Image default
  • Home
  • Peristiwa
  • BKKBN Dorong Deteksi Dini Kanker Guna tekan Angka Kesakitan
Peristiwa Politik & Pemerintahan Tanya Jawab & Misteri

BKKBN Dorong Deteksi Dini Kanker Guna tekan Angka Kesakitan

Kementerian Kesehatan: “Angka kesakitan kanker payudara sebanyak 42,1 per-100.000 penduduk dengan kematian 17 per-100.000 penduduk. Sementara angka kesakitan kanker serviks sebesar 23,4 per-100.000 penduduk dengan kematian 13,9 pee-100.000 penduduk”. (Data per-Januari 2019)

Kontroversi Kanker: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendorong peningkatan angka deteksi dini kanker, khususnya kanker payudara dan serviks, untuk menekan angka kesakitan penyakit tersebut.

Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Dwi Listyawardani dalam Seminar Kesehatan Reproduksi di kantor BKKBN Jakarta mengatakan perlu adanya target bersama yang dilaksanakan oleh kementerian-lembaga terkait untuk meningkatkan angka deteksi dini kanker pada perempuan. Rabu (6/03/2019)

“Informasi dari Jurnal Kesehatan, meskipun itu tahun 2015, bahwa wanita di Indonesia yang sudah melakukan deteksi dini itu angkanya baru 5 persen dari wanita usia subur. Pasangan usia subur di Indonesia ada kurang lebih saat ini sekitar 50 juta pasangan”, kata Dwi Listyawardani.

Dwi berharap ada rencana kerja bersama dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Kementerian Kesehatan, BKKBN, termasuk organisasi perempuan yang mencapai akar rumput, untuk meningkatkan deteksi dini.

Target Tahunan Naik 10% ~ 15% pertahun
“Jangan dibiarkan 5%. Sampai lima tahun ke depan harusnya sudah 50%, kita bikin target tahunan naik 10% atau 15% pertahun”, kata dia.

Sudah Dibiayai BPJS Kesehatan
Dia menjelaskan deteksi dini untuk kanker serviks dengan metode IVA bahkan sebenarnya sudah dibiayai oleh BPJS Kesehatan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional dan bisa dilakukan di puskesmas.

Lebih Awal Penyembuhannya, Lebih Berhasil
“Tujuan dari deteksi dini itu adalah supaya kalau ada gejala-gejala harus bisa ditangani secara lebih awal. Lebih awal penyembuhannya juga akan lebih berhasil dibandingkan jika sudah stadium lanjut”, kata Dwi.

Data Kementerian Kesehatan per-Januari 2019 menyebutkan angka kesakitan kanker payudara sebanyak 42,1 per-100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per-100.000 penduduk. Sementara angka kesakitan kanker serviks sebesar 23,4 per-100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 pee-100.000 penduduk. (Isa/ant)


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Pakar Saraf dari Institut Pertanian Bogor: Literasi Tidak Redam Hoax

Penulis Kontroversi

MK Tolak Gugatan Uji Materi Soal Praperadilan

Penulis Kontroversi

Kepala DLH Gresik pantau saluran air bersama warga

Penulis Kontroversi

Leave a Comment