Oleh : Charif Anam
Ketua Ilham Nusantara
Pda daftar login menulis sendiri dan tayang
Pada Program Comunication & Mass Serving Beurau Indonesia Bebas Masalah
Gresik : Dalam pelaksanaan Program P3TGAI tahun anggaran 2021 dengan anggaran senilai Rp. 195.000.000,- (seratus sembilan puluh lima juta rupiah) di dua desa di kabupaten Gresik yang dilaksanakan oleh HIPPA “TIRTA MAKMUR” dan HIPPA “SARI REJO” yang bertujuan kedaulatan swasembada pangan. Didampingi oleh Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) yang bernama Radit.
Anggaran tersebut oleh HIPPA “TIRTA MAKMUR” diperuntukan untuk pembangunan saluran irigasi dengan Volume ± (169X0,8X0,3) X 2 = 81,12 Meter kubik, sedangkan HIPPA “SARI REJO” untuk pembangunan saluran irigasi dengan Volume ± (133,6X1,1X0,3) + (133,6X0,7X0,3)= 65,544 Meter kubik.
Dengan perbedaan Volume tersebut tentunya mempengaruhi harga satuan bangunan permeter kubiknya.
Untuk perkiraan harga permeter kubiknya bangunan yang di kerjakan oleh HIPPA “TIRTA MAKMUR” adalah Rp. 195.000.000,-/81,12 M³ = ±Rp. 2 403.850,- (dua juta empat ratus tiga ribu delapan ratus lima puluh rupiah). sedangkan HIPPA “SARI REJO” adalah Rp.195.000.000,-/65,544M³ = ±Rp. 2.975.100,- (dua juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu seratus rupiah).
Selisih harga satuan bangunan permeter kubik kedua banguan HIPPA tersebut diperkirakan sekitar Rp. 571.250,- (Lima ratus tujuh puluh satu ribu dua ratus lima puluh rupiah), mengakibatkan selisih kubikasi diperkirakan mencapai ± 15,6 M³.
Dalam perencanaan bangunan, harga satuan material, analisa harga barang serta jadwal pelaksanaan kegiatan telah di usulkan oleh ketua HIPPA, dibuat oleh Tim Perencana dibantu oleh Tenaga Pendamping Masyarakat.
Fakta pelaksanaan lapangan pekerjaan HIPPA “TIRTA MAKMUR” diborongkan ke pihak ketiga dengan sepengetahuan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM), sedangkan HIPPA “SARI REJO” dikerjakan oleh Sekretaris desa yang merangkap jabatan ketua HIPPA didesanya sendiri.
Input untuk stakeholder P3TGAI
- Menurut keterangan kedua kepala desa bahwa, ‘proyek P3TGAI adalah proyek HIPPA desa tidak tahu menahu”.
- Ketua HIPPA “TIRTA MAKMUR” mengatakan, “saya hanya dimintai tandatangan saja, adapun pekerjaan ditangani oleh perangkat desa dan sepengetahuan pendamping.
- Perangkat desa tidak memberikan jawaban saat dikonfirmasi.
- Pemborong membenarkan bahwa, “jika pekerjaan tersebut telah diborong mulai dari material hingga tenaga kerjanya tapi tetap menggunakan tenaga kerja lokal masyarakat desa setempat”.
- Radit selaku Tenaga Pendamping Masyarakat berencana besok menemui yang sebelumnya sempat memblokir nomor Ketua umum LSM ILHAM Nusantara. (7/8/2021,pen)
Korupsi berjamaah dalam P3TGAI
Ketua umum LSM ILHAM Nusantara Charif Anam dengan nada geram, “kami akan bongkar sampai akar atas dugaan korupsi berjamaah”.
“dugaan penyalahgunaan wewenang yang diamini oleh Tenaga Pendamping Masyarakat”, tutupnya
Ingin Berkontribusi?
Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.
- Manfaat Secondment, Knowledge Management dan Sinergi di Kementerian Keuangan
- Efisiensi Perencanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Melalui Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022
- 9 Aspek Keuangan Negara dalam UU Cipta Kerja Terkait Peningkatan Investasi
Attachment | Size |
---|---|
210710-Laporan Kajian Tata Kelola Alat Kesehatan Dalam Kondisi Covid-19_FINAL.pdf | 582.03 KB |
Baca juga :
- Lamongan Bisa Jadi Inspirasi untuk Melawan Covid-19
- SKK Migas Memulai Eksplorasi Diwilayah Beru Lamongan
- Menko PMK RI Kunjungi Gudang Farmasi Dinkes Gresik
- Lima Pejabat Resmi Daftarkan Diri sebagai Sekda Lamongan, Ini Penjelasannya
There is no ads to display, Please add some