Image default
Kupas tuntas

Trend SPBU Marak Dijual

PT Pertamina (Persero) buka suara terkait maraknya pengusaha-pengusaha SPBU di Indonesia yang menjual SPBU-nya di toko-toko penjualan online.

Pada dasaranya, pihak PT Pertamina mengklaim bahwa pihaknya menawarkan berbagai keunggulan sebagai mitra SPBU perusahaan.

 

Kedepan kompetitif Vs Saat ini Merugi

Secretary Corporate PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyatakan, bahwa dalam penawaran kemitraan SPBU, Pertamina menawarkan berbagai keunggulan.

“Kedepan akan lebih kompetitif, SPBU bukan hanya sekedar tempat pembelian BBM, tapi bisa menjadi one stop service”, terang Irto kepada awak media. (Jumat,6/1/2023).

 

One stop service,

Irto menjelaskan bahwasanya SPBU bisa kerjasama dengan produk penjualan lainnya seperti Non Fuel Retail seperti penjualan Pelumas, LPG, hingga brand makanan dan mini market, bahkan brand skala internasional maupun lokal.

“Tahun 2022 saja ada tambahan lebih dari 170 SPBU baru,” tandas Irto.

Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) menilai bisnis SPBU punya keuntungan pasti dan pasar yang jelas, tapi banyak faktor yang mempengaruhi bisnis, termasuk beban biaya yang juga tak sedikit seperti soal pajak dan lainnya.

 

Hiswana Migas atau Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas adalah organisasi kewirausahaan di bidang energi minyak dan gas. Organisasi ini merupakan mitra resmi Pertamina yang menjalankan unit-unit usaha Pertamina dan berdiri pada tanggal 3 September 1979. Anggota Hiswana Migas tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari pegusaha ritel minyak tanah, SPBU, SPPBE, Agen LPG , Pelumas, Transportir, Petrokimia, Premium dan Minyak Solar Packed Dealer (PSPD), dan Agen Premium dan Minyak Solar (APMS).
Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas
Singkatan Hiswana Migas
Tanggal pendirian 3 September 1979; 43 tahun lalu
Didirikan di Jakarta
Tipe Kewirausahaan, Non-Profit
Kantor pusat Gedung Menara Imperium LG 05, Metropolitan Kuningan Super Blok Kav 1, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta
Ketua DPP
Rachmad Muhamadiyah
Afiliasi PT Pertamina (Persero)
Jumlah Staf
9000 (berdasarkan unit usaha)
Situs web hiswanamigas.com
Ratusan juta per area SPBU 

Kalangan pengusaha SPBU menyebut kewajiban satu pajak seperti Pajak Bumi Bangunan (PBB) di DKI Jakarta sudah mencapai ratusan juta per area SPBU.

“Saya perkirakan PBB di atas Rp 100 juta lebih, dan itu sangat memberatkan secara organisasi juga, kami sudah minta Pemda mungkin ada kebijakan keringanan pembebanan”, kata Ketua Hiswana Migas DPD III Juan Tarigan. (Kamis,5/1/23).

 

Beban cost

Nilai tersebut mencakup PBB di area strategis seperti Sudirman dan kawasan strategis lainnya di DKI. Alhasil banyak SPBU di kawasan utama mulai banyak yang gulung tikar. Pengusaha bisa jadi memilih area lain yang nilai PBB-nya tidak begitu besar seperti Jakarta.

“Terus terang punya bisnis SPBU di Jakarta dengan Cianjur Selatan sama saja bicara profit tapi kewajiban beda jauh. PBB di sana bisa 1/5 atau 1/10-nya. Umpama jualan sama profit sama-sana Rp. 10 juta tiap bulan, tapi kewajiban beda jauh, ini yang akhirnya teman-teman (pengusaha SPBU) melihat nggak menarik dengan beban cost yang ada,” kata Juan.

Pantauan awak media bahwa di Jakarta ada SPBU yang dijual Rp 35 miliar di kawasan Tanjung Priok Jakarta Utara, juga di Duren Sawit ditawarkan dengan harga Rp 30 miliar, dan masih banyak lainnya.

Di Lamudi, penawaran SPBU dijual lebih banyak lagi, misalnya di Pantai Indah Kapuk Jakarta, ada SPBU dilego dengan harga Rp 60 miliar. Sebuah SPBU di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan juga dijual dengan harga Rp 30 miliar.

“Dijual SPBU Pertamina siap pakai kondisi bagus. Untuk pom bensin Cirendeu, Luas tanah ±1800m², Sertifikat SHM, tersedia Pertamax – Pertalite – Solar”,  bunyi iklan tersebut. (Rabu,4/1/23).

Selain itu, di Kebon Jeruk tengah dijual SPBU dengan harga Rp 70 miliar, luas bangunan 200 m2, Luas tanah 2143m, serta surat lengkap hak guna bangun. Adapun Legalitasnya izin dari Pertamina, sertifikat tanah dan SPPT PBB.

Head of Advisory Services Colliers Interational Indonesia Monica Koesnovagril mengungkapkan, “dari sudut pandang properti, bisnis SPBU bukan berarti yang paling cuan, khususnya dengan lokasi yang begitu strategis”.

“SPBU sebenarnya supply dan demand. banyak SPBU lokasinya di tengah kota yang harga tanahnya sudah mahal. Bicara Jakarta, KLB (Koefisien Lantai Bangunan) sudah pada naik, jadi secara konsep optimalisasi lahan akan lebih optimal untuk dibangun yang lebih high-rise”, katanya. (Rabu, 4/1/2023).


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Demonstrasi Wotan: Inisiasi Ranperda Tenaga Kerja 60% hingga Perkembangan Terkini

admin

Pengendalian Alih Fungsi Lahan: Studi Kasus Lahan SHM No.03204 Seluas 3.443 Meter Persegi

admin

Arti Tabayyun: Pengaduan ke-210 dari Ribuan Pengaduan

admin

Leave a Comment