Image default
Peristiwa Politik & Pemerintahan Profile

Menkominfo: Media Massa Harus Ikut Aksi Bela Negara

Negara kita butuh jati diri yang kuat dan memiliki kemampuan lebih dari masyarakat dan Konsep bela negara inilah yang harusnya bisa ditekankan mengingat perkembangan teknologi yang pesat

Kontroversi Yogyakarta: Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, mengajak media massa di Indonesia untuk ikut melakukan aksi bela negara, yaitu berperan dalam melawan penyebaran berita bohong.

Menkominfo di Yogyakarta mengatakan, peran pekerja media dalam bela negara sangat besar. Bela negara memiliki, makna luas sehingga bukan hanya secara fisik namun juga dengan non fisik.

Perkembangan era digital, selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif, di mana salah satunya adalah berita bohong. Karenanya dengan kondisi ini, peran media sangat penting untuk menangkal berita bohong.

Menurut Menteri Rudiantara, berita bohong dibuat bisa disebabkan berbagai kepentingan, seperti mereka yang ingin memecah belah persatuan. Pemerintah sendiri dijelaskan oleh Rudiantara sudah melakukan berbagai upaya penanganan berita bohong. Upaya itu diantaranya patroli siber, hingga pendidikan atau literasi kepada masyarakat.

Turut menjaga & mewujudkan keberagan
“Profesionalisme jurnalis sangat dibutuhkan untuk turut menjaga kesadaran bela negara dan mewujudkan keberagaman yang dewasa ini mulai terusik apalagi menjelang pemilu 2019 ini”,  ujar Rudiantara dalam workshop Pendidikan Peningkatan Kesadaran Bela Negara Pekerja Media Tingkat Nasional bertempat di Museum Dirgantara Mandala di Komplek Pangkalan TNI AU Adi Sucipto. Rabu(27/3/2019)

Mencerdaskan masyarakat hingga kontrol sosial
Agus Sudarya saat membacakan sambutan dari Ketua Umum Institut Lembang 9 mengatakan, negara kita butuh jati diri yang kuat dan memiliki kemampuan lebih dari masyarakat. Konsep bela negara inilah yang harusnya bisa ditekankan, mengingat perkembangan teknologi yang pesat.

Hal ini bisa dilihat, dari pola komunikasi setiap orang yang tidak terhalang oleh jarak dan waktu, berkat canggihnya alat komunikasi, meski tidak menutup kemungkinan terjadinya hoax.

“Disini, media yang juga memiliki fungsi mencerdaskan masyarakat harusnya menjadi kontrol sosial atas kemajuan tersebut”, ungkap Agus Sudarya.

Agus Sudarya menambahkan, media termasuk di dalamnya insan pers harus memahami fungsinya. Media harus ikut mencerdaskan masyarakat, agar nilai-nilai kebangsaan tidak terkikis. Pers nasional harus membawa ke arah yang lebih baik, berpegang teguh ke kode etik, agar kemerdekaan pers dapat lebih dengan bertanggung jawab.

Penyempurnaan dalam semua segi
Sementara itu, Komandan Lanud Adisutjipto, Kolonel Pnb Ir Bob Henry Panggabean menyampaikan, dalam era globalisasi seperti saat ini, suatu organisasi atau institusi dituntut untuk melakukan penyempurnaan dalam semua segi. Dengan terbatasnya SDM yang ada, maka suatu organisasi diharapkan dapat mengoptimalkan sumber daya manusianya, agar tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

“Untuk bisa merealisasikan SDM yang baik, diatas, hendaknya diberi batasan sederhana, yang mampu membuat menjadi lebih baik”, ujar Kolonel Pnb Ir Bob Henry Panggabean.

Bob menambahkan, batasan itu merupakan ciri Sumber Daya Manusia, dimana ketiganya adalah bagaimana membuat etos kerja yang benar, harus memiliki otonomi dalam mengambil keputusan. Dan yang ketiga adalah dengan memiliki etos kerja dan otonomi tersebut, sehingga manusia Indonesia dimungkinkan memilki sikap dan perilaku yang kompetitif sesuai ajaran agama. (hs/ri)


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Pakar Saraf dari Institut Pertanian Bogor: Literasi Tidak Redam Hoax

Penulis Kontroversi

Teknologi Mobile e-ID Mungkinkan Layanan Publik Secara Digital

Penulis Kontroversi

Tumpengan Harlah Ke-14 Partai Gerindra

admin

Leave a Comment