Konstruksi Media – Sumatera Barat tengah bersiap memasuki era baru pembangunan dengan lima proyek infrastruktur besar yang mencakup jalan tol, flyover, stadion, terowongan megah, dan PLTS terapung. Langkah ini diharapkan mampu mempercepat kemajuan ekonomi dan mobilitas di wilayah tersebut.
Sumatera Barat (Sumbar) kini menjadi salah satu fokus utama pembangunan infrastruktur nasional untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Sejumlah proyek strategis telah digagas, mencakup pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, jalan tol Padang-Sicincin, perbaikan jalan Air Dingin di Kabupaten Solok, perbaikan jalan Lintau-Payakumbuh, serta revitalisasi Stadion GOR H. Agus Salim (GHAS) Padang.
Flyover Sitinjau Lauik: Solusi Atasi Jalur Ekstrem
Salah satu proyek prioritas adalah pembangunan Flyover Sitinjau Lauik yang dirancang untuk mengatasi jalur ekstrem dengan tingkat kecelakaan tinggi. Pembangunan tahap pertama proyek ini menelan anggaran Rp2,8 triliun dan akan dimulai pada 2025 dengan target penyelesaian hingga Panorama 1 pada 2027. Tahap kedua, yang akan berlanjut hingga 2029, diperkirakan menelan anggaran Rp1,8 triliun hingga Panorama 2, dengan total investasi mencapai Rp4 triliun.
Ketua DPD Gerindra Sumbar, Andre Rosiade, menyampaikan bahwa proyek ini telah masuk dalam agenda pemerintah pusat. “Kami berharap Presiden Prabowo bisa hadir untuk melakukan groundbreaking Flyover Sitinjau Lauik sekaligus meresmikan Pasar Fase VII di Kota Padang,” ujarnya dalam acara silaturahmi bersama kader dan calon kepala daerah di Hotel Mercure Padang.
Tol Padang-Sicincin Siap Beroperasi
Pembangunan jalan tol Padang-Sicincin sudah hampir rampung 100 persen, dengan rencana uji coba operasional pada 15 Desember 2024. Tol ini akan diuji coba dengan satu jalur terlebih dahulu, sementara izin layak fungsi dan operasional ditargetkan selesai pada akhir Januari 2025. Jika semua berjalan sesuai rencana, tol ini akan resmi beroperasi pada Februari 2025.
Setelah Padang-Sicincin, proyek tol akan berlanjut ke seksi Sicincin-Bukittinggi dengan anggaran Rp60 triliun yang terdiri dari Rp40 triliun melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) 2026 dan Rp20 triliun dari pendanaan JICA Jepang untuk pembangunan terowongan. Jika anggaran disetujui, konstruksi dapat dimulai pada akhir 2026.
Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://konstruksimedia.com/transformasi-besar-di-sumbar-lima-proyek-infrastruktur-strategis-siap-dibangun/