Image default
Berita Utama

SIAPA YANG BAKAL TERDAMPAK AKIBAT ADANYA LOCK DOWN?

Pandemi virus corona telah mengubah kehidupan jutaan orang di seluruh dunia. Paparan vrus COVID-19 yang menyebar di berbagai penjuru dunia, membuat negara-negara tersebut dengan langkah cepat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan penyebaran.

Ketika corona virus mulai mengancam peradaban global, pemerintah pun memperkenalkan berbagai bentuk lockdown. India, Cina, Prancis, Italia, Selandia Baru dan juga Inggris menjadi beberapa negara yang telah menerapkan beberapa karantina massal yang cukup ketat.

Dilaporkan bahwa lebih dari sepertiga populasi dunia berada di bawah semacam pembatasan ketika Organisasi Kesehatan Dunia WHO mulai menyerukan bahwa semua negara harus melanjutkan upaya yang efektif dalam membatasi jumlah kasus dan memperlambat penyebaran virus.

Studi terbaru yang dirilis oleh Lembaga Penelitian Sosial dan Ekonomi (ISER) di University of Essex menunjukkan bahwa lebih dari setengah pekerjaan di berbagai sektor ekonomi Inggris berada dalam risiko. Dan hampir tujuh juta pekerjaan juga terancam jika lockdown terus berlanjut selama bulan-bulan ke depan, konsekuensi yang ditimbulkan bisa sangat besar. Tak hanya sosial tetapi juga ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Lantas siapa saja yang sangat terpengaruh atas kondisi lock down tersebut? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. INDUSTRI PARIWISATA
Industri perjalanan dan pariwisata menjadi salah satu industri yang sangat terpengaruh oleh adanya COVID-19. Segera setelah WHO menyatakan virus tersebut sebagai pandemi, negara-negara di seluruh dunia mulai menutup perbatasan dan melakukan pembatasan akses keluar masuk serta transportasi.

Selain itu, banyak orang pun juga mulai mengurangi kegiatan perjalanan kecuali jika memang sangat penting dan tak bisa ditinggalkan. Karena takut tertular virus berbahaya yang muncul pertama kali di Wuhan, China tersebut.

Sehingga industri pariwisata menjadi sangat terdampak dengan adanya pemberlakuan lock down atau pembatasan tersebut. Pasalnya tak ada lagi orang yang bepergian ke tempat-tempat wiasata, dan membuat kunjungan ke resort atau destinasi wisata menurun.

Selain itu kondisi lock down juga membuat pemilik dan pengelola tempat wisata pun terpaksa menutup tempatnya dan merumahkan seluruh karyawan dan pekerjanya. Hal tersebut dilakukan demi mendukung pemerintah mengantisipasi penyebaran Covid-19. Tak seperti jenis pekerjaan lainnya yang masih memungkinkan untuk dikerjakan dari rumah atau work from home.

Industri pariwisata merupakan jenis layanan yang memberikan pengalaman langsung bagi pelanggan. Jadi situasi lock down tentu akan sangat memberikan dampak yang luar biasa, bagi semua sektor yang berkaitan dengan industri pariwisata. Baik dari segi kuliner, akomodasi penginapan, hotel dan villa hingga kerajinan tangan dan oleh-oleh. Semuanya menjadi cukup terdampak dengan sangat siginifikan.

Selain itu, industri penerbangan juga sangat terdampak karena penyebaran virus corona yang mulai meluas. Bahkan menurut Asosiasi Transportasi Internasional, maskapai penerbangan global telah mengalami kerugian hingga $ 113 miliar selama pandemi berlangsung.

2. INDUSTRI OLAH RAGA
Penyebaran pandemi yang cukup dramatis telah menyebabkan banyak acara olahraga di berbagai penjuru dunia ditunda hingga akhirnya dibatalkan. Olimpiade Musim Panas 2020 bahkan telah dijadwalkan kembali untuk tahun 2021. Sedangkan untuk Europe Championship UEFA 2020, yang semula direncanakan akan diadakan di 12 negara berbeda dan di banyak kota pun juga dibatalkan.

Pembatalan even olahraga tersebutmemiliki dampak signifikan pada aspek industri hiburan olah raga hampir di segala sisi. Namun penggemar sepak bola, bola basket, Formula 1 dan olahraga lainnya bukan satu-satunya yang terpengaruh. Penyebaran COVID-19 juga telah membuat orang-orang yang bekerja di industri yang ada di sekitarnya pun juga terpuruk. Seperti even organizer, akomodasi penginapan, transportasi hingga taruhan olahraga yang biasanya kerap menghiasi pesta olah raga tersebut.

3. INDUSTRI HIBURAN
Keramaian yang dianggap sebagai titik pemicu penyebaran virus, kompetisi olahraga bukan satu-satunya sektor yang terpengaruh oleh adanya pandemi virus ini. Disney dan Universal Studios bahkan telah menutup taman hiburan miliknya tanpa batas waktu yang jelas karena isolasi diri secara mandiri mulai meningkat pesat di berbagai penjuru dunia.

Konser, festival musik, teater film dan galeri seni semuanya merasakan dampak negatif yang sangat besar selama masa-masa sulit ini. Hampir semua sektor pendukung di industri hiburan mengalami masa yang cukup sulit dalam menjalani masa pandemi.

Namun untungnya saja, beberapa sub-industri tersebut telah menemukan bebeapa cara untuk menjalani kondisi pandemi seperti saat ini dengan lebih kreatif. Seperti dengan memindahkan kegiatan seperti konser, memajang galeri seni, hingga penayangan film secara online untuk menjangkau audiens yang lebih luas tanpa batas negara.

Galeri seni dan museum kini membuka pintu virtual mereka ke dunia, sedangkan para musisi mulai membuat acara secara online agar tidak kehilangan penggemar dan juga pemasukannya ketika pandemi berlangsung.

4. INDUSTRI RETAIL dan SWALAYAN
Mal dan pusat perbelanjaan termasuk dalam kategori yang sama saat lock down mulai diberlakukan. Industri ritel dan aspek sosialnya telah terpengaruh begitu besar di saat pemberlakuakn lock down atau pembatasan sosial terjadi begitu masif. Meskipun, kini banyak orang yang mulai melakukan pemesanan kebutuhan sehari-harinya secara online dan pengiriman dari rumah kini pun juga mulai berkembang. Namun, industri ini tak akan sama seperti sebelum wabah melanda.

Restoran dan pasar pun mulai merubah haluannya dan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk menjangkau pelanggannya yang membutuhkan produk makanan, obat-obatan, bahan makanan ke pelanggan. Meski ditengah pandemi dan kondisi yang mengkhawatirkan, tetapi semua orang masih tepat bisa mendapatkan momentumnya.

Pengiriman yang dilakukan hampir tanpa kontak fisik dan paket belanja diletakan di pintu menjadi hal yang umum terjadi saat ini. Namun, jika kondisi Lock down berlangsung terus-menerus dan semakin lama, maka akan semakin sulit bagi bisnis lokal untuk tetap bertahan di jalurnya. Sebab, sektor ini akan sangat menurun produktivitasnya terlebih akibat berkurangnya aktivitas dan pasokan dari produsen yang juga mengalami pembatasan sosial dalam skala besar.

5. INDUSTRI FINTECH
Pasar keuangan secara keseluruhan diperkirakan akan mendapatkan pukulan terbesar sepanjang sejarah selama pandemi Covid-19 berlangsung. Sektor Fintech telah mengalami penurunan transaksi di semua level. Karena sebagian besar masyarakat terus mengurangi pengeluaran karena semakin ketatnya lock down atau pembatasan aktivitas sosial yang memaksa siapapun harus berdiam diri di rumah.

Tingkat transaksi yang rendah juga telah menyebabkan penurunan besar dalam nilai cryptocurrency seperti Bitcoin atau Ethereum secara siginifikan. Pada saat yang sama, mata uang reguler juga mengalami pergeseran yang cukup besar. Bahkan, pasar valuta asing juga telah mengalami perubahan yang cukup dramatis.

Skenario serupa telah dimainkan di bursa saham dan pasar minyak. Investor yang panik juga telah bereaksi dan negara-negara di seluruh dunia telah dipaksa untuk membelanjakan anggarannya untuk mengantisipasi kemungkinan kejatuhan global. Jika hal ini terus berlanjut, bisa dipastikan sektor ini akan mengalami dampak negatif yang begitu luar biasa yang membuat perekonomian terpuruk.

6. INDUSTRI TRANSPORTASI
Selama lock down diberlakukan, industri transportasi menjadi salah satu sektor yang paling terdampak. Bagaimana tidak? Lock down berarti pembatasan aktivitas masayrakat, dengan kata lain tak ada yang boleh beraktivitas di luar rumah. Jika tak ada kegiatan di luar rumah, otomatis bus, kereta, taksi hingga maskapai penerbangan menjadi sepi tanpa penumpang.

Meskipun ada beberapa penumpang, tapi penurunan jumlahnya bisa mencapai 75% lebih. Pasalnya selain pembatasan gerak, masyarakat juga dilarang bepergian jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini tentu memberikan dampak yang luar biasa bagi industri transportasi. Hampir semua yang berhubungan dengan industri ini akan sangat terdampak.

Dari mulai sopir angkot, supir bus, supir taksi, hingga pengusaha transportasi, travel dan lain sebagainya. Hampir semua yang berhubungan dengan transportasi secara umum akan mengalami dampak negatif yang luar biasa. Kecuali transportasi untuk logistik bahan-bahan pokok yang memang sangat dibutuhkan masyarakat.

7. SEKTOR PEKERJA HARIAN
Selain beberapa industri tersebut, para pekerja dengan penghasilan harian seperti kuli bangunan, ojek, pekerja sektor informal dan juga wisausaha lainnya juga sangat terdampak dengan adanya pemberlakuan lock down. Pasalnya mereka biasa menggantungkan hidupnya dari pendapatan setiap hari dengan interaksi dengan pelanggannya.

Sehingga jika aktivitas di ruang terbuka dibatasi maka pendapatan mereka bisa hilang sama sekali dan membuat kalangan ini bisa mengalami kondisi ekonomi dan finansial yang sangat rawan terdampak. Karena itu, kelompok ini sangat memerlukan perhatian khusus dari pemerintah agar bisa mengurangi dampak negatif dari diberlakukannya lock down.

8. SEKTOR LAYANAN PELANGGAN (COSTUMER ORIENTED)
Institute for Fiscal Studies baru-baru ini melaporkan bahwa sektor-sektor yang terdampak secara langsung oleh adanya lock down ialah layanan yang berorientasi terhadap pelanggan atau para wisausahawan. Termasuk diantaranya wiraswasta di sektor makanan, non-makanan, ritel non-farmasi, akomodasi, tour guide, penitipan anak dan lain sebagainya.

Sektor ini sangat berhubungan langsung dengan pelanggan, jadi dengan adanya lock down tentu akan sangat mempengaruhi sektor tersebut. Meskipun pekerjaan kini bisa dialihkan dengan work from home secara remote, namun ada beberapa hal yang tak bisa dijangkau hanya dengan komunikasi via telepon dan harus ada interaksi secara langsung. Seperti perbaikan instalasi listrik, komputer, jaringan internet dan lain sebagainya.

Banyak dari mereka yang bekerja di sektor layanan pelanggan ini mulai gulung tikar karena desakan situasi pandemi yang begitu pelik dan berlarut-larut tanpa ada kepastian akan berakhir. Jika, tak pandai dalam membaca situasi dan terus menerus berada dalam situasi lock down, tentu ini bisa mempengaruhi siapapun secara fisik maupun psikis.

9. PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Berbeda dengan pekerja yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, pekerja dengan tingkat pendidikan rendah menjadi salah satu yang sangat terdampak dari adanya pemberlakuan lock down oleh pemerintah. Hal tersebut terjadi karena umumnya pekerja berpendidikan tinggi , berkaitan erat dengan skill yang juga tinggi sehingga memungkinkan untuk bekerja dari rumah.

Sangat berbeda dengan pekerja yang hanya mengandalkan tenaganya untuk bekerja, karena ketika lock down diberlakukan, tak ada aktivitas apapun yang boleh dilakukan di luar rumah. Sehingga memaksa pekerja tinggal di rumah. Selain itu, kondisi lock down juga mengacaukan semua sektor sehingga banyak pelaku bisnis yang merumahkan karyawannya, hingga memicu pemutusan hubungan kerja secara masal.

10. PEKERJA MUDA
Para pekerja muda yang belum memiliki banyak pengalaman dan masih baru di dunia kerja bisa menjadi salah satu yang sangat terdampak dengan adanya lock down. Umumnya para pekerja muda ini masih fresh graduate atau baru magang sehingga belum begitu memiliki pengalaman yang mumpuni di bidangnya.

Para pekerja muda sangat membutuhkan perhatian khusus dari para pembuat kebijakan di pemerintahan, terlebih ketika krisis terjadi seperti sekarang ini. Ini akan sangat penting untuk memberi kaum muda pekerjaan dan dukungan karier yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.

Sektor Pendidikan Tinggi dan terbukanya peluang untuk memperoleh keterampilan yang lebih tinggi akan memainkan peran kunci dalam mempersiapkan diri saat terjadi krisis di masa mendatang. (Isa)


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Machfud Arifin: Tugas Korwil Cuma Koordinasi

Penulis Kontroversi

Aturan Pembatasan 14 negara Hingga Overdosis

admin

Kontra Indikasi Orang yang Tidak Boleh Menerima Vaksin Sinovac

Penulis Kontroversi

Leave a Comment