Image default
  • Home
  • Ekonomi
  • Serangan Hama Tikus Meluas Di Wilayah Benjeng dan Balongpanggang
Ekonomi Iklan & Advertorial Peristiwa

Serangan Hama Tikus Meluas Di Wilayah Benjeng dan Balongpanggang

Petani melalui kelompok tani atau gapoktan agar segera menyampaikan ke penyuluh pertanian untuk dilaporkan ke Dinas Pertanian. Petani harus pro aktif agar masalah ini segera kami tangani

Gresik kontroversi.or.idl- Hama tikus yang dulu menyerang persawahan daerah utara benjeng seperti desa Jatirembe , Banter dan Pundut Trate saja. Namun akhir-akhir ini kian meluas menyerang lahan pertanian di wilayah kecamatan Benjeng dan Balongpang, kata anggota DPRD Gresik Fraksi Partai Gerindra Abdullah Munir kepada wartawan kontroversi.or.id

“Hama tikus kian banyak dengan wilayah yang luas sejak Februari 2019 lalu sampai sekarang. Sehingga tingkat produksi padi petani turun bahkan ada yang puso. Inikan wilayah dapil saya”, terangnya.

Kami, lanjut Munir biasa di sapa dan menjabat sebagai ketua asosiasi petani kacang hijau Gresik mengungkapkan sudah pernah melaporkan hal ini ke dinas pertanian Gresik. Pihak dinas menerangkan selain pembasmian hama secara kimia dan pengasapan juga dengan cara alamiah yakni dengan predatornya tikus (Burung Hantu,red).

Terkait pembasmian hama tanaman padi khususnya hama tikus, legislator asal Desa Kedungrukem Benjeng menyatakan ke dinas pertanian agar mengalokasikan anggaran untuk pembasmian hama tersebut dan pembudidayaan burung hantu masih belum optimal.

“Dinas pertanian Gresik pernah saya minta menganggarkan untuk membasmi hama tikus. Hal ini sebagai salah satu usaha untuk mendukung ketahanan pangan di Gresik”, tegasnya.

Selain hama tanaman, Abdullah Munir menambahkan gagal panen atau puso dialami petani di wilayah benjeng dan balongpanggang juga diakibatkan bahaya banjir kali lamong dan anak kali lamong yang setiap tahun selalu menghantui.

Sehingga dirinya menghimbau agar pemerintah kabupaten Gresik mendorong masalah ini agar ada jalan keluarnya bersama pemerintah pusat.

Sementara itu terkait permintaan legislator asal partai Gerindra terkait hama tikus dan penganggaran pembasmian hama tanaman padi terutama tikus, Kepala Dinas Pertanian Gresik Eko Anindito Putro mengatakan bahwa anggaran untuk pembasmian hama tanaman padi selama ini ada tanpa menyemenyebut besaran nominalnya.

“Tiap tahun anggaran untuk itu (pemberantasan hama padi) ada di dinas pertanian. Namun untuk besarannya saya tidak tahu pasti”, sebutnya.

Kadis Pertanian juga memberi arahan terkait bagaimana petani yang terdampak hama bisa tertangani.

“Petani melalui kelompok tani atau gapoktan agar segera menyampaikan ke penyuluh pertanian untuk dilaporkan ke Dinas Pertanian. Petani harus pro aktif agar masalah ini segera kami tangani”, ungkap dia di ruang kerjanya pada Jumat (16/8/2019).

“Khusus pemberantasan hama tikus ada beberapa cara yaitu pengasapan dan kimia serta dengan musuh alaminya seperti burung hantu. Burung hantu itu kami tangkarkan agar berkembangbiak untuk basmi tikus. Lalu untuk proses pengasapan dan kimia agar petani swadaya secara gotongroyong. Kami akan bantu petani”, imbuh Eko.

Disamping itu dilaporkan juga terkait keadaan luas tambah serangan OPT ( organisme pengganggu tanaman) dan pengendalian pada tanaman padi Dinas Pertanian. Untuk tahun 2017 luas lahan tanaman padi yang terkena serangan hama seluas 173,99 ha lalu luas lahan yang dikendalikan 1.831,86 ha dan luas lahan pertanian yang terkena puso seluas 9 ha. Sedangkan tahun 2018 luas lahan yang terserang hama 178,48 ha, luas pengendalian lahan 1.021, 4 ha dan lahan puso 11,6 ha,imbuh Eko.(rud)


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Camat beserta jajaran tertibkan pengurukan Kavlingan di desa Ganggang

Penulis Kontroversi

3 Pilar Balongpanggang Kompak Gelar Operasi Yustisi dan Bagikan Masker di Pasar Hewan

Penulis Kontroversi

Serentak RAT Kopwan digelar di 3 desa

Penulis Kontroversi

Leave a Comment