Image default
Referensi Ilmu Sosial Referensi informasi Referensi Media Referensi Rating

Seluk-beluk tentang RATING

Pesawat-pesawat TV dan peralatan lain yang dihubungkan dengan TV, misalnya DVD player, Play Station, dll di masing-masing rumah panel dipantau secara elektronik oleh sistem Peoplemeter. Masing-masing anggota rumahtangga diberikan sebuah tombol khusus pada handset Peoplemeter (misalnya tombol 1 untuk Ayah, tombol 2 untuk Ibu, dsb). Anggota rumahtangga diminta untuk menekan tombol handset pada saat menonton TV, dan menekan kembali ketika selesai menonton. Pengambilan data dilakukan melalui dua sistem, yaitu online dan offline

  • Oleh Yustus Maturbongs
    Editor:Imam Ahmad Bashori, Moh Ardi

Setelah mempublikasikan tulisan sebelumnya, “Atas nama rating”, salah seorang teman bertanya, bagaimana cara menghitung sebuah rating di televisi? Pertanyaan ini menjadi tantangan bagi saya, karena saya bukan berlatarbelakang seorang wartawan, jurnalis ataukah reporter yang pernah bekerja di sebuah stasiun televisi. Namun hal ini tidak menjadi penghalang bagi saya untuk mencari tahu, “mahluk” seperti apakah rating itu, yang selalu menjadi “Tuhan” bagi sebuah stasiun televisi. Dengan membaca buku-buku terkait, mengolah sumber informasi dari internet, maka saya mencoba membagikannya untuk anda

Apa itu rating?

Industri TV masih menjadikan rating sebagai patokan untuk menentukan berapa harga iklan per 15 detik atau 30 detik nya di program acaranya. Rating juga digunakan TV untuk memutuskan apakah suatu acara TV masih bisa dilanjutkan penayangannya atau dihentikan saja penayangannya, atau dipindahkan hari & jam tayangnya. Rating juga bisa digunakan untuk menentukan apakah pembawa suatu acara tetap dipertahankan atau perlu diganti., format acaranya perlu dirombak/diperbaiki atau tidak, jam tayangnya ditambah atau dikurangi.

Jadi kalau ada yang mengeluh, kenapa tiba-tiba acara Bukan Empat Mata kok berubah jam tayang? Kenapa Liputan 6 Sore dimajukan lebih awal? Kenapa siaran langsung Liga Italia tiba-tiba menghilang di RCTI? Selain faktor biaya, rating naik/turunnya pemirsa yang menonton adalah salah satu penyebabnya.

Secara umum, Rating adalah evaluasi atau penilaian atas sesuatu. Rating merupakan data kepemirsaan televisi. Data merupakan hasil pengukuran secara kuantitatif. Jadi Rating bisa dikatakan sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total. Pengertian yang lebih mudah, rating adalah jumlah orang yang menonton suatu program televisi terhadap populasi televisi yang di persentasekan.

Bagaimana pengambilan data kepemirsaan televisi dilakukan?

Pesawat-pesawat TV dan peralatan lain yang dihubungkan dengan TV, misalnya DVD player, Play Station, dll di masing-masing rumah panel dipantau secara elektronik oleh sistem Peoplemeter. Masing-masing anggota rumahtangga diberikan sebuah tombol khusus pada handset Peoplemeter (misalnya tombol 1 untuk Ayah, tombol 2 untuk Ibu, dsb). Anggota rumahtangga diminta untuk menekan tombol handset pada saat menonton TV, dan menekan kembali ketika selesai menonton. Pengambilan data dilakukan melalui dua sistem, yaitu online dan offline. Pada sistem online, data diambil setiap malam melalui sistem telepon yang diset secara otomatis dan dihubungkan dengan sistem pengolahan data sentral di kantor AGB Nielsen Media Research. Sistem online ini dilakukan untuk penarikan data harian (daily rating) di kota Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Sedangkan rumah panel yang masih offline di kota lainnya akan didatangi petugas Liaison Officer untuk mengganti modul (alat perekam data) setiap hari Minggu untuk data kepemirsaan hari Minggu hingga Sabtu pada minggu sebelumnya.

Siapa saja yang dijadikan panel dalam pengukuran kepemirsaan televisi (Television Audience Measurement)?

Anggota dari rumahtangga yang memiliki pesawat televisi dalam kondisi berfungsi dengan baik dan berusia 5 tahun ke atas. Semua rumah tangga di 10 area survei AGBNielsen memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi panel melalui penyaringan dan pemilihan dengan metode stratified random sampling (penarikan sampel secara acak bertingkat yang dimulai dari tingkat kotamadya hingga ke tingkat RT/Rukun Tetangga; dari masing-masing RT terpilih dipilih satu rumahtangga untuk menjadi panel). Dengan demikian, tidak ada satu rumahtangga pun yang dapat mengajukan diri untuk menjadi panel.

Bagaimana metode Stratified Random Sampling dilakukan dalam proses pemilihan panel?

Pertama-tama, 50 unit rumah tangga dalam lokasi yang memiliki TV dan berada pada lokasi yang berdekatan dikelompokkan dalam sebuah Primary Sampling Unit (PSU). Kemudian, pada masing-masing PSU, rumah-rumah dalam interval tertentu didata demografinya. Kemudian hasil pendataan tersebut dikompilasi, dan dipilih secara acak rumah tangga untuk dijadikan panel dengan mempertimbangkan proporsi umur, gender, serta SES sesuai dengan kondisi populasi. Proporsi populasi didapatkan dari hasil TV Establishment Survey.

Apakah yang dimaksud dengan TV Establishment Survey ?

TV Establishment Survey merupakan survei yang dilaksanakan secara tahunan dan bertujuan untuk :

  1. Menetapkan ukuran dan profil demografi penduduk yang memiliki televisi di kota-kota yang dijadikan target Peoplemeter, juga karakteristik penerimaan televisi serta detail kepemilikan barang-barang rumah tangga dari rumah-rumah di area-area itu.
  2. Untuk mengidentifikasi variabel-variabel demografik untuk penghitungan jumlah populasi yang sebenarnya dan proyeksi selama pembuatan TV rating. Juga untuk mengetahui jumlah total masing-masing variabel.
  3. Untuk membentuk kelompok rumah tangga menjadi panel Peoplemeter.
  4. Untuk menetapkan atau meninjau variabel kontrol dan matrix kontrol untuk pemeliharaan panel.

Mengapa tingkat penyebaran panel tidak sama di tiap kota?

Survey AGB Nielsen mencakup 10 kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, dan Banjarmasin. Tingkat penyebaran panel didasarkan pada survei awal atau Establishment Survey (ES) di 10 kota tersebut. Dari ES, akan didapatkan jumlah rumah tangga (berusia 5 tahun ke atas) yang memiliki TV yang berfungsi dengan baik atau disebut populasi TV. Dari populasi TV, akan diperoleh proporsi populasi TV untuk masing-masing area. Berdasarkan ES, proporsi populasi TV di 10 kota secara berturut-turut adalah: Jakarta-55%, Surabaya-20%, Bandung-5%, Yogyakarta-5%, Medan-4%, Semarang-3%, Palembang-3%, Makassar-2%, Denpasar-2%, dan Banjarmasin-1%. Dengan demikian, jumlah panel yang direkrut adalah berdasarkan pada proporsi populasi TV di masing-masing kota tersebut. Dengan kepemilikan TV di Jakarta adalah 55% dari total kepemilikan TV di 10 kota, maka 55% panel yang direkrut ada di Jakarta, dst.

Hal yang sama juga berlaku dalam hal penyebaran panel berdasarkan target pemirsa, misalnya Status Ekonomi Sosial (SES), pendidikan, pekerjaan, dsb. Sama dengan penyebaran panel per area yang telah dijelaskan diatas, pembagian panel per SES juga didasarkan atas ES. Jika dari ES tergambar bahwa populasi TV Jakarta sejumlah 19% berasal dari SES A, maka panel SES A yang direkrut pun sebanyak 19% dari total panel Jakarta.

Berapa lama usia panel dan bagaimana prosedur penggantian panel?

Lamanya sebuah rumahtangga menjadi panel adalah maksimal 2 tahun, namun penggantian panel tidak dilakukan secara serentak. Tingkat berhentinya suatu rumahtangga sebagai panel secara normal adalah 20-25% dari rumahtangga yang ter-install setiap tahunnya. Tidak ada penggantian yang dipaksakan dalam keadaan normal. Selain penggantian secara normal terjadi pula penggantian panel diakibatkan karena beberapa alasan, diantaranya:

  • Penolakan panel rumahtangga untuk meneruskan kerjasama
  • Menolak karena tidak memperbolehkan meng-install semua TV
  • Perubahan pada kondisi/keadaan anggota rumah tangga
  • Pindah rumah/renovasi

Apa yang sesungguhnya diberikan oleh TAM untuk industri?

TAM (TV Audience Measurement) memberikan masukan (dalam kepemirsaan TV) bagi agensi periklanan dan pemilik produk yang menggunakan TV sebagai medium untuk mengkomunikasikan produk mereka.

Apakah Rating Program?

Rating Program adalah rata-rata pemirsa pada program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total. Angka Rating Program didasarkan atas unit waktu terkecil 1 menit.

Mengapa rating program diperlukan?

Karena jaringan, stasiun TV, dan produser program tentunya ingin mengetahui apakah orang menyaksikan acara mereka atau tidak, siapa saja yang menonton, dan berapa banyak jumlahnya.

Kapan rating program dipakai?

Ketika ingin mengetahui banyaknya pemirsa yang menonton suatu program pada lintas periode waktu tertentu.

Kapan share pemirsa dipakai?

Share dapat digunakan ketika ingin mengukur persentase pemirsa yang menonton program tertentu dibandingkan dengan program-program lainnya dalam periode waktu yang sama.

Jika rating sebuah program rendah, tidakkah akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan?

Beberapa pelaku penyiaran memutuskan untuk melanjutkan program tertentu tanpa harapan untuk meraih rating tertinggi. Beberapa lainnya memutuskan untuk menghentikan tayangan. Hal ini tergantung pada tujuan utama dan strategi bisnis mereka.

Apakah TAM mengukur kualitas program acara?

Tentu saja tidak. Hasil pengukuran hanya akan memberitahu tentang berapa banyak orang yang menyaksikan acara mereka atau kuantitasnya. Banyaknya jumlah orang yang menonton pun tidak bisa secara langsung dikaitkan dengan alasan suka/tidak suka

Jika responden lupa menggunakan handset Peoplemeter ketika sedang menonton TV, bagaimana pengumpulan data kepemirsaan dari responden tersebut ?

Jika TV menyala tanpa seorangpun menekan tombol pada handset, perangkat Peoplemeter akan memberikan sinyal peringatan berupa suara dan running text “Siapa menonton?”. Jika suara dan teks tersebut diacuhkan, AGBNielsen akan bisa mengidentifikasikannya saat data diproses melalui Periodic Statistic Report terhadap “analisis kepemirsaan yang tidak lolos produksi”. Ada patokan tertentu untuk data kepemirsaan yang lolos quality control produksi. Jika patokan tersebut terlampaui, maka data kepemirsaan dari rumahtangga tertentu akan disingkirkan dan tidak akan diproses. AGBNielsen juga akan mengirim petugas untuk melakukan re-edukasi panel untuk menekan tombol. Jika rumahtangga panel tidak memperlihatkan perkembangan setelah dire-edukasi, maka panel akan dilepas untuk diganti dengan panel yang baru.

Apa imbalannya untuk keluarga responden?

Sebagai apresiasi atas partisipasi sebagai responden AGBNielsen, panel mendapatkan poin setiap bulannya. Panel dapat memilih hadiah – yang berupa perabot rumahtangga, seperti timbangan, pan, setrika, tea set, dinner set, panci, kompor, blender, dsb – dari katalog AGBNielsen berdasarkan poin yang dikumpulkan. Semakin lama waktu kerjasama, semakin besar poin yang bisa dikumpulkan. Nilai nominal hadiah yang diberikan tergantung pada jumlah poin tersebut.

Apa saja jenis-jenis rating?

Untuk sebuah film, yang diberlakukan adalah G, PG, PG-13, R, atau NC-17. Jadi rating G itu artinya aman ditonton oleh semua umur, PG artinya beberapa material di dalam sebuah film mungkin tidak cocok untuk ditonton oleh anak-anak, PG-13 artinya tidak cocok untuk ditonton oleh anak dibawah 13 tahun, R artinya tidak cocok ditonton oleh anak dibawah 17 tahun (biasanya terdapat adegan seks di dalam filmnya), nah kalo NC-17 artinya tidak cocok untuk ditonton oleh anak usia 17 tahun kebawah.

Demikian informasinya. Semoga bermanfaat.

Sumber : www.agbnielsen.net
www.forumkami.com
www. google.co.id
www. yahoo.com
restyjf.blog.ugm.ac.id


Unduh Pedoman Pembelajaran pada Semester Genap TA 2020/2021 di sini.

Unduh FAQ Panduan Pembelajaran Semester Genap 2020-2021 di sini.

Unduh Salinan SKB PTM di sini.

Penggantian Peserta Yang Mengundurkan Diri Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2019 (download)

Hasil Akhir Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil  (CPNS) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2019 (download)

Jadwal Wawancara Peserta Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2019 (download)

Jadwal Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2019 (download)

Pengumuman Pendaftaran Ulang Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2019 (download)

Pengumuman Hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2019 (download)

Pengumuman Perubahan Jadwal Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Kemensetneg Tahun 2019 bagi Peserta di Sesi 3 pada tanggal 17, 18, 19, 20, 22, 23, dan 24 Februari Tahun 2020 (download)

Pengumuman Jadwal Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2019 (download)

Pengumuman Hasil Verifikasi Sanggahan Pelamar Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2019 (download)

Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Pelamar Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2019 (download)

Penyesuaian Persyaratan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2019 (download)

Pelayanan dan penjelasan informasi pelaksanaan Seleksi CPNS Kementerian Sekretariat Negara TA 2019 melalui:

a. menu Helpdesk pada https://sscasn.bkn.go.id;
b. email panitia seleksi pada rekrutmen@setneg.go.id.
c. telepon (pukul 09.00 s.d. 15.00 WIB)
– untuk Formasi Jabatan Kemensetneg di (021) 3848265
– untuk Formasi Jabatan Sekretariat Kabinet di (021) 3843457




There is no ads to display, Please add some

Related posts

Strategi Marketing Bebas Masalah

Penulis Kontroversi

Potensi Diri [Kontroversi Dasar]

Penulis Kontroversi

Menggali Motif Tindakan

Penulis Kontroversi

Leave a Comment