Di tengah tahun 2013 Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali berbangga. Setelah sebelumnya, Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti (2012), dan Dr. Ir. Desrial, M. Eng. (2011), kini Dr. Ir. Agus Purwito terpilih sebagai Ketua Program Studi (Kaprodi) Berprestasi Peringkat 1 Nasional 2013.
Tiga tahun berturut-turut Kaprodi IPB selalu terpilih menjadi kaprodi berprestasi tingkat nasional. Kita telisik lebih jauh seperti apa nuansa di dalam IPB sehingga bisa melahirkan orang orang yang selalu berprestasi.
Untuk mengetahui jawabannya, mari kita mengenal lebih dekat Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian.
“Kebersamaan, itulah kuncinya! Kita memberikan perhatian terhadap sesuatu yang kecil tapi sangat penting. Contohnya, dengan memberikan nasi putih setiap hari kepada pegawai. Dengan seperti itu akan terjalin kebersamaan. Dengan terjalinnya kebersamaan pekerjaan seberat apa pun bisa dikerjakan,” begitu dikatakan Dr. Agus saat diwawancara.
Bukan hanya pegawai, Dr.Agus mengatakan dosen pun kerap melakukan makan bersama, dimana departemen menyiapkan nasi putih saat Rabuan Departemen.
“Selama tiga setengah tahun, capaian terbesar kami adalah kebersamaan! Yaitu bagaimana membuat mereka bersama dan kompak. Setiap ide ditanggapi dengan baik. Saya tidak pernah mengatakan tidak bisa terhadap ide baru yang dilontarkan. Prinsipnya management by YES! Persoalan bisa dan tidak bisa itu bisa didiskusikan. Yang penting, niat kita tulus untuk membangun institusi. Pemimpin itu harus melayani apa yang diperlukan,” paparnya lagi.
Cukup banyak capaian yang telah diraih selama Dr. Agus Purwito menjabat di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat maupun manajemen.
Di bidang pendidikan, program Sarjana (S1), Master (S2) dan Doktor (S3) yang diampu Departemen AGH sudah terakreditasi, bahkan program sarjana sudah terakreditasi internasional. Jurnal Agronomi Indonesia yang dikelola Departemennya pun sekarang sudah terakreditasi A. Departemen AGH IPB juga sudah menerapkan ISO 9001: 2008.
“Dengan ISO tersebut ternyata bisa meningkatkan resources sharing. Dahulu beberapa peralatan atau laboratorium hanya bisa dipakai oleh orang atau bagian tertentu saja. Setelah adanya ISO dan dikoordinir di bawah departemen, peralatan tersebut bisa dimanfaatkan oleh banyak orang. Semua orang pun bisa merasakan manfaatnya, dengan tetap mengacu pada aturan dan Standard Operating Procedur (SOP) yang jelas,“ kata Dr. Agus.
Di bidang penelitian, Departemen AGH IPB terus menghasilkan varietas baru, dan teknologi bisa diimplementasikan kepada masyarakat. Contohnya adalah teknologi kedelai pasang surut temuan Prof.Dr. Munif Ghulamahdi. Kedelai ini produktivitasnya cukup tinggi, empat kali lipat dari kedelai biasa. Kedelai ini sudah diimplementasikan di Palembang dengan luas lahan hampir mencapai 200 hektar. Sementara di Lampung sudah mencapai lima hektar. Tak hanya itu, Departemen AGH terus merilis varietas varietas unggul hortikultura.
“Ini sumbangan berharga bagi kemajuan pertanian nasional. Inilah yang dinamakan dengan pengarusutaman pertanian,“ katanya.
There is no ads to display, Please add some
