Image default
Berita Utama Peristiwa

Status Siaga Gunung Meletus Ile Lewotolok

Berdasarkan hasil analisis secara menyeluruh maka pada tanggal 29 November 2020 pukul 13:00 WITA tingkat aktivitas Gunungapi Ili Lewotolok dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga)

Kontroversi.or.id : Aktivitas gunung Ili Lewotolok yang berlokasi di Lembata, Nusa Tenggara Timur kembali menunjukkan peningkatan.

Gunung tersebut kembali mengalami erupsi pada Minggu (29/11/2020) pagi pukul 09.45 WITA.

Dengan adanya peningkatan aktivitas ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Ili Lewotolok dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).

“Berdasarkan hasil analisis secara menyeluruh maka pada tanggal 29 November 2020 pukul 13:00 WITA tingkat aktivitas Gunungapi Ili Lewotolok dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga)”, terang Kepala Pusat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani dalam keterangan resmi yang diterima para awak media. (Minggu, 29/11/2020)

Kasbani menerangkan, gunung yang dikenal pula dengan sebutan Gunung Ile Api atau Gunung Ile Lewotolok ini sebelumnya berstatus Waspada (Level II) sejak 7 Oktober 2017.

Aktivitas kegempaan

Sementara itu, baru-baru ini pada tanggal 26 November 2020 pukul 19.43 WIB gempa tremor terus terekam, dan pada tanggal 27 November 2020 pukul 05.57 WITA terjadi erupsi.

Aktivitas kegempaan sempat mengalami penurunan, namun hari ini (29/11/2020) mulai pukul 00.00-06.00 WITA terjadi 6 kali gempa vulkanik dalam yang mengindikasikan adanya suplai magma dari kedalaman yang kembali meningkat.

“Tremor menerus kemudian muncul mulai sekitar 15 menit sebelum erupsi terjadi pada 29 November 2020 pukul 09:45 WITA”, jelas Kasbani.

Erupsi pertama yang terjadi pada tanggal 27 November 2020 pukul 05.57 WITA tinggi kolom abu teramati setinggi 500 meter di atas puncak atau sekitar 1.923 meter di atas permukaan laut dengan intensitas tebal condong ke arah barat.

Adapun erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimal 4 mm dengan durasi erupsi tidak teramati jela karena diikuti tremor terus-menerus.

Sedangkan erupsi kedua yang terjadi hari ini pukul 9.45 WITA tinggi kolom abu mencapai 4.000 meter di atas puncak atau sekitar 5.423 meter di atas permukaan laut.

Selain itu intensitas kolom abu tebal condong ke arah barat di kolom bagian bawah dan ke arah timur di kolom bagian atas.

Erupsi kedua terekam di seismogram dengan amplitudo maksimal 35 mm dengan durasi erupsi 10 menit diikuti tremor terus-menerus.

Aktivitas masih tinggi

Kasbani menyebut data pemantauan mengindikasikan bahwa aktivitas Gunung Ili Lewotolok masih tinggi dan berpotensi mengalami erupsi susulan.

Potensi bahaya saat ini menurut Kasbani adalah lontaran batu atau lava pijar ke segala arah, serta hujan abu lebat yang penyebarannya bergantung arah dan kecepatan angin.

Potensi bahaya lain yakni awan panas utamanya ke arah bukaan kawah (tenggara), longsoran material lapuk yang berada di kawah puncak ke arah tenggara, maupun aliran lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Ile Lewotolok utamanya saat musim hujan.

Rekomendasi terkait kenaikan status Ile Lewotolok:

  1. Dalam tingkat aktivitas Siaga (Level III), masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 km dari kawah puncak.
  2. Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
  3. Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di Gunung Ili Lewotolok agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar terutama di musim hujan.
  4. Seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi Gunung Ili Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).
  5. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.
  6. Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ili Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

Penjelasan PVMBG

Berdasarkan informasi yang diunggah oleh akun Twitter MAGMA Indonesia, @id_magma, erupsi terjadi pada pukul 09.45 WITA.

Ahli Vulkanologi yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Surono, membagikan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Badan Geologi, dan PVMBG.

Ia menyebutkan, letusan menghasilkan kolom abu yang setinggi kurang lebih 4.000 meter di atas puncak, atau kurang lebih 5.423 meter di atas permukaan laut.

Angin meniup kolom abu tersebut condong ke arah timur dan barat.

Sementara, untuk gempa vulkanik terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dengan durasi kurang lebih 10 menit atau 600 detik.

Masyarakat dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang berada di zona perkiraan bahaya yakni di radius 2 km dari puncak atau pusat aktivitas gunung.

Namun, Surono menyebutkan, kondisi di sekitar Gunung Ili Lewotolok relatif aman karena jauh dari permukiman penduduk.

“Tapi masyarakat jauh kok, jauh dari puncak gunung. Tidak seperti di Merapi, dekat dan padat”, kata mantan staf ahli Menteri ESDM ini.

Menurut Surono, Gunung Lewotolok sering mengalami erupsi kecil dan sudah lama berstatus Waspada.

Sebelum letusan pada hari ini, Gunung Lewotolok meletus pada Jumat (27/11/2020).

Seperti diberitakan ciutan awak media, Gunung Lewotolok meletus pukul 05.57 Wita, dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 500 meter di atas puncak.

Erupsi menyebabkan beberapa desa di sekitar lereng gunung diguyur hujan abu dan pasir.

Mengutip laman Kementerian ESDM, Gunung Ile Lewotolok terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

  1. Gunung Lewotolok memiliki ketinggian 1.423 meter di atas permukaan laut.
  2. Status gunung berapi ini adalah waspada (level II) sejak 7 Oktober 2017.
  3. Nama Ile Lewotolok berasal dari bahasa daerah setempat (bahasa Lamaholot) yang berarti gunung api.
  4. Gunung tersebut dipercaya pernah meletus dahsyat berkali-kali sejak tahun 1666 hingga 1920-an.
  5. Letusan itu di antaranya pernah terjadi pada tahun 1660, 1819, 1849, 1852, 1864, 1889, 1920.

Hasil Pengamatan Petugas Pos

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Alselmus Bobyson Lamanepa, mengungkapkan, Minggu (29/11/2020) pukul 09.45 WITA, Gunung Ile Lewotolok kembali megeluarkan abu setinggi 4.000 meter di atas puncak.

“Kolom abu teramati berwarna abu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi kurang lebih 10 menit”, ungkap Alselmus kepada awak media.

Pihaknya memberikan rekomendasi kepada masyarakat sekitar, pendaki, serta wisatawan, agar tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah Gunung Ili Lewotolok dan di seluruh area dalam radius 2 kilometer.

Menurut Teddi Lagamaking, warga di sekitar Gunung Ile Lewotolok mengatakan, saat ini sudah banyak warga yang mengungsi dari desa ke kantor bupati Lembata.

“Tadi pukul 11.00 WITA warga berangkat menuju kantor bupati Lembata karena panik melihat erupsi kembali terjadi disertai hujan kerikil, batu pasir, dan abu vulkanik. Mau tidak mau harus mengungsi”, ungkap Teddi saat dihubungi awak media.

Pewarta: Imam Ahmad Bashori, Moh Ardi

Editor : Munichatus Saadah


Unduh Pedoman Pembelajaran pada Semester Genap TA 2020/2021 di sini.

Unduh FAQ Panduan Pembelajaran Semester Genap 2020-2021 di sini.

Unduh Salinan SKB PTM di sini.






There is no ads to display, Please add some

Related posts

Anggaran Covid-19 yang berpeluang untuk dikorupsi

Penulis Kontroversi

Tingkatkan Kebersamaan Dan Sinerginitas, Wabup Qosim Serahkan Hadiah Lomba Desa

Penulis Kontroversi

Polres Gresik Di Usulkan Kapolda Jadi Polresta ke Mabes Polri

Penulis Kontroversi

Leave a Comment