Image default
Uncategorized

Kontroversi Kekanakan (Childish) Pada Orang Dewasa

Punya sifat kekanakan adalah hak setiap orang, apalagi bagi mereka yang dilahirkan dalam keluarga serba berkecukupan. Namun orang seperti ini selalu mengandalkan orang tua dan tidak bisa hidup mandiri. Tapi apa hidup bisa lebih bermakna kalau tiap kali ada kesulitan langsung merajuk dan merengek seperti anak kecil?

Oleh: Imam Ahmad Bashori

Hidup selalu di atas dan dikelilingi orang-orang yang selalu bisa memberikan apa yang kamu mau. Gak ada yang melarang kamu bersikap kekanakan, tapi gak selamanya juga kamu bisa bergantung pada orang lain.

Pernah nggak sih suatu ketika kamu mendapati seseorang tiba-tiba mengeluarkan sifat childish-nya saat dihadapkan oleh suatu masalah. Misalnya karena masalah sepele permintaannya tidak dituruti, tapi dia memberikan respon yang berlebihan seperti anak kecil yang sedang marah atau menangis.

Sifat childish pada seseorang itu muncul dikarenakan emotionally immature atau meskipun seseorang telah menjadi dewasa tapi emosi dia masih belum dewasa.

Memiliki seorang pasangan dengan sifat childish juga tidak jarang membuat hubungan kamu jadi sering berantem.

Kalau kamu sering berhadapan dengan orang childish, orang terdekat kamu bersifat childish, pasangan kamu childish, atau kamu merasa diri kamu childish, dan pengen tau cara ngatasinya. Kamu udah berada dijalan yang tepat nih.

Apa itu Sifat Childish?

Sifat childish simple-nya adalah ketika kamu udah beranjak dewasa, tapi sifat kamu masih seperti anak kecil atau sifatmu tidak berkembang.

Sifat childish ini kalau dalam bahasan psikologi disebut immature personality disorder. Individu dengan masalah ini biasanya mengalami kesulitan menahan ego, impuls, bertanggung jawab.

Mereka sering merasa kurangnya perhatian dan suka penyangkalan. Seringkali, mereka mengelompokkan orang sebagai orang yang sangat baik dan sangat buruk. Beberapa orang memang mengalami keterlambatan perkembangan dalam mengelola emosi mereka.

Menurut seorang terapis, Susan Heitler melihat akar masalah dari pasiennya yang mengalami depresi, cemas, marah yang berlebihan, dan masalah pernikahan biasanya didasari karena pasien itu belum tumbuh dewasa.

Memang usia orang itu dewasa, tapi belum elemen inti dari fungsi emosional orang dewasa. Sedangkan kematangan emosional ditentukan oleh kemampuan untuk mengelola emosi kita dan bertanggung jawab penuh atas tindakan kita.

Menurutnya, usia seseorang dapat dilihat menjadi dua hal yaitu usia fisik dan usia psikologis/emosional.

Usia fisik dapat dihitung dengan jumlah hari sejak lahir. Usia fisik berkorelasi dengan tinggi badan, kekuatan, dan fungsi kognitif.

Sebaliknya, usia psikologis atau emosional berkorelasi dalam reaksi dan kebiasaan emosional. Misalnya, orang dewasa bisa tetap tenang sedangkan anak-anak cenderung lebih cepat marah.

Orang dewasa melakukan penilaian yang cermat sebelum berbicara sementara anak-anak mungkin secara spontan mengucapkan kata-kata yang tidak bijaksana dan menyakitkan.

Melihat sifat childish pada orang dewasa bisa kamu lakukan dengan membayangkan perilaku anak kecil di sekitarmu.

Cara mengatasi sifat childish bagi kamu yang sudah tua tapi belum dewasa

Tanda-Tanda Seseorang Bersifat childish
Setelah paham apa itu sifat childish, lantas gimana sih orang yang bersifat childish itu?

Tanda ketidakdewasaan emosional yang dapat muncul pada seseorang, yakni:

  1. Peningkatan emosi (mudah marah, sedih, cemberut).
  2. Kurangnya rasa tanggung jawab pribadi sehingga membuat mereka tidak mau mengakui kesalahan.
  3. Menyalahkan seseorang ketika ada sesuatu yang tidak beres, sedangkan orang dewasa fokus mencari solusi.
  4. Berbohong ketika dalam situasi yang tidak nyaman atau berbohong untuk menghindari masalah.
  5. Impulsif (lemah pengendalian diri), melakukan sesuatu tanpa berpikir. Seperti anak kecil yang berbicara tanpa pikir panjang, orang dewasa biasanya berhenti sejenak dan memikirkan apa konsekuensi dari tindakan mereka.
  6. Suka mengejek ketika ada orang yang berbeda dengan dia.
  7. Ingin menjadi pusat perhatian dan semuanya tentang mereka. Mereka tidak peduli bahwa ada orang lain.
  8. Narsistik, selalu melihat dari sudut pandang dirinya dan kepentingannya. Jika orang tersebut dewasa, mereka bisa melihat situasi dari sudut pandang orang lain.
  9. Bullying kepada orang yang lebih lemah dari dia.
  10. Melakukan pembelaan dengan menyangkal.
  11. Tidak memiliki kemampuan untuk melihat, mengakui, dan belajar dari kesalahan mereka.
  12. Dalam menjalin hubungan mereka mempunyai commitment issue. Mereka cenderung menghindari hal ini karena takut membatasi kebebasan mereka. Sehingga dia tidak bisa mempertahankan hubungan romantis jangka panjang yang stabil.

Cara Menghadapi Orang dengan Sifat Childish

  • Lalu, jika orang terdekatmu ada yang menunjukan tanda-tanda sifat childish apa yang harus dilakukan?
  • Apakah bisa orang childish berubah menjadi dewasa?

Coba lakukan tips berikut untuk menghadapi orang childish.

1. Fokus pada aspek dewasa dirinya
Strategi yang bisa kamu gunakan adalah berfokus pada aspek yang lebih dewasa dan menarik dari orang tersebut. Tapi jika kamu sendiri yang mengalaminya, cintai kekuatan kamu dan perhatikan bagian mana di dirimu yang kurang dewasa lalu mengembangkannya. Misalnya seseorang dewasa mengambil keputusan namun childish di aspek lain. Ajaknya orang itu untuk terus menonjolkan kedewasaannya di aspek itu. Kalau kamu kurang dewasa dalam mengambil keputusan, latih lah dirimu dengan bantuan orang lain.

2. Tidak terkejut saat childish itu muncul
Kamu harus menerima bahwa terkadang sifat tersebut muncul. Menerima bahwa perilaku itu benar-benar terjadi adalah langkah pertama dan penting menuju perubahan. Sadari itu dan menerimanya. Tetapi berhati-hatilah dalam mencoba mengubah orang lain. Cari tahu apa yang bisa kamu lakukan sehingga sifat childish tidak lagi menjadi masalah untukmu. Tugasmu adalah terus mengembangkan dirimu sendiri, bukan merubah orang lain.

3. Minta saran darinya
Mulai percakapan langsung dan buat dia memperhatikan percakapan kalian, caranya dengan meminta saran darinya. Hal ini berguna untuk melatih respon otak. Contohnya gini, kalau salah satu dari teman kamu childish, kamu bisa coba tanyain tentang kegiatan sehari-hari. Misalnya “Eh aku bingung nih besok diajak temen kuliah main ke mall, tapi aku tugas yang harus selesain dua hari lagi, tapi aku juga lagi stress banget ngerjain tugas itu, suntuk banget, kira-kira baiknya gimana ya?” Kamu bisa cobain ini di pembahasan lain juga ya.

4. Cari bantuan profesional
Tidak ada salahnya jika orang terdekat kamu yang memiliki sifat childish bersedia memperbaiki diri, kamu ajak untuk menangani masalah dengan terapis yang berkualifikasi dapat membantu mereka mengidentifikasi perasaan dan menemukan keterampilan mengatasi masalah.

Perlu diketahui, sifat childish berbeda dengan inner child. Kalau kamu mau mengetahui lebih lanjut tentang apa itu inner child silakan baca artikelku di sini!

Konseling Mentoring Psikolog

Akhir kata, aku cuma simpulin kalau sifat childish itu muncul karena adanya ketidakdewasaan emosional seiring bertambahnya umur seseorang.

Jika, orang terdekatmu mengalami masalah ini bantulah dia untuk berkembang seperti menerapkan tips yang udah diberikan di atas. Jikalau mereka bersedia ajak juga mereka untuk melakukan konseling supaya mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Tanda di bawah ini bisa jadi indikasi kalau kamu punya sifat kekanakan yang tidak disadari.

Semakin banyak tanda yang menunjukkan dirimu, semakin parah juga tingkat kekanakan yang kamu miliki.

1. Kamu tidak bisa bertanggungjawab

imdb.com

Orang yang kekanakan cenderung tidak bisa bertanggung jawab terhadap keputusan yang telah diambilnya. Orang seperti ini banyak bicara namun nol dalam realisasi. Jika dilanda kesulitan, mereka kerap menyalahkan keadaan dan orang-orang di sekelilingnya.

Kamu yang seperti ini juga cenderung mengabaikan persoalan yang harusnya diselesaikan dan lebih mementingkan hak daripada kewajiban yang harus dikerjakan.

2. Kamu egois dan manja

complex.com

Kamu selalu mementingkan diri sendiri, yang ada dalam prioritasmu adalah dirimu seorang. Kamu cenderung manja dan kebanyakan mengeluhkan hal-hal kecil. Saat dikritik orang lain, kamu merasa dihakimi dan tidak terima meskipun kritikan itu adalah keadaan kamu yang sebenarnya.

Kamu juga termasuk orang pendendam dan sulit menerima pendapat orang lain, kamu susah menoleransi perbedaan.

3. Kamu cenderung apatis

telegraph.co.uk

Kebiasaan yang sering dimanja dan pola hidup yang selalu berkecukupan membuatmu tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Kamu apatis dan tidak peka terhadap persoalan penting yang terjadi di lingkungan. Hidup seperti ini kadang menyulitkanmu sendiri karena kamu cenderung susah berteman dan tidak disukai banyak orang.

4. Kamu perfeksionis dan tidak mau kalah dalam segala hal

imdb.com
Kamu selalu menuntut kesempurnaan dalam segala aspek. Menyingkirkan orang lain untuk mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan adalah hal yang wajar bagimu. Seringkali kamu curang dan melakukan hal-hal kotor untuk meraih kesuksesan.

5. Kamu selalu meminta bantuan orang lain

collider.com

Kamu juga cenderung memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan tujuanmu. Sedikit-dikit minta dibeliin ini itu, sedikit-dikit minta tolong ini itu-yang seharusnya bisa kamu kerjakan sendiri.

Meski ada orang yang bertahan dekat dengan kamu, mereka cenderung tidak tulus dan mengharapkan hal lain seperti apa yang kamu lakukan pada mereka.

6. Kamu mudah mengeluh dan tersinggung

ibostonherald.com

Kamu mudah sekali terbawa pada keadaan, jika terjadi hal sulit sekali waktu kamu langsung mengeluh. Kamu juga orang yang mudah tergantung pada suasana hati. Memang mengomel bisa mengeluarkan beban pikiran sekali waktu, namun jika kebanyakan kamu lakukan, orang di dekatmu pun akan jadi gerah dan pergi meninggalkan.

7. Kamu plin-plan dan kurang berpendirian

imdb.com

Kamu cenderung orang yang mudah terpangaruh pada pandangan orang lain. Pribadi peragu juga kerap disandingkan padamu. Salah satu tanda kamu kekanakan juga termasuk tidak punya pendirian yang tetap dan selalu berubah-ubah. Kamu juga kesulitan untuk berkerja secara konsisten.

8. Kamu seringkali menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting

imdb.com

Pribadi kekanakan seringkali melakukan sesuatu yang tidak penting untuk memuaskan hasrat sesaat mereka. Mereka juga termasuk tipe orang obsesif yang selalu merasa tidak aman. Gaya hidup hedonis sudah menjadi kebiasaan bagimu, kamu kesulitan untuk mengontrol impuls, dorongan, atau keinginan untuk memiliki sesuatu yang bahkan tidak kamu butuhkan.

9. Kamu tidak bisa menghargai hal-hal kecil

vulture.com

Kamu

kesulitan untuk berempati dan menghargai orang lain. Kamu tidak bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Sekalipun kamu berlaga bersimpati, hal itu cuma dalam rangka mendapatkan perhatian orang lain dan ingin terlihat baik dihadapan orang. Kamu tidak tulus dan cenderung meremehkan apa yang dikerjakan orang lain. Kamu selalu melihat ke atas dan jarang melihat ke bawah.

Meski kamu juga merasakan hal yang sama seperti beberapa poin di atas, selalu ada waktu untuk berubah menjadi pribadi yang lebih dewasa. Setidaknya, hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah mampu bertanggung jawab terhadap keputusan yang kamu ambil dan belajar untuk bersikap empati terhadap orang lain.

Buat kamu yang masih bingung apakah kamu ini termasuk pribadi yang dewasa atau kekanak-kanakan.

Berikut beberapa sifat yang bisa bikin kamu dinilai kekanak-kanakan:

1. Eskalasi emosi

bustle.combustle.com

Anak-anak umumnya sering menangis, marah, dan cemberut. Kalau saat ini kamu masih sering melakukan kebiasaan tersebut, jangan heran kalau kamu sering dinilai kekanak-kanakan.

2. Suka menyalahkan

bustle.combustle.com

Ketika ada sesuatu yang salah, kamu justru sibuk mencari orang yang dapat kamu salahkan untuk hal tersebut. Sebaliknya, orang dewasa justru mencari cara untuk memperbaiki masalah tersebut.

3. Menutupi masalah dengan kebohongan

newsamed.comnewsamed.com
Ketika tengah dihadapkan pada situasi yang tidak nyaman, kamu lebih memilih berbohong dengan anggapan hal tersebut dapat menghindari masalah. Padahal orang-orang seusiamu akan menerimanya sebagai sebuah kenyataan yang harus dihadapi dan senantiasa berusaha mengungkapkan kebenaran.

4. Selalu ingin menjadi pusat perhatian

unsplash.com/Priscilla Du Preezunsplash.com/Priscilla Du Preez

Dalam momen apa pun, kamu selalu merasa perlu menjadi pusat perhatian. Bahkan tak jarang, kamu jadi rewel saat merasa orang lain yang menjadi pusat perhatian dan bukannya kamu. Persis seperti bagaimana anak-anak ingin diperlakukan oleh orangtuanya.

5. Tidak belajar dari kesalahan

bustle.combustle.com

Umumnya orang yang dewasa akan segera sadar setelah melakukan kesalahan. Mereka akan menyesali perbuatan mereka dan berniat tidak mengulanginya lagi. Sebaliknya, anak-anak belum memiliki kemampuan untuk melihat, mengakui, dan belajar dari kesalahan mereka. Mereka melihat kesalahan dan amarah adalah hal yang manusiawi sehingga tidak memiliki keinginan untuk memperbaikinya.

6. Pengendalian emosi yang lemah

Foxnews.comFoxnews.com

Anak-anak akan menyerang secara impulsif ketika mereka merasa terluka atau marah. Cenderung ceroboh atau mengambil tindakan tanpa memikirkan akibatnya terlebih dahulu. Bahkan jarang sekali mau mendengarkan orang lain. Berbeda dengan orang dewasa yang akan menganalisis dan mencari informasi sebanyak mungkin sebelum melakukan suatu hal.

Tanda-tanda berpacaran dengan orang yang tidak dewasa

1. Selalu Anda yang diandalkan

Orang yang memiliki sifat dewasa akan melakukan segala sesuatunya secara mandiri. Ia akan berusaha keras untuk tidak menyusahkan orang lain.

Nah, berbeda dengan orang yang kekanakan yang biasanya membutuhkan dan mengandalkan bantuan orang lain ―terutama orang-orang terdekatnya― dalam mengerjakan sesuatu walaupun itu adalah hal-hal yang biasa.

Bila pasangan Anda tidak bisa menyelesaikan sesuatu dengan benar. Kemudian, selalu Anda yang berusaha untuk menyelesaikannya. Selalu Anda yang mengingatkan apapun yang dibutuhkannya. Ini bisa jadi pertimbangan bahwa pasangan Anda adalah seorang yang tidak dewasa.

2. Anda sering mengomel

Seorang yang dewasa akan memikirkan terlebih dahulu apapun yang dilakukan. Apalagi hal tersebut berkaitan dengan perasaan Anda. Namun, itu tidak menjamin jika dia bersih dari kesalahan.

Akan tetapi yang menjadi pertimbangan adalah seberapa sering pasangan Anda membuat kesalahan, membuat Anda kesal dan kecewa. Bila Anda menyadari bahwa pasangan Anda sering membuat kesal dan kecewa sehingga berulang kali pula Anda harus mengingatkannya, bisa jadi pasangan Anda bukanlah orang yang dewasa.

3. Mengelak jika bersalah

Selain itu, orang yang dewasa biasanya akan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, tetap tenang, dan mengakui kesalahan jika memang bersalah. Berbeda dengan orang yang kekanak-kanakan. Mereka sering berbuat kesalahan, tapi tidak mau mengakuinya dan malah menimpakannya pada orang lain.

Untuk mengetahui apakah pasangan Anda orang kekanakan atau tidak, coba perhatikan bagaimana responnya saat Anda mengingatkannya dengan kesalahan yang pernah ia lakukan.

Jika dia tidak menanggapi Anda dengan serius, malah cenderung meresponsnya dengan lelucon, atau berbalik mengomel pada Anda, bisa jadi ia tidak ingin disalahkan atau tidak ingin bertanggung jawab.

Namun ingat, Anda juga jangan mengomel untuk hal-hal yang terlalu sepele, ya.

4. Kurang romantis

Seorang yang dewasa tahu dengan baik bagaimana memperlakukan pasangan dengan cara yang dewasa. Tentunya dia mampu membangun suasana yang romantis dan nyaman ketika bersama.

Namun, bila pasangan Anda memiliki sifat kekanak-kanakan, ia lebih mementingkan kesenangannya sendiri. Sikapnya ini membuat Anda berpikir bahwa pasangan Anda kurang romantis sehingga Anda merasa tidak nyaman dan menyenangkan saat bersama dengannya. Intinya, harus Anda yang menuruti apa kemauannya.

Menghadapi pasangan yang memiliki sifat kekanak-kanakan

Setelah membaca penjelasan sebelumnya, coba Anda pikirkan kembali bagaimana cara Anda memperlakukan pasangan Anda. Apakah benar terlihat seperti seorang pacar? Dibanding pacar, cara Anda memperlakukannya lebih mirip yang dilakukan oleh seorang pengasuh.

Bila pasangan Anda memang memiliki sifat demikian, perlu trik khusus untuk menghadapinya. Dilansir dari Very Well, cara ampuh untuk menghadapi pasangan yang tidak dewasa dan punya sifat kekanak-kanakan adalah mengubah cara Anda memperlakukannya dengan langkah-langkah berikut ini:

  • Bicarakan dengan pasangan mengenai hal ini terlebih dahulu. Perhatikan adakah perubahan setelahnya atau tidak.
  • Bila tidak berefek, jangan biarkan diri Anda mengkritik atau mengoreksi jika pasangan Anda berbuat salah. Biarkan pasangan Anda menghadapi konsekuensinya tersebut. Ini membuatnya lebih jera dan lebih berhati-hati dalam melakukan suatu tindakan.
  • Sebisa mungkin menolak ketika pasangan Anda mengandalkan suatu hal pada Anda padahal hal tersebut bisa diatasi oleh satu orang saja. Ini mengajari pasangan Anda untuk bersikap mandiri dan tidak terus mengandalkan kerja keras orang lain.

Ilustrasi Kekanakan

Kamu memang sudah lama mendengar kalau kedewasaan seseorang itu nggak didasari oleh usianya. Matang secara umur, belum tentu matang secara emosional.

Ada orang yang wajahnya dewasa, tapi kelakuannya masih tidak stabil atau kekanak-kanakan. Kamu juga bisa melihat dari sisi emosional mereka, di mana hal itu bisa menjadi pembeda antara mana yang sudah dewasa dan mana yang masih kekanak-kanakan.

  1. Ketika sedang berdiskusi dengan orang lain, orang dewasa cenderung menunjukkan kualitasnya dengan menciptakan percakapan yang berkualitas.
  2. Orang yang sudah dewasa selalu bersyukur dan sebaliknya, sedangkan orang yang kekanak-kanakan akan selalu menemukan cara untuk mengeluh.
  3. Orang yang kekanak-kanakan juga akan susah untuk memaafkan orang lain.
  4. Orang yang dewasa sudah merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Ini juga yang membuat mereka merasa percaya diri dalam segala situasi. Sebaliknya, orang yang kekanak-kanakan akan sibuk untuk bagaimana menyenangkan dan membuat puas orang lain.
  5. Orang dewasa akan menjalani hidup yang saat ini ia jalani.
  6. Dalam menjalani hubungan baik pertemanan maupun percintaan, orang yang dewasa cenderung tidak mengekang pasangan karena mereka percaya. Sedangkan orang yang masih kekanak-kanakan akan mengekang sepanjang waktu.
  7. Orang dewasa lebih banyak mendengar daripada berbicara.
  8. Orang yang dewasa mengerti bahwa setiap orang pasti punya perbedaan pandangan dan keunikan masing-masing. Beda dengan orang yang masih kekanak-kanakan akan memaksa orang lain agar memiliki pendapat dan pandangan yang sama dengannya.

Tiap psikolog pada intinya memiliki konsep sendiri tentang pribadi sehat dan kedewasaan. Yang ingin saya share di sini adalah konsep yang ditawarkan oleh teori Gordon Allport.

pribadi yang dewasa adalah orang yang matang

Seorang yang dewasa atau matang memiliki 7 sifat-sifat atau pandangan-pandangan khusus berikut:

  1. Perluasan Perasaan Diri. Pribadi yang matang mengembangkan perhatian-perhatian di luar dirinya. Ia menjangkau banyak orang dan benda, bukan melulu berusat pada individu atau dirinya sendiri (egois).
  2. Hubungan Diri yang hangat dengan orang-orang lain. Kriteria ini terkait dengan dua kapasitas seseorang, yakni kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaaan terharu.Pribadi yang matang mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orangtua, anak, partner, teman akrab. Sederhananya orang yang dewasa mampu mengungkapkan cinta baik dalam kata-kata maupun perbuatan. Tetapi, apa bila mereka memberi cinta, maka cinta itu bersifat tanpa syarat dan tanpa kewajiban-kewajiban yang bersifat timbal balik. Ini persis berkebalikan dengan cinta orang neurosis yang bersyarat, melumpuhkan, dan mengikat.

    Kapasitas terharu berkatian dengan suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan keluargaan dengan semua bangsa. Pribadi yang sehat dan matang memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan, pernderitaan, ketakkuan-ketakutan dan kegagalan-kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia. Hal-ha ini biasa ditunjukkan dengan perasaan terharu.

  3. Keamanan Emosional. Keamanan emosional seorang pribadi tampak dalam kualitas penerimaan diri. Pribadi yang dewasa mampu menerima semua segi dari diri mereka, termasuk kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan tanpa menyerah secara pasif pada kekurangan tersebut. Misalnya, orang yang matang dapat menerima dorongan seks mereka tanpa menjadi tertalu sopan dan tertekan.
    Kualitas lain dari keamanan emosiaonal adalah sabar terhadap kekecewaan. Orang yang matang sabar menghadapi kemunduran-kemunduran diri yang mungkin terjadi, bereaksi secara tenang terhadap hambatan-hambatan dan tekanan dari kemauan-kemauannya.
  4. Persepsi Realistis. Pribadi yang matang memandang dunia mereka secara objektif. Mereka menerima realitas sebagaimana adanya. Sebaliknya, orang yang tidak matang kerap harus mengubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan ketakutan mereka sendiri. Orang yang sehat tidak perlu percaya bahwa semuanya jahat atau sebaliknya terlalu naif percaya bahwa dalam semua situasi manusia seperti malaikat.
  5. Mengarahkan ketrampilan pada tugas-pekerjaan. Menurut Allport tidak ada orang yang sehat dan matang yang tidak mengarahkan ketrampilan mereka pada pekerjaan mereka. Hal ini disebabkan karena dedikasi terhadap pekerjaan terkait erat hubungannya dengan ide tentang tanggungjawab dan dengan kelangsungan hidup yang positif.
  6. Memiliki Pehamahan Diri. Pengenalan diri yang baik meliputi pemahaman tentang hubungan atau perbedaan antara gambaran tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya menurut keadaan sesungguhnya. Semakin dekat antara gambaran diri dengan apa yang sesungguhnya, semakin pribadi tersebut matang.Salah satu tanda sederhana dari hal ini adalah adanya kemampuan seseorang menertawaan dirinya sendiri dan kemampuan seseorang menertawakan hal-hal yang aneh dan hal-hal yang mustahil. Humor di sini lebih soal humor yang menyangkut persepsi, bukan humor komik kasar yang menyangkut seks dan agresi.
  7. Memiliki filsafat hidup yang mempersatukan. Orang yang matang melihat ke depan, didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana jangka panjang. Arah (directness) inilah yang memersatukan diri kita. Kerangka tujuan itu salah satu bentuknya adalah ide tentang nilai-nilai yang diperjuangankan. Orang yang matang memiliki nilai-nilai yang kuat.Selain mengarahkan diri pada nilai, orang yang matang juga hidup mengikuti suara hati. Suara hati orang yang matang berbeda dengan suara hati pada anak-anak, yang patuh dan membudak, penuh dengan pembatasan dan larangan.

    Suara hati orang anak-anak/tidak matang bericir perasaan ‘harus’ , sementara suara hati orang dewasa/matang berciri “Sebaiknya”. Orang tidak matang biasa berkata “Saya harus bertingkah laku begini”, orang yang matang berkata, “Saya sebaiknya bertingkah laku begini”.

    Pada intinya suara hati orang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada orang-orang lain, yang mungkin berakarr pada nilai-nilai agama, filsafat hidup tertentu atau nilai-nilai etis lainnya.

Gambaran pribadi dewasa atau matang Menurut Allport:

  • Apakah kita berfokus pada diri sendiri, egois?
  • Apakah kita dapat mengungkapkan intimitas?
  • Apakah kita dapat merasa terharu?
  • Apakah kita bisa bersabar menghadapi kekurangan diri dan kekecewaan?
  • Apakah kita mempunyai pandangan yang naif pada dunia?
  • Apakah kita tidak bisa menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kita sampai tuntas dan bertanggungjawab?
  • Apakah ada jurang yang lebar antara gambaran ideal diri dengan kenyataan diri kita ?
  • Apakah kita tidak memiliki rencana-rencan jangka panjang?
  • Apakah kita sering bertindak karena merasa itu harus?

Semakin banyak jawaban positif terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, semakin kita belum dewasa.

Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

Jika berhasil tidak dipuji,
Jika gagal dicaci maki.
Jika hilang tak akan dicari,
Jika mati tak ada yang mengakui


Silahkan klik gambar-gambar dibawah ini untuk mendapatkan informasi/manfaat lainnya



Unduh Pedoman Pembelajaran pada Semester Genap TA 2020/2021 di sini.

Unduh FAQ Panduan Pembelajaran Semester Genap 2020-2021 di sini.

Unduh Salinan SKB PTM di sini.

MODUL PEMBELAJARAN SMA TAHUN 2020/2021

Kemdikbud melalui Direktorat SMA telah menyusun Modul Pembelajaran SMA tahun 2020 semua mata pelajaran untuk siswa SMA Kelas X, XI dan XII yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan belajar dari rumah. Silakan Anda unduh pada link di bawah ini:
Modul Pembelajaran SMA Lengkap
PPKN Unduh disini
Bhs Indonesia Unduh disini
Matematika Unduh disini
Sejarah Indonesia Unduh disini
Bhs Inggris Unduh disini
Seni Budaya Unduh disini
Penjasorkes Unduh disini
PKWU Unduh disini
Biologi Unduh disini
Fisika Unduh disini
Kimia Unduh disini
Sejarah Peminatan Unduh disini
Sosiologi Unduh disini
Geografi Unduh disini
Ekonomi Unduh disini

Pelayanan dan penjelasan informasi pelaksanaan Seleksi CPNS 2021 melalui:

a. Menu Helpdesk pada https://sscasn.bkn.go.id;
b. Panitia seleksi pada :
– https://cpns.kemenkumham.go.id
– https://rekrutmen.kejaksaan.go.id
– https://ropeg.menlhk.go.id
– https://cpns.pertanian.go.id
– https://cpns.kemendikbud.go.id
– Sub Direktorat Liaison Direktorat Kerja Sama Internasional, dan Deputi Bidang Intelijen Luar Negeri.

Situs Terkait




Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi COVID-19

Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi COVID-19
Kontroversi.or.id – Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan R.I memberikan paparan terkait “Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi COVID-19”.Pedoman ini terdiri dari :• BAB 1 PENDAHULUAN
• BAB 2 EPIDEMIOLOGI CORONA VIRUS (COVID-19)
• BAB 3 PERSIAPAN PELAKSANAAN PELAYANAN
IMUNISASI COVID-19
• BAB 4 PELAKSANAAN PELAYANAN IMUNISASI COVID19
• BAB 5 SURVEILANS KIPI
• BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan Operasional Vaksinasi Covid-19

  •  Survei : Readiness dan Acceptence Study (sedang berlangsung)
  •  Persiapan dan Koordinasi
  •  Penetapan Permenkes Vaksinasi Covid-19
  •  Penyusunan Pedoman teknis
  •  Advokasi Sosialisasi Mobilisasi
  •  Peningkatan Kapasitas SDM, Sarana (logistic)
  •  Peningkatan Jejaring Pelayanan
  •  Sistim Informasi Manajemen
  •  Penyusunan Mikroplanning
  •  PelaksanaanVaksinasi
  •  Supervisi, Bimbingan teknis, monitoring
  •  Evaluasi Rapid ConvinienceAssesment/Survey cakupan, Post introduction Evaluation, Review Pelaksanaan

Pelaksanaan pemberian vaksinasi

1. Dosis administrasi : diberikan 2 (dua) dosis/orang dengan jarak minimal 14 hari, sehingga dapat membentuk kekebalan

2. Pemberi layanan imunisasi COVID-19 adalah dokter, perawat dan bidan di fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah, swasta maupun akademi/institusi Pendidikan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), TNI dan Polri dalam jejaring Public Private Mix (PPM)

3. Teknis dan tempat pelaksanaan pemberian imunisasi, berdasarkan kajian ITAGI:

a. Kelompok usia produktif berusia 18 – 59 tahun, dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah baik puskesmas, posbindu maupun RSUD/RSUP, kerjasama dengan klinik, klinik kantor/perusahaan, rumah sakit swasta, bidan praktek swasta dan lain – lain, termasuk pos – pos pelayanan imunisasi di tempat – tempat strategis

b. Kelompok penduduk dengan kormorbid berusia 18 – 59 tahun yang masih aktif/produktif sebaiknya dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah (puskesmas dan Rumah Sakit), klinik dan rumah sakit swasta.

Teknis pelaksanaan vaksinasi COVID-19

Memerlukan waktu 15 menit/orang

  1. Pendaftaran
  2. Pengukuran (tekanan darah, rapid test kolestrol, gula darah, dll)
  3. Edukasi tentang Imunisasi COVID-19
  4. Anamnesa (siapkan list daftar pertanyaan)
  5. Penyuntikan
  6. Informasi jadwal imunisasi selanjutnya

Catatan :

  • Pelayanan posbindu 5 jam/hari
  • Waktu pelayanan 15 menit
  • 15 menit x 20 orang sehingga diperlukan 300 menit atau 5 jam.
” alt=”” />
Teknis pelaksanaan vaksinasi COVID-19

PELAYANAN IMUNISASI COVID-19 DI POS IMUNISASI (Posyandu, Posbindu, Sekolah dan Pos pos yang ditentukan)

  1. Ruang/tenda/tempat yang cukup besar, sirkulasi udara yang baik. Bila ada kipas angin, letakkan di belakang petugas kesehatan agar arah aliran udara kipas angin mengalir dari tenaga kesehatan ke sasaran imunisasi;
  2. Bersihkan ruang/tempat pelayanan imunisasi sebelum dan sesudah pelayanan dengan cairan disinfektan;
  3. Fasilitas mencuci tangan pakaisabun dan air mengalir atau hand sanitizer;
  4. Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak aman 1 – 2 meter.
  5. Ruang/tempat pelayanan imunisasi hanya untuk melayani orang sehat;
  6. Jika memungkinkan sediakan jalan masuk dan keluar yang terpisah. Sasaran dan pengantar keluar dan masuk bergantian;
  7. Tempat/ruang tunggu sebelum dan sesudah imunisasi terpisah. Tempat duduk dengan jarak aman antar tempat duduk 1 – 2 meter. Sesudah imunisasi sasaran menunggu selama 30 menit.
” alt=”” />
Contoh Pengaturan Ruang/ Tempat Pelayanan Imunisasi

Dalam pedomen teknis ini dipaparkan pula TIMELINE PENGADAAN, DISTRIBUSI DAN PELAYANAN IMUNISASI COVID-19, serta hasil survei yang dilakukan Kemenkes.

  1. Diperlukan pelaksanaan survei persepsi masyarakat untuk vaksin COVID-19 (mempertimbangkan vaccine hesistancy di Indonesia)
  2. Country readiness assesment dalam rangka menilai kesiapan pelaksanaan pemberian imunisasi COVID-19 yang ditinjau dari berbagai aspek mulai dari tahap mikroplanning, pelaksanaan dan
    monev
  3. Pembentukan kelompok kerja tingkat nasional, provinsi/kab/kota dalam rangka koordinasi, harmonisasi pelaksanaan imunisasi COVID-19
  4. Pelaksanaan Cost Effectivess Analysis (CEA) imunisasi COVID-19, apabila imunisasi COVID-19 akan masuk sebagai Program Imunisasi Nasional
  5. Antispasi Komunikasi Risiko pelaksanaan baik isu halal-haram, kelompok antivaksin
  6. Penguatan SDM melalui pelatihan dengan BPSDM dan Sistim Informasi kolaborasi dengan Pusdatin

Kesimpulan

  •  Grand Design Operasional Imunisasi disusun berdasarkan ketersediaan vaksin yang faktanya sampai saat ini cukup dinamis.
  •  Logistik coldchain diperkirakan memadai melihat ketersediaan vaksin yang bertahap, demikian pula jumlah dan rasioVaksinator
  •  Pelaksanaan tetap mempertimbangkan pelaksanaan imunisasi rutin yang saat ini cakupannya masih rendah.
  •  Penetapan Permenkes tentang PelaksanaanVaksinasi COVID-19, jabaran teknis dari Perpres.
  •  Perlu beberapa skema : imunisasi sebagai program, imunisasi pilihan skema sektor swasta, maupun sebagai bagian dari asuransi kesehatan
  •  Pencanangan imunisasi COVID-19 oleh Kepala Negara dalam rangka
  • mobilisasi komitmen pemerintah daerah




There is no ads to display, Please add some

Related posts

Kapolda Jatim Tinjau Vaksinasi Pelajar di SMA Negeri 1 Gresik

admin

Bupati Gresik Luncurkan 9 Program Skala Prioritas Dalam 99 Hari Kerja Pertama

Penulis Kontroversi

Berebut Kerugian Rp. 271 Triliun Bukan Korupsi

Penulis Kontroversi

Leave a Comment