Wamen PU

Konstruksi Media — Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia harus berorientasi pada keberlanjutan dan ramah lingkungan. Hal tersebut disampaikannya dalam seminar “Serving Knowledge Green Innovation Product” yang diinisiasi bersama PT Propan Raya. 

“Kita di Kementerian PU selalu berada di sekitar kegiatan yang bersentuhan dengan material cat, namun penting untuk diingat bahwa pembangunan tidak hanya soal pertumbuhan ekonomi, tetapi juga harus berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan. Ini yang penting,” ujar Diana dalam sambutannya di Kementerian PU, Jakarta, Selasa, (21/10/2025).

Lebih lanjut, Diana menjelaskan bahwa arah pembangunan nasional sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan nomor 6, 9, 11, dan 13 yang mencakup akses air bersih, inovasi infrastruktur, pembangunan perkotaan berkelanjutan, serta aksi terhadap perubahan iklim.

“Pemerintah berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca dan mencapai target net zero emission pada tahun 2060. Pembangunan infrastruktur harus diarahkan agar memberi nilai keberlanjutan, bukan hanya untuk masyarakat, tetapi juga bagi lingkungan,” tuturnya.

Wamen PU
Wakil Menteri PU hadir dalam seminar “Serving Knowledge Green Innovation Product” bersama PT Propan Raya. Dok. Konstruksi Media

Menurutnya, Kementerian PU telah memiliki roadmap penerapan bangunan gedung hijau (BGH) yang diatur dalam PP No. 16 Tahun 2021, dengan target penghematan air sebesar 10 persen dan energi sebesar 25 persen. Diana juga mengungkapkan bahwa penerapan prinsip bangunan hijau akan terus diperkuat melalui kolaborasi lintas kementerian dan pemerintah daerah.

“Kami sudah memiliki nota kesepahaman antara Kementerian ESDM, PU, dan Dalam Negeri untuk mendukung konservasi energi dalam penyelenggaraan bangunan gedung hijau,” papar Diana.

Wamen Diana juga mendorong pemerintah daerah, khususnya DKI Jakarta, agar menjadi pelopor penerapan bangunan hijau di Indonesia. Ia mencontohkan bahwa sejak masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, DKI Jakarta telah mencanangkan target 30 persen bangunan berkonsep hijau pada 2030.

“Saya ingin DKI Jakarta menjadi contoh. Kalau kita tidak mulai sekarang, kapan lagi? Karena ini bukan sekadar tuntutan nasional, tapi tuntutan global. Bahkan sekarang kita bukan hanya harus green, tapi juga smart, yaitu green yang sudah lebih maju,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Diana turut mengapresiasi Propan Raya sebagai mitra strategis Kementerian PU dalam pengembangan teknologi cat ramah lingkungan. Namun, ia juga memberikan masukan terkait kualitas produk.

Wamen PU
Wakil Menteri PU hadir dalam seminar “Serving Knowledge Green Innovation Product” bersama PT Propan Raya. Dok. Konstruksi Media

“Saya harus sampaikan secara terbuka, Propan adalah produk Indonesia yang baik, tapi kualitasnya harus terus diperbaiki. Jangan hanya bagus untuk proyek pemerintah, tetapi juga untuk masyarakat umum,” terangnya.

Ia juga menyoroti pentingnya standar dan inovasi dalam industri cat serta penggunaan material ramah lingkungan yang rendah emisi. Diana mendorong industri nasional untuk terus berinovasi, memperkuat penelitian, dan memperluas sertifikasi lingkungan.

“Kualitas tetap nomor satu. Industri harus menghasilkan produk yang tidak hanya estetik, tapi juga tahan lama dan berkelanjutan,” bebernya.

Menutup sambutannya, Diana mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

“Green building adalah perjalanan panjang yang membutuhkan komitmen, konsistensi, dan kolaborasi semua pihak. Mari kita jadikan infrastruktur Indonesia tidak hanya kuat dan efisien, tetapi juga indah dan ramah lingkungan,” pungkasnya.

 

Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://konstruksimedia.com/wamen-diana-bangunan-hijau-bukan-tren-tapi-kebutuhan/

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *