Image default
Referensi Ilmu Sosial

Menggali Motif Tindakan

Sebagian besar kehidupan seseorang melakukan tindakan berdasarkan motif. Pernahkah Anda mendengar seseorang mengatakan motivasi dan motif dalam waktu berdekatan?.

Dalam bidang psikologi, motif merupakan studi yang sangat menarik untuk dibahas. Karena identik dengan keadaan ego seseorang yang ingin melakukan sesuatu dengan energi penuh, yang tentunya berbeda antara satu individu dan individu lainnya.

Versi lainnya
Motif adalah faktor internal yang membangun, membimbing dan mengintegrasikan perilaku seseorang. Motif timbul dari hasil pembelajaran. Motif juga didasarkan pada emosi dan tidak terlihat dari perilaku yang ditunjukkan.

Dengan munculnya motif tertentu pada diri seseorang, yang disebabkan oleh adanya kebutuhan dalam dirinya sendiri. Jika situasinya sangat penting dan emosional bagi seseorang, mungkin ada beberapa alasan.

Motif merupakan dorongan dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia tersebut. Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move. Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau driving force.

Motif sebagai pendorong sangat terikat dengan faktor-faktor lain, yang disebut dengan motivasi.

 

MOTIVASI merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan.

3 aspek di dalam motivasi yaitu:

  1. Keadaan terdorong dalam diri organisme (a drive state), yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan jasmani, keadaaan lingkungan, atau keadaan mental seperti berpikir dan ingatan.
  2. Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini
  3. Tujuan atau “goal” yang dituju oleh perilaku tersebut.

Kriteria motif

Berikut ini adalah motif-motif yang timbul pada diri manusia ketika berkomunikasi:

  1. Motif informatif, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan hasrat untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan.
  2. Motif hiburan, yaitu hal-hal yang berkenaan untuk mendapatkan rasa senang.
  3. Motif integrasi personal, merupakan motif-motif yang timbul akibat keinginan untuk memperteguh status, kredibilitas, rasa percaya diri, dll.
  4. Motif integratif sosial, dimaksudkan untuk memperteguh kontak sosial dengan cara berinteraksi dengan keluarga, teman, orang lain.
    Motif pelarian, merupakan motif pelepasan diri dari rutinitas, rasa bosan, atau ketika sedang sendiri.

Macam-Macam Motif

1. Motif Spontan
Motif spontan berarti seseorang akan belajar karena mereka memiliki keinginan naluriah untuk memperoleh keterampilan tertentu. Contoh yang paling terlihat adalah perkembangan kognitif pada anak-anak, di mana mereka secara spontan mengamati dan mempelajari apa yang ada di lingkungan sebagai bagian dari pembelajaran mereka.

2. Motif Hiburan
Seseorang dapat memiliki alasan atau dorongan belajar karena mereka percaya bahwa belajar itu menyenangkan. Seseorang dengan alasan seperti itu akan melihat proses belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan. Satu orang akan mengunjungi museum di waktu luang mereka, sementara proses belajar adalah contoh alasan untuk hiburan.

3. Motif Informatif
Alasan informasi yang menjelaskan ketika seseorang ingin belajar memiliki keinginan yang kuat atau dorongan yang kuat karena mereka membutuhkan informasi baru. Biasanya dorongan ini muncul karena seseorang memiliki kebutuhan untuk mendapatkan informasi ini.

Karena adanya alasan informasi, diharapkan seseorang dapat mengembangkan keterampilan kognitif lebih cepat. Misalnya, seseorang mencari informasi baru dengan membaca koran atau majalah atau menonton TV.

4. Motif Pembelajaran
Motif pembelajaran harus disorot untuk kebutuhan belajar orang. Belajar menjadi keinginan seseorang untuk berkembang. Karena itu, proses ini biasanya bekerja dengan sangat baik.

Karena alasan ini disebut sebagai “cherry-picking”, di mana tema pembelajaran yang lebih disukai dipilih. Seorang siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler di mana mereka ingin meningkatkan keterampilan mereka. Ini adalah contoh motif pembelajaran.

5. Motif Integrasi Personal
Motof integrasi personal berarti seseorang merasa berkewajiban untuk belajar untuk menjadi orang yang bermanfaat dan lengkap. Ini akan keluar dari kita dan biasanya tanpa paksaan. Misalnya, jika seseorang memutuskan untuk pergi kuliah meskipun bekerja.

6. Motif Integrasi Sosial
Motif integrasi sosial adalah kebalikan dari integrasi pribadi. Seseorang belajar mengapa ada keinginan dari lingkungan dan seseorang akan berusaha untuk memuaskannya. Keberadaan motif ini luas di bidang psikologi pendidikan. Contoh paling sederhana adalah sistem pendidikan, yang mengharuskan sekolah wajib bagi warganya.

Pebedaan Motif dan Motivasi

• Motif dalam psikologi berasal dari bahasa Latin movene, yang berarti bergerak (Cabang: 1964). Menurut Alex Sobur, alasan dalam psikologi, berdasarkan buku psikologi umum (2009: 267), adalah dorongan, keinginan dan kekuatan pendorong itu sendiri.

Menurut psikologi, salah satu alasannya adalah untuk menunjukkan kekuatan yang terkandung dalam organisme yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu, atau kekuatan pendorong.

• Motivasi dalam psikologi adalah keadaan dalam individu atau tubuh yang mengarahkan perilaku ke suatu tujuan. Definisi lain dari motivasi dalam psikologi oleh Alex Sobur (2009: 268) Motivasi dalam psikologi adalah untuk menghasilkan motif dalam psikologi, untuk menghasilkan gerakan atau untuk mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai kepuasan / tujuan.

Fakta Tentang Motif dan Motivasi

1. Motif dan Motivasi Saling Mempengaruhi
Dalam psikologi, motif adalah dorongan untuk melakukan sesuatu atau dapat digambarkan sebagai kekuatan pendorong. Motivasi adalah kekuatan yang mengarahkan atau menyalurkan motif dalam ilmu psikologi untuk perilaku dalam ilmu psikologi yang memiliki tujuan perilaku instrumental.

Motivasi yang ada dalam psikologi memicu perilaku dalam ilmu psikologi yang bertujuan pada tujuan. Perilaku dalam psikologi dikatakan mampu berhenti, tetapi untuk kembali ke keadaan semula ketika sesuatu lebih diperlukan.

Tinjauan Motif Dalam Psikologi, Motif sebagai pendorong umumnya tidak dapat menolaknya sendiri, tetapi bergabung dengan faktor-faktor lain. Hal-hal yang dapat mempengaruhi motivasi bagi psikologi Sadalah. (Alex Sobur: 220

2. Motif adalah Daya Motivasi adalah Proses
Motif dalam psikologi adalah kekuatan dalam diri seseorang yang mendesak mereka untuk melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan mereka siap untuk memulai serangkaian perilaku atau tindakan.

Sedangkan motivasi dalam psikologi adalah proses pengaktifan motivasi dalam psikologi dalam tindakan atau perilaku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan ketersediaan di antara orang-orang yang mendorong perilaku untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu .

3. Motif adalah Kebutuhan Motivasi adalah Keinginan
Motif dalam psikologi adalah kebutuhan, keinginan, impuls atau dorongan. Motivasi dalam ilmu psikologi adalah keinginan individu untuk menginspirasi mereka untuk melakukan tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan mengapa seseorang berperilaku. Motivasi dalam psikologi kerja dapat diartikan sebagai keinginan atau kebutuhan yang mewakili latar belakang seseorang sehingga mereka dipaksa untuk bekerja.

4. Kekuatan Motif bisa Menurun, Motivasi bisa Menjadi Dorongan
Dalam psikologi, motif adalah proses psikologis yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu. Dalam psikologi, motivasi bisa datang dari dalam dan luar.

Dalam psikologi, motif cenderung berkurang kekuatannya ketika pemenuhannya dipenuhi atau dihambat. Kepuasan akan suatu kebutuhan dapat terhalang dan orang tersebut menjadi frustrasi. Tetapi ada juga yang terus-menerus mengatasi rintangan ini dan akhirnya berhasil.

5. Motif dan Motivasi Sama Sama Dimiliki Seseorang
Setiap orang memiliki banyak dorongan di dalamnya. Perubahan terkadang mengubah apa yang menjadi faktor pendorong orang. Setiap orang dengan keinginan yang berbeda memiliki motivasi yang berbeda.

Tidak disadari oleh orang, terkadang orang tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang mendorong mereka untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah suatu kondisi dalam diri seseorang yang mengarahkan keinginan orang untuk melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.

Jika berhasil tidak dipuji,
Jika gagal dicaci maki.
Jika hilang tak akan dicari,
Jika mati tak ada yang mengakui


Silahkan klik gambar-gambar dibawah ini untuk mendapatkan informasi/manfaat lainnya



Unduh Pedoman Pembelajaran pada Semester Genap TA 2020/2021 di sini.

Unduh FAQ Panduan Pembelajaran Semester Genap 2020-2021 di sini.

Unduh Salinan SKB PTM di sini.

MODUL PEMBELAJARAN SMA TAHUN 2020/2021

Kemdikbud melalui Direktorat SMA telah menyusun Modul Pembelajaran SMA tahun 2020 semua mata pelajaran untuk siswa SMA Kelas X, XI dan XII yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan belajar dari rumah. Silakan Anda unduh pada link di bawah ini:
Modul Pembelajaran SMA Lengkap
PPKN Unduh disini
Bhs Indonesia Unduh disini
Matematika Unduh disini
Sejarah Indonesia Unduh disini
Bhs Inggris Unduh disini
Seni Budaya Unduh disini
Penjasorkes Unduh disini
PKWU Unduh disini
Biologi Unduh disini
Fisika Unduh disini
Kimia Unduh disini
Sejarah Peminatan Unduh disini
Sosiologi Unduh disini
Geografi Unduh disini
Ekonomi Unduh disini

Pelayanan dan penjelasan informasi pelaksanaan Seleksi CPNS Kementerian Sekretariat Negara TA 2019 melalui:

a. menu Helpdesk pada https://sscasn.bkn.go.id;
b. email panitia seleksi pada rekrutmen@setneg.go.id.
c. telepon (pukul 09.00 s.d. 15.00 WIB)
– untuk Formasi Jabatan Kemensetneg di (021) 3848265
– untuk Formasi Jabatan Sekretariat Kabinet di (021) 3843457



Situs Terkait




Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi COVID-19

Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi COVID-19
Kontroversi.or.id – Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan R.I memberikan paparan terkait “Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemberian Imunisasi COVID-19”.Pedoman ini terdiri dari :• BAB 1 PENDAHULUAN
• BAB 2 EPIDEMIOLOGI CORONA VIRUS (COVID-19)
• BAB 3 PERSIAPAN PELAKSANAAN PELAYANAN
IMUNISASI COVID-19
• BAB 4 PELAKSANAAN PELAYANAN IMUNISASI COVID19
• BAB 5 SURVEILANS KIPI
• BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan Operasional Vaksinasi Covid-19

  •  Survei : Readiness dan Acceptence Study (sedang berlangsung)
  •  Persiapan dan Koordinasi
  •  Penetapan Permenkes Vaksinasi Covid-19
  •  Penyusunan Pedoman teknis
  •  Advokasi Sosialisasi Mobilisasi
  •  Peningkatan Kapasitas SDM, Sarana (logistic)
  •  Peningkatan Jejaring Pelayanan
  •  Sistim Informasi Manajemen
  •  Penyusunan Mikroplanning
  •  PelaksanaanVaksinasi
  •  Supervisi, Bimbingan teknis, monitoring
  •  Evaluasi Rapid ConvinienceAssesment/Survey cakupan, Post introduction Evaluation, Review Pelaksanaan

Pelaksanaan pemberian vaksinasi

1. Dosis administrasi : diberikan 2 (dua) dosis/orang dengan jarak minimal 14 hari, sehingga dapat membentuk kekebalan

2. Pemberi layanan imunisasi COVID-19 adalah dokter, perawat dan bidan di fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah, swasta maupun akademi/institusi Pendidikan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), TNI dan Polri dalam jejaring Public Private Mix (PPM)

3. Teknis dan tempat pelaksanaan pemberian imunisasi, berdasarkan kajian ITAGI:

a. Kelompok usia produktif berusia 18 – 59 tahun, dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah baik puskesmas, posbindu maupun RSUD/RSUP, kerjasama dengan klinik, klinik kantor/perusahaan, rumah sakit swasta, bidan praktek swasta dan lain – lain, termasuk pos – pos pelayanan imunisasi di tempat – tempat strategis

b. Kelompok penduduk dengan kormorbid berusia 18 – 59 tahun yang masih aktif/produktif sebaiknya dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah (puskesmas dan Rumah Sakit), klinik dan rumah sakit swasta.

Teknis pelaksanaan vaksinasi COVID-19

Memerlukan waktu 15 menit/orang

  1. Pendaftaran
  2. Pengukuran (tekanan darah, rapid test kolestrol, gula darah, dll)
  3. Edukasi tentang Imunisasi COVID-19
  4. Anamnesa (siapkan list daftar pertanyaan)
  5. Penyuntikan
  6. Informasi jadwal imunisasi selanjutnya

Catatan :

  • Pelayanan posbindu 5 jam/hari
  • Waktu pelayanan 15 menit
  • 15 menit x 20 orang sehingga diperlukan 300 menit atau 5 jam.
” alt=”” />
Teknis pelaksanaan vaksinasi COVID-19

PELAYANAN IMUNISASI COVID-19 DI POS IMUNISASI (Posyandu, Posbindu, Sekolah dan Pos pos yang ditentukan)

  1. Ruang/tenda/tempat yang cukup besar, sirkulasi udara yang baik. Bila ada kipas angin, letakkan di belakang petugas kesehatan agar arah aliran udara kipas angin mengalir dari tenaga kesehatan ke sasaran imunisasi;
  2. Bersihkan ruang/tempat pelayanan imunisasi sebelum dan sesudah pelayanan dengan cairan disinfektan;
  3. Fasilitas mencuci tangan pakaisabun dan air mengalir atau hand sanitizer;
  4. Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak aman 1 – 2 meter.
  5. Ruang/tempat pelayanan imunisasi hanya untuk melayani orang sehat;
  6. Jika memungkinkan sediakan jalan masuk dan keluar yang terpisah. Sasaran dan pengantar keluar dan masuk bergantian;
  7. Tempat/ruang tunggu sebelum dan sesudah imunisasi terpisah. Tempat duduk dengan jarak aman antar tempat duduk 1 – 2 meter. Sesudah imunisasi sasaran menunggu selama 30 menit.
” alt=”” />
Contoh Pengaturan Ruang/ Tempat Pelayanan Imunisasi

Dalam pedomen teknis ini dipaparkan pula TIMELINE PENGADAAN, DISTRIBUSI DAN PELAYANAN IMUNISASI COVID-19, serta hasil survei yang dilakukan Kemenkes.

  1. Diperlukan pelaksanaan survei persepsi masyarakat untuk vaksin COVID-19 (mempertimbangkan vaccine hesistancy di Indonesia)
  2. Country readiness assesment dalam rangka menilai kesiapan pelaksanaan pemberian imunisasi COVID-19 yang ditinjau dari berbagai aspek mulai dari tahap mikroplanning, pelaksanaan dan
    monev
  3. Pembentukan kelompok kerja tingkat nasional, provinsi/kab/kota dalam rangka koordinasi, harmonisasi pelaksanaan imunisasi COVID-19
  4. Pelaksanaan Cost Effectivess Analysis (CEA) imunisasi COVID-19, apabila imunisasi COVID-19 akan masuk sebagai Program Imunisasi Nasional
  5. Antispasi Komunikasi Risiko pelaksanaan baik isu halal-haram, kelompok antivaksin
  6. Penguatan SDM melalui pelatihan dengan BPSDM dan Sistim Informasi kolaborasi dengan Pusdatin

Kesimpulan

  •  Grand Design Operasional Imunisasi disusun berdasarkan ketersediaan vaksin yang faktanya sampai saat ini cukup dinamis.
  •  Logistik coldchain diperkirakan memadai melihat ketersediaan vaksin yang bertahap, demikian pula jumlah dan rasioVaksinator
  •  Pelaksanaan tetap mempertimbangkan pelaksanaan imunisasi rutin yang saat ini cakupannya masih rendah.
  •  Penetapan Permenkes tentang PelaksanaanVaksinasi COVID-19, jabaran teknis dari Perpres.
  •  Perlu beberapa skema : imunisasi sebagai program, imunisasi pilihan skema sektor swasta, maupun sebagai bagian dari asuransi kesehatan
  •  Pencanangan imunisasi COVID-19 oleh Kepala Negara dalam rangka
  • mobilisasi komitmen pemerintah daerah

There is no ads to display, Please add some

Related posts

Potensi Diri [Kontroversi Dasar]

Penulis Kontroversi

Seluk-beluk tentang RATING

Penulis Kontroversi

Bola Panas Kita Itu Adalah Pikiran Kita

Penulis Kontroversi

Leave a Comment