Safi’i Ghiram: “Ini kalau kekuatan habaib muassis pendiri NU ini sudah turun, kami yakin NU Struktural ini bisa sam’an wa toatan, terhadap kekuatan habaib dan ulama’, apalagi banyak kyai sepuh yang hadir”
Gresik, Kontroversi.or.id– Silaturahmi para kyai sepuh dan habaib serta para tokoh dalam acara pemenangan Prabowo Sandi bersama Calon Presiden nomor urut 2 Parbowo Subianto bertempat di GressMall GKB Gresik pada Senin (25/2/2019). Acara ini sendiri dihadiri kiai sepuh, habaib dan para tokoh se Jawa Timur.
Pada kesempatan itu Prabowo Subianto mengapresiasi peran para kyai sepuh, para habaib serta para tokoh Jawa Timur dalam mendukung dirinya bersama Sandiaga Uno maju dalam pilpres tahun 2019.
“Saya ucapkan banyak terima kasih atas dukungannya dan memilih kami untuk maju sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua dengan tulus”, kata mantan Danjen kopasus ini di depan para hadirin dalama orasi politiknya.
Setelah orasi di depan para kyai sepuh, habaib dan para tokoh se Jawa Timur Di Lantai 4 gedung Gress Mall Gresik, capres nomor urut 2 ini pun bergegas menuju tanah kosong disamping Gress Mall untuk melanjutkan orasi politik di depan pendukung dan simpatisan gabungan partai pendukung.
Sementara itu, Ketua penyelenggara acara Gus Safi’i Ghiram mengatakan ada beberapa inti pesan yang tersirat dari pertemuan ini. ” Pertama, ternyata para ulama sepuh banyak yang mendukung Paslon 2. Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Madura, tapal kuda, pantura, Mataraman dan Gerbangkertosusila”, terangnya.
Tampak hadir Kyai Wahab Hasyib, Kyai Suyuti, Kyai Yahya Romli, KH Ahmad Fauzi Afandi, KH Jaiz Badri, KH Makshum Turmudzi, KH Anshori, KH Farouq, KH Umar Hamdan Ali Karor,sebut Ketua penyelenggara acara.
Kedua, hadir pula dhuriyah dan habaib, Syuriah PW NU lalu Ketua Habaib Jawa Timur serta para Habaib. Diantaranya Habib Ali Zaenal Abidin, Habib Omar Bin Abdullah Aseghaf , Habib Huesin bin Abdullah Gresik.
“Ini kalau kekuatan habaib muassis pendiri NU ini sudah turun, kami yakin NU Struktural ini bisa sam’an wa toatan, terhadap kekuatan habaib dan ulaman apalagi banyak kyai sepuh yang hadir,”imbuhnya.
Ketiga, pertemuan ini, lanjut dia adalah sebagai warning up atau pemanasan bahwasannya kyai-kyai NU ini ternyata banyak yang ingin berubah. Minimal menegakkan Khittoh 1926 sebagai rasa prihatin terhadap NU yg menjadi alat kekuasaan dan politik. Makanya, para kyai tadi tidak mau dipublikasikan, apalagi di shoting-shoting.Yang penting pesan ini sampai ke jamaah, terutama jamaah kaum di bawah agar sadar bahwa warga nahdhyin khususnya sadar dan segera berubah.
Lalu yang ke empat, tandas Gus Safi’i Ghiram pertemuan ini terutama untuk mewujudkan bahwa ternyata mereka ini tidak bisa dibeli dengan uang.
“Yang datang itu ternyata, misalkan kita undang 10, maka yang datang 20 orang, tanpa sangu, dan ini membuktikan bahwa kekuatan rakyat dan tokoh tokoh ini luar biasa. Tidak bisa dibeli dg uang,” kata Gus.
Jadi, ada semacam kedekatan moral, kekuatan kemandirian dan ingin perubahan. Ada semacam perjuangan yang murni tanpa dibayar, perjuangan yang ikhlas. Karena itu kita salut dengan habaib-habaib dan para kiai yang hadir dalam pertemuan itu.
Selain itu hadir pula Habib Ali Zainal Abidin, Habib Umar bin Abdullah Assegaf, Habib Husain bin Abdullah Assegaf dari Gresik, para profesor juga banyak yang hadir. Cendekiawan dan tokoh-tokoh di Jawa Timur. Tampak pula Wasekjen PAN, Mas Imam Soegiri, Prof. Fuad Ansori, perwakilan dari Kopassandi, SAPA, dan dari BKSN pimpinan Gus Aam.
Jadi, tambahnya seluruh kyai dari Jawa Timur hadir semua. Akar rumput di bawah ini menginginkan perubahan. Tidak hanya warga NU yang dukung di sana, tapi di sini juga banyak warga selain NU yang dukung Prabowo. Sekali lagi luar biasa. (rud)
There is no ads to display, Please add some