WEGE

Konstruksi Media — PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menyatakan pihaknya tetap optimistis mengejar target kontrak baru sebesar Rp1,9 triliun hingga akhir tahun 2025.

Meski ditengah kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pada awal 2025, namun hal itu tidak mengurangi semangat anak usaha Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk tetap menjalankan core bisnisnya.

Direktur QHSE dan Pemasaran WEGE, Tomo Dwi Haspurat menyampaikan bahwa meskipun hingga memasuki kuartal IV realisasi baru mencapai Rp116 miliar, manajemen memastikan sejumlah tender strategis telah mulai bergulir sejak September 2025, seiring mulai bangkitnya pasar konstruksi nasional.

Tomo Dwi menambahkan bahwa momentum kebangkitan pasar konstruksi mulai terlihat sejak akhir kuartal ketiga. “Tender-tender baru mulai digelar pada akhir September 2025- awal Oktober 2025, termasuk proyek-proyek strategis di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan beberapa proyek lainnya. Kami berharap bisa mendapatkan sebagian proyek tersebut, baik secara mandiri maupun melalui kerja sama operasi (KSO) dengan kontraktor lain,” ujar Tomo dalam media briefing, Rabu, (15/10/2025).

Selain itu, ada beberapa proyek besar yang tengah dibidik WEGE dengan jumlah yang cukup fantastis nilainya, seperti pembangunan gedung milik BUMN dan lainnya. Namun pihaknya enggan menyampaikan proyek-proyek apa saja yang tengah diikuti proses tender yang sedang berjalan.

“Kami juga tengah mengikuti tender beberapa proyek. Tapi kami juga akan mendukung penuh program Presiden RI Prabowo Subianto seperti Sekolah Rakyat, Dapur MBG dan lainnya, serta pembangunan beberapa di Universitas Brawijaya dan Institut Pertanian Bogor (IPB),” jelasnya.

Menurut Tomo, WEGE kini menerapkan strategi yang lebih adaptif dengan memperluas kerja sama nonkonvensional, termasuk dengan institusi pendidikan.

WEGE
Ilustrasi Foto: crane WEGE 

“Kami melihat peluang kolaborasi dengan universitas melalui pola KPBU dan kerja sama strategis lainnya. Ini bukan hanya memperluas portofolio, tapi juga memperkuat positioning WEGE di segmen pendidikan dan fasilitas publik,” tambahnya.

Selain sektor pendidikan, WEGE juga membidik proyek-proyek infrastruktur transportasi dan perbankan. Setidaknya ada empat tender besar yang diikuti perusahaan di sektor perbankan. Jika seluruh cadangan proyek tersebut terealisasi, WEGE memiliki potensi sekitar Rp3,7 triliun hingga akhir tahun, yang akan menjadi modal kuat untuk mencapai target kontrak baru Rp1,9 triliun.

Sementara itu, Direktur Keuangan WEGE, Hartono Karti Rahardjo, menyampaikan bahwa perusahaan juga menjalankan strategi divestasi aset guna memperkuat likuiditas dan mendukung ekspansi proyek. “Aset yang akan dilepas lebih banyak berupa apartemen dan tanah,” terang Hartono.

Langkah efisiensi tersebut juga mencakup optimalisasi alat, yang sebagian akan didivestasikan untuk mengurangi biaya perawatan sekaligus memperkuat arus kas perusahaan. “Kami ingin memastikan struktur keuangan tetap sehat agar WEGE bisa lebih agresif menghadapi peluang proyek di 2026,” lanjutnya.

Manajemen memperkirakan kinerja WEGE akan beranjak naik pada 2026, seiring mulai aktifnya proyek-proyek pemerintah dan swasta yang sempat tertunda pada awal tahun. “Kami menargetkan pertumbuhan kontrak baru pada kisaran Rp3 triliun di tahun depan,” ujar Tomo optimis.

Dengan strategi kombinasi antara efisiensi internal, ekspansi pasar nonkonvensional, dan divestasi aset, WEGE bertekad menutup tahun 2025 dengan performa positif.

“Kami sadar kondisi saat ini menantang, tapi optimis tahun depan akan menjadi momentum kebangkitan WEGE,” pungkas Hartono.

Baca Juga :

Wamen PU Apresiasi Gedung Ina-MHEWS BMKG Garapan WEGE 

 

Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://konstruksimedia.com/strategi-wege-target-rp19-triliun-di-2025-bakal-tercapai/

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *