DK3N: Menata dan Menatap Masa Depan K3 Indonesia

Konstruksi Media – Dalam setiap pekerjaan unsur keselamatan adalah hal yang utama, namun disamping itu juga harus dibarengi dengan pengetahuan.

Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan, kasus kecelakaan kerja sepanjang Januari -Agustus 2024 tercatat sebanyak 278.564 kasus. Jumlah ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya (2023) yakni sekitar 370.747 kasus.

Menanggapi hal tersebut Dewan Keselamatan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) Ir. Subkhan, ST, M. PSDA IPU, ASEAN ENG, menyebut kondisi tersebut disebabkan oleh masih rendahnya pemahaman K3 sebagai instrumen  bisnis dan investasi, tidak hanya sekedar cost. 

“Menurut kami angka-angka tersebut boleh saja dijadikan acuan, namun yang terpenting adalah bagaimana penerapan K3 secara visual disekeliling kita sendiri, karena angka bisa faktual bisa juga tidak, bisa update atau juga tidak, apalagi disadari masih banyak yang belum melaporkan secara detail dan objektif,” ungkap Subkhan, (15/01/2025).

“Dan mewujudukan hal tersebut adalah upaya yang harus dilakukan oleh semua komponen, karena tanpa pemahaman yang utuh tentang K3 tidak mungkin terciptanya kepemimpina keselamatan yang kuat, awarness yang baik dan hasil yang signifikan,” sambung Subkhan yang juga sebagai Ketua Forum QHSE BUMN Konstruksi.

Menurut dia, tahun 2024 cukup challenging, dimana terjadi tahun politik, tidak hanya keselamatan industri lintas sektor saja, namun juga keselamatan imbas tahun politik tersebut. “Apapun hasilnya kita apressiasi pencapaian segenap masyarakat indonesia, khusunya eksosietem K3 di indonesia dengan tetap terkendalinya dampak negatif yang timbul, masih banyak kekurangan iya, namun ini harus dijadikan sebagai tantangan perbaikan di 2025,” papar dia.

Dari beberapa segi diatas yang masih terus ditingkatkan adalah komitmen bersama, keteladanan implementasi K3 dari semua pimpinan stakeholder K3 terutama  leader-leader, kedisiplinan SOP dan regulasi, kekompakan dan gotong-royong dalam implementasi dari hulu ke hilir dan perlu konsistensi pelaksanaan maupun inovasinya.  “Sehingga dihasilkan perbaikan-demi perbaikan yang berksinambungan, tidak hanya untuk generasi saat ini namun juga untuk generasi mendatang,” imbuhnya.

Bulan K3 Nasional, Momentum Perbaikan 

Subkhan menyatakan, 12 Januari – 12 Februari setiap tahunnya diperingati sebagai bulan K3 nasional oleh regulator utama yakni Kemnaker (Kementerian Ketenagakerjaan) bersama segenap insan K3 dan sleuruh masyarakat Indonesia. 

“Bangga rasanya sebagai anak bangsa melihat semangat dan kuatnya komitmen semua pihak dalam mengupayakan terwujudnya implementasi K3 disemua bidang, tidak terkecuali ditahun ini dengan mengutarakan topik utama: “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Dalam mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3)”,” katanya.

“Tentu saja ini sesuai dengan salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dimana penitikberatan SDM menjadi kunci keberhasilan cita-cita kepemimpinan menuju Indonesia emas 2045. Harus kita dukung, ingat ya bahwa sukses safety karena kuatnya safety leadership, dan safety leadership yang paling sederhana dan efektif adalah, terlibat, peduli, perbaiki, ingatkan, dan tingkatkan,” tandasnya.

Baca Juga :

Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://konstruksimedia.com/dk3n-menata-dan-menatap-masa-depan-k3-indonesia/

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *