Image default
Referensi Manajemen Bumdes Referensi UMKM

Tips Mengatur Modal Usaha Bumdes

Menjadi seorang pengelola Bumdes tak hanya berkewajiban memikirkan strategi pemasaran saja, namun juga harus dapat bijak dalam mengelola modal usaha yang dimiliki. Semakin bijak Anda dapat mengelola modal yang ada, semakin besar kemungkinan Bumdes Anda untuk terus berkembang menjadi semakin besar

Oleh : Isa Kontroversi Bumdes
Editor: Team Manajemen/Konsultasi Bumdes

Apakah yang sungguh harus diperhatikan dalam Bumdes?

Sebagian besar Bumdes membuat kesalahan dengan hanya berfokus pada profitabilitas saja.

Tahukah Anda bahwa sesungguhnya likuiditas adalah pilar lain yang membuat Bumdes berdiri dengan tegak?

Likuiditas dicapai melalui pengelolaan modal kerja yang efisien.

Konsepnya mirip dengan biaya hidup seseorang – dimana sejumlah uang dibutuhkan untuk memenuhi biaya tertentu seperti makanan, perumahan dan kesehatan.

Dalam hal ini, Bumdes membutuhkan sejumlah uang tunai untuk menutupi biaya dan hutang jangka pendek.

Kebanyakan asumsi yang mengatakan “jika Anda menghasilkan keuntungan, Anda akan memiliki cukup uang” adalah salah.

Untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan, Anda perlu mengelola modal kerja yang ada. Pengelolaan modal kerja merupakan tantangan besar bagi banyak Bumdes.

Dengan mengingat tips berikut ini, akan banyak masalah yang dapat Anda kurangi dalam pelaksanaannya:

1. Ketahui rasio modal kerja saat ini

Sebelum Anda menetapkan jalur untuk tumbuh dan mengembangkan Bumdes Anda, cari tahu rasio modal kerja Anda saat ini.

Bagilah aset lancar Anda seperti uang tunai, persediaan dan piutang berdasarkan kewajiban lancar, termasuk hutang seperti pembayaran pemasok, pajak, dan pembayaran untuk pembiayaan Bumdes jangka panjang.

Jika rasio ini ternyata kurang dari satu, berarti Bumdes tidak memiliki cukup modal kerja untuk bisa membayar kewajiban jangka pendek.

Sementara standarnya bervariasi menurut pertimbangan industri, rasio yang lebih besar dari 1 menyiratkan Bumdes berada dalam posisi keuangan yang baik untuk tumbuh lebih jauh.

2. Kelola Persediaan

Terlalu banyak persediaan bisa mengikat sebagian besar uang tunai, sekaligus juga meningkatkan biaya penyimpanan. Di sisi lain, terlalu sedikit persediaan bisa mengakibatkan hilangnya potensi penjualan.

Solusinya adalah membuat estimasi pembelian berdasarkan sejarah penjualan, yang akan memungkinkan Anda mempertahankan persediaan yang cukup. Ada banyak alat yang bisa membantu Bumdes meningkatkan akurasi peramalan.

Jika ada terlalu banyak inventaris, pertimbangkan untuk menjual beberapa dengan harga rendah atau diskon – mungkin total harganya akan lebih kecil dibandingkan dengan biaya penyimpanan.

3. Mengelola Faktur

Cara terbaik untuk memastikan pengelolaan modal kerja yang tepat adalah dengan mengirimkan tagihan dan faktur dengan segera, yang dapat dianggap sebagai ‘Piutang Usaha’ dan meningkatkan modal kerja.

Penting untuk membentuk praktik dan proses kredit yang baik dengan klien. Jika biasanya Anda memberikan masa pembayaran selama 30 hari, cobalah untuk meminta pembayaran dalam waktu 15 hari.

Berikan penawaran diskon kepada klien yang bersedia melakukan pembayaran dengan cepat. Melalui metode ini, arus kas Bumdes akan lebih cepat bergerak, dan menghindari kebangkrutan yang mungkin terjadi.

Di sisi lain, Bumdes dapat bernegosiasi dengan pemasok untuk persyaratan pembayaran yang lebih baik. Hindari membayar lebih awal dari tanggal pembayaran. Untuk memaksimalkan fungsi investaris, Anda juga sebaiknya memiliki lebih dari satu vendor.

4. Buat rencana kontingensi

Bumdes Anda mungkin saat ini mampu menciptakan keuntungan yang sangat besar, namun Anda tetap harus menyiapkan rencana kontingensi untuk menghadapi kejadian tak terduga.

Setiap Bumdes memiliki prosedur manajemen risiko yang berbeda, yang harus ditetapkan pada pandangan praktis dan obyektif mengenai kebutuhan modal kerja.

Cobalah pikirkan risiko yang mungkin terjadi dari praktik Bumdes yang Anda jalankan sekarang ini, risiko seperti kebakaran toko, penipuan yang dilakukan oleh vendor atau konsumen, atau bahkan risiko seperti hutang yang tidak dibayarkan oleh konsumen.

Risiko-risiko yang mungkin terjadi ini harus Anda pikirkan, dan masukan dalam rencana kontingensi Anda untuk memikirkan penyelesaian terbaiknya.

Sedia payung sebelum hujan
Ketahui risiko sebelum risiko tersebut benar-benar terjadi. Apabila Anda telah mengetahui risiko, dan membuat rencana kontingensinya maka di saat itu sungguh terjadi, setidaknya Anda akan dapat meminimalisirkan kerugian yang mungkin diderita.

Menjadi seorang pengelola Bumdes tak hanya berkewajiban memikirkan strategi pemasaran saja, namun juga harus dapat bijak dalam mengelola modal usaha yang dimiliki.

Semakin bijak Anda dapat mengelola modal yang ada, semakin besar kemungkinan Bumdes Anda untuk terus berkembang menjadi semakin besar.

Apabila di tengah perjalanan Anda merasa kurang modal dikarenakan beberapa operasional yang harus dilakukan, maka jangan pernah ragu untuk mengajukan pinjaman kepada instansi yang ada.


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Strategi Marketing Bebas Masalah

Penulis Kontroversi

Mengenal Perilaku Konsumen Digital

Penulis Kontroversi

Pembiayaan Rakyat Terbaik (KTA, Pinjol, Kartu Kredit, Bumdes, Bank-X)

Penulis Kontroversi

Leave a Comment