Image default
  • Home
  • Opini
  • SELAYANG PANDANG PELABUHAN INTERNASIONAL KALIMERENG GRESIK Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE)
Opini

SELAYANG PANDANG PELABUHAN INTERNASIONAL KALIMERENG GRESIK Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE)

Oleh: Husain Yatmono

Proyek terbaru, yang menjadi andalan Gresik dan juga Indonesia adalah Mega Proyek Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE). Saat kunjungan kerja ke Amerika Serikat, pada Senin 26 Oktober 2015 yang lalu, Presiden RI Joko Widodo, merilis proyek JIIPE ini kepada Presiden AS Barack Obama, beliau meminta agar pengusaha Amerika menginvestasikan dananya pada proyek JIIPE ini. Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) adalah sebuah proyek yang mengintegrasikan pelabuhan laut dalam, kawasan industri, dan kawasan hunian ke dalam satu paket. Proyek pelabuhan dan kawasan industri terpadu ini dikembangkan oleh PT Usaha Era Pratama Nusantara, anak perusahaan dari PT AKR Corporindo Tbk, bersama dengan PT Berlian Jasa Terminal Indonesia, anak perusahaan dari PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Komposisi saham kepemilikan untuk kawasan pelabuhan adalah 60% PT BJTI dan 40% PT UEPN dengan nama PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS). Sedangkan untuk kawasan industri (KI) komposisi sahamnya terbalik dengan share 60% untuk PT UEPN dan 40% PT BJTI dengan nama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS).

Beberapa waktu yang lalu, Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Jatim, Soekarwo, Dirut Pelindo III, Kepala BKPM, Serta Bos PT. AKR Corporindo, Hariyanto Arikoesoemo, mengunjungi progres pembangunan ini. Dalam sambutannya Presiden memuji Jawa Timur yang memiliki proyek terpadu ini, dan ini juga merupakan pilot project pengembangan kawasan maritim sebagai mana yang pernah disampaikan Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan. Sebelum meninjau kawasan JIIPE ini, Presiden Jokowi mengunjungi Ponpes Qomaruddin di Bungah untuk meluncurkan program penciptaan lapangan kerja melalui sinergi dengan pondok pesantren. Beliau memuji pesantren Qomaruddin yang telah membekali santrinya dengan ketrampilan kerja, agar kelak saat keluar pondok siap kerja.

JIIPE berlokasi di Kec Manyar Gresik – Jawa Timur, 24 km dari Surabaya ibukota Jawa Timur, yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cepat dan kondisi investasi yang kondusif. Terletak hanya 55 km dari Bandar Udara Internasional Juanda, JIIPE memiliki akses yang mudah menuju pasar-pasar internasional utama. Tersedia pula akses langsung menuju jalan tol yang terhubung dengan Surabaya dan kota-kota utama di Jawa Timur. Dengan luas total 2.933 Ha, JIIPE akan berperan sebagai kawasan industri yang terintegrasi dengan fasilitas pelabuhan laut dalam dan dilengkapi dengan infrastruktur dan perlengkapan terkait. Kawasan JIIPE meliputi: Pelabuhan laut seluas 406Ha, Kawasan Industri 1.761Ha dan Kawan Hunian 766Ha. (Sumber: http://www.jiipe.com)

Kepala BKPM, Franky Sibarani menyatakan beberapa perusahaan asing yang telah menyatakan minat serius berinvestasi di kawasan JIIPE antara lain: Cheil Jedang (Korea Selatan) industri pakan pernak berorientasi ekspor, Freeport USA seluas 100 Ha untuk pembangunan industri smelter tembaga, output Copper cathode 75-85 persen dengan target ekspor. Asam sulfat dan sulfur oxide untuk mensupply pabrik petro kimia Gresik serta gypsum untuk industri semen domestik.

Desain Pembangunan Gresik
Bupati Sambari Halim Rudianto, setelah disahkannya Perda No 8 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Gresik menyampaikan bahwa pengembangan wilayah dan pembangunan Kabupaten Gresik sampai tahun 2030 terbagi dalam empat wilayah pembangunan. Wilayah utara diproyeksikan menjadi kawasan agropolitan. Wilayah selatan diproyeksikan menjadi areal pemukiman. Wilayah perkotaan difokuskan pada pembangunan Pelabuhan Kalimireng. Sedangkan Pulau Bawean akan difokuskan pada pengembangan pariwisata (Kompas, 11 September 2011).

Guna mendukung pengembangan pariwisata Pulau Bawean, pemerintah telah menyelesaikan pembangunan lapangan terbang perintis di wilayah Kecamatan Tambak. Bawean memiliki objek wisata yang sangat indah. Tidak salah bila akhir-akhir ini Bawean menjadi salah satu destinasi wisata favorit. Keberadaannya didukung perkembangan teknologi informasi, terutama sosial media. Berbeda dari Bawean, wilayah perkotaan difokuskan pada pembangunan Pelabuhan Kalimireng. Pelabuhan berskala international tersebut mencakup wilayah Kecamatan Gresik, Kebomas, dan Manyar. Rencana pengembangan pelabuhan tersebut mencakup areal laut kurang lebih 800 hektar, panjang pesisir sekitar 5.000 meter dan lebar ke arah laut sekitar 1.600 meter.

Sedangkan untuk pembangunan wilayah selatan, Pemkab Gresik sudah menandatangani kesepakatan antara Menteri Perumahan Rakyat, Gubernur Jawa Timur dan Real Estate Indonesia (REI) untuk pembangunan wilayah Gresik selatan. Pemerintah telah menyiapkan lahan sekitar 10.000 hektare tersebar di Kecamatan Driyorejo, Wringinanom, Kedamean dan Menganti. Adapun pembangunan wilayah utara akan diproyeksikan menjadi kawasan agropolitan dan agroindustri, dan minapolitan. Sebagai realisasinya, pemerintah telah membangun Bendung Gerak Sembayat (BGS) di kawasan tersebut di atas lahan seluas 6.200 hektare yang tersebar di Kecamatan Bungah, Sidayu, Ujungpangkah dan Panceng. Kawasan tersebut diproyeksikan sebagai pusat agropolitan terbesar di Jawa Timur. Menariknya, sebuah perguruan tinggi bergengsi, Universitas Airlangga (Unair) bakal mendirikan kampus E di kawasan tersebut. Unair tertarik mendirikan perguruan tinggi di Gresik utara karena model pembangunan di kawasan tersebut menggunakan metode triple helix plus, sebuah konsep kekuatan potensial untuk membangun inovasi dan kekuatan ekonomi yang melibatkan perguruan tinggi, pemerintahan, industri dan masyarakat sebagai unsur plus (Jawa Pos, 25 Februari 2016).

Sebelumnya, Bupati Gresik, periode pertama 2000 – 2015, Sambari Halim Radianto, berkata bahwa Gresik merupakan daerah tujuan investasi yang sangat tepat bagi para investor karena didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, jalan tol, pelabuhan laut, pembangkit listrik, dll. Gresik meraih penghargaan investasi terbaik tiga tahun berturut-turut, tahun 2011 peringkat ketiga, tahun 2012 peringkat kedua dan tahun 2013 peringkat pertama dengan nilai investasi sebesar Rp. 17,7 Trilyun di tahun 2013 kata Sambari sebagai mana dikutip kabargresik.com

Sejak Januari 2014, terdapat 177 Penanaman Modal Asing (PMA) dan PMDN yang masuk Gresik dengan total nilai investasi sebesar Rp. 11 trilyun. Perkembangan proyek investasi asing di Gresik dalam 5 tahun terakhir ini mengalami fluktuatif yang terekam dalam catatan Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) kabupaten Kabupaten Gresik sebagai berikut:

Tahun 2010 : 11 proyek nilai investasi US$ 34.917.320.000 dengan tenaga kerja asing 1.758 orang

Tahun 2011 : 8 proyek nilai investasi US$ 1.179.648.000 dengan tenaga kerja asing 394 orang

Tahun 2012 : 7 proyek nilai investasi US$ 14.416.000 dengan tenaga kerja asing 1.035 orang

Tahun 2013 : 14 proyek nilai investasi US$ 7.929.980.000 dengan tenaga kerja asing 1.208 orang

Tahun 2014 : 11 proyek dengan investasi US$ 21.539.080.000 dengan tenga kerja asing 720 orang

Tahun 2015 : 6 proyek dengan investasi US$ 401.146.000 dengan tenaga kerja asing 349 orang

Dari 57 proyek asing tersebut, sektor kimia logam dasar dan barang logam mendominasi investasi asing dengan jumlah 9 proyek. Sementara itu, negara dengan investasi terbanyak didominasi oleh Amerika Serikat, sementara negara dengan proyek terbanyak di Gresik adalah Cina.

Sementara itu, investasi asing yang baru di Gresik adalah Cargill, perusahaan yang didirikan sejak tahun 1865 oleh William Wallace Cargill ini, berinvestasi sebesar 120 juta dolar AS, atau sekitar Rp. 1,2 Trilyun, dengan membangun perusahaan di Kabupaten Gresik, tepatnya di Kawasan Industri Maspion V. Mereka memindahkan pabrik pengolahan coklat dari Belanda ke Gresik, dan ini merupakan perusahaan mereka yang pertama kali di Indonesia, sekaligus pertama kali juga di Asia, kata Presiden Cargill Cocoa and Chocolate, Jos De Loor.

Proyek Kawasan JIIPE Merugikan Rakyat
Pembangunan proyek ini mendapat tantangan warga, mulai dari pembebasan lahan yang merugikan mereka karena terlalu murah, permainan spekulan tanah, menyerobot tanah aset desa, kehilangan mata pencaharian bagi nelayan di kawasan Manyar serta dampak yang akan ditimbulkan dari pembangunan proyek JIIPE, selain itu tidak pernah berkoordinasi dengan warga.

Sebagai investor, PT AKR Corporindo yang bekerjasama dengan PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) sebagai salah satu anak perusahaan PT Pelindo sebenarnya memberikan patokan harga Rp 500 ribu hingga Rp 1,3 juta permeter persegi. Namun ternyata, harga yang sampai pada pemilik lahan hanya Rp 75 ribu sampai Rp 250 ribu. Ketua Fraksi PPP DPRD Gresik Khoirul Huda menjelaskan, penggunaan lahan disana ada indikasi melanggar aturan. Sehingga, pihaknya meminta Pemkab Gresik untuk mengkaji ulang hal ini. Bahkan, bila perlu membatalkannya. “Saya mendapatkan laporan kalau tanah kas desa yang terkena dampak pembangunan ternyata ditukar dengan tanah yang berada di Kecamatan Dukun,” ujarnya, Kamis (16/9). Menurutnya, proses tukar guling beberapa lahan ditengarai telah melanggar Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri). Hal ini lantaran tukar guling tanah desa tidak dilakukan dengan tanah yang ada di desa itu juga, melainkan di tempatkan di desa lain. Aturan yang dilanggar adalah Permendagri nomor 4 tahun 2007 tentang pengelolaan tanah desa. “Dalam aturan ini, seharusnya tanah ganti dari hasil tukar guling harus dari desa itu juga. Tetapi, yang terjadi di lapangan malah tanah kas desa di Manyarejo, Sukomulyo dan Manyar Sidorukun diganti dengan tanah yang lokasinya berada di daerah Dukun,” ujarnya

Namun, Bupati Gresik menyatakan bahwa:“Pembangunan pelabuhan baru di wilayah Kalimireng, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, akan menyerap sebanyak 5.000 tenaga kerja baru. (Versi beritajatim.com, Sambari mengatakan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 123.750 orang). Lebih lanjut, beliau mengatakan, pembangunan pelabuhan juga akan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gresik”. “Jika Pelabuhan Kalimireng terealisasi juga akan menjadikan Gresik sebagai kota pelabuhan besar di kawasan Asia Pasifik, sebab keberadaan pelabuhan baru itu akan mampu menjadi sandaran kapal-kapal besar, seperti kapal sekelas Panamex berbobot 60 ribu ton,” katanya kepada Antara.

Menurut LIRA, salah satu LSM di Gresik, untuk memuluskan kembali menjadi Bupati periode ke-dua (2015-2020), disinyalir Sambari melakukan berbagai cara untuk mendulang pundi-pundi keuangannya, salah satunya diduga melakukan pencaplokan tanah milik warga Manyar dengan cara menjual tanah bodong kepada pengelola Pelabuhan Internasional Kalimireng (JIIPE) tanpa melibatkan pemilik tanah yang sebenarnya. Modus yang dilakukan adalah dengan menerbitkan Petok D Aspal, Surat riwayat tanah abal-abal dll, melibatkan notaris, kepala desa, oknum anggota DPRD Gresik dan orang dekat Bupati sebagai pelaksana (inisial S). Berdasarkan penelusuran dan investigasi yang dilakukan oleh DPD LIRA Gresik, transaksi “bodong/abal-abal” tersebut mencapai sekitar 150hektar. Luasan tersebut belum lagi tanah oloran yang luasannya bisa mencapai 100hektar. Bila harga/M2 Rp. 300.000 x 250hektar maka akan terkumpul dana Rp. 750 Milyar, dana yang cukup fantastis untuk pemenangan dalam pilkada di Kota Pudak Gresik. Diduga Dana sebanyak itu dipersiapkan untuk “membeli” suara rakyat Gresik sehingga dalam pilkada serentak Desember 2015 dapat terpilih kembali.

Melayani Kepentingan Asing
Proyek JIIPE di kawasan Manyar telah mengantarkan, Sambari Halim Radianto, bersama 34 kepala daerah lainnya menerima penghargaan sebagai kepala daerah inovatif 2016, atau disebut sebagai ‘Lokomotif Perubahan 2016’. Penghargaan tersebut diterima Bupati Gresik di Hotel InterContinental, Bandung, Kamis (11/9) lalu yang juga dihadir beberapa menteri. Diantaranya, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro, Ketua DPD RI, Irman Gusman serta beberapa pelaku usaha media.

Penghargaan yang diberikan kepada Sambari Halim Radianto sebagai kepala daerah untuk kategori ‘Investasi dan Industrialisasi’ yang paling berinovasi pada beberapa tahun terakhir. Dengan diterimanya penghargaan itu semakin memperkuat brand image bahwa Gresik sebagai daerah Industri yang paling berpeluang untuk investor. Bukan pertama kalinya Gresik meraih supremasi di bidang investasi. Beberapa penghargaan serupa juga pernah diraih di sektor investasi. Misalnya, penghargaan sebagai penyangga kota Surabaya ini. Sejak awal kepemimpinan Sambari Halim Radianto dan Mohammad Qosim pada 2010. Berbagai kebijakan yang sangat menjanjikan bagi investor telah dibuat. Semua kebijakan pro investasi ini sudah tertuang dalam RPJMD Gresik. Mulai dari pembagian zona pembangunan Gresik. Pembagian tata ruang dan tata wilayah yang jelas dengan berbagai kemudahan perijinan. Yang kesemuanya memberikan angin segar kepada Investor. Baik investor asing maupun investor domestic. Sejak itu angka Investasi di Gresik melesat jauh. Tidak heran jika angka investasi prosentase di Jawa Timur 16 sampai 18 persen berasal dari Kabupaten Gresik. Atas keberhasilan tersebut Kabupaten Gresik meraih Invesment Award 2011 dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Menurut Bonny, Mantan Direktur dari Institute Global Justice, arti penting dari ASEAN Summit tahun 2011 yang diketuai Indonesia secara faktual adalah mendorong dan memfokuskan pada pelaksanaan rantai pasokan lewat program konektifitas ASEAN dan pembangunan koridor-koridor ekonomi di seluruh pelosok negara-negara ASEAN. ASEAN terintegrasi penuh dalam rantai pasokan kapitalisme global. ASEAN sendiri menjadi penting setelah merubah dirinya menjadi sebuah rezim Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community – AEC) sejak tahun 2007 serta mengadakan FTA (foreign trade agrement) bilateral antar negara ASEAN, targetnya menjadi sebuah blok ekonomi yang efektif yang disebut dengan Bisnis Produksi dan Pasar Tunggal (Single Market and Production Base) pada tahun 2015. Di dalam AEC ini akhirnya muncul juga blok-blok perdagangan seperti: AFTA, MEA, FTA dengan Amerika, FTA dengan Eropa, FTA dengan negara non Eropa, dll

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga pengabaian kiriman bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.


There is no ads to display, Please add some

Related posts

LSM ILHAM Nusantara Siap Bongkar P3TGAI Gresik

Penulis Kontroversi

Inmed Permudah Akses Layanan Kesehatan Masyarakat Malang

Penulis Kontroversi

9 Cara Mencegah Radikalisme Dan Terorisme

Penulis Kontroversi

Leave a Comment