Image default
  • Home
  • Peristiwa
  • Gubernur Diminta Evaluasi Izin Tambang Terkait Hujan Batu di Purwakarta
Peristiwa Politik & Pemerintahan

Gubernur Diminta Evaluasi Izin Tambang Terkait Hujan Batu di Purwakarta






Purwakarta – Buntut hujan batu di Purwakarta akibat aktivitas perusahaan tambang, anggota DPRD Jawa Barat dari Daerah Pemilihan Karawang dan Purwakarta, Ihsanudin mendesak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengevaluasi izin perusahaan tambang tersebut.

“Pemprov Jabar harus mengevaluasi perusahaan-perusahaan tambang di wilayah Jawa Barat, khususnya perusahaan tambang yang melakukan peledakan dalam melakukan penambangan”, kata Ihsanudin. Kamis (10/10/2019)

Sebelumnya, pada Selasa siang (8/10/2019) secara tiba-tiba bebatuan dari atas tebing berjatuhan ke permukiman warga di bawahnya akibat aktivitas pertambangan PT Mandiri Sejahtera Sentra (PT MSS).

Atas peristiwa itu, tujuh rumah milik warga dan satu bangunan sekolah di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, rusak.

“Saya meminta Pak Gubernur segera mengevaluasi perusahaan-perusahaan tambang yang beraktivitas di Jawa Barat, terutama dalam hal ini PT Mandiri Sejahtera Sentra (PT MSS)”, katanya.

Jika terbukti ada kelalaian, ia mendesak agar izin tambang perusahaan tersebut dicabut dan memberikan sanksi tegas. Sebab peristiwa hujan batu itu sangat merugikan masyarakat.

Menurut dia, Pemprov Jabar juga harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Apalagi selama ini proyek pertambangan menggunakan bahan peledak yang bisa dipastikan akan berdampak negatif apabila dilakukan tidak sesuai prosedur.

“Warga yang bermukim di sekitar PT MSS dan perusahaan pertambangan lainnya juga agar berhati-hati dan waspada, serta segera melaporkan apabila terdapat kejanggalan dalam aktivitas tambang”, kata dia.


Dari foto yang terlihat di lokasi hujan batu di Purwakarta, batu berukuran raksasa menimpa halaman. Bahkan bangunan rumah sehingga rusak parah.

Berikut ini fakta-fakta hujan batu di Purwakarta :
1. Penyebab
Hujan batu di Purwakarta terjadi akibat ledakan di lokasi pertambangan. Diketahui, tengah ada aktivitas pertambangan yang menggunakan peledak di lokasi tersebut.

2. Kerugian
Akibat hujan batu di Purwakarta tercatat setidaknya tujuh rumah dan satu madrasah rusak parah. Namun tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

3. Kronologi
Kejadian hujan batu di Purwakarta terjadi pada siang hari. Sesaat terjadi ledakan, sirene tanda bahaya telah berbunyi agar warga bisa menyelamatkan diri.

Kemudian, sementara biasanya proses ledakan batu dilakukan sebanyak tiga kali, ledakan hujan batu di Purwakarta terjadi pada proses kedua sehingga batu raksasa terlempar mengenai rumah warga.

4. Perusahaan yang Terlibat
Hujan batu di Purwakarta terjadi karena ledakan di lokasi penambangan milik perusahaan PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS). Perusahaan ini memiliki luas area 41,9 hektare dan telah berjalan selama bertahun-tahun.

“Saya harus selesaikan ini, harus secepatnya. Kami harus tanggung jawab, apalagi rumah yang rusak”, jelas Direktur Teknik PT MSS Bambang Yudaka.

Polisi Duga Ada Kesalahan SOP
Polisi masih menyelidiki insiden hujan batu besar akibat ledakan tambang yang dilakukan PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS). Dugaan sementara, terjadi kesalahan standard operating procedure (SOP) saat peledakan.

Sejumlah batu besar menggelinding dan menghancurkan tujuh rumah warga dan sebuah sekolah di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta. Selasa (8/10/2019)

Selain memeriksa lokasi kejadian, polisi memeriksa sejumlah saksi, mulai saksi mata dari warga hingga pihak perusahaan tambang PT MSS.

“Sejak kemarin kejadian kami langsung melakukan penyelidikan. Sampai saat ini dugaan kami adalah pihak perusahaan tidak menggunakan SOP peledakan”, ujar Kasatreskrim Polres Purwakarta AKP Handreas Ardian, Rabu (9/10/2019).

Pihaknya saat ini sudah memeriksa tiga orang dari pihak perusahaan tambang tersebut, yakni juru ledak, bawahannya, dan satu orang bagian operasional.

Tidak tertutup kemungkinan masih banyak pekerja dari pihak perusahaan yang akan diperiksa. Hal ini guna mengungkap penyebab pasti kejadian ini.

“Untuk menetapkan tersangka, kami masih melakukan penyelidikan”, jelasnya.

(lcc/ddc)


poo










There is no ads to display, Please add some

Related posts

Munas Alim Ulama haramkan Multi Level Marketing

Penulis Kontroversi

Realisasi KUR 2018 Capai Rp. 79,2 Triliun

Penulis Kontroversi

Razia Miras Polres Gresik, Amankan 2 Pelaku Dan Sita 68 Botol Miras Berbagai Merk

Penulis Kontroversi

Leave a Comment