Stasiun Tanah Abang

Konstruksi Media – Pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru terus menunjukkan perkembangan signifikan. Berdasarkan data terbaru dari Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), progres konstruksi tahap pertama telah mencapai 82,8% per Januari 2025. Bagian gedung stasiun baru dan jalur kereta api sudah mulai terlihat bentuknya.

Selain itu, fasilitas operasi seperti sistem persinyalan dan listrik aliran atas juga menunjukkan kemajuan pesat, dengan progres mencapai 95,41%. “Progresnya semakin dekat dengan penyelesaian! Pembangunan terus dikebut untuk meningkatkan layanan transportasi publik,” tulis DJKA dalam unggahan di Instagram resminya, Minggu (19/1/2025).

Proyek ini dimulai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 30 April 2023. Stasiun Tanah Abang Baru dirancang untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang KRL yang semakin padat. Peningkatan kapasitas ini diharapkan mampu melayani hingga 300.000 penumpang per hari, naik dari kapasitas awal 100.000 penumpang.

Kolaborasi Multi-Pihak untuk Pengembangan Stasiun

Proyek pengembangan Stasiun Tanah Abang melibatkan tiga pihak utama, yaitu DJKA Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

  • Kemenhub bertanggung jawab membangun gedung stasiun baru, jalur kereta api, fasilitas operasi (rel, persinyalan), serta Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di atas jalur kereta api.
  • Pemprov DKI Jakarta mengelola pelebaran jalan serta pengadaan fasilitas integrasi antar moda.
  • PT KAI berkontribusi dengan membangun area parkir, penataan e-ticketing, plaza, halaman stasiun, serta fasilitas intermoda dan kanopi.

Stasiun baru ini akan memiliki luas bangunan utama mencapai 12.000 meter persegi dengan dua lantai, dilengkapi fasilitas komersial, pendukung, dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.

Stasiun Tanah Abang sebagai Pusat Transit Oriented Development (TOD)

Proyek pengembangan Stasiun Tanah Abang di Jalan Jati Baru Raya, Jakarta Pusat, dirancang untuk menjadikan stasiun ini sebagai pusat Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta. Kapasitas layanan penumpang harian diperkirakan meningkat signifikan, dari 35.000 penumpang keluar masuk per hari menjadi 80.000 penumpang. Selain itu, jumlah penumpang transit akan naik dari 100.000 orang per hari menjadi 300.000 orang per hari.

Peningkatan ini dilakukan melalui proyek yang dibagi menjadi tiga tahap. Proyek tersebut juga didukung oleh penambahan anggaran sebesar Rp 6,9 triliun untuk 2025, sehingga total anggaran Kemenhub menjadi Rp 31,45 triliun.

Dengan kemajuan ini, Stasiun Tanah Abang diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan efisiensi transportasi publik, tetapi juga menjadi bagian penting dari pengembangan infrastruktur kota yang berkelanjutan. (***)

Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://konstruksimedia.com/intip-proyek-pengembangan-stasiun-tanah-abang-progres-meningkat-untuk-layanan-transportasi-yang-lebih-baik/

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *