Image default
Energi

Pemerintah Diminta Serahkan Blok Rokan ke Pertamina

Pemerintah harus membuktikan keperpihakannya kepada kepentingan nasional dengan menyerahkan Blok Rokan ke Pertamina dan Chevron sudah 50 tahun mengelola Blok Rokan atau sejak 1971 sehingga sudah cukup tepat dialihkan ke negara melalui Pertamina

Kontroversi Energi Rokan: Pengamat energi Sofyano Zakaria meminta pemerintah menyerahkan pengelolaan Blok Rokan, Provinsi Riau, ke PT Pertamina (Persero) pascahabis kontrak dengan PT Chevron Pasific Indonesia pada 2021.

“Seperti halnya Blok Mahakam, Kaltim, pemerintah seharusnya ngotot tidak memperpanjang Blok Rokan dan selanjutnya menyerahkan ke BUMN, Pertamina, sebagai wujud memenuhi amanat Pasal 33 UUD 1945”, kata Sofyano Zakaria di Jakarta. (30/07)

Sofyano lebih lanjut mengatakan pemerintah harus membuktikan keperpihakannya kepada kepentingan nasional dengan menyerahkan Blok Rokan ke Pertamina dan Chevron sudah 50 tahun mengelola Blok Rokan atau sejak 1971, sehingga sudah cukup tepat dialihkan ke negara melalui Pertamina.

Di samping itu, Pertamina juga sudah berhasil membuktikan mampu mengelola blok terminasi termasuk West Madura Offshore (WMO), Offshore North West Java (ONWJ) dan Mahakam, dengan baik dan telah memberikan manfaat besar bagi negara.

“Pertamina sudah terbukti dan berpengalaman, jadi sangat layak mengelola Blok Rokan,” kata Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi).

Sofyano juga mengatakan saat ini produksi minyak dan kondensat Blok Rokan berkontribusi sekitar 25 persen atau sekitar 200.000 barel per hari dari total produksi minyak nasional sebesar 800.000 barel per hari.

Jika produksi Blok Rokan itu dikelola Pertamina, lanjutnya, maka hasil minyak mentahnya bisa masuk ke kilang milik BUMN migas tersebut, sehingga akan menekan impor minyak mentah, sekaligus meningkatkan devisa negara.

“Artinya, kalau dikelola Pertamina, maka Blok Rokan akan makin meningkatkan ketahanan energi nasional,” katanya.

Di samping itu Pertamina bisa semakin berkembang dan menjadi salah satu perusahaan migas dunia.

Sofyano juga mengatakan Presiden Joko Widodo sudah berhasil mewujudkan konsep Nawacitanya di sektor migas dengan menyerahkan Blok Mahakam ke Pertamina, membangun infratruktur BBM dan elpiji di seluruh Indonesia, serta mewujudkan BBM Satu Harga demi memberikan keadilan dan menjaga kedaulatan negara.

“Oleh karena itu, konsep Nawacita itu mesti dilanjutkan dengan menyerahkan Blok Rokan ke BUMN”, katanya.

Meski baru akan berakhir pada 2021, pemerintah dijadwalkan akan memutuskan pengelolaan Blok Rokan selanjutnya dalam waktu dekat. (KD)


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Pemerintah Segera Selesaikan Masalah Kepemilikan Freeport Indonesia

Penulis Kontroversi

Pemerintah Perpanjang Bantuan Keringanan Biaya Listrik Hingga bulan Maret 2021

Penulis Kontroversi

Pengeboran Sumur Eksploitasi Panas Bumi Rantau Dedap Dimulai

Penulis Kontroversi

Leave a Comment