Keren! MRT Bakal Bangun Jembatan ‘Donat’ di Dukuh Atas, Integrasikan Lima Moda Transportasi

Konstruksi Media — PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana membangun jembatan ikonik berbentuk melingkar atau disebut “Cincin Donat” di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Jembatan ini dirancang sebagai simpul integrasi transportasi yang menghubungkan lima moda sekaligus: MRT, LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, kereta bandara, dan Transjakarta.

Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan desain melingkar dipilih untuk mengintegrasikan empat kuadran utama Dukuh Atas—area BNI, Gedung Landmark, Transport Hub, dan UOB, secara simetris dan efisien.

“Konsep jembatan ini untuk menghubungkan seluruh moda transportasi sehingga mobilitas masyarakat lebih lancar dan kemacetan bisa terurai,” kata Tuhiyat dalam presentasi kelas Fellowship MRT Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Jembatan “Cincin Donat” direncanakan memiliki lebar 12 meter, dengan 7 meter untuk pejalan kaki dan 5 meter untuk area komersial. MRT Jakarta menargetkan proyek ini mulai beroperasi pada 2027.

Tuhiyat menyebut proyek ini juga sudah menarik perhatian pejabat publik dan investor Jepang setelah dipresentasikan dalam TUD Forum di Tokyo, dan mendapat dukungan studi kelayakan dari Urban Renaissance Agency (UR).

Baca juga: JIF Summit 2025 Tegaskan Jakarta Sebagai Pusat Investasi ASEAN

Diperkirakan, jembatan ini akan melayani hingga 70.000 pergerakan penumpang setiap hari. MRT Jakarta saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan investor swasta untuk mendukung pendanaan proyek. “Skema pendanaan sedang dirancang bersama sektor swasta, dan dalam minggu ini akan ada kepastian,” ujar Tuhiyat.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menambahkan bahwa Dukuh Atas memiliki potensi besar sebagai kawasan TOD (Transit Oriented Development) yang tidak hanya memudahkan mobilitas, tetapi juga membuka peluang komersial. “Akan ada area komersial yang bisa meningkatkan pendapatan sekaligus mendukung pengembangan kawasan TOD,” kata Syafrin.

Pengembangan kawasan TOD Dukuh Atas menjadi bagian dari strategi integrasi transportasi massal Jakarta, termasuk moda angkutan Jabodetabek. Pendekatan ini mencakup akses pejalan kaki, sepeda, dan pembatasan kendaraan pribadi dalam radius 400–800 meter dari pusat kawasan, sekaligus memberikan insentif bagi pengelola properti melalui kemudahan perizinan dan keringanan pajak.

Tuhiyat berharap jembatan ini tidak hanya menjadi ikon baru kota, tetapi juga mempermudah masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi di pinggir kota, mengurangi kemacetan, polusi, serta meningkatkan kenyamanan dan efisiensi mobilitas. “Cincin Donat ini akan menjadi pusat konektivitas bagi Jakarta, sekaligus contoh TOD modern di Indonesia,” ujarnya. (***)

Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://konstruksimedia.com/keren-mrt-bakal-bangun-jembatan-donat-di-dukuh-atas-integrasikan-lima-moda-transportasi/

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *