Image default
  • Home
  • Ekonomi
  • Kepala BKPM sebut sejumlah hambatan investasi
Ekonomi Peristiwa Politik & Pemerintahan

Kepala BKPM sebut sejumlah hambatan investasi

Thomas Lembong: “Over dominasi dari BUMN. Ini juga semakin mencolok, semakin menjadi keluhan. Terus terang saja, investor merasa hubungan sektor swasta dan BUMN, semakin negatif, kurang fair, ini tantangan dimana-mana”

Kontroversi investasi asing: Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyebutkan ada lima faktor yang menghambat investasi asing di dalam negeri, salah satunya over dominasi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Usai menghadiri Rapat Kerja Kementerian Perdagangan yang digelar di Jakarta, Rabu, dia menyebutkan bahwa investor mengeluhkan iklim investasi yang semakin mencolok antara sektor swasta dan BUMN.

“Over dominasi dari BUMN. Ini juga semakin mencolok, semakin menjadi keluhan. Terus terang saja, investor merasa hubungan sektor swasta dan BUMN, semakin negatif, kurang fair, ini tantangan dimana-mana”, kata Thomas Lembong.
(13/03/2019)

Menurut Tom, sapaan akrab Thomas Lembong, dominasi perusahaan negara dibanding perusahaan swasta tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di Tiongkok, di mana keadaan ini menggangu dinamika sektor swasta.

5 faktor hambatan investasi asing
Selain overdominasi BUMN, empat faktor lainnya yang menghambat masuknya investasi asing di dalam negeri, yakni regulasi yang terlalu banyak. Beberapa peraturan di Indonesia dinilai investor masih abu-abu untuk diimplementasikan.

Selain itu, aspek perpajakan menjadi faktor indeks kemudahan berusaha (ease of doing business/EODB). Faktor keempat adalah aspek ketenagakerjaan Indonesia yang kurang terampil dibandingkan negara tertangga. Faktor kelima adalah aspek lahan, seperti izin pertanahan dan bangunan juga turut memengaruhi kemudahan investasi.

“Indeks kemudahan usaha atau EODB, cukup jelek skor kita di kemudahan membayar pajak, bahkan turun di tahun 2018”, kata Tom.

Dari data BKPM, realisasi investasi untuk periode tahun 2018 mencapai Rp721,3 triliun, meningkat hanya 4,1 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp678,8 triliun. Dari angka tersebut, target realisasi investasi hanya tercapai 94,3 persen atau tidak mencapat target yang ditetapkan.

Pertumbuhan investasi menurun dari periode sebelumnya di mana realisasi investasi sepanjang 2017 mencapai Rp692,8 triliun yang tumbuh 11,5 persen dibandingkan realisasi investasi tahun sebelumnya sebesar Rp612,8 triliun. (Mdg/an)


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Tarif PDAM Surabaya Tidak Naik, Golongan Pelanggan yang Alami Penyesuaian

Penulis Kontroversi

Mantan Kepala DTPHP Lamongan Dijebloskan ke Penjara Karena Korupsi

admin

Kapolres Gresik Hadiri Pembukaan Latihan Pra OPS Mantap Brata Semeru 2018

Penulis Kontroversi

Leave a Comment