
Konstruksi Media — Ribuan pekerja konstruksi termasuk PT Brantas Abipraya (Persero) terancam menganggur. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Brantas Sugeng Rochadi dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi V DPR RI
Sugeng menerangkan ribuan pekerja di perusahaan sektor konstruksi tersebut terancam kehilangan pekerjaan.
“Tentunya dengan kondisi-kondisi tersebut (rasionalisasi anggaran oleh pemerintah) di atas, dengan tekanan target yang turun tentunya akan berdampak terhadap sisi penurunan kinerjaan tentunya, yang kemudian yang kedua adalah mengenai pengurangan tenaga kerja,” ujar Sugeng, (05/03).
Dirinya menyampaikan bahwa, efisien anggaran yang dilakukan, sangat berdampak besar terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dia menjelaskan, jika efisien yang dilakukan sekitar Rp 1 triliun, akan ada sekitar 3.000-an pekerja yang kehilangan pekerjaannya.

“Kami berhitung kalau Rp1 triliun anggaran itu turun, maka akan berdampak sekitar 3.300 pekerja per tahun akan kehilangan pekerjaan,” jelas Sugeng.
Akan tetapi, dia tidak merinci pekerjaan apa saja yang terancam hilang imbas efisiensi anggaran pemerintah. Untuk diketahui, hingga 2023, perusahaan mencatat jumlah pegawai organik Brantas Abipraya berjumlah 509 karyawan.
Sementara dengan adanya efisiensi anggaran infrastruktur, ini sangat berdampak terhadap kinerja Perusahaan. Sugeng mengemukakan, saat ini jumlah pekerjaan yang ditangani oleh perusahaan sebanyak 50-60% berasal dari Kementerian PUPR yang sekarang menjadi Kementerian PU dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman PR dan pemerintah pusat.
Baca Juga :
Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://konstruksimedia.com/ribuan-pekerja-konstruksi-terancam-nganggur-dirut-abipraya-ini-sebabnya/