Konstruksi Media — Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto menegaskan bahwa perusahaan yang dipimpinnya berkomitmen penuh mendukung program green building dan green construction yang tengah digencarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Dalam ‘Sharing Knowledge Green Innovation Product‘ yang diinisiasi Ditjen Cipta Karya Kementerian PU bersama dengan Propan Raya, Yuwono menyampaikan apresiasi kepada jajaran Direktorat Cipta Karya Kementerian PU melalui Direktorat Bina Teknik Bangunan Gedung dan Penyehatan Lingkungan yang telah membuka ruang kolaborasi untuk membangun kesadaran akan pentingnya penerapan konstruksi berkelanjutan.
“Kami berharap dapat berkontribusi dalam program pembangunan hijau yang menjadi prioritas pemerintah,” kata Yuwono di Kementerian PU Jakarta, Selasa, (21/10/2025).
Lebih lanjut, Yuwono menjelaskan bahwa konsep green construction bukan sekadar wacana, tetapi sudah diatur secara lengkap oleh Kementerian PU dan kementerian terkait lainnya. Menurutnya, seluruh stakeholder perlu bersinergi untuk memastikan implementasi di lapangan berjalan efektif.
“Kami sebagai bagian dari stakeholder berkomitmen menjadi mitra pemerintah. Green building dan green construction ini harus benar-benar diimplementasikan agar efisiensi, keberlanjutan, dan pertumbuhan ekonomi bisa berjalan seiring,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan, Propan Raya bahkan telah melakukan kajian terhadap berbagai regulasi yang berkaitan dengan pembangunan hijau di Indonesia, termasuk regulasi dari Kementerian PU hingga standar internasional. Dari hasil kajian itu, Yuwono menemukan bahwa meskipun terdapat perbedaan pendekatan, semua kebijakan sebenarnya mengarah pada satu tujuan: yaitu membangun ekosistem konstruksi yang ramah lingkungan dan efisien.
“Kami ingin memberikan sumbangan nyata, tidak hanya sebagai produsen cat, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat industri yang peduli pada alam dan budaya,” paparnya.
Sebagai wujud konkret, Propan Raya telah mengembangkan berbagai produk green material, seperti cat berbasis air (water-based paint) yang ramah lingkungan dan mengandung bahan antibakteri. Produk tersebut kini digunakan pada sejumlah bangunan publik, termasuk fasilitas pemerintah dan gedung institusi pendidikan.
Yuwono mencontohkan salah satunya adalah dihampir semua bangunan di IKN, di mana seluruh lapisan catnya menggunakan bahan water-based polyurethane hygienic paint.
“Kami ingin menunjukkan bahwa produk cat juga bisa menjadi bagian dari solusi green construction,” jelas Yuwono.
Yuwono menuturkan bahwa semangat pembangunan hijau tidak hanya berkaitan dengan fisik bangunan, tetapi juga menyentuh dimensi sosial dan budaya.
“Bagi kami, green itu bukan hanya soal bangunan, tapi juga tentang manusia, sosial, budaya, dan lingkungan. Green is not only about building, but also about people, social, culture, and environment,” jelasnya.
Ia menambahkan, nilai keberlanjutan ini telah menjadi bagian dari filosofi bisnis Propan Raya sebagai perusahaan cat nasional yang berorientasi pada kesejahteraan manusia dan kelestarian bumi.
Mitra Strategis Pemerintah
Dalam konteks kolaborasi industri, Yuwono menyebut bahwa Propan Raya siap berperan aktif sebagai mitra strategis pemerintah, kontraktor, maupun pengembang. Kolaborasi lintas sektor ini, katanya, menjadi kunci agar transformasi menuju green economy dapat berjalan nyata.

“Kami ingin menjadi bagian dari kolaborasi teknologi untuk mendukung kesejahteraan (prosperity), manusia (people), dan planet (planet),” jelas Yuwono.
Sebagai perusahaan yang berpegang pada prinsip keberlanjutan, Propan Raya juga telah mengantongi berbagai sertifikasi internasional, seperti ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 45001. Sertifikasi tersebut menunjukkan komitmen perusahaan terhadap sistem manajemen mutu, lingkungan, serta keselamatan kerja.
“Kami berupaya mendefinisikan keindahan dan keberagaman melalui inovasi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” beber Yuwono.
Yuwono pun mengingatkan bahwa transisi dari cat berbasis pelarut (solvent–based) ke cat berbasis air (water-based) merupakan langkah penting untuk menyelamatkan planet. Ia menjelaskan bahwa bahan pelarut yang menguap dapat mencemari udara dan merusak lapisan atmosfer.
“Sekarang, 70 persen produk kami sudah water-based, meskipun permintaan pasar di Indonesia masih didominasi cat solvent-based. Kami ingin mengubah paradigma industri cat agar lebih peduli pada lingkungan,” bebernya.
Menutup paparannya, Yuwono mengajak seluruh pelaku industri konstruksi untuk bersama-sama menjaga bumi melalui inovasi hijau dan penggunaan material ramah lingkungan. Ia menegaskan bahwa keberlanjutan bukan sekadar tren, tetapi tanggung jawab bersama.
“Sekali lagi, green is not only for building, green is for people, social, culture, and enviroment. Mari kita wujudkan pembangunan yang seimbang antara kemajuan dan kelestarian,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana, Sekretaris Ditjen Cipta Karya Dian Irawati, Direktur Bina Teknik Bangunan Gedung & Penyehatan Lingkungan, Ditjen Cipta Karya Kementerian PU, Koswara ST, MT, beserta jajaran Ditjen Cipta Karya Kementerian PU.
Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://konstruksimedia.com/propan-raya-dukung-penuh-penerapan-green-building-dan-construction/