaku bagi direksi atau komisaris dengan kepemilikan saham tertentu atau pemegang saham sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan pegawai diplomatik dan konsuler pada kantor perwakilan negara asing.

Jabatan Tertentu

Selanjutnya ketentuan tersebut juga tidak berlaku bagi tenaga kerja asing yang dibutuhkan oleh pemberi kerja pada jenis kegiatan produksi yang terhenti karena keadaan darurat, vokasi, perusahaan rintisan (startup), kunjungan bisnis, dan penelitian untuk jangka waktu tertentu.

Di dalam ayat 4 pasal 42 dijelaskan tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu serta memiliki kompetensi sesuai dengan jabatan yang diduduki.

“Tenaga kerja asing dilarang menduduki jabatan yang mengurusi personalia,” bunyi ayat 5.

Adapun mengenai ketentuan mengenai jabatan tertentu dan waktu tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dan ayat 5 diatur dengan Peraturan Pemerintah (PP).

Kemudian, di dalam pasal 45 ayat 1 dijelaskan juga tenaga kerja asing wajib memenuhi tiga ketentuan. Pertama, menunjuk tenaga kerja warga negara Indonesia sebagai tenaga pendamping tenaga kerja asing yang dipekerjakan untuk alih teknologi dan alih keahlian dari tenaga kerja asing.

Kedua, melaksanakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenaga kerja Indonesia sebagaimana dimaksud pada ketentuan pertama yang sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki oleh tenaga kerja asing. Ketiga, memulangkan tenaga kerja asing ke negara asalnya setelah hubungan kerjanya berakhir.

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pada ketentuan pertama dan kedua tidak berlaku bagi tenaga kerja asing yang menduduki jabatan tertentu.

TRANSFERABLE SKILLS DALAM CV (Curriculum Vitae)

Mencari pekerjaan, atau mencari kemajuan dalam pekerjaan Anda saat ini, tidak selalu merupakan proses yang mudah. Untuk lulusan baru atau mereka yang berpindah karir, dilemanya adalah: Jika Anda butuh pengalaman untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi pekerjaan untuk mendapatkan pengalaman, apa yang bisa Anda lakukan? Bagi mereka yang telah maju dalam karier mereka, tidak selalu jelas pengalaman dan atribut apa yang membantu Anda menonjol dari yang lainnya ketika berlomba untuk mendapatkan promosi.

Ternyata transferable skill adalah bagian penting dari kunci untuk menyelesaikan kedua persamaan – berikut merupakan cara untuk mengembangkan dan menunjukkannya dengan cara yang benar.

Apa itu transferable skill?

Transferable skill adalah kemampuan yang telah Anda pelajari sepanjang hidup yang berguna dalam pekerjaan Anda berikutnya. Kemampuan ini relevan di semua profesi dan tempat kerja, dan dikembangkan serta dibawa (ditransfer) saat kita memulai jalur karier yang baru. Kemampuan ini dapat berupa hard ataupun soft skill.

Contoh transferable skill

Hard skill dapat diukur dan terkadang unik untuk suatu profesi (seperti kemampuan bahasa asing, atau pengetahuan tentang program computer tertentu). Di sisi lain, sementara soft skill tidak dapat diajarkan secara formal dan tidak dapat diukur, kemampuan ini semakin dicari oleh para pengusaha.

Ada banyak soft skill yang relevan dengan tempat kerja. Beberapa adalah:

  1. Kemampuan berkomunikasi tertulis dan lisan
  2. Kemampuan memecahkan masalah
  3. Keterampilan organisasi, keterampilan manajemen waktu; kemampuan mengatur dan memenuhi tenggat waktu
  4. Mengatur dan mencapai tujuan jangka pendek dan panjang
  5. Keterampilan layanan pelanggan atau penjualan
  6. Berpikir kreatif, rasa ingin tahu dan imajinasi
  7. Keterampilan penelitian, pengumpulan informasi, dan analisis
  8. Perhatian terhadap detail
  9. Kemampuan negosiasi dan persuasi
  10. Keterampilan fasilitasi pertemuan dan presentasi

Beberapa soft skill bersifat interpersonal, mengenai bagaimana Anda bersikap dan bekerja dengan orang lain. Hal ini adalah:

  1. Kepekaan terhadap orang lain
  2. Keterampilan mendengarkan
  3. Resolusi konflik
  4. Memotivasi rekan kerja
  5. Kerja sama
  6. Delegasi
  7. Membaca bahasa tubuh
  8. Kerja tim
  9. Berurusan dengan politik kantor
  10. Pentingnya transferable skill

Sangat penting untuk memahami dan menggarisbawahi transferable skill Anda ketika melamar pekerjaan untuk pertama kalinya, mengubah jalur karier ataupun kembali bekerja setelah waktu yang cukup lama. Bahkan walaupun Anda telah mapan dalam karir Anda saat ini, transferable skill sama berharganya dengan kemampuan Anda dalam bekerja dengan efektif dalam tim ataupun dalam memimpin tim.

Kabar baiknya adalah bahwa di tempat kerja saat ini—dengan adanya start-up, peluang kerja jarak jauh yang berlimpah, dan normalisasi dari memiliki beberapa karier seumur hidup—pencari karyawan kini mencari kandidat yang mau berkembang dan mampu dengan cepat beradaptasi dengan situasi kerja baru, membuat transferable skill menjadi lebih penting dari sebelumnya.

Kembangkan transferable skill Anda

Mulailah dengan mengetahui apa itu soft skill dan menyadari kemampuan Anda sendiri. Sekarang identifikasi kemampuan yang belum Anda miliki atau perlu Anda tingkatkan. Ingatlah untuk tidak melihatnya sebagai titik lemah, namun sebagai peluang dalam pengembangan profesional. Langkah selanjutnya adalah mencari cara untuk membangun keterampilan ini. Perlu meningkatkan keterampilan organisasi? Cari tahu dan lakukan berbagai Teknik untuk manajemen waktu dan prioritas tugas. Ingin menjadi pemimpin yang lebih baik? Cari peluang jangka pendek dengan lebih banyak tanggung jawab di tempat kerja Anda saat ini.

Jangan khawatir jika Anda belum mengalami banyak kemajuan di jalur karier yang Anda inginkan: ada banyak cara untuk mengembangkan soft skill Anda selama jeda karier, setelah studi atau bahkan selama Anda berlibur.

Belajar di luar negeri

Pengalaman di luar negeri adalah cara yang tak terlupakan untuk secara bersama menumbuhkan keseluruhan transferable skill. Satu semester di luar negeri jika Anda masih merupakan mahasiswa, atau ikuti kursus bahasa yang lebih pendek (bersama kami, misalnya) akan membawa Anda ke dalam budaya dan cara hidup baru, yang pada dasarnya mengharuskan Anda beradaptasi dengan cara berkembang.

Anda akan pulang dengan sensitivitas dan cara hidup yang lebih berkembang terhadap budaya lain, keterampilan mendengarkan yang lebih baik (berkat tinggal di negara berbahasa asing), bersama dengan keterampilan memecahkan masalah dan manajemen waktu serta bagaimana menetapkan dan memenuhi tujuan jangka pendek dan menengah Anda (berkat belajar ke arah pekerjaan kursus Anda). Oh, dan Anda akan kembali ke rumah dengan keterampilan bahasa yang lebih kuat, tentunya (yang merupakan asset utama dalam dunia kerja yang semakin global).

Kegiatan sukarela

Cara klasik untuk meningkatkan soft skill. Tergantung pada minat dan tujuan karier Anda di masa depan, Anda mungkin ingin menghubungi tempat penampungan hewan, proyek bertema lingkungan, organisasi kemanusiaan ataupun layanan pengelolaan limbah makanan untuk menyumbangkan waktu Anda. Pengalaman dan komitmen langsung terhadap keadilan sosial seperti ini mennjelaskan banyak hal mengenai Anda sebagai pribadi dan dapat mengembangkan keterampilan utama seperti kerjasama tim, keterampilan organisasi dan komunikasi.

Bimbingan Belajar

Apakah Anda seorang musisi, pemain catur, atau jagoan matematika? Apakah Anda terbiasa berbicara dengan bahasa kedua dari kecil? Tawarkan layanan Anda pada siswa sekolah dasar atau menengah, atau orang dewasa yang belajar sebagai hobi. Manajemen waktu, penetapan tujuan, motivasi, dan keterampilan komunikasi Anda akan banyak meningkat.

Kerja santai

Pikirkan ritel, bersikap ramah, atau menghubungi teman atau keluarga yang memiliki bisnis kecil di bidang yang menarik bagi Anda (akuntansi, tata busana, layanan pengiriman, landscaping). Selain mengolah soft skill yang beragam seperti keterampilan komunikasi dan layanan pelanggan, Anda akan memiliki lebih sedikit celah di CV Anda dan referal untuk ditambahkan di CV.

Garisbawahi transferable skill Anda

Mengingat hal ini, sebelum Anda melakukan cut and paste pada daftar transferable skill di CV Anda, ingatlah bahwa pendekatan terbaik adalah dengan tindakan, bukan dengan kata-kata. Tidak cukup hanya dengan menyebutkan keterampilan ini pada CV Anda atau secara langsung – Anda harus dapat menjelaskan dan memberikan detail kapan dan bagaimana Anda menggunakannya – dan bagaimana hal ini tidak hanya berguna, namun juga penting untuk posisi yang Anda lamar..

Sebagai contoh, daripada berbicara mengenai “keterampilan organisasi” atau “keterampilan fasilitasi pertemuan” Anda, katakan: “Sebagai koordinator proyek untuk peluncuran buletin tiga bulanan perusahaan kami, saya mengatur dan memimpin pertemuan antar dua zona waktu untuk mengatur peran dan langkah berikutnya di antara keempat anggota tim, menghasilkan peluncuran yang sukses dan efektif, mencapai 1.000 pelanggan baru dalam edisi pertama.”

Hal ini berlaku untuk CV Anda (meskipun Anda harus membuatnya dengan singkat), serta situasi wawancara di mana memberikan contoh praktis merupakan kuncinya.

Tempat kerja hari ini jauh berbeda dengan yang orang tua kita miliki. Saat ini, semakin penting untuk mengenal diri sendiri dan apa yang dapat Anda tawarkan untuk posisi baru. Memahami dan mengembangkan transferable skill adalah bagian penting dari setiap pencarian pekerjaan hari ini – dan karier yang sukses di masa depan.

Kata ‘Transferable Skills’ seringkali muncul pada saat kamu membaca brosur universitas, atau persyaratan lowongan kerja. Brosur universitas biasanya akan menjelaskan bahwa kurikulum mereka dirancang untuk membekali mahasiswa dengan transferable skills. Sedangkan di info lowongan kerja akan tertulis ‘memiliki transferable skills akan sangat dihargai’. Sebenarnya apa sih transferable skills ini? Mengapa perlu memilikinya?

Biasanya di informasi lowongan kerja, sebenarnya perusahaan tidak langsung menggunakan kata kunci ‘transferable skills’, tetapi mereka mencari kandidat yang memiliki skill/keahlian berikut: komunikasi, multitasking, teamwork, kreatif, berpikir kritis dan bisa memimpin. Jika dijelaskan secara sederhana, keahlian-keahlian yang disebut barusan semua termasuk dalam kategori ‘transferable skills’, dan merupakan faktor yang sangat menentukan sukses atau tidaknya kamu diterima bekerja, dan benefit yang akan ditawarkan oleh perusahaan untukmu.

Transferable skills adalah keahlian-keahlian yang dapat digunakan di semua profesi. Mereka adalah dasar kesuksesan. Perusahaan atau pemberi kerja sangat menyukai transferable skills karena keahlian ini dapat digunakan di banyak tempat kerja, untuk semua posisi dan bidang karir. Dimana kamu bisa mempelajari transferable skills? Secara formal, kamu bisa belajar keahlian komunikasi, problem solving dan teamwork di kelas kuliah, pelatihan atau kursus; misalnya melalui diskusi kelompok, presentasi, mengerjakan makalah dan lain-lain. Secara informal, sebenarnya, selama kamu bersosialisasi, banyak terlibat dengan orang, secara tidak langsung kamu telah melatih keahlian-keahlian tertentu, misalnya menyampaikan pendapat dengan tegas dan jelas (komunikasi), menyelesaikan suatu pekerjaan dengan bekerjasama dengan orang lain (teamwork), mencari solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah (problem solving), mengarahkan anggota tim untuk menyelesaikan target dengan efisien dan efektif (leadership), dan lain-lain.

Keahlian-keahlian ini sangat penting untuk peluang kerja, ataupun jika kamu ingin memulai usaha sendiri. Oleh karena itu, pastikan kamu memanfaatkan waktu kuliahmu secara maksimal untuk menguasai ‘transferable skills’ dengan baik. Yang menarik adalah, semua transferable skills saling berhubungan – misalnya, keahlian verbal memerlukan keahlian mendengar dan pemikiran kritis untuk mencerna informasi yang masuk; kemudian perlu memberikan tanggapan verbal yang persuasif yang dapat dimengerti dan diterima lawan bicara.

Transferable skills ada banyak, tetapi menurut majalah FORBES, berikut adalah transferable skills yang paling penting:

1. TECHNICAL SKILLS
Yang dimaksud dengan technical skills adalah melek teknologi. Hal ini tidak berarti harus memiliki sertifikat resmi yang berhubungan dengan komputer atau TI. Akan tetapi, usahakan bisa menguasai teknologi yang sering digunakan, misalnya bisa menggunakan software komputer umum, mengerti cara penggunaan aplikasi umum, terutama yang berhubungan dengan bidang karir yang kamu minati.

2. COMMUNICATION SKILLS
Komunikasi itu lebih dari sekedar mendengar dan berbicara. Di dunia kerja, yang dimaksud dengan keahlian komunikasi adalah:
Verbal skills — apa yang kamu katakan dan bagaimana kamu menyampaikannya
Listening skills — mengerti apa yang disampaikan lawan bicara
Writing skills — bisa menuliskan konten dengan jelas dan memberikan kesan yang bagus
Technological communication skills — kemampuan untuk menggunakan media komunikasi sesuai dengan konten dan target yang ingin dicapai

3. CRITICAL THINKING SKILLS
Keahlian berpikir kritis, analitikal atau problem solving dinilai dari kemampuan sesorang untuk mendefinisikan masalah yang muncul, menemukan solusi, menerapkan solusi tersebut dan menguji apakah solusi tersebut memberikan hasil yang diinginkan. Proses ini meliputi perencanaan tahap per tahap, menentukan waktu dan memanfaatkan sumber daya.

4. MULTITASKING SKILLS
Ini adalah salah satu skill yang sangat dibutuhkan di era sekarang. Secara harafiah, multitasking berarti bisa melakukan beberapa hal sekaligus. Di tempat kerja, multitasking skill berarti bisa menentukan prioritas dan memanfaatkan waktu dengan baik. Skill ini meliputi kemampuan untuk mengatur waktu dan hidup berorganisasi.

5. TEAMWORK SKILLS
Tantangan di dunia profesional sangatlah kompleks, sehingga butuh lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, bisa bekerja dalam kelompok, bisa menghargai anggota kelompok, memegang komitmen dan melakukan tanggung jawab sendiri sangatlah penting.

Teamwork skills sangatlah penting jika kamu ingin menjadi pemimpin, karena semua pemimpin yang berhasil harus terlebih dahulu mengerti cara untuk menjadi anggota kelompok, terutama di kelompok yang terdiri dari anggota yang berasal dari latar belakang yang berbeda.

6. CREATIVITY SKILLS
Kreativitas dan kepempinan disebut sebagai ‘the complex transferable skills’. Ini karena untuk mencapainya harus memiliki semua transferable skill yang disebutkan sebelumnya.

Kreatif itu bukan hanya sekedar memiliki ide, tetapi bisa menerapkan ide tersebut untuk menyelesaikan masalah yang ada, atau untuk mencapai target. Dan untuk itu, perlu melibatkan banyak pihak. Pertama-tama, dengan critical thinking dan creativity skill seseorang memikirkan suatu solusi, kemudian dengan communication skill menyampaikan dan meyakinkan pihak lain untuk menerima solusi tersebut, setelah itu dengan teamwork skill bekerja sama untuk menerapkan solusi. Dalam proses tersebut melibatkan technical dan multitasking skill untuk efisien waktu dan koordinasi.

7. LEADERSHIP SKILLS
Ketika orang laing percaya akan kompetensi yang kamu miliki dan percaya bahwa kamu akan mendatangkan hasil/mencapai target yang diinginkan, mereka akan mengikutimu. Jika kamu menginspirasi orang lain untuk berpikir lebih, mengerjakan lebih banyak dan menjadi lebih baik, kamu sudah semakin menjadi seorang pemimpin.

Setelah kamu mengetahui tentang pentingnya transferable skills, manfaatkanlah waktu kuliahmu dengan baik untuk mempelajari skills tersebut. Kamu bisa memilih universitas yang menyediakan kurikulum dan fasilitas yang cocok yang bisa membantu kamu mengembangkan transferable skills. (Imam Ahmad Bashori/Ardi)

Unduh Pedoman Pembelajaran pada Semester Genap TA 2020/2021 di sini.

Unduh FAQ Panduan Pembelajaran Semester Genap 2020-2021 di sini.

Unduh Salinan SKB PTM di sini.


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Membangun Bisnis Semudah yang Dibayangkan

Penulis Kontroversi

PANDUAN AWAL BERJUALAN ONLINE

Penulis Kontroversi

Problematika Terkini Standard Kesehatan dan Keselamatan Kerja [Awal hingga Pandemi]

Penulis Kontroversi

Leave a Comment