Image default
Peristiwa Politik & Pemerintahan

Jasa Tirta II Santuni Ratusan Anak Yatim

Direktur Keuangan dan SDM Jasa Tirta II, Haris Zulkarnain: “Penerima santunan ini setiap tahunnya mengalami penambahan, karena tim di lapangan terus memverifikasi data jumlah penerimanya secara berlangsung”

Kontroversi.or.id– Sebanyak 650 anak yatim dan piatu mendapat santunan dari Jasa Tirta II. Anak-anak yang mendapat santunan itu, salah satunya berasal dari kecamatan yang berada di sekitar Danau Jatiluhur. Seperti, dari Kecamatan Jatiluhur dan Sukasari.

Direktur Keuangan dan SDM Jasa Tirta II Haris Zulkarnain mengatakan, di pengujung Ramadan ini, pihaknya ingin berbagi kebahagiaan dengan anak-anak istimewa tersebut. Mengingat, dalam usia dini mereka sudah kehilangan orang tua. Yakni, ada yang kehilangan ayah, ibu, bahkan keduanya.

“Kami ingin berbagi kasih sayang dengan anak-anak ini. Apalagi, santunan bagi anak yatim dan piatu merupakan program rutin tahunan PJT”,  katanya, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Tita Sopandy, Kamis (30/5).

Menurutnya penerima santunan ini setiap tahunnya mengalami penambahan, karena tim di lapangan terus memverifikasi data jumlah penerimanya secara berlangsung. Makanya, jumlah penerima tersebut terus bertambah. Jika di tahun sebelumnya, anak-anak spesial penerima santuan ini sekitar 550. Tahun ini, menjadi 650 anak. Tidak hanya itu, santunan yang sama juga diberikan untuk anak yatim dan piatu dari Kabupaten Subang dan Karawang. Karena, kedua kabupaten itu masuk dalam wilayah kerja Jasa Tirta II.

“Santunan ini, berupa uang saku serta makanan untuk berbuka serta sahur. Semoga bermanfaat”,  ujarnya.

Sementara itu, Alina (12) penerima santunan asal Kampung Cikembang, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Jatiluhur mengaku sangat senang mendapat santunan dari perusahaan pengelola Waduk Jatiluhur tersebut. Uang santunan tersebut, rencananya untuk ditabung, sebab Alina ingin melanjutkan pendidikannya ke pondok pesantren. “Uangnya buat di tabung, supaya bisa sekolah di pondok pesantren,” pungkasnya.

Alina mengaku sejak usia enam bulan sudah ditinggalkan oleh ayahnya. Ibunya bekerja serabutan untuk menghidupi kakak dan dirinya. Tetapi, ketika bulan Ramadan, banyak pihak yang memberikan santunan.

“Alhamdulillah, berkah bulan Ramadan bagi kami anak yatim”, ujarnya. (ak/esc/Isa)


There is no ads to display, Please add some

Related posts

KPK Lanjutkan Pemeriksaan Setiyono Wali Kota Pasuruan Sebagai Tersangka Korupsi

Penulis Kontroversi

Penarikan Sertifikat Tanah Asli, Digantikan Sertifikat Tanah Elektronik

Penulis Kontroversi

IPAL Tahu ~ Batik Jogja Gagal Lelang

Penulis Kontroversi

Leave a Comment