Image default
Peristiwa Politik & Pemerintahan

Hearing PT Aplus Pacific Panceng

Hadir dalam rapat dengar pendapat tersebut beberapa instansi antara lain; Anggota Komisi C DPRD Gresik, Dinas Lingkungan hidup, Satpol PP Gresik, Satpol PP Panceng, Pemerintahan Kecamatan Panceng, Pemerintahan Desa Prupuh, Warga Panceng, dan beberapa Lembaga Kontrol Sosial (Media & LSM) yang ada di kabupaten Gresik ini

Kontroversi Gipsum: Hearing PT Aplus Pacific kembali digelar oleh DPRD Gresik setelah empat tahun lalu perusahaan penghasil gipsum board, disoal oleh warga desa Prupuh Kecamatan Panceng dengan persoalan yang berbeda. Senin (28 Juni 2018).

Bertempat Bertempat di ruang sidang Komisi I, dengar pendapat menyoal masalah yang dianggap belum selesai oleh warga dan beberapa lembaga kontrol sosial Gresik, sebagai upaya tindak lanjut dari unjuk rasa pada 28 Juni 2018 silam.

Hadir dalam rapat dengar pendapat tersebut beberapa instansi antara lain; Anggota Komisi C DPRD Gresik, Dinas Lingkungan hidup, Satpol PP Gresik, Satpol PP Panceng, Pemerintahan Kecamatan Panceng, Pemerintahan Desa Prupuh, Warga Panceng, dan beberapa Lembaga Kontrol Sosial (Media & LSM) yang ada di kabupaten Gresik ini.

Rapat dimulai dengan mendengarkan aspirasi warga Prupuh yang menyatakan bahwa selain dugaan limbah B3 ditimbun oleh PT Aplus Pacific juga terkait dengan efek samping perusahaan yaitu air mengalir disaat hujan berlangsung yang keluar dari pintu perusahaan yang memproduksi gipsum ini dan dilanjutkan dengan paparan LSM Ilham Nusantara sebagai inisiator dengar pendapat ini.

“Apa yang kita lakukan sudah sesuai prosedur”, kata perwakilan PT Aplus Pacific Pujo.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik juga mengemukakan bahwa tema bahan berbahaya yang disoal oleh lembaga kontrol sosial tersebut sudah sesuai dengan peraturan yang ada dan jika terdapat hal yang dipersoalkan oleh lembaga kontrol sosial tersebut, maka akan diusulkan kembali kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Tidak puas dengan jawaban perusahaan dan Dinas Lingkungan Hidup Gresik, baik pihak warga dan pihak LSM Ilham Nusantara kembali mempertanyakan turunan gipsum bahan dasar yang diimpor oleh perusahaan.

“Kita malah mengundang pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik dan Aparat Kepolisian Resort Gresik untuk mengkaji tentang bahan berbahaya yang dikeluhkan sebelum kita disoal oleh warga”, lanjutnya.

Sontak jawaban tersebut mengundang reaksi warga dan LSM dengan beberapa pertanyaan dan meminta wakil rakyat ini untuk inspeksi mendadak ke lokasi perusahaan. (Isa)


There is no ads to display, Please add some

Related posts

Presiden ajak TNI berantas komunisme dan warisan PKI

Penulis Kontroversi

Partai UKM Juga Lahir Untuk Kalangan Milenial

Penulis Kontroversi

LIPI Prioritaskan Peningkatan Infrastruktur Riset

Penulis Kontroversi

Leave a Comment