Image default
Referensi Referensi Corona

Vaksin Merah Putih Diharapkan Bisa Diproduksi Triwulan III/2021

Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan tim diharapkan bisa diproduksi untuk tahap awal pada triwulan III/2021

Kontroversi.or.id: Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan tim diharapkan bisa diproduksi untuk tahap awal pada triwulan III/2021, kata Bambang PS Brodjonegoro Menteri Riset dan Teknologi (Menristek).

Di triwulan III/2021 harapannya kita sudah bisa memproduksi tahapan awal dari vaksin Merah Putih ini untuk keperluan publik

“Di triwulan III/2021 harapannya kita sudah bisa memproduksi tahapan awal dari vaksin Merah Putih ini untuk keperluan publik”, kata Menristek Bambang dalam konferensi pers virtual yang diadakan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Jakarta. Rabu(2/9/2020)

Kementerian Riset dan Teknologi akan segera membentuk konsorsium vaksin Merah Putih.

saat ini proses pengembangan vaksin Covid-19 yang dilakukan Lembaga Eijkman sekitar 40 persen dari keseluruhan tahapan

Bambang PS Brodjonegoro menuturkan, “saat ini proses pengembangan vaksin Covid-19 yang dilakukan Lembaga Eijkman sekitar 40 persen dari keseluruhan tahapan”.

Vaksin yang dikembangkan tersebut menggunakan platform subunit protein rekombinan baik yang berbasis sel mamalia atau ragi.

akhir 2020 pengujian vaksin pada hewan bisa diselesaikan sehingga pada awal 2021, Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksin kepada PT Bio Farma untuk kemudian dilakukan uji klinis pada manusia

Harapannya, pada akhir 2020 pengujian vaksin pada hewan bisa diselesaikan sehingga pada awal 2021, Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksin kepada PT Bio Farma untuk kemudian dilakukan uji klinis pada manusia.

Selain dengan platform subunit protein rekombinan, Lembaga Eijkman juga mulai mengembangkan vaksin dengan pendekatan “inactivated virus” atau virus yang dilemahkan

“Sehingga di awal tahun depan insyaallah Lembaga Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksinnya kepada Bio Farma untuk di-‘scale up‘ ya untuk level produksi dan kemudian dimulai uji klinis tentunya uji klinis tahap 1, 2, dan 3″, tuturnya.

Selain dengan platform subunit protein rekombinan, Lembaga Eijkman juga mulai mengembangkan vaksin dengan pendekatan “inactivated virus” atau virus yang dilemahkan.(ant/isa/ahmad bashori almuhajir/ardi)


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Dinsos: Menteri Sosial Tidak Konsisten

admin

Catat Penambahan Kasus Covid, Satgas Penanganan tegaskan Patuhi  PPK

Penulis Kontroversi

UPDATE Data Meninggal Nol, Sembuh 20, Terkonfirmasi Covid 19

Penulis Kontroversi

Leave a Comment