Image default
Iklan & Advertorial Profile

Perempuan-Perempuan Pengisi Jabatan Strategis Kota Solok

Sejumlah jabatan strategis dipercayakan kepada kaum hawa. Baik di lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan stake holder

Kontroversi Srikandi Solok; Para perempuan di Kota Solok tidak hanya tampil sebagai pelengkap. Buktinya, sejumlah jabatan strategis dipercayakan kepada kaum hawa. Baik di lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan stake holder. Di Pemko Solok, sejumlah “srikandi” menduduki posisi strategis. Sejumlah nama di antaranya; Erlinda Syamsu Rahim yang menjabat Kepala Dinas Perizinan dan Pelayanan Satu Pintu, Mursiati sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Elvy Basri sebagai Kepala Dinas Pariwisata, Rosavella Yohariza sebagai kepala Dinas Sosial, Susweni yang kini menjadi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Ambun Kadri sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Novirna kepala Badan Keuangan Daerah, Hendaukhtri Kepala BKP SDM, Milda Murniati Kabag Perekonomian dan Asfiyeni Kabag Organisasi. Bahkan, birokrasi Pemko Solok pernah dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Helmiyetti.

Di lembaga lain, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solok, kini dipimpin oleh Tri Ati. Perempuan yang juga pernah menjadi komisioner KPU Kota Solok. Sementara itu, di KPU Kota Solok, salah satu komisioner juga memiliki wakil dari kaum hawa, yakni Susilawati. Di instansi lain, ada Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) yang dipimpin Rizka Adhiati. Direktur Utama RSUD M Natsir Solok yang dikomandani Ernoviana. Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Solok dijabat oleh Nurhamida. Di lembaga yudikatif, Polres Solok Kota pernah dipimpin oleh AKBP Susmelawati Rosya, sebelum Kapolres saat ini, AKBP Dony Setiawan. Di institusi Tribrata Polres Solok Kota saat ini ada nama Perwira Urusan Hubungan Masyarakat (Paur Humas) Ipda Yesveri Roza dan Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Sat Reskrim yang dijabat Ipda Fika Putri Pamungkas.

Erlinda Syamsu Rahim
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Pemko Solok
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Kota Solok, Erlinda, menyatakan kaum perempuan memiliki sejumlah kelebihan sesuai kodratnya sebagai perempuan. Menurut Erlinda, sisi feminisme menjadikan perempuan sebagai sosok yang serius, tekun, jujur, takut berbuat salah dan jelimet. Hal ini menurutnya membuat perempuan dalam bekerja menjadi lebih ikhlas. Akhirnya, banyak kepala OPD Pemko Solok yang mampu berprestasi.

“Hal yang paling utama, jika perempuan yang memimpin, suasana kantor akan terlihat seperti rumah. Suasana kekeluargaan akan sangat terasa, karena seluruh staf akan dianggap sebagai keluarga. Namun, di sisi lainnya, kepala OPD perempuan sesuai kodratnya sebagai emak-emak, akan nyinyir jika ada pekerjaan yang salah atau belum selesai,” ujarnya.

Nama Erlinda selama ini sangat lekat dengan figur sang suami, Syamsu Rahim. Sehingga, banyak selentingan yang menyebutkan bahwa sederet jabatan yang didapatnya karena “pengaruh” Syamsu Rahim, yang pernah menjabat sebagai Walikota Solok dan Bupati Solok. Hal itu, langsung bisa terbantahkan, karena Erlinda adalah tamatan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) tahun 1984. Selentingan ini dijawab Erlinda dengan santai. Sebab, menurutnya saat ini alur jabatan telah melewati serangkaian seleksi.

“Sejak awal, komitmen kami dalam berkeluarga telah sangat jelas. Tidak hanya sekarang, saya pernah jadi istri dosen APDN, istri kepala desa, istri asisten Pemko Sawahlunto, istri Ketua DPRD Sawahlunto, istri Walikota Solok dan istri Bupati Solok. Perjalanan panjang sebagai istri birokrat dan politikus itu, telah menempa saya, anak-anak dan keluarga untuk bisa menerima segala pandangan positif maupun negatif. Sehingga, jabatan sekarang adalah amanah yang harus dibuktikan dengan prestasi dan pelayanan maksimal ke masyarakat,” ungkapnya.

Salah satu kunci sukses menurut Erlinda adalah jangan pernah bertindak melebihi kapasitas diri. Apalagi, banyak istri birokrat dan politikus yang tindakannya justru melebihi jabatan suaminya. Selama lebih 35 tahun mendampingi Syamsu Rahim, Erlinda mengaku tidak pernah membawa persoalan ke rumah.

“Suasana rumah boleh dibawa ke kantor, tapi persoalan kantor jangan dibawa ke rumah. Harus bisa memilah dan memenej sendiri,” ujar perempuan kelahiran 22 Februari 1962 ini.

Triati
Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solok, Triati, menyatakan posisi sebagai istri dan ibu, bagi seorang tidak bisa dilepaskan dari komitmen berumah tangga. Triati mengakui, bahwa dirinya bersama suami telah menegaskan komitmen sejak awal. Sebagai istri seorang Iptu Jufrinaldi, Kaur Bins Opsnal (KBO) Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polres Solok Kota, Triati mengakui sudah menimbang dan bicara panjang lebar dengan sang suami.

“Yang jelas, sebagai seorang istri, saya harus bisa menghargai beliau (Jufrinaldi) sebagai suami saya. Menjaga nama baik sebagai bhayangkari (istri polisi) dan sekaligus menjaga marwah Bawaslu. Memang terkadang tugas rumah tangga terabaikan, tapi komitmen kami sejak awal sudah didiskusikan panjang lebar dan bisa saling menerima,” ungkapnya.

Di “dunia politik” Kota Solok, Triati bukan nama baru. Perempuan kelahiran 20 April 1973 ini, sudah “senior” di perpolitikan Kota Solok. Diawali saat menjadi Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pilkada tahun 2005, Triati kemdian menjadi Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solok periode 2008-2013. Triati kemudian “kembali” menjadi Panwaslu di Pilkada 2015. Seiring perubahan Panwaslu menjadi Bawaslu, Triati semakin bisa berkiprah, apalagi dengan pengalamannya pernah menjadi Anggota KPU Kota Solok.

“Panwaslu bersifak ad hoc, atau dalam satu pemilihan habis masa tugasnya. Selesai kegiatan, selesai juga masa tugasnya. Sementara Bawaslu, keberadaannya tetap dalam periode. Pernah di KPU, Panwaslu dan Bawaslu, tentu memberi saya pengalaman. Tapi tetap ada perbedaan. Jika di KPU, yang dihadapi teknis. Kalau Bawaslu, banyak nonteknis. Di samping, kerja dan aturan. Kita juga mengawasi seluruh ASN, Caleg, Partai, TNI Polri. Seluruhnya bagian diawasi termasuk, KPU dan jajarannya,” ungkapnya.

Ibunda dari Afifah Khatam Qurani ini juga menyatakan integritas merupakan syarat mutlak dalam kenyamanan dalam bertugas. Menurutnya, hubungan baik dan “sentuhan peringatan” dari seorang perempuan terhadap calon pelanggar Pemilu, bisa lebih intensif. Terutama dalam pencegahan dan pendidikan politik ke masyarakat.

“Ternyata banyak peserta yang tidak memahami aturan. Berbuat sekehendak hati. Seharusnya sudah mengerti. Tugas pertama Bawaslu adalah pencegahan. Mudah-mudahan Pemilu 2019 nanti bisa berlangsung tertib, aman dan berintegritas,” harapnya.

Sangat bangga
Menanggapi banyaknya para perempuan di Kota Solok yang menempati jabatan strategis di Kota Solok, Ketua DPRD Kota Solok, Yutris Can, mengaku sangat bangga. Sebagai daerah yang menganut sistem matrilineal, Yutris Can mengaku “sentuhan” perempuan di Kota Solok memiliki nilai positif. Menurutnya, sisi feminisme membuat setiap keputusan dan program yang dibuat, lebih rapi, jelimet dan penuh dengan kehati-hatian.

“Kita sangat bangga, sekaligus mengapresiasi banyaknya perempuan yang mengisi jabatan strategis di OPD Pemko Solok dan instansi lain di Kota Solok. Hal itu membuktikan kesetaraan gender telah berjalan dengan sangat baik. Kami melihat, mereka yang duduk jabatan tersebut dipilih karena potensi dan kemampuan yang dimiliki. Terbukti, kerja mereka bagus dan banyak prestasi yang dilahirkan,” ujarnya.

Nurnisma
Yutris Can juga berharap semakin banyak lagi para perempuan di Kota Solok yang menduduki jabatan strategis. Ketua DPD Partai Golkar Kota Solok tersebut, mengharapkan penguatan peran perempuan juga terjadi di helatan Pemilu 17 April 2019 mendatang. Saat ini, di DPRD Kota Solok periode 2014-2019, hanya terpilih 1 orang perempuan dari 20 legislator. Yakni, Hj Nurnisma dari Partai Golkar Dapil Lubuk Sikarah. Ke depan, Yutris Can berharap, akan lebih banyak lagi kaum perempuan mengisi lembaga DPRD. Baik Kota Solok, Sumbar DPR RI dan DPD.

“Sebenarnya, posisi perempuan di Minangkabau sangat strategis. Dengan sistem matrineal yang kita anut, perempuan Minangkabau merupakan barometer dalam setiap pengambilan keputusan. Namun, hal itu terasa sangat minim dalam bidang politik atau di lembaga DPRD. Ke depan, kita berharap para perempuan, khususnya di Kota Solok, akan lebih banyak lagi dipercaya menjadi wakil rakyat,” harap pria yang juga Ketua PMI Kota Solok ini.

Persentase timggi pejabat perempuan
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemko Solok, Nurzal Gustim, menyatakan banyaknya perempuan di jajaran pejabat di lingkup Pemko pada dasarnya bentuk komitmen pimpinan daerah dalam pengarusutamaan gender (PUG) di daerah. Menurutnya, saat ini Pemko Solok merupakan daerah yang sangat tinggi dalam persentase pejabat perempuan. Bahkan para pejabat perempuan tersebut menduduki jabatan-jabatan strategis.

“Kalau kita lihat komposisi saat ini, porsi ruang yang diberikan kepada perempuan bisa dikatakan mendekati berimbang dengan kaum laki-laki. Tentunya, dengan kondisi ini di Kota Solok telah menciptakan kondisi persaingan yang sehat dalam komposisi pengisian jabatan. Sehingga, tentunya di situlah bagaimana ASN yang ada untuk menunjukkan kinerjanya tanpa memikirkan gender,” ujarnya.

Mengenai kondisi sejumlah OPD yang dipimpin perempuan, Nurzal Gustim menilai tidak ada masalah. Justru menurutnya, OPD-OPD justru mampu menciptakan beragam terobosan pelayanan ke masyarakat dan berujung raihan prestasi. Baik di tingkat regional maupun nasional.

“Tentunya hal itu kembali ke pejabat atau ASN-nya. Sepanjang memahami tugas pokok dan fungsi, serta memiliki kapasitas, tentunya akan terlihat dalam keseharian kinerjanya,” ungkapnya. (ri/pn)

Perempuan di Jabatan Strategis Kota Solok
Pemko Solok
DPM PTSP : Erlinda
BKPSDM : Hendaukhtri
Dinas Pendidikan : Mursiati
Dinas Sosial : Rosavella Yohariza
Staf Ahli Ekonomi : Susweni
Dinas Pariwisata : Elvy Basri
Dinas Kesehatan : Ambun Kadri
Badan Keuangan Daerah : Novirna
Kabag Perekonomian : Milda Murniati
Kabag Organisasi dan Tata Laksana: Asfiyeni

Stake Holder
Bawaslu : Triati
RSUD M Natsir : Ernoviana
BPJS Kesehatan : Rizka Adhiati
Pimpinan Bank Mandiri Cabang Solok : Dewi
BPN : Nurhamida


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Khofifah Imbau Waspadai Begal Payudara

Penulis Kontroversi

KPUD Gresik Tetapkan 50 Anggota DPRD Terpilih Periode 2019 – 2024

Penulis Kontroversi

Kebakaran lahan kering nyaris bakar rumah di perumahan Jati permai

admin

Leave a Comment