Image default
  • Home
  • Budaya
  • Kades Wahas Remajakan Makam Melalui TPT dan PJU
Budaya Ekonomi Peristiwa Politik & Pemerintahan Profile

Kades Wahas Remajakan Makam Melalui TPT dan PJU

Kades Wahas: “Memajukan petani kangkung dan padi terus meningkatkan produksinya sebagai penyangga ketahanan pangan di kabupaten Gresik”

Kontroversi Desa Wahas : Sejumlah desa se kecamatan Balongpanggang kabupaten Gresik, berlomba lomba, mempercantik desa, utamanya desa wahas kecamatan Balongpanggang

Seperti halnya TPT/ Tembok penahan tanah, dan PJU/ Penerangan jalan umum, menuju makam kini sudah terang disaat malam hari dan bisa dilalui dengan baik.

Padahal sebelumnya jalan makam terkesan becek di saat musim hujan tiba, dan gelap tanpa penerangan disaat malam hari.

Sehingga banyak warga mengeluhkan jalan dan PJU menuju tempat pemakaman umum milik desa Wahas.

Berkat kerja keras dan kerjasama yang baik, antara perangkat dan staff serta dukungan warga, di bawah kepemimpinan kepala desa Wahas,

segala persoalan dan keluhan warga, kini sudah terselesaikan dengan baik dan manfaatnya bisa dirasakan oleh warga desa Wahas.

Dengan populasi 1670 jiwa, luas wilayah 218 hektar yang mayoritas muslim dan penduduk hidup bercocok tanam kankung serta padi.

Tak heran kepala desa Wahas Bapak Muhhamad Supriyadi banyak mendapat pujian dan sanjungan dari warganya.

Karenanya, pemerintahan desa Wahas maju dan berkembang tandas warga saat dijumpai di warkop pilangsari, yang tak mau disebutkan jati dirinya.

Banyak hal yang dicapai selama tahun 2018, semua kegiatan tersebar di dua dusun, dusun pilang dan dusun wahas.

Di antarannya, TPT, PJU, drainase, pavingisasi jalan lingkungan, pengurukan, pembuatan lapangan bola voly.

Tak hanya itu juga, pemerintah desa melalui kepala desa Wahas, juga memberikan insentip kepada PAUD dan TPQ.

kemudian , bansos/ bantuan sosial berupa beasiswa kepada anak yatim dan tidak mampu tiap tahun.

Semua kegiatan telah di selesaikan dengan baik dan Hasilnya memuaskan.

Juga sebuah maha karya telah dipersembahkan adalah sebuah prestasi juara 2 HIPPA tingkat nasional, juga juara 2 GAPOKTAN tingkat provinsi Jawa Timur.

Produk unggulan desa Wahas tas haji, sebuah home industri yang dikelolah oleh warga desa Wahas.

Benar benar mendongkrak industri pengrajin tas, dimana pekerjanya diambilkan dari lokal desa setempat,

Hal ini tak lepas dari bimbingan dan arahan kepala desa Wahas Bapak Muhhamad Supriyadi dan sumber dana dari pengrajin tas sendiri, pemasaran ke toko toko terdekat serta melayani pesanan.

Kepala Desa Wahas yang memimpin baru satu periode ini, dan akan maju kembali pada PILKADES pada bulan Agustus 2019 mendatang.

Benar benar ingin meneruskan programnya yang belom sempat dituntaskan. Utamanya mensejahterahkan warga desanya bisa makmur.

Dan berharap di tahun 2019 ini, melalui BUMDES / badan usaha milik desa, bisa membantu memberikan pinjaman modal usaha, guna untuk pemberdayaan UMKM/ Usaha mikro kecil menengah.

Memajukan petani kangkung dan padi terus meningkatkan produksinya sebagai penyangga ketahanan pangan di kabupaten Gresik, tandas kades Muhhamad Supriyadi, Kamia 31/1/19 depan awak media. (arto)


There is no ads to display, Please add some

Related posts

FKGS Ajak Pemantapan Hidup Sehat

Penulis Kontroversi

Sidang Sengketa Lahan Kertomenanggal: Majelis Hakim Kabulkan Semua Tuntutan Gugatan

Penulis Kontroversi

Bacaleg Wajib Ikut Tes Baca Alquran

Penulis Kontroversi

Leave a Comment