Image default
Berita Utama Dinamika

PSBB Tidak Diperpanjang

Keputusan tentang tidak melanjutkan PSBB diambil oleh masing-masing kepala daerah (Bupati Gresik, Bupati Sidoarjo, dan Wali Kota Surabaya) bukan oleh Gubernur Jatim

Kontroversi.or.id: Setelah pembahasan selama kurang lebih dua jam, rapat evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya hari ini, Senin (8/6/2020), akhirnya diputuskan tidak diperpanjang.

Keputusan ini telah diambil oleh tiga kepala daerah di Surabaya Raya dan sudah dituangkan dalam draft peraturan kepala daerah masing-masing.

Heru Tjahjono Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 menegaskan, keputusan tentang itu diambil oleh masing-masing kepala daerah, bukan oleh Gubernur Jatim.

“Sore tadi Pak Bupati Gresik, Bupati Sidoarjo, juga Ibu Wali Kota Surabaya memutuskan tidak melanjutkan PSBB di Surabaya Raya. Perlu dicatat, yang memutuskan bukan provinsi”, ujarnya.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dalam proses pengambil keputusan terkait berakhirnya masa PSBB Surabaya Raya tahap ketiga pada 8 Juni ini, hanya berlaku sebagai mediator.

“Namun, masih ada masa yang harus dijalankan (sebelum penerapan new normal). Masa transisi ini kemudian yang harus termuat di dalam Peraturan Bupati dan Wali Kota”, ujarnya.

Detail aturan di dalam peraturan kepala daerah yang memuat tentang masa transisi itu akan didiskusikan oleh perwakilan masing-masing kabupaten/kota Senin malam ini juga dan akan difinalkan besok.

Heru mengatakan, sebagaimana sudah dibahas bersama Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim, masa transisi sebelum new normal itu akan berlangsung di Surabaya Raya selama 14 hari.

867 Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh

Tren kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Surabaya terus bertambah. Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menangani pandemi Covid-19 membuahkan hasil.

Dari hari ke hari, jumlah pasien yang sembuh kian bertambah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, angka kumulatif hingga Senin (8/6/2020), sebanyak 867 pasien terkonfirmasi dinyatakan sembuh.

Febria Rachmanita Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya mengatakan, untuk data terbaru hari ini, Senin (8/6/2020), pasien Covid-19 yang telah sembuh berjumlah 55 orang. Mereka terdiri dari pasien rawat inap rumah sakit dan rawat jalan isolasi mandiri.

“Ada 40 orang yang (sebelumnya) rawat inap rumah sakit. Dan 15 lainnya dari rawat jalan isolasi mandiri”, kata Febria Rachmanita di Balai Kota, Senin (8/6/2020).

Sementara itu pada Minggu (7/6/2020), tren kesembuhan Covid-19 di Kota Pahlawan ini sebanyak 46 orang. Mereka terdiri dari pasien Hotel Asrama Haji, pasien rawat inap rumah sakit dan rawat jalan isolasi mandiri. Menurut dia, pasien sembuh ini lebih didominasi oleh pasien rawat inap dan rawat jalan isolasi mandiri.

“Rinciannya 3 pasien dari Hotel Asrama Haji, 43 lainnya dari rawat inap rumah sakit dan rawat jalan isolasi mandiri”, kata Feny sapaan akrab Febria Rachmanita.

Sedangkan, pada tanggal 31 Mei – 6 Juni 2020 itu, sebagian besar pasien sembuh merupakan tamu dari Hotel Asrama Haji. Mengacu data Dinkes, tercatat sebanyak 236 orang dinyatakan sembuh selama 7 hari tersebut.

Mulai tanggal 2 Juni pasien sembuh ada 1 orang. Kemudian pada 3 Mei 2020, bertambah secara signifikan menjadi 188 orang. Keesokan harinya tanggal 4 Juni 2020, pasien sembuh ada 11 orang.

“Berikutnya tanggal 5-6 Juni pasien yang sembuh ada 36 orang”, paparnya.

Kepala Dinkes Surabaya ini juga merinci jumlah pasien sembuh dari rawat inap rumah sakit. Di mulai dari 31 Mei – 6 Juni 2020, total sebanyak 195 orang dinyatakan sembuh. Rinciannya, ada 15 orang sembuh pada tanggal 31 Mei 2020, kemudian 8 orang sembuh pada 1 Juni 2020, selanjutnya ada 39 sembuh pada keesokan harinya dan 21 orang sembuh pada 3 Juni 2020. Tepat pada 4 Juni 2020, pasien sembuh yang seblumnya rawat inap di rumah ada 42 orang.

“Tanggal 5 Juni ada 56 dan 6 Juni ada 14. Jadi totalnya mulai 31 Mei – 6 Juni 2020, ada 195 pasien sembuh”, jelasnya.

Dia juga menyebut, pada tanggal 31 Mei – 6 Juni 2020, jumlah pasien sembuh yang sebelumnya rawat jalan atau isolasi mandiri ada 135 orang. Pertama pada tanggal 31 Mei 2020, ada sekitar 8 orang yang dinyatakan sembuh. Kedua, pada 1 Juni 2020, meningkat menjadi 9 orang. Pada 2 Juni 2020, mengalami peningkatan lebih banyak yakni 20 orang.

Selanjutnya pada 3 Juni 2020, ada 31 orang sembuh. Keesokan harinya 5 Juni 2020, ada 43 orang dinyatakan sembuh.

“Untuk tanggal 6 Juni 2020, ada sebanyak 7 orang sembuh”, terangnya.

Feny menambahkan, sampai dengan hari ini jumlah pasien yang masih dirawat dengan status terkonfirmasi berjumlah 644 orang. Kemudian untuk pasien dalam pengawasan (PDP) ada 1.287.

“Untuk ODP (orang dalam pemantauan) ada 85 orang. Sedangkan anak-anak yang sembuh sekitar 15 orang”, pungkasnya. (Isa)


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Bupati Lantik 375 Pejabat di Akhir Tahun 2019

Penulis Kontroversi

Penghapusan Listrik 450 VA: Kebutuhan atau Perencanaan Pemaksaan?

admin

Menilik Kesiapan Indonesia Siap Ber-Crypto Currency

admin

Leave a Comment