Image default
Referensi Referensi informasi

INFORMASI SEBAGAI KEKUATAN INFORMATION INSTRUMENT OF POWER

Tulisan ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya. Sementara di bidang operasional, informasi lebih cenderung disebut sebagai data intelijen mengingat data yang ada senantiasa dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya

Informasi adalah pesan dari satu pihak ke pihak lain baik melalui ucapan, ekspresi atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan.

Informasi dapat direkam atau ditransmisikan.

Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang.

Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis.

Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman atau instruksi.

Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, persepsi, stimulus, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik.

Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan.

Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya. Sementara di bidang operasional, informasi lebih cenderung disebut sebagai data intelijen mengingat data yang ada senantiasa dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya.

Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.

Namun di tangan lembaga yang berwewenang data tersebut merupakan data intelijen yang biasanya dikembangkan sesuai kebutuhan.

Pengertian Informasi Menurut Para Ahli.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan.

Informasi berguna bagi pembuat keputusan karena dapat menurunkan ketidakpastian atau meningkatkan pengetahuan.

Berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyek secara lebih mendalam. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara-cara tertentu yang dianalisa dari data intelijen.

Menurut Raymond Mc.leod. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Jogiyanto HM. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Abdul Kadir dan McFadden dan kawan-kawan mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Menurut George H. Bodnar informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.

Menurut Lani Sidharta informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan.

Menurut Anton M. Meliono informasi adalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan tertentu untuk menghasilkan sebuah keputusan.

Menurut Gordon B. Davis informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Berdasarkan Wikipedia Indonesia informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Dari sekian banyak tanggapan dapat disimpulkan bahwa secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data intelijen ke dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata sebagai pertimbangan pengambilan keputusan.

Siklus Informasi
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi.

Di dalam kancah operasional informasi digambarkan berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi atau mungkin akan terjadi. Data intelijen merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi.

Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Kualitas Informasi.
Kualitas informasi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut[2] :

Akurat dan teruji.
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.

Sempurna. Informasi disajikan dengan lengkap tanpa pengurangan, penambahan, dan pengubahan.

Tepat waktu.
Infomasi harus disajikan secara tepat waktu, karena menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.

Relevan.
Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.

Mudah dan murah.
Apabila cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau akan mencari alternatif substitusinya.

Kualitas Informasi.
Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

Akurat,
berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Tepat pada waktunya,
berarti informasi yang diterima tidak boleh terlambat.

Relevan,
berarti informasi tersebut mempunyai manfaat dari pemakainya.

Teknologi Informasi.
Teknologi yang mampu membantu manusia untuk melakukan pekerjaan mereka.

Teknologi Informasi (Information Technology) merupakan dari bahasa latin ‘texere’ atau yang berarti membangun.

Teknologi sebenarnya memiliki 2 aspek penting, yaitu hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak).

Dari kedua komponen tersebut, mereka saling berkaitan satu sama lain yang berguna untuk bekerja sama menciptakan sebuah teknologi informasi.

Teknologi lebih dominan pada hardware atau perangkat keras meskipun software juga memiliki peranan yang tidak kalah Teknologi Informasi, sering dikaitkan dengan teknologi komunikasi.

Karena keduanya memang saling berhubungan satu sama lain. Pada dasarnya, teknologi komunikasi dan teknologi informasi memiliki definisi yang sama.

Teknologi komunikasi berarti semua teknologi informasi yang mendukung semua teknologi komunikasi.

Oleh karena itu, saat ini hadirlah istilah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yaitu gabungan antar kedua aspek tersebut. Istilah ini muncul setelah ada perpaduan dari kedua aspek ini, yang terjadi pada abad ke-20.

Sejarah Teknologi Informasi. Pada awalnya dulu tahun 2000 SM, manusia berkomunikasi menggunakan gambar atau simbol simbol.

Lalu bangsa Yunani kuno membuat simbol-simbol baru agar mudah digunakan dan disampaikan, hingga menjadi alfabet yang seperti kita gunakan sekarang ini.

Seiring dengan jaman, banyak Teknologi Informasi dan Komunikasi yang bermunculan.

Dari adanya buku, hingga adanya mesin cetak yang ditemukan Johann Gutenberg dari Jerman.

Tentunya hal ini sangat memudahkan untuk penyampaian informasi. Setelah ditemukannya mesin cetak, pada tahun sekitar 1600 ditemukanlah komputer pertama yang diciptakan Blaise Pascal yang dinamai Pascaline yang merupakan tonggak awal mesin pengganti otak manusia.

Salah satu contoh penemuan yang mengalami perkembangan hingga menjadi perangkat seperti sekarang adalah telepon.

Alat komunikasi ini selanjutnya dikembangakan menjadi lebih sederhana dan dapat dibawa dalam saku, seperti handphone jaman Selanjutnya handphone tersebut juga dikembangkan hingga menjadi smartphone dan tablet PC.

Tak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi informasi memang mempunyai pengaruh besar bagi kehidupan manusia. Apalagi dalam hal informasi dan komunikasi untuk manusia.

Namun jika disikapi dengan bijak, pasti akan membawa hal yang baik bagi kehidupan kita semua.

Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga Teknologi Informasi agar tidak disalah gunakan.

Kekuatan Informasi dan Pengetahuan dalam Memajukan Bangsa. Informasi dan pengetahuan adalah gerbang menuju titik kemajuan suatu bangsa. Dalam perannya sebagai gerbang tersebut informasi dan pengetahuan sekilas memang satu hal yang sama persis, namun jika coba kita kaji lebih jauh akan nampak perbedaannya.

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Maka bisa disimpulkan bahwa pengetahuan didapat setelah adanya informasi, jadi informasi dulu yang menjadi input kedalam pikiran kita kemudian setelah informasi tersebut tersimpan didalam memori otak kita maka itu adalah pengetahuan. Pengetahuan yang ada didalam diri kita tersebut apabila dikeluarkan atau disampaikan kepada orang lain maka pengetahuan tersebut berubah sifatnya menjadi informasi bagi orang lain, ketika informasi tersebut dapat disimpan di memori pikiran orang yang menerimanya maka informasi tersebut berubah menjadi pengetahuan bagi orang tersebut. Keadaan ini akan terus berulang dan berulang secara kontinyu seiring dengan derasnya arus penyampaian informasi dan kecepatan penangkapan informasi.

Secara khusus, informasi dan pengetahuan dapat berfungsi pada posisinya masing-masing, namun secara umum informasi dan pengetahuan memiliki peran yang sama, yaitu mencerdaskan peradaban. Salah satu faktor dalam memajukan suatu bangsa adalah arus informasi yang tumbuh dengan baik, tidak terlalu cepat juga tidak terlalu lambat.

Kuatnya arus informasi harus berbanding lurus dengan kemampuan masyarakat dalam menangkap informasi tersebut untuk kemudian ditranslitkan menjadi pengetahuan.

Tidak semua arus perkembangan informasi dapat diterjemahkan menjadi ilmu pengetahuan, karena tidak semua yang dikatakan oleh informasi itu benar (incorrect information), sedangkan sifatnya ilmu pengetahuan itu sendiri harus sesuatu yang benar yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah baik secara fakta maupun de jure. untuk informasi yang benar harus dimulai dari kebenaran penyampai informasi itu tersendiri. Contohnya, tidak semua informasi yang disampaikan oleh media telvisi itu benar, bisa jadi informasi yang disampaikan tersebut masih berupa isue, atau bahkan tidak jarang sebuah informasi sengaja dilontarkan ke publik untuk kepentingan bagi pihak-pihak yang berada dibalik media televisi tersebut. Contoh tersebut semakin fatal ketika pihak-pihak yang berkepentingan dibalik media tersebut terkait erat dengan kepentingan politik karena media tersebut cenderung dijadikan sebagai senjata propaganda untuk mendorong opini masyarakat terhadap apa yang dibenarkan oleh media tersebut.

Oleh karena hal tersebut kita sangat butuh sekali atas kehadiran media-media informasi yang dapat memberikan informasi yang benar, netral tidak berpihak pada satu kelompok tertentu, tidak mempropokasi terjadinya perselisihan dengan mengekspose perbedaan yang berlebihan. Sesungguhnya media seperti inilah yang akan menjadi Agent of Intelligence (agen pencerdasan), karena informasi yang disampaikan tidak hanya sekedar kabar atas perkembangan suatu kondisi, tapi juga kaya akan ilmu pengetahuan karena disitu terdapat kebenaran informasi yang bisa dipertanggungjawabkan baik secara fakta ilmiah maupun de jure. Media informasi harus mempunyai kesadaran akan fungsinya sebagai bagian dari pendidikan masyarakat, namun bukan berarti menggiring masyarakat pada satu opini propaganda yang sebetulnya cenderung membodohi dan menyesatkan.

Dengan kata lain media informasi tidak perlu menjadi ikan yang sudah didarat, namun cukup sebagai kail pancingannya saja.

Efek Sebuah Informasi.
Hadirnya informasi dapat mengurangi kecemasan seseorang terhadap suatu keadaan, disisi lain ketidak benaran suatu informasi bisa jauh lebih buruk efeknya dari sebuah kecemasan.

Sebagai contoh adalah beberapa waktu gempa bumi di Sumatera Barat terjadi, muncul sebuah informasi palsu yang mengatakan akan terjadi tsunami dahsyat.

Spontan saja informasi palsu tersebut membuat panik masyarakat, yang secara mental mereka berada dalam kondisi cemas dan takut akan terjadinya bencana tsunami. Sementara itu informasi yang mengabarkan perkara antara Ibu Prita dengan Rumas Sakit Internasional berefek pada kebangkitan empati masyarakat seantero tanah air yang berujung pada pengumpulan koin, dan ini sebuah gerakan massal.

Dari contoh-contoh tersebut sudah bisa melihat betapa kuatnya pengaruh sebuah informasi.

Bisa dibayangkan bila dalam setiap informasi yang disampaikan mengandung unsur-unsur inspirasi dan motivasi, maka setiap orang yang menerima informasi-informasi dari media tersebut akan menjadi orang-orang yang penuh kreatifitas dan semangat.

Evolusi Informasi Menjadi Pengetahuan yang Membangun. Sebagaimana yang diuraikan diatas bahwa informasi yang benar (bukan hoax dan tidak menyesatkan) cenderung menjadi pengetahuan, pengetahuan yang dimaksud bukanlah sekedar suatu pemahaman yang diketahui saja, namun juga pengetahuan yang jika itu diwujudkan kedalam suatu tindakan akan melahirkan karya nyata yang memiliki nilai positif.

Contoh sederhana:
ketika media informasi menyampaikan bahwa, minum obat disertai dengan teh manis atau susu akan menghambat penyerapan komponen tertentu didalam obat, dan itu benar dan bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah, kemudian orang yang membaca informasi tersebut menghindari minum obat berbarengan dengan susu atau teh manis, maka jelas bahwa informasi tersebut merupakan pengetahuan yang mencerdaskan dan berdampak positif.

Peranan Informasi dan Pengetahuan di Sendi-sendi Secara keseluruhan, peran informasi dan pengetahuan sangat mustahil bisa dilepas oleh manuasia dalam tatanan kehidupan, infromasi bisa membangun namun juga bisa menghancurkan, kadang tidak juga tergantung

MAKNA INFORMASI SEBAGAI KEKUATAN(INFORMATION INSTRUMENT OF POWER)

Informasi adalah pesan dari satu pihak ke pihak lain baik melalui ucapan, ekspresi atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan.

Informasi dapat direkam atau ditransmisikan.

Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang.

Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis.

Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman atau instruksi.

Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, persepsi, stimulus, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik.

Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan.

Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya. Sementara di bidang operasional, informasi lebih cenderung disebut sebagai data intelijen mengingat data yang ada senantiasa dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya.

Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.

Namun di tangan lembaga yang berwewenang data tersebut merupakan data intelijen yang biasanya dikembangkan sesuai kebutuhan.

Pengertian Informasi Menurut Para Ahli. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna bagi pembuat keputusan karena dapat menurunkan ketidakpastian atau meningkatkan pengetahuan.

Berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyek secara lebih mendalam. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara-cara tertentu yang dianalisa dari data intelijen.

Menurut Raymond Mc.leod. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Jogiyanto HM. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Abdul Kadir dan McFadden dan kawan-kawan mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Menurut George H. Bodnar informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.

Menurut Lani Sidharta informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan.

Menurut Anton M. Meliono informasi adalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan tertentu untuk menghasilkan sebuah keputusan.

Menurut Gordon B. Davis informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Berdasarkan Wikipedia Indonesia informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Dari sekian banyak tanggapan dapat disimpulkan bahwa secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data intelijen ke dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata sebagai pertimbangan pengambilan keputusan.

Siklus Informasi.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Di dalam kancah operasional informasi digambarkan berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi atau mungkin akan terjadi. Data intelijen merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi.

Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Kualitas Informasi. Kualitas informasi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut[2] :
Akurat dan teruji. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.

Sempurna. Informasi disajikan dengan lengkap tanpa pengurangan, penambahan, dan pengubahan.

Tepat waktu. Infomasi harus disajikan secara tepat waktu, karena menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.

Relevan. Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.

Mudah dan murah. Apabila cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau akan mencari alternatif substitusinya.

Kualitas Informasi. Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Tepat pada waktunya, berarti informasi yang diterima tidak boleh terlambat.

Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat dari pemakainya.

Teknologi Informasi. Teknologi yang mampu membantu manusia untuk melakukan pekerjaan mereka. Teknologi Informasi (Information Technology) merupakan dari bahasa latin ‘texere’ atau yang berarti membangun.

Teknologi sebenarnya memiliki 2 aspek penting, yaitu hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak).

Dari kedua komponen tersebut, mereka saling berkaitan satu sama lain yang berguna untuk bekerja sama menciptakan sebuah teknologi informasi.

Teknologi lebih dominan pada hardware atau perangkat keras meskipun software juga memiliki peranan yang tidak kalah

Teknologi Informasi, sering dikaitkan dengan teknologi komunikasi.

Karena keduanya memang saling berhubungan satu sama lain.

Pada dasarnya, teknologi komunikasi dan teknologi informasi memiliki definisi yang sama. Teknologi komunikasi berarti semua teknologi informasi yang mendukung semua teknologi komunikasi. Oleh karena itu, saat ini hadirlah istilah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yaitu gabungan antar kedua aspek tersebut. Istilah ini muncul setelah ada perpaduan dari kedua aspek ini, yang terjadi pada abad ke-20.

Sejarah Teknologi Informasi. Pada awalnya dulu tahun 2000 SM, manusia berkomunikasi menggunakan gambar atau simbol simbol.

Lalu bangsa Yunani kuno membuat simbol-simbol baru agar mudah digunakan dan disampaikan, hingga menjadi alfabet yang seperti kita gunakan sekarang ini. Seiring dengan jaman, banyak Teknologi Informasi dan Komunikasi yang bermunculan.

Dari adanya buku, hingga adanya mesin cetak yang ditemukan Johann Gutenberg dari Jerman.

Tentunya hal ini sangat memudahkan untuk penyampaian informasi.

Setelah ditemukannya mesin cetak, pada tahun sekitar 1600 ditemukanlah komputer pertama yang diciptakan Blaise Pascal yang dinamai Pascaline yang merupakan tonggak awal mesin pengganti otak manusia.

Salah satu contoh penemuan yang mengalami perkembangan hingga menjadi perangkat seperti sekarang adalah telepon.

Alat komunikasi ini selanjutnya dikembangakan menjadi lebih sederhana dan dapat dibawa dalam saku, seperti handphone jaman Selanjutnya handphone tersebut juga dikembangkan hingga menjadi smartphone dan tablet PC. Tak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi informasi memang mempunyai pengaruh besar bagi kehidupan manusia.

Apalagi dalam hal informasi dan komunikasi untuk manusia. Namun jika disikapi dengan bijak, pasti akan membawa hal yang baik bagi kehidupan kita semua. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga Teknologi Informasi agar tidak disalah gunakan.

Kekuatan Informasi dan Pengetahuan dalam Memajukan Bangsa. Informasi dan pengetahuan adalah gerbang menuju titik kemajuan suatu bangsa. Dalam perannya sebagai gerbang tersebut informasi dan pengetahuan sekilas memang satu hal yang sama persis, namun jika coba kita kaji lebih jauh akan nampak perbedaannya.

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.

Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.

Maka bisa disimpulkan bahwa pengetahuan didapat setelah adanya informasi, jadi informasi dulu yang menjadi input kedalam pikiran kita kemudian setelah informasi tersebut tersimpan didalam memori otak kita maka itu adalah pengetahuan. Pengetahuan yang ada didalam diri kita tersebut apabila dikeluarkan atau disampaikan kepada orang lain maka pengetahuan tersebut berubah sifatnya menjadi informasi bagi orang lain, ketika informasi tersebut dapat disimpan di memori pikiran orang yang menerimanya maka informasi tersebut berubah menjadi pengetahuan bagi orang tersebut. Keadaan ini akan terus berulang dan berulang secara kontinyu seiring dengan derasnya arus penyampaian informasi dan kecepatan penangkapan informasi.

Secara khusus, informasi dan pengetahuan dapat berfungsi pada posisinya masing-masing, namun secara umum informasi dan pengetahuan memiliki peran yang sama, yaitu mencerdaskan peradaban. Salah satu faktor dalam memajukan suatu bangsa adalah arus informasi yang tumbuh dengan baik, tidak terlalu cepat juga tidak terlalu lambat. Kuatnya arus informasi harus berbanding lurus dengan kemampuan masyarakat dalam menangkap informasi tersebut untuk kemudian ditranslitkan menjadi pengetahuan.

Tidak semua arus perkembangan informasi dapat diterjemahkan menjadi ilmu pengetahuan, karena tidak semua yang dikatakan oleh informasi itu benar (incorrect information), sedangkan sifatnya ilmu pengetahuan itu sendiri harus sesuatu yang benar yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah baik secara fakta maupun de jure. untuk informasi yang benar harus dimulai dari kebenaran penyampai informasi itu tersendiri. Contohnya, tidak semua informasi yang disampaikan oleh media telvisi itu benar, bisa jadi informasi yang disampaikan tersebut masih berupa isue, atau bahkan tidak jarang sebuah informasi sengaja dilontarkan ke publik untuk kepentingan bagi pihak-pihak yang berada dibalik media televisi tersebut. Contoh tersebut semakin fatal ketika pihak-pihak yang berkepentingan dibalik media tersebut terkait erat dengan kepentingan politik karena media tersebut cenderung dijadikan sebagai senjata propaganda untuk mendorong opini masyarakat terhadap apa yang dibenarkan oleh media tersebut.

Oleh karena hal tersebut kita sangat butuh sekali atas kehadiran media-media informasi yang dapat memberikan informasi yang benar, netral tidak berpihak pada satu kelompok tertentu, tidak mempropokasi terjadinya perselisihan dengan mengekspose perbedaan yang berlebihan. Sesungguhnya media seperti inilah yang akan menjadi Agent of Intelligence (agen pencerdasan), karena informasi yang disampaikan tidak hanya sekedar kabar atas perkembangan suatu kondisi, tapi juga kaya akan ilmu pengetahuan karena disitu terdapat kebenaran informasi yang bisa dipertanggungjawabkan baik secara fakta ilmiah maupun de jure. Media informasi harus mempunyai kesadaran akan fungsinya sebagai bagian dari pendidikan masyarakat, namun bukan berarti menggiring masyarakat pada satu opini propaganda yang sebetulnya cenderung membodohi dan menyesatkan.

Dengan kata lain media informasi tidak perlu menjadi ikan yang sudah didarat, namun cukup sebagai kail pancingannya saja.

Efek Sebuah Informasi. Hadirnya informasi dapat mengurangi kecemasan seseorang terhadap suatu keadaan, disisi lain ketidak benaran suatu informasi bisa jauh lebih buruk efeknya dari sebuah kecemasan.

Sebagai contoh adalah beberapa waktu gempa bumi di Sumatera Barat terjadi, muncul sebuah informasi palsu yang mengatakan akan terjadi tsunami dahsyat.

Spontan saja informasi palsu tersebut membuat panik masyarakat, yang secara mental mereka berada dalam kondisi cemas dan takut akan terjadinya bencana tsunami. Sementara itu informasi yang mengabarkan perkara antara Ibu Prita dengan Rumas Sakit Internasional berefek pada kebangkitan empati masyarakat seantero tanah air yang berujung pada pengumpulan koin, dan ini sebuah gerakan massal. Dari contoh-contoh tersebut sudah bisa melihat betapa kuatnya pengaruh sebuah informasi. Bisa dibayangkan bila dalam setiap informasi yang disampaikan mengandung unsur-unsur inspirasi dan motivasi, maka setiap orang yang menerima informasi-informasi dari media tersebut akan menjadi orang-orang yang penuh kreatifitas dan semangat.

Evolusi Informasi Menjadi Pengetahuan yang Membangun. Sebagaimana yang diuraikan diatas bahwa informasi yang benar (bukan hoax dan tidak menyesatkan) cenderung menjadi pengetahuan, pengetahuan yang dimaksud bukanlah sekedar suatu pemahaman yang diketahui saja, namun juga pengetahuan yang jika itu diwujudkan kedalam suatu tindakan akan melahirkan karya nyata yang memiliki nilai positif.

Contoh sederhana, ketika media informasi menyampaikan bahwa, minum obat disertai dengan teh manis atau susu akan menghambat penyerapan komponen tertentu didalam obat, dan itu benar dan bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah, kemudian orang yang membaca informasi tersebut menghindari minum obat berbarengan dengan susu atau teh manis, maka jelas bahwa informasi tersebut merupakan pengetahuan yang mencerdaskan dan berdampak positif.
Peranan Informasi dan Pengetahuan di Sendi-sendi Secara keseluruhan, peran informasi dan pengetahuan sangat mustahil bisa dilepas oleh manuasia dalam tatanan kehidupan, infromasi bisa membangun namun juga bisa menghancurkan, kadang tidak juga tergantung seberapa benar informasi yang disampaikan, tetapi juga sejauh mana informasi tersebut bermanfaat.

Pembatasan akses informasi yang berlaku di negara Korea Utara luar biasa ketatnya, secara keamanan dan stabilitas negara itu bagus dalam melanggengkan keabsolutan tirani. Namun negara ini hanya sedikit menghasilkan orang cerdas, itupun yang dapat menunjang kebutuhan negara, selebihnya dibiarkan dalam keterbelakangan dengan proteksi informasi dari luar.

Apabila banyak muncul orang-orang yang cerdas dengan membawa faham dari luar maka dikawatirkan
seberapa benar informasi yang disampaikan, tetapi juga sejauh mana informasi tersebut bermanfaat. Pembatasan akses informasi yang berlaku di negara Korea Utara luar bias ketatnya, secara keamanan dan stabilitas negara itu bagus dalam melanggengkan keabsolutan tirani. Namun negara ini hanya sedikit menghasilkan orang cerdas, itupun yang dapat menunjang kebutuhan negara, selebihnya dibiarkan dalam keterbelakangan dengan proteksi informasi dari luar.

Apabila banyak muncul orang-orang yang cerdas dengan membawa faham dari luar maka dikawatirkan tirani terancam runtuh, dan itu artinya berbahaya menurut penguasa Korea Utara.


There is no ads to display, Please add some

Related posts

UPDATE Data : Satgas Covid Catat Penambahan Kasus Baru Covid 20 Sembuh 26

Penulis Kontroversi

Kembali Catat Terkonfirmasi Covid Turun, SatgasTekan Sebaran Wabah Pandemi

Penulis Kontroversi

Peran Serta Masyarakat Bersama Lawan Covid, Dengan Menekan Sebaran Kasus Baru Agar Tak Meluas

Penulis Kontroversi

Leave a Comment