Image default
  • Home
  • Ekonomi
  • Kementrian Perdagangan dan DiskopperindagUKM Gresik Adakan Pelatihan Bagaimana Melakukan Ekspor Produk UMKM
Ekonomi Peristiwa Politik & Pemerintahan

Kementrian Perdagangan dan DiskopperindagUKM Gresik Adakan Pelatihan Bagaimana Melakukan Ekspor Produk UMKM

Jumlah pelaku usaha seperti UMKM besar sekitar 192.000 dan pelaku usaha yang baru dengan perlakuan khusus untuk ikm atau UKM sekitar 7000 dari 18 kecamatan di kabupaten Gresik

Gresik kontroversi.or.id- Dinas Koperasi UKM perindustrian dan perdagangan kabupaten Gresik dalam upaya pembinaan terhadap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui pelatihan ini. Bagaimana melakukan ekspor dengan mengandeng Kementrian Perdagangan melalui Dirjen Pengembangan Usaha Ekspor Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) yang diikuti 60 pelaku usaha yang diadakan di Hotel Pesona Gresik pada Selasa (9/4/2019).

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Gresik Agus Budiono pada sambutannya menyebutkan sesuai data yang dimiliki instansinya jumlah pelaku usaha seperti UMKM besar sekitar 192.000 dan pelaku usaha yang baru dengan perlakuan khusus untuk ikm atau UKM sekitar 7000 dari 18 kecamatan di kabupaten Gresik.

Khusus bagi para pelaku usaha yang mengikuti pelatihan ini, kembali kata Agus Budiono harus melakukan komunikasi dan menambah wawasan pengetahuan serta sinergitas dengan komponen pelaku usaha baik pemerintah dan dunia usaha. Tak lupa selalu update informasi terkait peluang-peluang bisnis dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produk, membaca peluang pasar, baik lokal, regional nasional maupun ekspor serta pentingnya akan branding produk agar diterima pasar.

”Dalam pepatah Jawa harus iso rumongso jangan rumongso biso sehingga para pelaku usaha ini selalu belajar lebih baik lagi dan tidak cepat puas apa yang diraih sekarang,” ingatnya.
Karena persaingan usaha di level usaha mikro kecil menengah dari 545 kabupaten/kota di Indonesia bersaing ketat baik jenis produk, kualitas, pengemasan produk maupun peluang pasar. Karena untuk memasuk ke pasar modern maupun toko modern apalagi tujuan ekspor seleksi terhadap produk tersebut akan semakin ketat. “ Maka diharapkan, pelaku usaha mikro kecil dan menengah di kabupaten Gresik segera mengurus hak paten baik hak paten merk, hak paten produk buatan Indonesia maupun hak paten halal serta adanya petunjuk ekspayed atau masa kadaluarsa produk khususnya makanan dan minuman,”jelasnya.

Kalau itu sudah dikantongi para pelaku usaha UMKM maka untuk menembus pasar seperti di toko maupun pasar modern apalagi tujuan ekspor akan mudah. Pokoknya pemerintah daerah akan selalu memantau dan membina para pelaku usaha UMKM agar semakin maju dan berkembang. Saat ini saja dari sisi ekonomi memberikan kontribusi sebesar 2 persen dari PDRB kabupaten Gresik Rp.98 triliun (2 persen dari Rp. 98 triliun). Jadi pertumbuhannya sangat signifikan dan tetap kuat posisi UMKM kita ,imbuh Agus.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Diskopperindag UKM Gresik Ninham menambahkan mengenai tujuan diadakan pelatihan ini agar para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) paham dan bisa mengaplikasikan secara nyata bagaimana cara melakukan ekspor serta pengembangan usahanya.

“ Hasil dari pelatihan ini, agar para pelaku usaha benar-benar bisa melakukan kegiatan ekspor produknya dan bisa melihat peluang usaha di negara tujuan ekspor,” tutur Ninham.

Pada kesempatan lain, Kasie Rumah Tangga Balai Besar Pendidikan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kementrian Perdagangan RI Kamal Habib menerangkan kegiatan pelatihan ini sebagai upaya pemerintah membina para pelaku usaha UMKM agar paham dan mengerti langkah-langkah melakukan usaha ekspor produknya.

Adapun langkah-langkah tersebut, tambahnya yakni mengenal bisnis ekspor, identifikasi potensi internal pelaku usaha, identifikasi potensi pasar ekspor, analisa SWOT, adaptasi produk yang akan diekspor, hitung biaya dan harga ekspor, kalkulasi harga ekspor dan terakhir mencari pembeli.

Dan tindaklanjut dari hasil pelatihan ini agar mereka melakukan tanyajawab dengan pendidik dan alumni pelatihan ini bisa langsung bisa melakukan usaha ekspor produknya.

Salah satu peserta pelatihan Saiful asal desa Indrodelik Bungah yang memiliki usaha makanan cepat saji berbahan dasar ikan sangat mengapresiasi dan senang diadakan pelatihan ini. Karena dapat menambah wawasan dan startegi dalam mengembangkan usaha melalui pemasaran dan perdagangan khususnya ekspor.

“Pelatihan ini sangat bagus mas sebagai bentuk pembinaan kami para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari pemerintah baik pusat maupun daerah,” kata Saiful.(rud)


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Polres Gresik Bekuk Tukang Parkir Yang Jual Narkoba ke Pelajar SLTA

admin

Peringati HUT Polantas Ke-63: Tim Saber Satlantas Polres Gresik Sambangi Warga Kurang Mampu

Penulis Kontroversi

Banjir Menyapu Desa Morowudi Cerme

Penulis Kontroversi

Leave a Comment