Bagi sebagian orang, uang ternyata bukan standar pencapaian puncak karir. Bahkan terdapat beberapa miliarder yang tetap aktif bekerja meski hidupnya sudah bergelimang harta dan kemewahan
Oleh : Imam S Ahmad Bashori Moh Ardi
Editor: S Aliyah, Municahatus Sa’adah
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Kontroversi 2021... DAFTARKAN
Kapal pesiar, rumah mewah, barang-barang mewah ternyata bukan tolak ukur yang membuat miliarder memilih duduk berpangku tangan tanpa melakukan pekerjaan apapun.
Kekayaan justru dianggap sebagai bagian dari proses dan bukan pencapaian utama.
Lantas mengapa para miliarder memilih tetap berkutat dengan pekerjaannya bahkan saat usianya sudah sangat tua?
Berikut ini adalah miliarder tetap bekerja meski sudah sangat kaya raya :
1. Demi anak cucu
Meski sudah 40 tahun memimpin berbagai perusahaan media ternama, meraih kesuksesan dan kekayaan yang diharapkan, Alan Meckler (65) tak sedikitpun berencana berhenti bekerja. CEP WebMediaBrands ini kini memiliki total kekayaan mencapai lebih dari US$ 400 juta.
Satu-satunya alasan dia tetap ingin bekerja adalah demi anak dan cucunya. Sama seperti orangtua lain, dia berharap dapat memberikan yang terbaik bagi seluruh keturunannya.
2. Agar terlihat normal
Seorang nenek asal AS Joanne Gilberts pernah memenangkan lotre senilai US$ 1,7 juta. Meski memiliki uang dalam jumlah sangat besar, dia justru memilih kembali pada pekerjaannya sebagai tukang cuci di rumah sakit.
Dia tak peduli pandangan orang yang menilainya aneh karena tetap bekerja di rumah sakit. “Saya hanya ingin terlihat normal dan saya senang bekerja,” tandasnya.
3. Tak bisa hidup tanpa bekerja
Di usia 60 tahunan, Rupert Murdoch mampu mengubah media Australia menjadi kerajaan media global. Dia bahkan tercatat sebagai salah satu miliarder terkaya di dunia dengan total harta senilai US$ 9,4 miliar.
Hebatnya, di usia 81 tahun, Murdoch tampak masih aktif bekerja dan terlihat begitu ambisius pada pekerjaannya. Alasannya sederhana saja, dia tak bisa hidup tanpa bekerja.
“Saya cinta istri dan anak, tapi saya tak bisa hanya duduk-duduk di rumah. Saya hanya tak siap berhenti bekerja dan mati begitu saja,” ujarnya.
4. Tak mau buang peluang
Berperan sebagai pelatih, General Manager dan pemilik Oakland Raiders, Al-Davis tak pernah berniat berhenti bekerja meskipun kekayaannya telah menumpuk. Dia mengatakan, ada banyak peluang di luar sana yang harus dimenangkan.
5. Hanya sekadar mengisi waktu
Investor legendaris dunia Warren Buffett yang juga merupakan salah satu miliarder terkaya dunia tak sedikitpun memiliki rencana ntuk berhenti menjabat sebagai CEO dan pimpinan Berkshire Hathaway Inc. Bahkan meski telah didiagnosa mengidap kanker, Buffett tetap mengurus pekerjaannya.
Alasannya sederhana saja, `Saya masih punya waktu menjalani hidup saya”.
6. Menjaga Hidup Agar Tetap Terkendali
Pekerjaan Anda merupakan penyokong hidup Anda dan bisa membantu Anda dalam memetakan masa depan. Dengan bekerja, Anda akan merasa aman dan stabil.
7. Bertemu Orang Baru
Bekerja dalam kelompok bisa membuat seseorang lebih dekat dengan koleganya dan memungkinkan mereka untuk saling mengenal satu sama lain.
Semakin sering Anda bertemu orang baru, maka semakin besar pula jaringan bisnis dan peluang usaha Anda berkembang.
8. Obat Kebosanan dan Depresi
Beberapa orang berpendapat bahwa bekerja merupakan obat yang efektif untuk mengatasi rasa bosan dan depresi. Dengan bekerja, perhatian Anda akan teralihkan dari pikiran negatif, karena Anda disibukkan dengan sesuatu yang lebih positif.
9. Dapat Motivasi dan Jadi Disiplin
Meski sistem yang diterapkan di beberapa perusahaan tidak seperti pelatihan militer, namun dengan bekerja, Anda bisa menjadi disiplin waktu.
Berkat pekerjaan Anda, Anda memiliki aturan dan ‘ritual’ tertentu, dapat merencanakan dan belajar mengatur waktu serta uang.
10. Bisa Mengubah Dunia
Bill Gates, Warren Buffett, dan Mark Zuckerberg bisa menjalani kehidupan yang mudah, meski publik menganggap bahwa mereka tidak pernah bekerja.
Kendati demikian, sebagai gantinya, mereka terus menciptakan inovasi baru dan fungsional bagi masyarakat di dunia. Mereka pun bisa membaca apa yang dibutuhkan oleh publik
11. Penghasilan yang Stabil Bisa Bikin Hidup Bahagia?
Akibatnya, tingkat pengangguran dikhawatirkan menjadi sangat tinggi.
Delapan percobaan yang dilakukan untuk menguji tingkat upah minimum, diluncurkan di berbagai negara di dunia pada awal tahun 2017.
Uji coba tersebut ternyata cukup berhasil di Namibia dan Kenya, di mana para buruh dibayar US$ 10-30 (Rp 151.000 hingga Rp 455.000) per bulan –jumlah yang lebih besar dan manusiawi dari tahun-tahun sebelumnya.
Dengan gaji tersebut, mereka sudah mulai makan makanan yang lebih baik dan menjaga kesehatan sendiri. Beberapa di antaranya bahkan telah memulai bisnis pribadi. Mereka mulai bisa menghargai setiap dolar yang mereka terima.
Dengan uang ini, mereka bisa membeli alat-alat pertanian atau mesin jahit untuk menyokong mereka dalam menghasilkan pendapatan tambahan. Selain itu, tingkat kejahatan pun dilaporkan telah menurun.
Penghasilan utama seseorang seharusnya bisa membuat orang lebih bahagia, dengan catatan bahwa mereka bisa menggunakan uang tersebut dengan benar. Misalnya, dengan menginvestasikan sebagian penghasilan.
12. Ide Kreatif Datang dari Orang yang Tidak Takut Miskin
Apakah Anda masih termotivasi untuk bekerja?
Akal sehat Anda mungkin mengatakan, “Tidak”, namun sebuah penelitian yang digawangi oleh Dr. Guy Standing dari London University mengatakan, “Ya”.
Standing mengatakan, setiap orang yang tidak takut jatuh miskin cenderung menjadi lebih kreatif. Mereka akan terus mencari peluang usaha dan pekerjaan yang berkaitan dengan hobi mereka. Inilah salah satu faktor yang membuat mereka meraih kesuksesan.
Mereka akan bekerja lebih giat karena mereka tahu bahwa mereka memiliki kesempatan untuk bereksperimen dengan waktu, tanpa dihantui ketakutan kekurangan uang.
Di media sosial, kususnya Twitter, hasgtag #mybasicincome sedang ramai diperbincangkan.
Melalui kata ini, Anda dapat menemukan banyak cuitan di mana banyak pengguna mendiskusikan apa yang akan mereka lakukan, jika mereka menerima penghasilan utama –tampaknya, sangat sedikit pengguna yang memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa.
“Banyak orang merasa tidak nyaman dengan mengambil risiko untuk mengejar mimpi mereka, karena mereka takut gagal dan tidak dapat mendukung gaya hidup,” papar Standing.
There is no ads to display, Please add some