Image default
Referensi Kesehatan

Kontroversi Pernikahan Tanpa Seks

Siapa diantara kita,  yang percaya jika hubungan seksual merupakan salah satu kunci agar pernikahan bahagia? Membuat penikahan menjadi lebih utuh. Meskipun begitu, tidak sedikit pasangan suami istri yang menjalankan pernikahan tanpa seks.

Disajikan oleh: Imam S Ahmad Bashori
Disunting oleh: Moh Ardi lewat nulis sendiri pada menu login/daftar

Pernikahan Bukan Melegalkan Hubungan Seksual Belaka

Hubungan seks merupakan kebutuhan pokok bagi setiap makhluk yang bernyawa, termasuk manusia. Sebagaimana kebutuhan pokok lainnya, hubungan seks harus terpenuhi guna mempertahankan keberlangsungan hidup manusia. Seorang psikolog yang mendalami ilmu seksologi, Zoya Amirin mengatakan, tidak terpenuhinya kebutuhan seks akan berdampak pada fisik dan psikis, seperti kecenderungan untuk mudah marah, tidak bahagia, serta perilaku negatif lainnya seperti bergosip.

Agama Islam merupakan agama yang selalu memperhatikan kebutuhan setiap pemeluknya, termasuk kebutuhan seks sebagaimana disebutkan di awal. Sejalan dengan hal itu, Islam memberikan rambu-rambu jika seseorang ingin berhubungan seks secara sah, yaitu dengan menikah. Salah satu tujuan menikah agar hubungan seks tidak dilakukan sembarangan layaknya hewan yang tak berakal.

Adanya ikatan perkawinan menjadikan hubungan seks yang sebelumnya haram menjadi halal, bahkan sunah. Kendati demikian, pernikahan bukan sekadar melegalkan hubungan seks semata. Ada beberapa tujuan yang mesti tercapai setelah melangsungkan pernikahan, salah satunya menjadikan keluarga yang sakinah, mawadah dan rahmah.

Menikah adalah sunnah

Hukum menikah adalah sunnah, sebagaimana disampaikan nabi Muhammad saw. dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari “wahai para pemuda, jika kalian telah mampu (untuk menikah), maka menikahlah. Sungguh menikah itu lebih menentramkan mata dan kelamin.”

Kendati demikian, menikah yang hukum asalnya sunah bisa berubah sesuai dengan keadaan orang yang akan melangsungkan pernikahan. Menikah hukumnya bisa berubah menjadi wajib apabila seseorang telah mampu, baik dari segi fisik maupun finansial, sedangkan jika ia tidak segera menikah dikhawatirkan akan terjerumus pada perbuatan yang bertentangan dengan syariat, seperti berzina.

Sebuah pernikahan juga bisa berubah hukumnya menjadi makruh, apabila orang yang akan melangsungkan pernikahan hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan seksnya sedangkan ia dalam keadaan yang kurang mampu, baik dari segi materi maupun non materi. Pada akhirnya ia tidak mampu untuk menghidupi pasangannya.

Untuk orang yang telah memiliki nafsu yang menggebu namun merasa belum mampu, Allah memerintahan agar bisa menahannya, sebagaimana tertulis dalam Al-Qur’an surat an-Nur 33 “dan orang-orang yang tidak mampu menikah, hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya”. Dalam hal ini, Rosulullah menganjurkan untuk berpusa sebagai salah satu cara untuk menahan nafsu, sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan imam al-Bukohori “bagi yang belum mampu (untuk menikah) maka berpuasalah, karena puasa bisa menjadi tameng baginya”.

Visi dan misi dalam pernikahan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika hendak melangsungkan pernikahan selain untuk memenuhi kebutuhan seks, salah satunya visi dan misi atau tujuan yang akan dicapai dalam bahtera rumah tangga di masa mendatang. Visi dan misi dalam rumah tangga sangatlah penting. Tanpa keduanya, calon orang tua akan kesulitan dalam mengaplikasikan pola asuh anak. Visi dan misi ibarat denah dalam sebuah peta. Tanpa denah yang jelas, seseorang akan merasa kesulitan ketika menentukan jalan yang akan ditempuh saat hendak mencapai tujuan.

Visi dan misi pernikahan sebaiknya dibuat sebelum melangsungkan pernikahan, bahkan semenjak mencari pasangan. Seseorang yang memiliki visi misi memiliki seorang anak yang saleh harus mengawalinya dengan memilih pasangan yang akan mewujudkan visi dan misinya tersebut. Untuk memperkuat pernyataan ini, penulis mengutip pendapat yang disampaikan salah seorang tokoh pendidikan Islam asal Aleppo, Abdullah Nasih Ulwan. Beliau mengatakan, mendidik anak dimulai dari mencari pasangan hidup. Pasangan hidup yang saleh, otomatis akan membimbing anak-anaknya agar menjadi anak yang saleh. Sebaliknya, pasangan hidup yang jauh dari tuntunan syariat, kemungkinan besar akan mengaplikasikan pola asuh anak yang jauh dari sentuhan agama.

Setali tiga uang, salah satu tokoh mengatakan bahwa pendidikan anak bisa dimulai sejak sebelum anak lahir ke dunia, bahkan sejak memilih orang tua. Ia menambahkan, pemilihan pasangan yang baik merupakan hak dasar anak yang harus dipenuhi oleh calon orang tua.

Memilih pasangan hidup merupakan bagian dari pendidikan. Jika ingin memiliki anak yang berkulatitas, maka harus diawali dengan pemilihan pasangan yang berkualitas.

Dalam Islam, pemilihan calon pasangan hidup disandarkan atas 4 hal. Agamanya, wajahnya, nasab atau silsilah keturunannya, dan yang terakhir hartanya. Agama merupakan hal paling fundamental dalam menentukan pilihan pasangan hidup. Hal ini berkaitan dengan visi dan misi saat menentukan calon pasangan, karena agama-lah yang akan menjadi pegangan dalam menjalani kehidupan.

Selain memperhatikan agama, wajah keturunan serta harta harus menjadi pertimbangan dalam mencari pasangan. Memilih pasangan yang memiliki wajah rupawan tak kalah penting, begitu juga dengan garis keturunan, serta harta yang dimiliki oleh si calon pasangan.

Nabi Muhammad juga memberi anjuran kepada umatnya untuk memilih pasangan yang sekufu. Memilih pasangan yang sekufu atau setara bertujuan agar nantinya tidak terjadi ketimpangan antar pasangan di masa mendatang.

Pernikahan bukanlah sebuah perlombaan, tidak perlu cepat untuk mencapai sebuah “kemenangan”. Menikah juga bukan sprint, namun maraton. Butuh banyak persiapan agar hubungan bisa bertahan hingga kematian yang dapat memisahkan. Jika menikah hanya bertujuan untuk melampiaskan hawa nafsu, lebih baik menikahnya ditunda dulu.

Seks bukanlah kunci pernikahan bahagia

Siapa diantara kita,  yang percaya jika hubungan seksual merupakan salah satu kunci agar pernikahan bahagia? Membuat penikahan menjadi lebih utuh. Meskipun begitu, tidak sedikit pasangan suami istri yang menjalankan pernikahan tanpa seks.

Mengejutkan memang, namun kondisi memang memang nyata. Setidaknya pernikahan tanpa seks telah dijalankan oleh pasangan yang telah menikah selama 9 tahun, sebut saja namanya Rani dan Surya.

Cerita Pasangan yang Menjalani Pernikahan Tanpa Seks

Rani memaparkan bahwa pernikahan tanpa seks telah ia lalui selama kurang dari 3 tahun belakangan.

“Saya dan pasangan telah menikah 9 tahun. Namun, seingat saya kami terakhir melakukan hubungan seksual tiga tahun yang lalu. Awalnya saya selalu berupaya untuk memperbaiki kehidupan seks, tapi tidak berhasil; jika ada yang terjadi justru hanya memperburuk keadaan, karena saya selalu merasa ditolak.

Jadi saya dan suami memang berada dalam pernikahan tanpa seks. Sebenarnya, sejak awal menikah saya mengetahui bahwa kami memiliki dorongan seksual yang berbeda. Namun saya menikah dengannya karena saya mencintainya dan saya bertanggung jawab atas keputusan saya.

Saya termasuk perempuan yang mengutamakan hubungan seksual dalam sebuah ikatan. Saya butuh seks seperti saya membutuhkan makanan dan tidur. Sayangnya, dia tidak memahaminya.

Kami saling mencintai. Saya tidak pernah selingkuh darinya. Dan saya bersyukur karena beberapa suami secara verbal dan fisik melecehkan istri mereka atau mengabaikan mereka dan anak-anak mereka. Suami saya tidak melakukan semua ini, meskipun menahan diri dari seks adalah pelecehan.

Saya tidak tahu apakah saya mampu secara emosional kehilangan dia. Saya sangat bergantung padanya, tidak hanya secara finansial tetapi juga secara emosional. Dia membuatku merasa seperti satu juta dolar. Hanya saja tidak secara seksual.

Saya harus menerima bahwa hubungan kami tidak akan pernah memuaskan saya secara seksual. Saya masih berpikir dia orang paling baik yang saya kenal. Saya tidak ingin menyakitinya, tetapi dia telah sangat menyakiti saya dengan tidak tertarik pada seks.
Selama bertahun-tahun saya mengalami neraka. Awalnya saya pikir dia berselingkuh, lalu saya pikir dia homoseks. Namun akhir-akhir ini saya sampai pada kesimpulan bahwa dia hanyalah orang yang tidak berorintasi pada hubungan seksual.”.

Tidak hanya cerita diatas

Tak hanya Rani dan Reno, penikahan tanpa seks memang mungkin saja terjadi pada ratusan pasangan suami istri lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Relate, Marriage Care and Relationships di Skotlandia menemukan bahwa kurang dari setengah orang dewasa di Inggris mengatakan mereka puas dengan kehidupan seks mereka (45%) namun 51% justru mengatakan mereka belum melakukan hubungan seks dalam sebulan terakhir. Kondisi ini jelas bisa mencerminkan kondisi pernikahan tanpa seks memang bisa terjadi.

Pemicu pernikahan-tanpa-seks

Sebenarnya ada banyak kemungkinan mengapa pernikahan bisa bertahan meskipun berjalan tanpa adanya lagi hubungan seksual terjadi.

Beberapa faktor yang dimaksud adalah :

  1. Libido seksual yang tidak cocok (dorongan seks)
  2. Konflik hubungan
  3. Perasaan negatif terhadap pasangan seperti kemarahan atau dendam
  4. Kurang melakukan seks atau pasif-agresif menahan seks
  5. Kebosanan
  6. Kelelahan
  7. Ketidaksetiaan
  8. Persalinan
  9. Disfungsi ereksi
  10. Gangguan hasrat seksual (dorongan seks rendah)
  11. Perebutan kekuasaan
  12. Efek samping obat
  13. Depresi atau masalah kesehatan mental lainnya
  14. Riwayat pelecehan seksual
  15. Kecanduan pornografi
  16. Stres yang berlebihan

Bisa menjadi bom waktu

Bagi sebagian pasangan suami istri, pernikahan tanpa seks mungkin saja bisa dijalani. Namun bukan berarti kondisi ini justru bisa menjadi bom waktu yang memicu konflik dan berujung pada peceraian.

Michele Weiner Davis, penulis buku, Sex Starved Marriage menjelaskan mengapa pernikahan yang jarang melakukan seks menjadi masalah utama dalam pernikahan, “Itu terjadi ketika satu pasangan sangat merindukan sentuhan, kedekatan fisik, lebih banyak seks, dan pasangan lainnya berpikir, “Apa masalahnya? Mengapa Anda begitu bingung?”

Ketika pemikiran ini terjadi, keintiman pasangan suami istri pun akhirnya cenderung menurun. Bahkan ini akan memengaruhi hasrat pasangan, persepsi tentang merasa dicintai, merasa dihargai dan rasa koneksi keduanya akan hilang.

“Karena sakit hati, mereka berhenti menghabiskan waktu bersama. Mereka berhenti melakukan kontak mata. Keintiman di antara mereka benar-benar menghilang, dan itu membuat pernikahan berisiko untuk perselingkuhan dan perceraian,” kata Davis.

Cara mengatasi pernikahan tanpa seks

  • Jangan menganggap pasangan tidak lagi mencintai Anda Pilihah waktu yang tepat untuk berbicara. Ada berbagai macam alasan orang berhenti berhubungan seks – mulai dari stres, sakit, khawatir tentang kinerja, libido rendah, usia, menopause dan kurang percaya diri tubuh.

Artinya, sangat mudah untuk membiarkan kehidupan seks Anda melayang. Meskipun membicarakan masalah ini tidak mudah, namun cobalah untuk memilih waktu yang tepat untuk membicarakannya sari hati-ke hati, saat Anda berdua santai dan tidak mungkin terganggu.

Tetapi tidak di tempat tidur dan terutama tidak ketika mencoba membujuk pasangan Anda untuk berhubungan seks atau merasa marah atau frustrasi karena mereka tidak tertarik.

  • Jujurlah, baik dengan diri sendiri ataupun pasangan
    Apakah Anda berdua berhenti berusaha, apakah Anda saling menerima begitu saja dan tidak berpikir untuk berusaha memperbaiko kehuidupan seksual menjadi lebih hangat?

Tidak ada yang mengharuskan Anda tampil dan memiliki tubuh seperti super model. Namun, Anda tentu tidak cukup mencintai diri sendiri jika lupa untuk merawat tubuh dan penampilan.

  • Jangan hanya ingin didengarkan, tapi mendengarlah
    Jika selama ini Anda hanya ingin didengar, kenapa tidak mencoba untuk mendengarkan? Jangan lupa untuk melakukan yang terbaik untuk tidak mudah tersinggung ataupun sebaliknya.

Cobalah untuk dengarkan apa yang dikatakan pasangan dan pahami juga situasi yang membuat pasangan merasa demikian. Percayalah, ini benar-benar bukan tentang Anda semata.

  • Putuskan, apakah seks merupakan pemecah pernikahan
    Apakah Anda bersedia mengorbankan seks untuk “hal-hal lain”? Beberapa orang sangat senang tidak melakukan hubungan seks dalam pernikahan. Penelitian yang dilakukan oleh Relate menunjukkan bahwa pentingnya orang-orang dalam berhubungan seks berkurang seiring bertambahnya usia. Seringkali keintiman adalah yang paling penting, tetapi jika itu tidak cukup, katakan saja pada pasangan.
  • Mencari bantuan bersama
    Terapi seks bisa membantu Anda mengetahui apa masalah yang mendasarinya dan juga dapat memberikan jawaban apakah Anda dan pasangan sebenarnya masih ingin menyelesaikannya bersama-sama atau tidak.

Pada awal suatu hubungan, seks bisa terasa sangat mudah, alami dan terasa mengasyikkan sehingga jika perlahan hilang akan menimbulkan rasa sedih sekaligus kecewa hingga akhirnya perlu diketahui bagaimana cara mengatasinya.

  • Jangan lupa untuk tetap saling menyayangi dan peduli satu sama lain
    Jangan lupa untuk pergi bersama dan bersenang-senan. Ketika kedua belah pihak merasa benar-benar didengar dan dipahami, seringkali keintiman meningkat seiring dengan keinginan untuk berhubungan seks.
  • Mulai dengan langkah kecil
    Perkenalkan kembali keintiman secara perlahan – mulailah dengan sesuatu yang kecil, dengan memegang tangan atau memberikan pipi pasangan Anda sebelum Anda pergi bekerja.

Atau memberikan pijatan sebelum beranjak tidur? Langkah ini bisa membantu Anda dan pasangan untuk menemukan kembali sisi sensual satu sama lain dan meningkatkan hasrat dalam lingkungan yang bebas tekanan.

Jika pasangan tidak menyadari kalau memang ada masalah dalam pernikahan dan tidak ingin berubah, Anda harus memutuskan apakah pernikahan tanpa seks ini melanggar janji saat menikah dahulu.

Namun ingat, jangan membuat keputusan untuk mengkhianati pasangan alias berselingkuh sebagai cara menangani frustrasi Anda dengan kurangnya seks dalam pernikahan Anda.

Penyebab Pernikahan Tanpa Seks

Dalam hubungan pernikahan, hubungan intim menjadi salah satu faktor penting yang keberadaannya tak boleh diabaikan. Kualitas dan kuantitas yang tepat pun dapat membuat ikatan pernikahan semakin dekat.

Pada awal pernikahan, frekuensi hubungan intim atau aktivitas seksual lainnya mungkin akan terasa lebih tinggi dibandingkan seiring bertambahnya usia pernikahan.

Bahkan pada beberapa fase, pernikahan bisa terus berjalan dengan frekuensi hubungan intim yang sangat jarang atau tidak ada sama sekali. Kondisi ini dikenal juga dengan pernikahan tanpa seks alias sexless marriage.

Padahal kedekatan secara fisik sangat memengaruhi sisi emosional pasangan suami istri. Jika tidak segera ditemukan penyebabnya, bukan tidak mungkin hal ini lama-kelamaan bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga.

Apa saja hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya pernikahan tanpa seks atau sexless marriage ini? Berikut dirangkum informasinya:

1. Persalinan dan kehadiran anak

Proses persalinan tanpa disadari sering membuat perempuan enggan untuk melakukan aktivitas seksual, termasuk berhubungan intim, selama beberapa waktu sesudahnya.

Selain karena luka pascapersalinan pada vagina maupun perut (jika operasi caesar), faktor-faktor lain yang juga memengaruhi psikis ibu baru misalnya seperti adaptasi mengurus si Kecil dan faktor hormonal pun turut memengaruhi.

Semakin bertambahnya usia anak, kadang-kadang penurunan frekuensi hubungan intim juga tak membaik. Beberapa di antaranya adalah akibat dari faktor kelelahan dan stres saat mengurus anak.

Kondisi ini biasanya sering terjadi pada keluarga di mana jumlah anaknya ada lebih dari satu, serta pada keluarga yang memiliki hambatan pada komunikasi. Demikian dikutip dari Very Well Mind.

2. Stres berlebihan

Stres yang berlebihan dapat mendatangkan masalah bagi kesehatan, termasuk pada libido atau gairah seksual. Kondisi ini muncul disebabkan adanya hormon kortisol yang tidak terkendali.

Selain alasan fisik tersebut, efek psikologis stres juga dapat membuat Mama cepat lelah, cemas dan banyak pikiran, sehingga pada akhirnya cenderung tidak memiliki keinginan atau tak berenergi untuk berhubungan intim.

Pada faktor gaya hidup, tak cuma stres saja yang diam-diam bisa memengaruhi libido. Sejumlah faktor lainnya termasuk seperti kebosanan, masalah keuangan, usia yang kian bertambah dan adanya masalah citra tubuh yang membuat kepercayaan diri menurun.

3. Disfungsi ereksi (DE)

Bagi laki-laki, kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi dapat membuat hubungan intim menjadi terganggu kenyamanannya. Tak cuma itu, disfungsi ereksi juga dapat memengaruhi tingkat kecemasan, kepercayaan diri, dan harga diri suami.

Laki-laki yang curiga memiliki masalah disfungsi ereksi sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter, sebelum mengganggu kualitas dan kuantitas hubungan intim.

4. Gangguan hasrat seksual

Gangguan hasrat seksual, misalnya libido rendah, umumnya terjadi pada perempuan. Biasanya kondisi ini dikaitkan dengan kurangnya fantasi seks, tidak ada keinginan untuk melakukan aktivitas seksual dan kelelahan.

Sejumlah faktor pun diyakini dapat berkontribusi terhadap rendahnya hasrat seksual pada perempuan, termasuk di antaranya siklus haid tidak teratur, penggunaan kontrasepsi hormonal, persalinan, menyusui, histerektomi, dan memasuki usia menopause.

Hati-hati saat hendak mengonsumsi obat, terutama jika dilakukan tanpa resep dokter. Sebagian besar jenis obat juga memiliki efek samping bagi kesehatan kesuburan dan gairah seksual lho, Ma.

Beberapa obat yang dapat menyebabkan disfungsi seksual termasuk dekongestan yang dijual bebas dan diminum tidak sesuai aturan, beberapa jenis antihistamin, antidepresan, dan beberapa jenis obat tekanan darah tinggi.

6. Depresi atau masalah kesehatan mental lainnya

Gejala depresi termasuk kurangnya energi, kehilangan minat dan kesenangan, penarikan sosial, dan suasana hati yang tertekan. Semua faktor ini tanpa disadari dapat memengaruhi hasrat seseorang untuk berhubungan seks dan keintiman fisik.

Oleh sebab itu, jika pasangan terlihat semakin enggan untuk melakukan hubungan intim atau aktivitas seksual lainnya, cobalah untuk mencari tahu apakah ada masalah pemicu depresi yang sedang dialaminya?

7. Riwayat pelecehan seksual

Adanya masalah riwayat kasus pelecehan seksual di masa lalu pun dapat memiliki efek jangka panjang bagi seseorang, yang kemudian memengaruhi hubungan dengan pasangan di masa depan.
Perhatikan adanya reaksi emosional seperti rasa takut dan malu, stres pasca-trauma, dan distorsi dalam persepsi diri dapat berdampak serius pada kehidupan seks.

Jika perlu, mintalah bantuan dari pakar psikologis untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut mengenai faktor penyebab ini.

8. Masalah komunikasi dan pertengkaran

Selain masalah kesehatan, faktor lain seperti masalah komunikasi dan adanya pertengkaran dalam jangka waktu panjang juga bisa menyebabkan terjadinya sexless marriage.

Ini karena ketika Mama berada pada fase konflik dengan suami, biasanya akan lebih sulit untuk mempertahankan keintiman. Mama mungkin menjadi tidak ingin berbicara dengan suami, apalagi terlibat dalam melakukan aktivitas seksual.

Beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada masalah ini termasuk seperti argumen tiada henti, perbedaan prinsip, rasa marah atau dendam, dan masalah ketidaksetiaan.

Apabila masalah komunikasi seperti ini sudah tidak bisa juga diatasi berdua, ada baiknya juga untuk meminta bantuan dari pihak ketiga, Ma. Jangan biarkan berlarut-larut terlalu lama karena bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga juga.

Demikian informasi tentang penyebab-penyebab pernikahan tanpa seks alias sexless marriage. Jangan sampai Mama mengalami hal seperti ini. Segera cari bantuan dari pakar saat memang dibutuhkan.

Filter Wilayah
captcha
Catatan

Kepala rumah tangga tidak selalu terdaftar sebagai penerima bantuan, tapi penerima bantuan bisa berasal dari salah satu anggota rumah tangga atau keluarga di rumah tangga tersebut.

Ruta DTKS
Rumah Tangga DTKS
27.703.976
BSP
Program Sembako
18.737.074 KPM
PKH
Program Keluarga Harapan
10.000.000 KPM
PBI
Penerima Bantuan Iuran/ KIS
96.800.000 Jiwa

Proses Penerbitan Rekomendasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

  • Fotocopy Kartu Keluarga
  • Kartu Pelajar/ Mahasiswa
  • ID DTKS

  • Pemohon
  • melengkapi Persyaratan
  • diajukan ke DISOSPMD – Cek ID DTKS di SIKS- NG – Penyampaian Informasi
  • Proses
  • Terbit Surat Rekomendasi dari DTKS
Tidak dipungut biaya
  • Proses Penerbitan Rekomendasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

Jika berhasil tidak dipuji,
Jika gagal dicaci maki.
Jika hilang tak akan dicari,
Jika mati tak ada yang mengakui


Silahkan klik gambar-gambar dibawah ini untuk mendapatkan informasi/manfaat lainnya



Unduh Pedoman Pembelajaran pada Semester Genap TA 2020/2021 di sini.

Unduh FAQ Panduan Pembelajaran Semester Genap 2020-2021 di sini.

Unduh Salinan SKB PTM di sini.

MODUL PEMBELAJARAN SMA TAHUN 2020/2021

Kemdikbud melalui Direktorat SMA telah menyusun Modul Pembelajaran SMA tahun 2020 semua mata pelajaran untuk siswa SMA Kelas X, XI dan XII yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan belajar dari rumah. Silakan Anda unduh pada link di bawah ini:
Modul Pembelajaran SMA Lengkap
PPKN Unduh disini
Bhs Indonesia Unduh disini
Matematika Unduh disini
Sejarah Indonesia Unduh disini
Bhs Inggris Unduh disini
Seni Budaya Unduh disini
Penjasorkes Unduh disini
PKWU Unduh disini
Biologi Unduh disini
Fisika Unduh disini
Kimia Unduh disini
Sejarah Peminatan Unduh disini
Sosiologi Unduh disini
Geografi Unduh disini
Ekonomi Unduh disini

Pelayanan dan penjelasan informasi pelaksanaan Seleksi CPNS 2021 melalui:

a. Menu Helpdesk pada https://sscasn.bkn.go.id;
b. Panitia seleksi pada :
– https://cpns.kemenkumham.go.id
– https://rekrutmen.kejaksaan.go.id
– https://ropeg.menlhk.go.id
– https://cpns.pertanian.go.id
– https://cpns.kemendikbud.go.id
– Sub Direktorat Liaison Direktorat Kerja Sama Internasional, dan Deputi Bidang Intelijen Luar Negeri.

Situs Terkait




Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi COVID-19

Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi COVID-19
Kontroversi.or.id – Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan R.I memberikan paparan terkait “Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi COVID-19”.Pedoman ini terdiri dari :• BAB 1 PENDAHULUAN
• BAB 2 EPIDEMIOLOGI CORONA VIRUS (COVID-19)
• BAB 3 PERSIAPAN PELAKSANAAN PELAYANAN
IMUNISASI COVID-19
• BAB 4 PELAKSANAAN PELAYANAN IMUNISASI COVID19
• BAB 5 SURVEILANS KIPI
• BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan Operasional Vaksinasi Covid-19

  •  Survei : Readiness dan Acceptence Study (sedang berlangsung)
  •  Persiapan dan Koordinasi
  •  Penetapan Permenkes Vaksinasi Covid-19
  •  Penyusunan Pedoman teknis
  •  Advokasi Sosialisasi Mobilisasi
  •  Peningkatan Kapasitas SDM, Sarana (logistic)
  •  Peningkatan Jejaring Pelayanan
  •  Sistim Informasi Manajemen
  •  Penyusunan Mikroplanning
  •  PelaksanaanVaksinasi
  •  Supervisi, Bimbingan teknis, monitoring
  •  Evaluasi Rapid ConvinienceAssesment/Survey cakupan, Post introduction Evaluation, Review Pelaksanaan

Pelaksanaan pemberian vaksinasi

1. Dosis administrasi : diberikan 2 (dua) dosis/orang dengan jarak minimal 14 hari, sehingga dapat membentuk kekebalan

2. Pemberi layanan imunisasi COVID-19 adalah dokter, perawat dan bidan di fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah, swasta maupun akademi/institusi Pendidikan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), TNI dan Polri dalam jejaring Public Private Mix (PPM)

3. Teknis dan tempat pelaksanaan pemberian imunisasi, berdasarkan kajian ITAGI:

a. Kelompok usia produktif berusia 18 – 59 tahun, dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah baik puskesmas, posbindu maupun RSUD/RSUP, kerjasama dengan klinik, klinik kantor/perusahaan, rumah sakit swasta, bidan praktek swasta dan lain – lain, termasuk pos – pos pelayanan imunisasi di tempat – tempat strategis

b. Kelompok penduduk dengan kormorbid berusia 18 – 59 tahun yang masih aktif/produktif sebaiknya dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah (puskesmas dan Rumah Sakit), klinik dan rumah sakit swasta.

Teknis pelaksanaan vaksinasi COVID-19

Memerlukan waktu 15 menit/orang

  1. Pendaftaran
  2. Pengukuran (tekanan darah, rapid test kolestrol, gula darah, dll)
  3. Edukasi tentang Imunisasi COVID-19
  4. Anamnesa (siapkan list daftar pertanyaan)
  5. Penyuntikan
  6. Informasi jadwal imunisasi selanjutnya

Catatan :

  • Pelayanan posbindu 5 jam/hari
  • Waktu pelayanan 15 menit
  • 15 menit x 20 orang sehingga diperlukan 300 menit atau 5 jam.
” alt=”” />
Teknis pelaksanaan vaksinasi COVID-19

PELAYANAN IMUNISASI COVID-19 DI POS IMUNISASI (Posyandu, Posbindu, Sekolah dan Pos pos yang ditentukan)

  1. Ruang/tenda/tempat yang cukup besar, sirkulasi udara yang baik. Bila ada kipas angin, letakkan di belakang petugas kesehatan agar arah aliran udara kipas angin mengalir dari tenaga kesehatan ke sasaran imunisasi;
  2. Bersihkan ruang/tempat pelayanan imunisasi sebelum dan sesudah pelayanan dengan cairan disinfektan;
  3. Fasilitas mencuci tangan pakaisabun dan air mengalir atau hand sanitizer;
  4. Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak aman 1 – 2 meter.
  5. Ruang/tempat pelayanan imunisasi hanya untuk melayani orang sehat;
  6. Jika memungkinkan sediakan jalan masuk dan keluar yang terpisah. Sasaran dan pengantar keluar dan masuk bergantian;
  7. Tempat/ruang tunggu sebelum dan sesudah imunisasi terpisah. Tempat duduk dengan jarak aman antar tempat duduk 1 – 2 meter. Sesudah imunisasi sasaran menunggu selama 30 menit.
” alt=”” />
Contoh Pengaturan Ruang/ Tempat Pelayanan Imunisasi

Dalam pedomen teknis ini dipaparkan pula TIMELINE PENGADAAN, DISTRIBUSI DAN PELAYANAN IMUNISASI COVID-19, serta hasil survei yang dilakukan Kemenkes.

  1. Diperlukan pelaksanaan survei persepsi masyarakat untuk vaksin COVID-19 (mempertimbangkan vaccine hesistancy di Indonesia)
  2. Country readiness assesment dalam rangka menilai kesiapan pelaksanaan pemberian imunisasi COVID-19 yang ditinjau dari berbagai aspek mulai dari tahap mikroplanning, pelaksanaan dan
    monev
  3. Pembentukan kelompok kerja tingkat nasional, provinsi/kab/kota dalam rangka koordinasi, harmonisasi pelaksanaan imunisasi COVID-19
  4. Pelaksanaan Cost Effectivess Analysis (CEA) imunisasi COVID-19, apabila imunisasi COVID-19 akan masuk sebagai Program Imunisasi Nasional
  5. Antispasi Komunikasi Risiko pelaksanaan baik isu halal-haram, kelompok antivaksin
  6. Penguatan SDM melalui pelatihan dengan BPSDM dan Sistim Informasi kolaborasi dengan Pusdatin

Kesimpulan

  •  Grand Design Operasional Imunisasi disusun berdasarkan ketersediaan vaksin yang faktanya sampai saat ini cukup dinamis.
  •  Logistik coldchain diperkirakan memadai melihat ketersediaan vaksin yang bertahap, demikian pula jumlah dan rasioVaksinator
  •  Pelaksanaan tetap mempertimbangkan pelaksanaan imunisasi rutin yang saat ini cakupannya masih rendah.
  •  Penetapan Permenkes tentang PelaksanaanVaksinasi COVID-19, jabaran teknis dari Perpres.
  •  Perlu beberapa skema : imunisasi sebagai program, imunisasi pilihan skema sektor swasta, maupun sebagai bagian dari asuransi kesehatan
  •  Pencanangan imunisasi COVID-19 oleh Kepala Negara dalam rangka
  • mobilisasi komitmen pemerintah daerah



Slide Pendaftaran IKRAP

AD/ART

PERATURAN ORGANISASI

DOKUMEN KERJASAMA

SURAT KEPUTUSAN

DOKUMEN ORGANISASI

PROGRAM / APLIKASI

RoIP

ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)

PERATURAN ORGANISASI
PO – Bantuan Komunikasi (Bankom)
PO – Seragam
PO – Pelaksaan Musyawarah & Rapat Kerja
PO – Pancar Ulang
PO – Pembentukan Institusi Baru
PO – Administrasi & Kesekretariatan
PO – Formulir IKRAP
PO – Formulir KTA
PO – Format Database Anggota

DOKUMEN KERJA SAMA
MOU RAPI – MENTERI SOSIAL RI
MOU RAPI – DEPARTEMEN KESEHATAN RI
MOU RAPI – RCTI
MOU RAPI – KEMENKES RI (2012)

DOKUMEN LAIN
SK PENGDA 2016-2021
SK PENGPROV 2013-2017
Phone Alphabetical
Kode 10/Ten Code
Lirik Mars RAPI
Visi/Misi RAPI, Alphabetical, Kode 10
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya (.mp3)
Mars RAPI (.mp3)
Panduan Kegiatan NET RAPI Provinsi Jawa Timur
Audio ID RF-LINK ITKP

PROGRAM / APLIKASI
Aplikasi ITKP RAPI
Aplikasi Callbook RAPI JATIM Versi Android
Aplikasi Callbook RAPI JATIM Versi Offline (Desktop PC)


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Kontroversi Pengentalan Darah

Penulis Kontroversi

Leave a Comment