Image default
#mekanisme otomatis milyarder

Mentalitas Orang Miskin Vs Orang Kaya

Sebelum Anda berpikir terlalu jauh dan menganggap ini adalah tentang uang, tekankan bahwa diskusi dan pembahasan kita saat ini tidak ada hubungannya dengan uang

Ada banyak sekali perbedaan antara menjai miskin dan kaya. Sebelum Anda berpikir terlalu jauh dan menganggap ini adalah tentang uang, tekankan bahwa diskusi kita saat ini tidak ada hubungannya dengan uang. Ini lebih menyangkut pada mentalitas dan perbedaan cara pandang keduanya.

Perbedaan mentalitas Orang Miskin vs Orang Kaya

1. Orang miskin fokus pada negativitas, orang kaya selalu mencari peluang

Mental yang buruk akan lebih fokus pada kalimat: Aku tidak bisa melakukannya, ini tidak akan bekerja. Saya tidak punya waktu, atau saya sudah mencobanya tapi tidak berhasil. Mereka tidak fokus pada peningkatan diri mereka sendiri.

Tidak ada rencana tertulis yang mereka siapkan untuk masa depan mereka. Bahkan mereka lebih memilih uang dari pada waktu mereka yang berharga.

Di lain sisi, orang kaya akan selalu mencari peluang. Mereka memiliki rutinitas seperti berolahraga, membaca buku inspiratif, dan belajar banyak hal yang mampu meningkatkan ketrampilan mereka. Bahkan jika dirasa perlu, mereka akan memiliki mentor untuk mencari kebijaksanaan.

Saat membeli aset, mereka akan berpikir tentang sebuah investasi yang menguntungkan, bukan sesuatu yang naik turun dan tidak pasti. Orang kaya akan belajar banyak ilmu dari orang yang lebih dahulu sukses. Mereka berusaha untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari..

2. Orang miskin berpikir bahwa si kaya akan memelihara hidup mereka, orang kaya berdiri di atas kakinya sendiri

Orang miskin sering kali terjebak dalam ilusi bahwa orang kaya memiliki tanggung jawab untuk merawat mereka. Inilah yang menghalangi si miskin untuk bertindak dan menghasilkan kekayaan.

Mereka bahkan terkejut ketika menjumpai kenyataan tidaklah seperti yang mereka harapkan selama ini. Ujung-ujungnya, mereka menyalahkan si kaya dan berkata bahwa orang-orang tersebut tidak peka terhadap kesulitan sesamanya.

Alih-alih mengukur diri dengan kemampuan orang lain, si kaya akan berdiri di atas kaki mereka sendiri, semampu mereka. Pantang bagi mereka untuk mengharapkan bantuan dari orang lain. Inilah yang menjadikan orang kaya memiliki banyak kreatifitas dibanding si miskin.

3. Orang miskin menyembunyikan hartanya, orang kaya membagi-bagikan hartanya

Kekayaan memanglah faktor fisik, namun mentalitas merupakan faktor psikologis. Orang miskin cenderung merasa kekurangan dan menyembunyikan harta mereka dengan alasan mereka hanya punya sedikit.

Sedangkan orang dengan mentalitas kaya akan membagi-bagikan harta mereka pada orang lain yang membutuhkan. Mereka tidak takut kekurangan, sebab mereka tahu, setiap rejeki yang keluar dari bejana mereka akan kembali lagi sebagai gantinya.

4. Orang miskin selalu merasa tidak aman, orang kaya membebaskan dirinya untuk mengejar impiannya

Menjadi miskin dikaitkan dengan mentalitas yang selalu merasa tidak aman. Sehingga yang dilakukan adalah menimbun sebanyak mungkin tanpa tahu apa yang bisa dikembangkan dari hal tersebut.

Anda tidak akan menjumpai orang kaya menyimpan pendapatannya di rekening tabungan. Si kaya datang dengan rasa aman dan menginvestasikan miliknya untuk mendapatkan hasil yang lebih besar, dan ini mereka lakukan secara teratur.

5. Orang miskin mencoba mengabaikan masalah, orang kaya menghadapinya

Banyak dari kalangan menengah ke bawah yang menunda-nunda waktu mereka untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Mereka meremehkannya, bahkan cenderung menghindar hingga semua sudah terlambat dan tidak dapat tertolong lagi.

Sementara orang kaya akan berkonsentrasi untuk memecahkan masalah mereka secepat mungkin dan menembus pada sasaran yang tepat.

6. Orang miskin berfoya-foya, orang kaya “menyimpan” hartanya untuk hal yang benar-benar tepat

Orang miskin senang sekali pamer. Mereka akan membangga-banggakan milik mereka yang tidak seberapa dan berusaha semaksimal mungkin tampil di depan. Mereka memiliki gengsi yang amat besar, dan dari situlah gaya hidup yang boros berasal.

Sementara itu, si kaya tidak pernah memamerkan hartanya. Tanpa semua itu, orang-orang pun bisa memahami bahwa dia adalah orang kaya. Mereka menghindari publisitas dan melakukan berbagai kegiatan amal secara sembunyi-sembunyi.

7. Orang miskin bekerja untuk uang, orang kaya tahu cara mengatur keuangan mereka

Mentalitas orang miskin selalu terarah pada uang, uang, dan uang. Mereka menghabiskan lebih dari separuh hidup mereka demi mendapatkan uang. Ketika mendapatkan uang tersebut, mereka akan segera menghabiskannya demi kesenangan sesaat.

Berbedaa dengan si kaya yang memiliki keyakinan bahwa uanglah yang bekerja untuk mereka. Mereka pandai mengatur keuangannya, sehingga tahu kapan saat tepat untuk menyimpan, mengeluarkan, dan juga berinvestasi.

Tips Keluar dari Mentalitas Miskin

Contoh-contoh di atas semakin menegaskan bahwa yang kaya akan menjadi semakin kaya, sedangkan yang miskin akan semakin teruruk dalam kemiskinan serta mentalitasnya. Disadur dari buku karya Robert Kiyosaki “Rich Dad Poor Dad”, kami akan membagikan sedikit tips untuk keluar dari lingkaran serta mentalitas miskin.

  • Ambil pendidikan yang baik

Robert Kiyosaki mengatakan bahwa kita harus mengambil pendidikan sedemikian rupa sebagai pondasi bila kelak kita akan mendirikan usaha. Bagaimanapun, pengalaman pendidikan formal akan memberi dampak siknifikan terhadap kehidupan kita.

  • Bekerja untuk impian Anda, bukan untuk orang lain
  • Investasikanlah waktu yang kita miliki untuk melihat potensi serta mengembangkan keterampilan kita.

Cari cara serta peluang baru untuk maju dan meraih impian kita. Jika Anda sedang berada dalam zona nyaman, tinggalkan itu dan kembali fokus pada impian Anda.

  • Berinvestasilah dalam suatu aset, jangan melakukan pemborosan
  • Prioritaskan uang yang Anda peroleh ke dalam kotak investasi. Tunda dulu untuk membeli mobil atau rumah impian Anda. Jika Anda sudah berhasil kelak, maka Anda bisa membeli dan mendapatkan apa pun yang Anda inginkan. (Isa/skdc)

There is no ads to display, Please add some

Related posts

Kontroversi kreatif: Cara, Ciri, Syarat, Kajian, Contoh

Penulis Kontroversi

Potensi Untung Bisnis E-Wallet Pemodal Besar, BUMD, hingga Bumdes

admin

Kontroversi Omset Atau Profit yang Lebih Menguntungkan dalam Bisnis Anda

Penulis Kontroversi

Leave a Comment