Image default
Hobby & Komunitas Opini

Menulis dengan Gaya Bodo Amat

Ada yang suka dengan gaya tulisan Anda, tetapi mungkin saja ada yang kurang suka dengan gaya tulisan Anda. Setiap saran dan kritik yang disampaikan oleh pembaca, biasanya berdasarkan pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan harapan pembaca

Oleh:
IDRIS APANDI

Dalam berbagai kesempatan, baik saat mengisi pelatihan menulis atau pun saat ada yang berkonsultasi secara pribadi secara online, saya sering mendapatkan pertanyaan “bagaimana cara memulai menulis?” dan saya pun sering menjawabnya, baik secara singkat, setengah panjang lebar, maupun panjang lebar.

Dan ternyata saat saya bertemu dengan sang penanya, apakah yang bersangkutan sudah memulai menulis? banyak yang menjawab belum juga memulai menulis disertai berbagai alasan. Disamping sibuk, malas, belum ada ide, juga mereka mengaku kurang percaya diri, dan tulisannya takut dikritik oleh orang lain.

Sebagai orang yang sudah cukup lama berkecimpung dalam dunia menulis, saya bisa memahami kekhawatiran Anda, para calon penulis pemula tersebut, karena saya pun pernah mengalaminya. Oleh karena itu, saya selalu mengatakan MENULISLAH DENGAN MERDEKA, karena perasaaan merdeka itulah yang akan membuat seorang penulis bebas mencurahan ide, gagasan, atau pengalamannya.

Lho, bukannya teori tentang cara menulis yang baik itu penting? Iya, benar, teori tentang cara menulis yang baik memang penting untuk dipelajari, tetapi untuk permulaan, abaikan dulu teori-teori menulis yang kadang membuat sang penulis menjadi tersandera, ragu, bahkan tidak berani memulai menulis.

Tulislah apapun yang ada dalam benak Anda. Biarkan mengalir melalui goresan pena atau tombol keyboard. Mungkin ide yang ditulis akan loncat-loncat karena ditulis secara kurang sistematis, tetapi biarkan saja itu terjadi, sampai tiba gilirannya Anda menelaah dan mengedit tulisan Anda.

Saat Anda menelaah atau mengedit draft tulisan Anda, maka Anda akan merasakan mana yang menurut Anda redaksinya sudah benar atau belum, penggunaan tanda bacanya sudah benar atau masih ada yang perlu diperbaiki, alur berpikir atau alur ceritanya sudah sistematis atau belum, penjelasannya apakah sudah cukup, perlu ditambah, atau dikurangi, dan sebagainya.

Anda tidak akan menemukan kesalahan-kesalahan Anda sampai dengan Anda mencoba untuk menulis. Biarkan diri Anda menjadi hakim, analis, dan kritikus draft tulisan Anda sendiri. Anda pun boleh meminta bantuan orang lain untuk membaca, menelaah, bahkan “menguliti” tulisan Anda.

Ketika draft tulisan Anda dikuliti oleh orang lain, bersiap-siaplah untuk menerima kritik yang paling pedas sekalipun. Sudah jadi kebiasaan bahwa orang lain lebih dapat menemukan kekurangan karya orang lain, bisa memberikan komentar, saran, atau kritik kepada orang lain, meskipun dia sendiri belum tentu bisa melakukan hal yang Anda tulis. Terima saja setiap saran yang masuk. Keputusan ada di tangan Anda. Namanya juga kritik atau saran, apakah mau Anda terima atau tidak, itu tergantung kepada Anda untuk mempetimbangkannya.

Sebenarnya ada hal bisa dilakukan agar Anda bisa menulis draft tulisan secara lebih sistematis, yaitu membuat peta pikiran (mind mapping) atau kerangka karangan. Anda membuat point-point atau garis besar dari tulisan yang akan buat, lalu dikembangkan menjadi tulisan yang utuh dan sistematis.

Agar Anda menjadi diri Anda sendiri dalam menulis, maka perlu proses berlatih secara terus menerus dan sikap bodo amat terhadap kritik orang lain. Sikap bodo amat bukan berarti Anda merasa paling bisa atau paling tahu tentang tulisan yang Anda tulis, tetapi saran atau kritik itu tidak selalu cocok untuk Anda.

Andalah yang paling tahu, apa jenis tulisan yang akan Anda buat, alur kisah dan ending-nya mau seperti apa?. Sebagus apapun tulisan yang Anda buat, belum tentu bisa memuaskan atau menarik bagi semua segmen pembaca. Ada yang suka dengan gaya tulisan Anda, tetapi mungkin saja ada yang kurang suka dengan gaya tulisan Anda. Setiap saran dan kritik yang disampaikan oleh pembaca, biasanya berdasarkan pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan harapan pembaca.

Sikap bodo amat yang Anda tunjukkan bukan berarti pula Anda keras kepala dan tidak menjadi penulis pemelajar. Pelajari dan tingkatkan terus pengetahuan Anda seputar ilmu menulis melalui berbagai cara, seperti membaca, diskusi dengan pakar, atau sesama menulis, ikut diklat menulis, dan sebagainya. Asah terus keterampilan Anda dalam menulis melalui latihan dan latihan.

Selain itu, lakukan juga riset agar tulisan Anda makin berisi dan makin berkualitas. Maksud riset disini tidak seperti mahasiswa yang melakukan riset untuk menyelesaikan tugas akhir, tetapi lebih kepada mencari bahan atau inspirasi untuk memperkaya tulisan Anda. Bentuknya bisa observasi, wawancara, diskusi, studi dokumentasi, atau menyebarkan angket.

Saya yakin, sikap masa bodo yang Anda tunjukkan saat menulis, akan membuat Anda nyaman dan merdeka saat melakukannya, dan akan membuat Anda jatuh cinta terhadap kegiatan menulis. Wallaahu a’lam.


There is no ads to display, Please add some

Related posts

SELAYANG PANDANG PELABUHAN INTERNASIONAL KALIMERENG GRESIK Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE)

Penulis Kontroversi

Trickle Down Effect: Kemana Air Sebenarnya Menetes?

Penulis Kontroversi

Kita Adalah ‘Big Data’

Penulis Kontroversi

Leave a Comment